NIM : 16143010002
JURUSAN :Keperawatan
PRODI D-IV
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, semoga Rahmat, Taufiq Hidayah
dan Nikmatnya tercurah kepada kita semua. Dan shalawat serta salam tercurahkan
kepada sang Nabi MUHAMMAD SAW. Sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah “Fisiologi Sistem Limfatik”
Saya menyadari bahwa penulisan tugas makalah ini masih jauh dari kata
sempurna maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.Kesalahan adalah milik semua orang dan
kesempurnaan hanya milik Allah SWT.Kami ucapkan terimah kasih,Lebih dan
kurangnya saya mohon maaf.
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
PEMBAHASAN
A. Saluran Limfe
c. Limpa
Limpa adalah organ limfoid terbesar. Limpa ialah sebuah kelenjar
bewarna ungu tua yang terletak disebelah kiri abdomen di daerah
hipogastrium kiri dibawah iga kesembilan sepuluh dan sebelas. Limpa
berdekatan paada fundus dan permukaan luarnya menyentuh diafragma.
Limfa menyentuh ginjal kiri, kelokan kolon dan kiri atas, dan ekor
pankreas.
Limpa terdiri atas jaringan struktur jaringan ikat. Di antara jalinan-
jalinan itu terbentuk isi limpa atau pulpa yang terdiri atas jaringan limfe
dan sejumlah besar sel darah. Limpa dibungkus oleh kapsul yang terdiri
atas jaringan kolagen dan elastik dan beberapa serabut otot halus. Serabut
otot halus ini berperan seandainya ada sangan kecil bagi fungsi limpa
manusia. Dari kapsul itu keluar tajuk-tajuk yang disebut trabekulae yang
masuk kedalam jaringan limpa dan membaginya dalam beberapa bagian.
Pembuluh darah limpa masuk dan keluar melalui hilum yang berada di
permukaan dalam. Pembuluh-pembuluh darah itu menuangkan isinya
langsung kedalam pulpa sehingga darahnya dapat bercampur dengan
unsur-unsur limpa dan tidak seperti pada organ-organ lain yang dipisahkan
oleh pembuluh darah. Disini tidak terdapat sistem kapiler biasa, tetapi
darah langsung berhubungan dengan sel-sel limpa. Darah yang mengalir
dalam limpa dikumpulkan lagi dalam sebuah sinus yang bekerja seperti
vena dan yang menghantarkan darahnya kedalam cabang-cabang vena.
Cabang-cabang ini bersatu dan membentuk vena limpa. Vena ini
membawa darahnya dari limpa masuk peredaran gerbang dan diantarkan
ke hati.
Adapun fungsi limpa, yaitu :
1. Fagositosis
Leukosit, trombosit, dan mikroba difagositosis dilimpa. Tidak seperti
nodus limfe, limpa tidak memiliki limpatik aferen yang masuk sehingga
limpa tidak terpapar penyakit yang disebarkan oleh limfe.
2. Cadangan darah
Limpa mengandung 350 ml darah dan dalam merespons terhadap
stimulus simpatik dapat dengan cepat mengembalikan volume ini ke
sirkulasi, misal pada pendarahan.
3. Respons imun
Limpa mengandung limfosit B dan T yang diaktivasi oleh keberadaan
antigen, missal pada infeksi. Proliferasi limfosit saat infeksi yang serius
dapat menyebabkan pembesaran limpa (splenomegali).
4. Eritropoiesis
Limpa dan hati merupakan tempat memproduksi sel darah janin yang
penting. Selain itu, limpa juga dapat memenuhi fungsi pada orang dewasa
pada saat dibutuhkan.
d. Timus
Timus adalah tempat dimana limfosit berkembang menjadi sel T.
Kalenjar timus berada dibagian atas mediastinum di belakang sternum dan
memanjang keatas hingga dasar leher. Berat kalenjar ini sekitar 10-15
gram pada saat lahir dan tumbuh hingga pubertas, selanjutnya akan
mengalami atrofi. Berat maksimum timus saat pubertas adalah 30-40
gram. Timus sekresikan hormon timopoietin yang menyebabkan kekebalan
pada sel T. Timus berbeda dengan organ limfoid lainnya karena hanya
berfungsi untuk tempat pematangan limfosit T. Selain itu juga, karena
timus adalah satu-satunya organ limfoid yang tidak memerangi antigen
secara langsung.
e. Tonsil
Tonsil adalah organ limfoid yang paling sedarhana. Kedua tonsil terdiri
juga atas jaringan limfe. Letaknya antara dua tiang fauses (lengkung
langit-langit) dan mendapat persediaan limfosit melimpah didalam cairan
yang ada permukaannya dan yang ada didalam sela-sela tonsil.
Sejumlah besar jaringan limfoid masuk kedalam formasi limpa,
membran serosa, dan dalam kulit usus halus. Di dalam usus mereka
ditampung didalam mukosa(selaput lendir). Di beberapa tempat dijumpai
beberapa nudulus jaringan limfe. Khilus sentralis didalam vilus
berhubungan dengan pembuluh limfe dalam jaringan submukosa. Dari sini
limfe keluar dan akhirnya sampai di reseptakulum khili. Tonsil terdapat
dimulut dan tenggorokan, Tonsil juga berfungsi untuk melawan infeksi
pada saluran pernapasan bagian atas dan faring. Oleh karena itu antigen
dihancurkan dengan ditelan dan diinhalasi.
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kita sebagai mahasiswa keperawatan harus mengetahui sistem limfatik
pada manusi agar dapat mengaplikasikan dalam proses keperawatan di
suatu saat. serta menambah pengetahuan atau menjadi bekal saat di
lapangan.
DAFTAR PUSTAKA