NIM : 2208433
Prodi : Magister Manajemen Perkantoran
Faktultas : Sekolah Pascasarjana
Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kearsipan
Dosen Pengampu : 1. Dr. Budi Santoso, M.Si.
2. Dr. Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Si.
1. Resume Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan.
Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan disusun untuk menjamin ketersediaan
arsip yang autentik dan terpercaya, menjamin perlindungan kepentingan negara dan hak-hak
keperdataan rakyat, serta mendinamiskan system kearsipan, diperlukan penyelenggaraan
kearsipan yang sesuai dengan prinsip, kaidah, dan standar kearsipan sebagaimana dibutuhkan
oleh suatu system penyelenggaraan karsipan nasional yang andal.
Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan ini diharapkan dapat memberi
kejelasan dan pengaturan mengenai kearsipan, yaitu pengertian dan batasan penyelenggaraan
kearsipan; asas, tujuan, dan ruang lingkup penyelenggaraan kearsipan; system kearsipan
nasional, system informasi kearsipan nasional, dan jaringan informasi kearsipan nasional,
penyelenggaraan kearsipan; pengelolaan arsip; autentikasi; pembinaan kearsipan; organisasi;
pendanaan; sumber daya manusia; prasarana dan saran; perlindungan dan penyelamatan
arsip; sosialisasi; peran serta masyarakat dan organisasi profesi; dan sanksi administrative
dan ketentuan pidana.
Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 43 tahun
2009 tentang Kearsipan mencabut Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1979 tentang
Penyusutan Arsip. Dalam PP no. 28 tahun 2012 menjelaskan tentang pengertian kearsipan,
arsip, arsip dinamis, arsip vital, arsip statis, arsiparis, akses arisp, Lembaga kearsipan,
Lembaga negara, ANRI, jadwal retensi arsip, penyusutan arsip, pengelolaan arsip baik statis
dan dinamis, sistem kearsipan nasional, sistem informasi kearsipan nasional, jaringan
informasi kearsipan nasional, daftar pencarian arsip, pemeliharaan, pengunaan dan
pemberkasan arsip, akreditasi, dan sumber daya kearsipan.
Dalam PP No. 28 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 43 tahun 2009
tentang Kearsipan menjelaskan bahwa penyelenggaraan kearsipan dilakukan di tingkat
nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan perguruan tinggi dalam suatu sistem kearsipan
nasional. Penyelanggaran kearsipan di tingkat nasional merupakan tanggung jawab dari Arsip
Nasional Republik Indonesia (ANRI). Untuk tingkat dibawahnya dilakukan desentralisasi dan
merupakan tanggung jawab pimpinan daerahnya masing-masing sesuai tingkatannya.
PP no. 28 tahun 2012 juga mengatur mengenai pembinaan kearsipan yang merupakan
tanggung jawab ANRI dalam pelaksanaan dan penyelenggaraannya. Peraturan pemerintah ini
juga mengatur mengenai pengelolaan arsip yang meliputi pengelolaan arsip statis dan
dinamis. Pengelolaan arsip dinamis menjadi tanggung jawab pencipta arsip, sedangkan
pengelolaan arsip statis menjadi tanggung jawab Lembaga kearsipan. Sedangkan untuk tata
cara akuisisi, pengolahan, preservasi, alih media, dan akses arsip statis diatur dengan
Peraturan Kepala ANRI.
Dalam Peraturan Pemerintah no. 28 Tahun 2012, Sistem Informasi Kearsipan Nasional diatur
untuk mendukung pengelolaan arsip dalam rangka memberikan informasi yang autentik dan
utuh. Penetapan kebijakan SIKN dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan diseleggarakan oleh Lembaga kearsipan. Adapun salah satu lainnya yaitu
Jaringan Informasi Kearsipan Nasional diatur dalam Peraturan Pemerintah ini. JIKN
merupakan sistem jaringan informasi dan sarana pelayanan untuk arsip dinamis dan statis.