Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Abas Asyafah, M.Pd.
Disusun
Oleh Kelompok 12:
Puji serta syukur kami lantunkan kepada Dzat Yang Maha Kuasa atas
segala rahmat dan karunianya kepada kami, hamba-Nya yang penuh dengan
ketidak-sempurnaan ini, namun dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan lancar dan tidak ada hambatan yang begitu berarti.
Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari salah satu mata kuliah di program
studi Pendidikan Manajemen Perkantoran yaitu mata kuliah Seminar Pendidikan
Agama Islam, makalah ini kami beri judul “Implementasi Pemberian Pemahaman
Agama Islam Dalam Proses Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas
Pendidikan Indonesia”. Semoga saja makalah ini mempunyai nilai guna yang
lebih dan bermanfaat bagi semuanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan..............................................................................................3
1.4. Manfaaat Penulisan..........................................................................................3
BAB 2 KAJIAN TEORI..................................................................................................4
2.1 Perkembangan Sumber Daya Manusia............................................................4
2.2 Sumber Daya Manusia Menurut islam.............................................................5
2.3 Tujuan Dan Ciri-Ciri Pengembangan Sumber Daya Manusia.......................7
2.4 Langkah-Langkah Yang Digunakan Dalam Mengembangkan Sumber Daya
Manusia.....................................................................................................................9
BAB 3 METODOLOGI PENETILIAN.......................................................................13
3.1 Jenis Penelitian...............................................................................................13
3.2 Populasi...........................................................................................................13
3.3 Sampel.............................................................................................................13
3.4 Teknik Penarikan Sampel.............................................................................13
3.5 Instrumen Penelitian......................................................................................13
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................14
4.1 Hasil Penelitian.................................................................................................14
4.2 Pembahasan......................................................................................................14
4.2.1. Angkatan 2017.........................................................................................14
4.2.2 Angkatan 2018..........................................................................................16
4.2.3 Angkatan 2019..........................................................................................17
4.3 Analisis..............................................................................................................18
BAB 5 PENUTUP...........................................................................................................19
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................19
5.2 Saran..................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
khalifah, tidak akan mampu mengemban tanggung jawabnya jikalau ia tidak
dilengkapi dengan potensi-
2
3
potensi tersebut dan mengembangkannya sebagai sebuah kekuatan dan nilai lebih
manusia dibandingkan makhluk lainnya.' Artinya, jika kualitas sumber daya
manusia manusianya berkualitas maka ia dapat mempertanggung jawabkan
amanahnya sebagai seorang khalifah dengan baik. Kualitas sumber daya manusia
ini tentu saja tak hanya cukup dengan men guasai ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek), tetapi juga pengembangan nilainilai rohani-spiritual, yaitu berupa iman
dan taqwa (imtaq).Dari penjabaran di atas dapat dimengerti bahwa pengembangan
sumber daya manusia sangat penting, tak hanya dari sudut ilmu pengetahuan dan
teknologi. Namun, tak kalah pentingnya adalah dimensi spiritual dalam
pengembangan sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia tidak akan
sempurna tanpa ketangguhan mental-spiritual keagamaan. Sumber daya manusia
yang mempunyai dan memegang nilai-nilai agama akan lebih tangguh secara
rohaniah.
Dengan demikian akan lebih mempunyai tanggung jawab spiritual terhadap
ilmu pengetahuan serta teknologi. Sumber daya manusia yang tidak disertai
dengan kesetiaan kepada nilai-nilai keagamaan, hanya akan membawa manusia ke
arah pengejaran kenikmatan duniawi atau hedonisme belaka. Dan jika semangat
hedonisme sudah menguasai manusia, bisa diramalkan yang terjadi adalah
eksploitasi alam sebesar-besarnya tanpa rasa tanggung jawab dan bahkan
penindasan manusia terhadap manusia lain. Dengan demikian pengembangan
sumber daya manusia berdasarkan konsep Islam adalah membentuk manusia yang
berakhlak mulia, yang senantiasa menyembah Allah yang menebarkan rahmat
bagi alam semesta dan bertaqwa kepada Allah.Inilah yang menjadi arah tujuan
pengembangan sumber daya manusia menurut konsep Islam.
5
6
dalam suasana yang tentram dan sejahtera lahir dan batin, dalam tata
kehidupan masyarakat bangsa dan Negara yang berlandaskan pada
pancasila, maka sasaran itu sekaligus mencerminkan bahwa kondisi sumber
daya manusia masih memerlukan peningkatan dalam berbagai aspek.
Sebagaimana telah difirmankan Allah SWT, dalam surat Al-Baqarah
ayat 30, 31, 33, yang artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi "… Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-
benda) seluruhnya,…. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada
mereka nama-nama benda ini."
Dari ayat di atas secara kontekstual memberi dasar kajian tentang
sumber daya manusia, yakni Adam yang notabene-nya mempunyai
intelegensia yang berkembang (fitrah). Kondisi potensi inilah, yang kita
analisis dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia. Realitas ini
akan semakin terasa dalam globalisasi, yang ditandai dengan pergeseran
yang cepat dalam segala kehidupan.
Faktor pertama yang harus diperhatikan dalam sebuah organisasi
adalah manusia. Ia merupakan aset termahal dan terpenting. ibarat manusia
merupakan urat nadi kehidupan dari sebuah organisasi. Karena eksistensi
sebuah organisasi ditentukan oleh faktor manusia yang mendukungnya. Aset
yang paling penting harus dimiliki oleh organisasi atau perusahaan dan
harus diperhatikan dalam manajemen adalah tenaga kerja atau manusia
(sumber daya manusia). Terminologi sumber daya manusia (human
resources) merujuk kepada orang-orang yang bekerja di dalam organisasi.
Tatkala para manajer terlibat dalam aktivitas sumber daya manusia sebagai
bagian dari pekerjaannya, mereka berupaya memfasilitasi kontribusi yang
disodorkan oleh orang-orang untuk mencapai rencana dan strategi
organisasi. Signifikasi upaya sumber daya manusia bermuara pada
kenyataan bahwa manusia merupakan elemen yang senantiasa ada di dalam
setiap organisasi. Mereka inilah yang bekerja membuat tujuan, mengadakan
inovasi, dan mencapai tujuan organisasi. (samsudin,2006:21-23)
8
f. Studi kasus, terutama bagi para manager atau calon manajer yang
kemampuannya mengambil keputusan dan/atau memecahkan masalah
merupakan sasaran pokok.
g. Stimulasi. Teknik ini merupakan suatu bentuk pelatihan dengan
menggunakan suatu alat mekanikal yang identik betul dengan alat
yang akan digunakan oleh peserta pelatihan dalam tugasnya.
h. Belajar sendiri. Dalam penggunaaan teknik ini, organisasi,
mempersiapkan bahan pelajaran yang berbentuk seperti buku
pedoman, buku petunjuk, video atau disket yang kesemuanya
mengandung bahan-bahan pelajaran yang dianggap penting dikuasai
oleh para pegawai.
6. Penilaian Pelaksanaan Program
Pelaksanaan suatu program pelatihan dan pengembangan dapat
dikatakan berhasil apabila dalam diri para peserta pelathan dan
pengembangan tersebut terjadi proses transformasi. Proses transformsi
tersebut dapat dinyatakan berlangsung dengan baik apabila terjadi paling
sedikit dua hal, yaitu:
a) peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugas
b) perubahan perilaku yang tercermin pada sikap, disiplin dan etos kerja.
14
BAB 3
METODOLOGI PENETILIAN
3.2 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi pusat perhatian
penelitian. Kami menggunakan mahasiswa dan mahasiswi Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
(FPEB) di Universitas Pendidikan Indonesia, sebagai populasi
dalam penelitian ini.
3.3 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang terpilih untuk penelitian yang
karakteristiknya dianggap mewakili semua populasi. Untuk itu kami
mengambil sampel mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Manajemen
Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) di Universitas
Pendidikan Indonesia dimulai dari angkatan 2017, 2018, dan 2019.
15
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh melalui pengisian angket secara daring ini adalah 24
responden diantaranya sepuluh orang laki-laki dan empat belas orang perempuan.
Dengan rincian enam belas orang responden dari angkatan 2017, dua orang
responden dari angkatan 2018, dan enam orang responden dari angkatan 2019.
Seluruh responden telah memahami apa itu sumber daya manusia dan juga pernah
mengikuti beberapa program pengembangan sumber daya manusia.
Sebanyak 21 orang telah mendapatkan pemahaman keislaman dalam
program pengembangan sumber daya manusia yang mereka ikuti, sedangkan tiga
orang diantaranya tidak atau belum pernah mendapatkan pemahaman kesilaman
dalam program sumber daya manusia yang pernah mereka ikuti. Ini menjadi suatu
perhatian bahwa dalam proses pengembangan sumber daya manusia pun kita
memerlukan pemahaman tentang islam.
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian mengenai Implementasi Pemahaman Agama Islam
dalam Proses Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia
didapatkan data sebagai berikut:
4.2.1. Angkatan 2017
4.2.1.1 Responden Laki-laki
16
1. Dalam implementasinya, pemberian pemahaman agama islam dalam
proses pengembangan sumber daya manusia memiliki dampak positif
terhadap
17
18
5.1 Kesimpulan
Implementasi merupakan suatu bentuk penerapan di dalam kehidupan.
Dimana bagian implementasi ini terkadang menjadi bagian tersulit karena
menyangkut ke dalam asimilasi Antara teori dan praktiknya. Tetapi implemetasi
ini merupakan sebuah bentuk perubahan kecil yang bias memberikan dampak
yang besar, terkhusus ke dalam hidup kita pribadi.
23
24
1. Sebagai umat muslim yang memiliki akhlak yang baik, sudah seharusnya
menjadi sumber daya manusia yang unggul dan selalu ikhlas serta
bertanggungjawab dalam melaksanakan semua pekerjaan.
2. Sebagai umat muslim, kita senantiasa bersujud kepada Allah SWT dan
meminta perotolongannya dalam setiap kegiatan yang kita lakukan. Baik
itu untuk diri kita sendiri dan juga untuk masyarakat luas.
3. Sebagai umat muslim, kita harus terus berlajar dan berkembang supaya
diri kita tidak stagnan. Dimana belajar dan berkembang ini harus didasari
oleh pondasi agama yang nantinya akan membuat kita lebih baik dalam
melakukan sesuatu.
DAFTAR PUSTAKA
25