Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGANTAR VIROLOGI

Matakuliah: Mikrobiologi & Parasitologi

Dosen Pengajar:
Yustin Khoiriyah, S Si., M Si

DI SUSUN OLEH:
1. Kharina Nasywa Hanun (2014301065)
2. Fadila Aprilia Hanisa (2014301057)
3. Restu Gentari (2014301085)
4. Linda Ria Ananta (2014301068)
5. Ery Maya Sary (2014301056)
6. Maila Wulandari (2014301070)
7. Nabilla Tasyania (2014301074)
8. Natasya Evi Andriani (2014301077)
9. Syifa Azzahra (2014301089)
10. Trisan Tya. (2014301092)
11. Vera Nita Meilya R (2014301094)
12. Zulnisa Wakhda Inayah (2014301097)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


KEPERAWATAN POLTEKKES TANJUNG KARANG
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai kemudahan,
petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
pada mata kuliah Komunikasi yang berjudul “MIKROBIOLOGI DAN
PARASITOLOGI”.

Dalam menyusun makalah ini kami tidak dapat lepas dari kesalahan namun berkat dorongan,
didikan dan bimbingan dari semua pihak, maka kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk penyempurnaan
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Bandar Lampung, 12 Januari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..iii

A.Jenis dan klasifikasi virus…………………………………………………………………1

1. Virus DNA…………………………………………………………………………...1
2. Virus RNA…………………………………………………………………………...1

Klasifikasi virus……………………………………………………………………………...2

1. Berdasarkan tempat hidup……………………………………………………………2


2. Struktur dan bentuk virus…………………………………………………………….2
3. Macam bentuk virus………………………………………………………………….3
4. Karakteristik virus……………………………………………………………………4
5. Pertumbuhan dan perkembangan virus………………………………………………4
6. Pathogenesis penyakut akibat virus …………………………………………………5

Kesimpulan…………………………………………………………………………………..6

Daftar pustaka………………………………………………………………………………..7

iii
1.Jenis dan Klasifikasi Virus

A.Jenis-Jenis Virus

1.Virus DNA

Virus DNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai ganda
berpilin. Di dalam sel inangnya, DNA pada virus akan mengalami replikasi menjadi beberapa DNA
dan juga akan mengalami transkripsi menjadi mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk
menghasilkan protein selubung virus. Masih di dalam sel inang, DNA dan protein virus
mengkonstruksikan diri menjadi virus – virus baru. mRNA juga akan membentuk enzim penghancur
(Lisozim) sehingga sel inang lisis (hancur) dan virus – virus keluar untuk menginfeksi sel inang
lainnya. Contoh Virus ini :

1. Papiloma
2. Poliloma
3. Parvovirus B19
4. Adenovirus
5. Herpes simpleks I (luka di sekeliling mulut)
6. Herpes simpleks II (perlukaan genital)
7. Varicella zoster (cacar air)
8. Virus Epstein-Barr
9. Cytomegalovirus
10. Vaccinia
11. Roseola
12. Cacar sapi
13. Cacar
14. Bakteriofag
15. Hepatitis B virus
16. Smallpox virus
17. Transfusion Transmitted Virus
18. JC virus (progressive multifocal leukoencephalopathy)
19. Anellovirus
20. Salterprovirus

2.Virus RNA

Virus RNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai tunggal
atau ganda tidak berpilin. Di dalam sel inangnya, RNA pada virus akan mengalami transkripsi balik

1
menjadi Hibrid RNA-DNA dan akhirnya membentuk DNA. Selanjutnya DNA virus akan masuk ke
inti sel inangnya, menyisip ke dalam DNA inangnya. DNA virus akan merusak DNA inangnya dan
membentuk mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus
untuk menbentuk virus – virus baru. Contoh Virus ini :

1. HIV AIDS
2. Influenza
3. Virus Hepatitis E
4. Poliovirus
5. Paramyxovirus Paramyxovirus
6. Virus enterik
7. Virus rubella
8. Virus demam kuning
9. Virus ensefalitis
10. Virus tumor RNA
11. DHF (demam berdarah)
12. Rabies
13. Campak
14. Rhinovirus (demam dan pilek)
15. Reovirus (diare)
16. Gondong
17. Rotavirus
18. Enterovirus
19. Hepatovirus
20. Virus ebola

Klasifikasi Virus

1.Berdasarkan Tempat Hidupnya.

Virus bakteri (bakteriofage)

Bakteriofage merupakan virus yang dapat menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri.
Dibandingkan dengan kebanyakan virus , virus ini sangat kompleks serta mempunyai beberapa bagian
berbeda yang diatut secara cermat. Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Perancis,
D’Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, serta ekor. Bagian dalam
kepala mengandung dua pilihan DNA . Bagian leher berfungsi untuk memasukkan DNA irus ke
dalam sel inangnya.

2
2.Virus tumbuhan

Virus yang berparasit pada sel tumbuhan . Contoh virus yang parasit pada tumbuhan : Tobacco
Mozaic Virus (TMV0 serta Beet Yellow Virus (BYV).

3.Virus hewan

Virus yang berparasit pada sel hewan. Contoh virus yang ada pada hewan : virus Poliomylitis, virus
Vaccina, dan virus Influenza.

2. Struktur dan Bentuk Virus

1. Srtruktur Virus

Secara umum, struktur tubuh virus terdiri atas 4 bagian utama, yaitu kepala, isi tubuh, ekor, dan
kapsid.

a.Kepala
Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik kehidupannya. Isi kepala
ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang tersusun oleh protein. Bentuk kapsid sangat
bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain
yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.

Isi Tubuh
Isi tubuh virus atau biasa disebut virion, adalah bahan genetik yang berupa salah satu tipe asam
nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki virus akan mempengaruhi bentuk tubuh
virus. Virus dengan isi tubuh berupa RNA biasanya berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau

3
polihedral, contohnya pada virus-virus penyebab penyakit polyomyelitis, virus influenza, dan virus
radang mulut dan kuku.

b.Ekor
Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk menempelkan
diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri atas beberapa tabung tersumbat
yang berisi benang dan serat halus. Adapun pada virus yang hanya menginveksi sel eukariotik, bagian
tubuh ini umumnya tidak dijumpai

c.Kapsid
Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi sebagai
pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk tubuh dan pelindung bagi
virus dari kondisi lingkungan luar.

2. Macam Bentuk Virus

Meski tersusun atas struktur tubuh yang sama, virus ternyata dapat mempunyai bentuk tubuh yang
sangat bervariasi. Sedikitnya ada 5 macam bentuk tubuh virus yang telah berhasil diidentifikasi oleh
para ilmuan. Macam-macam bentuk virus tersebut antara lain oval, bulat, batang, polihedral, dan
huruf T. Berikut macam-macam bentuk tubuh virus tersebut lengkap dengan contohnya.

1. Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola, dan influenza.
2. Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit rabies.
3. Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).
4. Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.

4
5. Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang bakteri E. coli.

3. Karakteristik Virus

Virus selalunya terdiri daripada lapisan protein sebagai pelindung (sampul), teras protein yang
menyimpan gen virus, dan gen virus itu sendiri. Sampul yang selalunya dihasilkan daripada membran
sel perumah, melindungi genom virus dan memberikan mekanisme (the involuntary and consistent
response of anorganism to a given stimulus) kepada virus tersebut.

3. Pertumbuhan dan Perkembangan virus

Virus dapat diperbanyak dengan melakukan kultur sel yaitu menumbuhkan


sel yang terinfeksi virus secara invitro. Media dan Buffer yang digunakan merupakan media kimiawi,
tetapi ditambahkan dengan serum 5-20% yang mengandung
stimulan yang penting untuk pembelahan sel. Media yang bebas serum
dengan tambahan stimulan tertentu digunakan untuk beberapa tujuan. Virus ditumbuhkan di dalam
kultur bertujuan untuk mendapatkan stockvirus. Virus yang telah diremajakan disimpan pada suhu
-700C dan disebut sebagai master-stock, sub master stock, dst., tergantung pada jumlah
peremajaannya.

Selain itu dapat juga dengan fertilized embrio. Fertilized embrio memiliki berbagai membran dan
rongga yang dapat mendukung pertumbuhan virus. Aliquot kecil dan virus diinokulasikan ke dalam
rongga allantoic telur. Virus kemudian menempel dan bereplikasi didalam rongga yang dihasilkan dan
sel epitel. Virus kemudian menempel
dan bereplikasi di dalam rongga yang dihasilkan dari sel epitel. Virus
dilepaskan ke cairan allantoik dan dipanen setelah ditumbuhkan selama
sekitar dua hari pada suhu 370C. Vaksin influenza diperbanyak dengan cara
sama seperti ini.

Berbagai contoh virus yang dapat ditumbuhkan secara kultur dan atau melalui
embrio, antara lain:

 Virus herpes simplex, dapat tmbuh pada bermacam-macam kultur dan pada
membran chorio-allantoic
 Virus Varicella-zoster, dapat tumbuh lambat dalam kultur sel manusia
(jaringan kulit, paru-paru, dan otot embrio manusia), dan pada sel ginjal

5
kera *Cytomegalovirus, dapat tumbuh lambat dalam kultur jaringan sel
paru-paru embrio manusia
 Virus Epstein-Barr, dapat tumbuh pada kultur suspensi dari limfoblas
manusia
 Virus influenza, dapat tumbuh pada kantung korioalantois telur berembrio

Proses reproduksi virus terdiri dari lima tahap, yaitu adsorbsi, penetrasi, sintesis (eklifase),
pematangan dan lisis.

 Tahap adsorbsi
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tahap adsorbsi
merupakan tahap menempelnya virion bagian reseptor site sel inang dengan memakai serabut
ekornya.
 
Molekul-molekul reseptor site untuk setiap jenis virus  berbeda-beda. Contoh berupa protein
untuk Picornavirus atau oligosakarida untuk Orthomyxovirus dan Paramyxovirus.
 Tahap penetrasi
Pada tahap penetrasi merupakan selubung ekor berkontraksi untuk membuat lubang yang
menembus dinding dan membran sel inang.
Kemudian virus memasukan materi genetik virus melalui lubang pada dinding dan membran
sel inang dan kapsid virus jadi kosing.
 Tahap sintesis
Tahap sintesis adalah tahap pembentukan asam nukleat (salinan genom) dan komponen-
komponen virus dengan menghidrolisis DNA sel inang.
 Tahap pematangan
Tahap pematangan terjadi partikel-partikel virus yang lengkap membentuk virion-virion baru
dengan menggunakan asam nukleat dan protein.
 Tahap lisis
Tahap lisis merupakan tahap pemecahan dinding sel inang dengan menggunakan enzim
lisozim.Itu berfungsi merusak dinding sel bakteri sehingga virus baru akan keluar dan
menyerang sel inang baru.

5.Patogenesis Penyakit Akibat Virus

6
Infeksi virus merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh masuknya virus ke dalam tubuh
manusia. Berdasarkan lokasi yang terkena infeksi, terdapat beberapa jenis infeksi virus, yaitu:

 Infeksi saluran napas


 Infeksi saluran pencernaan
 Infeksi otak dan saraf
 Infeksi kulit 

Penyebab:

Sesuai namanya, infeksi virus berkaitan dengan virus. Virus merupakan mikroorganisme yang
berukuran sangat kecil, lebih kecil dari bakteri dan jamur. Virus harus hidup di dalam sel makhluk
hidup untuk bisa bertahan hidup. Bila menginfeksi manusia, komponen dalam virus yaitu DNA
(deoxyribonucleic acid) atau RNA (ribonucleic acid) akan masuk dan berkembang biak dalam sel
tubuh manusia dan menyebabkan penyakit.

Infeksi saluran napas umumnya disebabkan oleh rhinovirus, respiratory syncytial virus, dan influenza.
Infeksi saluran pencernaan sering disebabkan oleh rotavirus dan norovirus. Sedangkan infeksi di hati
karena virus biasanya disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D, atau E.

Infeksi saraf bisa disebabkan oleh virus polio, Japanese encephalitis virus, atau rabies. Sementara itu
infeksi kulit bisa disebabkan oleh virus herpes simpleks, virus varicella zoster, virus rubella, dan
poxvirus. Infeksi virus yang memengaruhi daya tahan tubuh secara keseluruhan disebabkan oleh virus
HIV.

Infeksi virus umumnya bisa menular dari satu orang ke orang lainnya, dapat melalui udara, percikan
air liur, kontak kulit, kontak dengan cairan tubuh, dan sebagainya.

a.Gejala Penyakit yang Disebabkan oleh Infeksi Virus:

Secara umum, penyakit yang disebabkan oleh virus dapat memperlihatkan gejala yang mirip dengan
penyakit akibat bakteri. Beberapa gejala yang umum dari kedua jenis infeksi ini adalah:

 Batuk dan bersin


 Demam
 Muntah
 Diare
 Kelelahan
 Kram

7
Sifat kedua mikroba ini bisa menyebabkan infeksi akut yang berlangsung singkat, infeksi kronis yang
berlangsung berminggu-minggu hingga seumur hidup, dan infeksi laten yang tidak menunjukkan
gejala di awal, tetapi dapat aktif kembali setelah periode tertentu. Ada berbagai hal yang dapat
menyebabkan mengapa virus bisa menimbulkan infeksi pada manusia. Salah satu penyebab tersebut
adala  mutasi virus.

b.Daftar Penyakit yang Disebabkan oleh Virus

Berikut ini adalah beberapa daftar penyakit yang disebabkan oleh virus:

1. Pilek

Adalah penyakit paling umum ditemui yang ditandai dengan gejala berupa bersin, radang
tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk. Penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak berusia di
bawah 6 tahun.

2. Flu

Biasanya flu memilki gejala yang lebih serius dibanding gejala pilek. Demam, sakit kepala, nyeri otot,
kelelahan, meriang, mual, dan muntah adalah beberapa contoh gejala flu. Flu umumnya menyebar
lebih mudah di kala musim hujan karena iklim yang lembap dapat menunjang penyebaran virus flu
dengan baik.

3. Cacar air

Penyakit ini disebabkan oleh virus varicella-zoster dan paling sering dialami oleh anak-anak berusia
di bawah 15 tahun, namun juga bisa terjadi pada orang dewasa. Ruam dan gatal merupakan gejala
paling umum cacar air. Gejala tersebut bisa muncul di wajah, dada, punggun, hingga menyebar ke
seluruh tubuh.

4.Demam berdarah dengue

Penyakit ini umum ditemukan pada daerah yang hangat dan lembap dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti. Demam berdarah dengue merebak di musim hujan. Gejala yang muncul di
antaranya adalah demam tinggi, sakit kepala, ruam, nyeri otot dan sendi, serta muntah.

5. Chikungunya
Virus chikungunya disebarkan oleh nyamuk yang juga menyebarkan demam berdarah dengue dan
virus zika. Virus ini juga bisa menyebar melalui darah. Gejala paling umum yang muncul akibat virus
ini adalah demam dan nyeri sendi. Gejala lain yang mungkin muncul bisa berupa sakit kepala, nyeri
otot, pembengkakan sendi, dan ruam.
6. Hepatitis viral

8
Virus hepatitis B dan C menyerang organ hati dan biasanya menyebar melalui cairan tubuh, seperti
darah dan sperma, penderita yang telah terinfeksi virus ini. Penderita hepatitis akibat virus ada yang
tidak menunjukkan gejala hingga bertahun-tahun lamanya. Diagnosis biasanya didapatkan setelah
melakukan tes darah.
7. Rabies
Penyakit yang disebabkan oleh rabies bisa menjangkit seseorang yang terkena gigitan hewan. Gejala
yang bisa terjadi berupa demam, sakit kepala, kelelahan, kebingungan, halusinasi, ketakutan pada air,
dan kelumpuhan.

8. Rubella
Penyakit ini sangat berbahaya bagi janin dalam kandungan bila dialami oleh ibu hamil karena bisa
menyebabkan keguguran atau cacat bawaan. Gejala  rubella atau disebut juga campak Jerman ini
umumnya adalah demam ringan dan ruam yang dimulai dari area wajah, lalu menyebar ke seluruh
tubuh.
9. Zika
Virus zika umumnya menyebar melalui gigitan nyamuk, namun bisa juga menyebar melalui hubungan
seksual atau aliran darah ibu ke janin dalam kandungannya. Gejala yang muncul akibat virus ini
adalah demam, ruam, nyeri sendi dan otot, gatal di seluruh tubuh, sakit kepala dan konjungtivis. Bayi
yang dikandung ibu dengan infeksi virus zika bisa mengalami mikrosefalus.
10. HIV/AIDS
Virus HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh penderitanya dengan cara menghancurkan sel darah
putih yang tugasnya melawan infeksi. AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV. Penyakit ini
menyebar melalui hubungan seksual berisiko dan berbagi pakai jarum suntik dengan orang yang
terinfeksi HIV.

9
Kesimpulan

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya
dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan sel makhluk
hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Istilah virus
biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan
banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis
yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri danorganisme lain yang tidak berinti sel). Biasanya
virus mengandung sejumlah kecil  asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya)
yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan
genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_litik

Michael j Pelczar, jr, ACZ Chan.1986.dasar-dasar Mikrobilogi.Jakarta:FKUI

Pelczar, J Michael. 1988. Dasar Dasar MikrobiologiJakarta ; UI Press

11

Anda mungkin juga menyukai