KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Menurut Iyus Yosep ( 2009 ) perilaku kekerasan atau agresi adalah sikap
membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan (Nita Fitria, 2009 ). Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu
bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secra fisik maupun
maupun lingkungan.
B. RENTANG RESPON
kontrol.
pesan bahwa ia ”tidak setuju, tersinggung, merasa tidak dianggap, merasa tidak
(maladaptif). .
C. ETIOLOGI
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor biologis
b. Faktor psikologis
Kemarahan adalah proses belajar, hal ini dapat dicapai apabila tersedia
(pasif agresif) dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap perilaku
proses sosialisasi.
2. Faktor Presipitasi
buruk. Stressor tersebut dapat disebabkan dari luar maupun dalam. Contoh
stressor yang berasal dari luar antara lain serangan fisik, kehilangan,
kematian, krisis dan lain-lain. Sedangkan dari dalam adalah putus hubungan
itu lingkungan yang terlalu ribut, padat, kritikan yang mengarah pada
Menurut Iyus Yosep ( 2007 ) kemarahan diawali oleh adanya stressor yang
berasal dari internal atau eksterna. Stressor internal seperti penyakit, hormonal,
dendam, kesal sedangkan stressor eksternal bisa berasal dari ledekan, cacian,
sistem individu (Disruption and loss). Hal yang terpenting adalah bagaimana
untuk istirahat, penyakit adalah sarana penggugur dosa, suasana bising adalah
positif (compensatory act) dan tercapai perasaan lega (resolution). Bila ia gagal
dan tidak mampu melakukan kegiatan positif (olah raga, menyapu atau baca
puisi saat ia marah dan sebagainya) maka akan muncul perasaan tidak berdaya
dan sengsara (helplessness). Perasaan itu akan memicu timbulnya kemarahan
2. Menekan.
3. Menantang.
Dari ketiga cara ini yang pertama adalah konstruktif sedang dua cara lain
rasa bermusuhan dan bila cara ini dipakai terus menerus, maka kemarahan
dapat diekspresikan pada diri sendiri atau lingkungan dan akan tampak sebagai
Helplesness Guilt
Anger &
agression
Painfull Contructive
symptom action
Resolution
Menurut Nita Fitria ( 2009 ) tanda dan gejala perilaku kekerasan diantaranya
adalah :
3. Perilaku : menyerang orang lain, melukai diri sendiri atau orang lain
sindiran.
1. Medis
2. Keperawatan
a. Strategi preventif
1) Kesadaran diri
masalah klien.
2) Pendidikan klien
3) Latihan asertif
1) Komunikasi
2) Perubahan lingkungan
3) Tindakan perilaku
yang dapat diterina dan tidak dapat diterima serta konsekuensi yang
c. Strategi pengurungan
1) Managemen krisis
sprei pengekang
G. PENGKAJIAN
Menurut Nita Fitria ( 2009 ) data yang perlu dikaji pada pasien dengan perilaku
kata-kata kotor, mengatakan dendam dan jengkel. Klien juga menyalahkan dan
H. POHON MASALAH
Menurut Budi Ana Keliat dkk ( 2005 ) pohon masalah perilaku kekerasan
Perilaku kekerasan
Masalah utama
Perilaku kekerasan
J. FOKUS INTERVENSI
Menurut Budi Anna Keliat dkk ( 2005 ) intervensi pada diagnosa klien
Tujuan Khusus :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
jengkel/marah.
dialami klien.
Tindakan:
4.2. Bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan.
masalahnya selesai.
Tindakan:
5.3. Tanyakan kepada klien “apakah ingin mempelajari cara baru yang
sehat.”
kekerasan
6.1. Diskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien
6.2. Beri pujian atas kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien.
6.3. Diskusikan dua cara fisik yang paling mudah dilakukan untuk
6.5. Beri contoh kepada klien tentang cara tarik napas dalam.
5 (lima) kali.
6.9. Anjurkan klien untuk menggunakan cara yang telah dipelajari saat
kekerasan
Tindakan:
7.2. Beri contoh bicara yang baik (meminta dengan baik, menolak
7.6. Susun jadwal kegiatan untuk melatih cara yang telah dipelajari.
kekerasan
8.2. Bantu klien menilai kegiatan ibadah yang dapat dilakukan di ruang
rawat.
perilaku kekerasan.
Tindakan:
9.1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat minum obat secara teratur
kegiatan harian.
kekerasan.
Tindakan :
perilaku kekerasan
kegiatan harian
perilaku kekerasan.
Tindakan:
demonstrasi