Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INDIVIDU

FISIOLOGI SISTEM LIMFATIK

NAMA :Ainun Drakel

NIM : 16143010002

JURUSAN :Keperawatan

POLITEKNIK KEMENKES TERNATE

PRODI D-IV

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, semoga Rahmat, Taufiq Hidayah
dan Nikmatnya tercurah kepada kita semua. Dan shalawat serta salam tercurahkan
kepada sang Nabi MUHAMMAD SAW. Sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah “Fisiologi Sistem Limfatik”

Saya menyadari bahwa penulisan tugas makalah ini masih jauh dari kata
sempurna maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.Kesalahan adalah milik semua orang dan
kesempurnaan hanya milik Allah SWT.Kami ucapkan terimah kasih,Lebih dan
kurangnya saya mohon maaf.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi


mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa berasal dari plasma
darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan
ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam
kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi. Semua jaringan tubuh
terendam didalam cairan jaringan yang terdiri atas konstituen darah dan materi
sisa yang difus dari sel. Sebagian cairan kembali ke kapiler limfe diujung vena
dan sisanya berdifusi melalui dinding kapiler dan membentuk limfa. Sistem
limfatik terdiri atas limfe, pembuluh limfe, nodus limfe, organ limfe ( seperti
limpa dan kalenjar timus), serta jaringan limfoid difus ( misal tonsil dan sumsum
tulang belakang ). Adapun fungsi sistem limfatik adalah drainase jaringan,
absorpsi di usus halus dan imunitas.
Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran limfatik yang
mengalirkan kelebihan cairan secara langsung dari ruang intersitial. Bberapa
pengecualian antara lain bagi permukaan kulit, sistem saraf pusat, bagian dalam
dari saraf perifer, endomisium otot dan tulang.Limfe mirip dengan plasma tetapi
dengan  kadar protein yang lebih kecil. Kelenjar limfe menambah kan limfosit
pada limfe sehingga jumlah sel itu sangat besar didalam saluran limfe. Limfe
dalam pembuluh limfe digerakkan oleh kontraksi otot disekitarnya dan dibantu
oleh katup yang terdapat disepanjang pembuluh limfe.

1.2 Tujuan

1.Mengetahui sistem limfatik pada manusia


2.Mengetahui Organ-Organ dan Jaringan Sistem Limfatik
3.Mengetahui fungsi limfatik pada manusia
BAB II

PEMBAHASAN

  2.1 Fisiologi Sistem Limfatik

Sistem limfatik manusia teridiri atas:

A. Saluran Limfe

Saluran limfe adalah cairan bening menyerupai plsma yang tidak


mengandung protein plasma dan memiliki kompetensi yang serupa dengan
cairan interstisial.Limfe mengangkut protein plsma yang meresap kedasar
kapiler dan kembali kedalam aliran darah.Limfe juga membawa partikel yang
lebih besar,missal bakteri dan sisa sel dari jaringan yang rusak kemudian
difiltrasi dan dihancurkan oleh nodus limfe.Limfe mengandung limfosit yang
bersikulasi didalam sistem limfatik dan memungkinnya menjaga area tubuh
yang berbeda.Dilakteal usus halus,lemak diabsorbsi kedalam limfatik yang
membuat limfe disebut dengan kili,tampak seperti susu.
Membran serosa yang paling lebar adalah peritoneum, memran serosa
bertalian erat dengan sistem saluran limfe. Lipatannya yang banyak itu
membawa saluran limfe dan pembuluh darah. Membran ini dilapisi oleh
endotelium, dan didalamnya terdapat banyak lubang-lubang halus. Lubang-
lubang ini disebut stomata, mereka berhubungan dengan pembuluh limfe dan
dengan demikian menghindarkan limfe berkumpul dalam ruang serosa.
B. Pembulu Limfe
Pembulu limfa merupakan bagian penting dalam sistem peredaran
limfa.Peredaran limfa adalah peradaran terbuka.Limfa dari jaringan akan
masuk kekapiler limfa.Kapiler limfa akan bergabung dengan kapiler limfa
yang lain membentuk pembuluh limfa.Pembuluh limfa akan terkumpul di
pembuluh limfa dada.Limfa akhirnya akan kembali kesistem peradaran
darah.Aliran limfa dalam pembuluh limfa dipengaruhi oleh kerangka otot
rangka.Disepanjang pembuluh limfa terdapat buku limfa yang disebut
dengan nodus limfa yang berbentuk bulatan kecil.Semua cairan limfa
berasal dari daerah kepala,leher,dada,paru-paru,jantung dan lengan kanan
terkumpul dalam pembuluh-pembuluh limfa dan bersatu menjadi
pembuluh limfa kanan disebut juga dengan duktus limfatikus
dekster.Pembuluh limfa bermuara dipembuluh vena dibawah tulang
selangka kanan.Cairan limfa yang berasal dari bagian selain yang
bermuara dipembuluh limfa kanan akan bermuara pada pembuluh limfa
dada yang di sebut dengan duktus toraksikus yang bermuara ditulang
selangka kiri.
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki
lebih banyak katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian
merjan. Pembuluh limfe yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari
kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis endotelium. Pembuluh limfe
bermula sebagai jalinana halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai
rongga-rongga limfe didalam jaringan berbagai organ. Sejenis pembuluh
limfe khusus, disebut lakteal dijumpai dalam vili usus kecil. Kelenjar
limfe berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat disepanjang
pebuluh limfe. Kerjanya sebagai penyaring dan dijumpai ditempat-tempat
terbentuknya limfosit. Kelompok-kelompok utama terdapat didalam leher,
axila, torax, abdomen, dan lipatan paha. Sebuah kelenjar limfe mempunyai
pinggiran yang cembung dan yang cekung. Pinggiran yang cekung disebut
hilum. Sebuah kelenjar terdiri atas jaringan fibrus, jaringan otot, dan
jaringan kelenjar. Disebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul
fibrus. Dari sini keluar tajuk-tajuk dari jaringan otot dan fibrus, yaitu
trabekulae, masuk kedalam kelenjar dan membentuk sekat-sekat. Runagan
diantaranya berisi jaringan kelenjar, yang mengandung banyak sel darah
putih atau limfosit. Pembuluh limfe aferen menembus kapsul dipinggiran
yang cembung dan menuangkan isinya kedalam kelenjar. Bahan ini
bercampur dengan benda-benda kecil daripada limfe yang banyak sekali
terdapat didalam kelenjar dan selanjutnya campuran ini dikumpulkan
pembuluh limfe aferen yang mengeluarkan melalui hilum. Arteri dan vena
juga masuk dan keluar kelenjar melalui hilum.
Saluran limfe terdapat dua batang saluran limfe yang utama, duktus
torasikus dan batang saluran kanan. Duktus torasikus bermula sebagai
reseptakulum khili atau sisternakhili didepan vertebra lumbalis. Kemudian
berjalan ke atas melalui abdomen dan torax menyimpang kesebelah kiri
kolumna vertebralis, kemudian bersatu dengan vena-vena besar disebelah
bawah kiri leher dan menuangkan isinya kedalam vena-vena itu. Duktus
torasikus mengumpulkan limfe dari semua bagian tubuh, kecuali dari
bagian yang menyalurkan limfenya ke duktus limfe kanan. Duktus limfe
kanan  ialah saluran yang  jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari
sebelah kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan
menuangkan isinya kedalam vena yang berada disebelah bawah kanan
leher. Hampir semua jaringan tubuh memiliki pembuluh limfatik, kecuali
sistem saraf pusat, tulang, dan sebagian besar lapisan superfisial kulit.
Suatu infeksi pembuluh limfe dan kelenjar dapat meradang, yang tampak
pada pembengkakan kelenjar yang sakit diketiak atau lipat paha dalam hal
sebuah jari tangan atau jari kaki terkena infeksi.
Adapun fungsi pembuluh limfa yaitu :
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan kedalam sirkulasi darah
2. Mengangkut limfosit dan kalenjar limfe ke sirkulasi darah
3. Membuat lemak yang sudah diemulsi dari susu ke sirkulasi  darah
4. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme
5. Menghasilkan zat antibodi untuk melindungi terhadap kelanjutan infeksi

2.2   Organ-Organ dan Jaringan Sistem Limfatik


      Organ-organ limfoid mencakup sumsum merah, nodus limfa, limpa,
timus dan tonsil. Organ limfoid ini berperan untuk mengumpulkan dan
menghancurkan mikroorganisme penginfeksi lain di dalam jaringan
limfoid.
Organ limfoid yaitu :
a.   Sumsum merah
      Sumsum merah mencakup jaringan yang menghasilkan limfosit. Saat
dilepaskan dari sumsum merah, sel-sel limfosit masih identik.
Perkembangan selanjutnya apakah akan menjadi sel B atau sel T
tergantung pada tempat pematangannya. Sel B mengalami pematangan
disumsum merah, sedangkan sel T mengalami pematangan ditimus. Kedua
jenis limfosit tersebut bersirkulasi di seluruh tubuh dan limfa, kemudian
terkonsentrasi dalam limpa, nodus limfa dan jaringan limfatik.
b.            Nodus Limfa (kalenjar limfa)
      Nodus limfa merupakan organ yang berbentuk kacang atau oval
yang terletak sering berkumpul disepanjang pembuluh limfe. Limfe
mengalir melalui sejumlah nodus biasanya 8-10 nodus sebelum kembali ke
sirkulasi vena. Nodus ini memiliki berbagai ukuran yaitu sebagian
berukuran kecil seperti kepala peniti dan yang paling besar berukuran
sebesar almond.
            Sebuah kelenjar limfe mempunyai pinggiran yang cembung dan
yang cekung. Pinggiran yang cekung disebut hilum. Sebuah kelenjar terdiri
atas jaringan fibrus, jaringan otot, dan jaringan kelenjar. Disebelah luar,
jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibrus. Dari sini keluar tajuk-tajuk
dari jaringan otot dan fibrus, yaitu trabekulae, masuk kedalam kelenjar dan
membentuk sekat-sekat. Ruangan diantaranya berisi jaringan kelenjar,
yang mengandung banyak sel darah putih atau limfosit.
            Pembuluh limfe aferen menembus kapsul dipinggiran yang
cembung dan menuangkan isinya kedalam kelenjar. Bahan ini bercampur
dengan benda-benda kecil daripada limfe yang banyak sekali terdapat
didalam kelenjar dan selanjutnya campuran ini dikumpulkan pembuluh
limfe aferen yang mengeluarkan melalui hilum. Arteri dan vena juga
masuk dan keluar kelenjar melalui hilum. Kerjanya sebagai penyaring dan
dijumpai ditempat-tempat terbentuknya limfosit.    Kelompok-kelompok
utama terdapat didalam  leher, axila, torax, abdomen, dan lipatan paha.
Nodus limfa diselubungi jaringan ikat longgar yang membagi nodus
menjadi nodulus-nodulus. Tiap nodulus mengandung ruang-ruang (sinus)
yang berisi limfosit dan makrofag. Saat cairan limfa melewati sinus maka
makrofag akan memakan bakteri dan mikroorganisme.

Fungsi nodus limfe adalah sebagai berikut :


1.      Filtrasi dan fagositosis
Cairan limfe difiltrasi oleh jaringan retikular dan limfoid saat melalui
nodus limfe. Materi yang mengendap adalah mikroba, fagosit yang hidup
dan mati yang berisi mikroba yang dimakan, sel dari tumor ganas, sel
jaringan yang rusak, serta partikel yang dihirup. Materi organik
dihancurkan di nodus limfe oleh makrofag dan antibodi. Sebagian partikel
anorganik yang diinhalasi tidak dapat dihancurkan di nodus limfe oleh
fagositosis.  Sebagian partikel ini tetap   di dalam  makrofag dan tidak
menyebabkan sel terbunuh atau rusak.
2.      Proliferasi limfosit
Limfosit T dan B teraktivasi memperbanyak diri di nodus limfe. Antibodi
yang dihasilkan oleh limfosit B terensitisasi masuk kelimfe dan darah lalu
mengaliri ke nodus.

c.       Limpa
Limpa adalah organ limfoid terbesar. Limpa ialah sebuah kelenjar
bewarna ungu tua yang terletak disebelah kiri abdomen di daerah
hipogastrium kiri dibawah iga kesembilan sepuluh dan sebelas. Limpa
berdekatan paada fundus dan permukaan luarnya menyentuh diafragma.
Limfa menyentuh ginjal kiri, kelokan kolon dan kiri atas, dan ekor
pankreas.
Limpa terdiri atas jaringan struktur jaringan ikat. Di antara jalinan-
jalinan itu terbentuk isi limpa atau pulpa yang terdiri atas jaringan limfe
dan sejumlah besar sel darah. Limpa dibungkus oleh kapsul yang terdiri
atas jaringan kolagen dan elastik dan beberapa serabut otot halus. Serabut
otot halus ini berperan seandainya ada sangan kecil bagi fungsi limpa
manusia. Dari kapsul itu keluar tajuk-tajuk yang disebut trabekulae yang
masuk kedalam jaringan limpa dan membaginya dalam beberapa bagian.
Pembuluh darah limpa masuk dan keluar melalui hilum yang berada di
permukaan dalam. Pembuluh-pembuluh darah itu menuangkan isinya
langsung kedalam pulpa sehingga darahnya dapat bercampur dengan
unsur-unsur limpa dan tidak seperti pada organ-organ lain yang dipisahkan
oleh pembuluh darah. Disini tidak terdapat sistem kapiler biasa, tetapi
darah langsung berhubungan dengan sel-sel limpa. Darah yang mengalir
dalam limpa dikumpulkan lagi dalam sebuah sinus yang bekerja seperti
vena dan yang menghantarkan darahnya kedalam cabang-cabang vena.
Cabang-cabang ini bersatu dan  membentuk vena limpa. Vena ini
membawa darahnya dari limpa masuk peredaran gerbang dan diantarkan
ke hati.
Adapun fungsi limpa, yaitu :
1.      Fagositosis
Leukosit, trombosit, dan mikroba difagositosis dilimpa. Tidak seperti
nodus limfe, limpa tidak memiliki limpatik aferen yang masuk sehingga
limpa tidak terpapar penyakit yang disebarkan oleh limfe.
2.      Cadangan darah
Limpa mengandung 350 ml darah dan dalam merespons terhadap
stimulus simpatik dapat dengan cepat mengembalikan volume ini ke
sirkulasi, misal pada pendarahan.
3.      Respons imun
Limpa mengandung limfosit B dan T yang diaktivasi oleh keberadaan
antigen, missal pada infeksi. Proliferasi limfosit saat infeksi yang serius
dapat menyebabkan pembesaran limpa (splenomegali).
4.      Eritropoiesis
Limpa dan hati merupakan tempat memproduksi sel darah janin yang
penting. Selain itu, limpa juga dapat memenuhi fungsi pada orang dewasa
pada saat dibutuhkan.
d.      Timus
Timus adalah tempat dimana limfosit berkembang menjadi sel T.
Kalenjar timus berada dibagian atas mediastinum di belakang sternum dan
memanjang keatas hingga dasar leher. Berat kalenjar ini sekitar 10-15
gram pada saat lahir dan tumbuh hingga pubertas, selanjutnya akan
mengalami atrofi. Berat maksimum timus saat pubertas adalah 30-40
gram. Timus sekresikan hormon timopoietin yang menyebabkan kekebalan
pada sel T. Timus berbeda dengan organ limfoid lainnya karena hanya
berfungsi untuk tempat pematangan limfosit T. Selain itu juga, karena
timus adalah satu-satunya organ limfoid yang tidak memerangi antigen
secara langsung.
e.       Tonsil
Tonsil adalah organ limfoid yang paling sedarhana. Kedua tonsil terdiri
juga atas jaringan limfe. Letaknya antara dua tiang fauses (lengkung
langit-langit) dan mendapat persediaan limfosit melimpah didalam cairan
yang ada permukaannya dan yang ada didalam sela-sela tonsil.
Sejumlah besar jaringan limfoid masuk kedalam formasi limpa,
membran serosa, dan dalam kulit usus halus. Di dalam usus mereka
ditampung didalam mukosa(selaput lendir). Di beberapa tempat dijumpai
beberapa nudulus jaringan limfe. Khilus sentralis didalam vilus
berhubungan dengan pembuluh limfe dalam jaringan submukosa. Dari sini
limfe keluar dan akhirnya sampai di reseptakulum khili. Tonsil terdapat
dimulut dan tenggorokan, Tonsil juga berfungsi untuk melawan infeksi
pada saluran pernapasan bagian atas dan faring. Oleh karena itu antigen
dihancurkan dengan ditelan dan diinhalasi.

2.3     Fungsi  Sistem Limfatik Manusia


Adapun fungsi sistem limfatik manusia adalah sebagai berikut :
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan kedalam sirkulasi darah.
2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.
3. Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi
darah. Saluran limfe yang melaksanakan fungsi ini adalah saluran
lakteal.
4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk
menghindarkan penyebaran organisme itu dari tempat masuknya
5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat antibodi untuk
melindungi tubuh terhadap kelanjutan infeksi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi


mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa berasal dari
plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan
sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui
proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem
sirkulasi.Sistem limfatik terdiri dari Salura limfe dan Pembulu Limfe.

3.2 Saran
Kita sebagai mahasiswa keperawatan harus mengetahui sistem limfatik
pada manusi agar dapat mengaplikasikan dalam proses keperawatan di
suatu saat. serta menambah pengetahuan atau menjadi bekal saat di
lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, PT.Gramedia

Solomon Pear Eldar 1990. Human anatomy and physiology. Penerbit


Sauders College Publisher
E. Otto, Shirley. 2005. Buku Saku ‘Keperawatan Onkologi’. Cetakan
Pertama. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Snell, 1997, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, Jakarta,


EGCPearce, 2000,

Anda mungkin juga menyukai