Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ilham Mohammad Firdaus

NIM : 2208433
Prodi : Magister Manajemen Perkantoran
Faktultas : Sekolah Pascasarjana
Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kearsipan
Dosen Pengampu : 1. Dr. Budi Santoso, M.Si.
2. Dr. Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Si.
1. Resume Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan.

Undang-Undang no. 43 tahun 2009 tentang Kearsipan mencabut Undang-Undang Nomor 7


tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan. Karena perlu disesuaikan dengan
perkembangan dan kebutuhan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang
dipengaruhi oleh perkembangan tantangan nasional dan global serta perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi.

Undang-udang ini menyebutkan bahwa system penyelenggaraan kearsipan nasional yang


komprehensif dan terpadu harus dibangun dengan mengimplementasikan prinsip, kaidah,
norma, standar, prosedur dan kriteria, pembinaan kearsipan, system pengelolaan arsip,
sumber daya pendukung serta peran serta masyarakat dan organisasi profesi yang sedemikian
rupa, sehingga mampu merespons tuntutan dinamika gerak maju masyarakat, bangsa dan
negara ke depannya.

Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan disusun untuk menjamin ketersediaan
arsip yang autentik dan terpercaya, menjamin perlindungan kepentingan negara dan hak-hak
keperdataan rakyat, serta mendinamiskan system kearsipan, diperlukan penyelenggaraan
kearsipan yang sesuai dengan prinsip, kaidah, dan standar kearsipan sebagaimana dibutuhkan
oleh suatu system penyelenggaraan karsipan nasional yang andal.

Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 tentang kearsipan dimaksudkan untuk memberikan


kepastian hukum dalam penyelenggaraan kearsipan nasional.penyelenggaraan kearsipan
memiliki tujan untuk menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga
negara, pemerintahan daerah, Lembaga Pendidikan , perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan, serta ANRI sebagai penyelenggara kearsipan
nasional; menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang
sah; menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan arsip sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; menjamin perlindungan kepentingan
negara dan hak-hak keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang
autentik dan terpercaya; mendinamiskan penyelenggaraan kearispan nasional sebagai suatu
system yang komprehensif dan terpadu; menjamin keselamatan kemanan arsip sebagai bukti
pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; menjamin
keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; menjamin kelematan asset nasional dalam bidang
ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitias dan jati diri
bangsa; dan meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan
arsip yang autentik dan terpercaya.

Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan ini diharapkan dapat memberi
kejelasan dan pengaturan mengenai kearsipan, yaitu pengertian dan batasan penyelenggaraan
kearsipan; asas, tujuan, dan ruang lingkup penyelenggaraan kearsipan; system kearsipan
nasional, system informasi kearsipan nasional, dan jaringan informasi kearsipan nasional,
penyelenggaraan kearsipan; pengelolaan arsip; autentikasi; pembinaan kearsipan; organisasi;
pendanaan; sumber daya manusia; prasarana dan saran; perlindungan dan penyelamatan
arsip; sosialisasi; peran serta masyarakat dan organisasi profesi; dan sanksi administrative
dan ketentuan pidana.

2. Resume Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Penjelasan Undang-


Undang Nomor 43 tahun 2009.

Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 43 tahun
2009 tentang Kearsipan mencabut Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1979 tentang
Penyusutan Arsip. Dalam PP no. 28 tahun 2012 menjelaskan tentang pengertian kearsipan,
arsip, arsip dinamis, arsip vital, arsip statis, arsiparis, akses arisp, Lembaga kearsipan,
Lembaga negara, ANRI, jadwal retensi arsip, penyusutan arsip, pengelolaan arsip baik statis
dan dinamis, sistem kearsipan nasional, sistem informasi kearsipan nasional, jaringan
informasi kearsipan nasional, daftar pencarian arsip, pemeliharaan, pengunaan dan
pemberkasan arsip, akreditasi, dan sumber daya kearsipan.

Dalam PP No. 28 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 43 tahun 2009
tentang Kearsipan menjelaskan bahwa penyelenggaraan kearsipan dilakukan di tingkat
nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan perguruan tinggi dalam suatu sistem kearsipan
nasional. Penyelanggaran kearsipan di tingkat nasional merupakan tanggung jawab dari Arsip
Nasional Republik Indonesia (ANRI). Untuk tingkat dibawahnya dilakukan desentralisasi dan
merupakan tanggung jawab pimpinan daerahnya masing-masing sesuai tingkatannya.

PP no. 28 tahun 2012 juga mengatur mengenai pembinaan kearsipan yang merupakan
tanggung jawab ANRI dalam pelaksanaan dan penyelenggaraannya. Peraturan pemerintah ini
juga mengatur mengenai pengelolaan arsip yang meliputi pengelolaan arsip statis dan
dinamis. Pengelolaan arsip dinamis menjadi tanggung jawab pencipta arsip, sedangkan
pengelolaan arsip statis menjadi tanggung jawab Lembaga kearsipan. Sedangkan untuk tata
cara akuisisi, pengolahan, preservasi, alih media, dan akses arsip statis diatur dengan
Peraturan Kepala ANRI.

Dalam Peraturan Pemerintah no. 28 Tahun 2012, Sistem Informasi Kearsipan Nasional diatur
untuk mendukung pengelolaan arsip dalam rangka memberikan informasi yang autentik dan
utuh. Penetapan kebijakan SIKN dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan diseleggarakan oleh Lembaga kearsipan. Adapun salah satu lainnya yaitu
Jaringan Informasi Kearsipan Nasional diatur dalam Peraturan Pemerintah ini. JIKN
merupakan sistem jaringan informasi dan sarana pelayanan untuk arsip dinamis dan statis.

Anda mungkin juga menyukai