Anda di halaman 1dari 8

NASKAH FILM

TOKOH
1. Fajrul/Bajul alias Bajul (anak keluarga pertama)
2. Tolah (bapak keluarga pertama)
3. Umaroh (ibu keluarga pertama)
4. Azzah (anak keluarga kedua)
5. Ashari (bapak keluarga kedua)
6. Nafiqoh (ibu keluarga kedua)
7. Asnawi & Latif (calon ketua)
8. Safira (ketua domisioner ipp & pemimpin rapat)
9. Pak Hasim (penasehat/sesepuh)
10. Figuran nakal (3) (3)
11. Figuran rapat (10)
12. Figuran ibu-ibu rumpi(3)

JUDUL FILM: FILOSOFI TAPE


GENRE: Fiksi, Drama, Komedi.
PROPERTI:
1. Singkong dan ugorampenya alat produksinya hingga jadi tape,
2. undangan IPNU,
3. lapak tape,
4. botol miras,
5. teh celup,
6. kecap/ betadine (untuk efek darah)
7. bawang merah,
8. handsaplast,
9. gelas siap pecah,
10. papan tulis,
11. spidol atau kapur,
12. lintingan/ surat suara pemilihan ketua.

MAKE UP: Bedak, eyeshadow, Lipstik merah,


STORY SCENE TABLE

No. Visual Audio


1. Waktu subuh, Pak Tolah sempoyongan Pak Tolah: Bukaaaaaak!… Woy!, Bukakno
pulang dengan kondisi mabuk menggedor- lawaaang.
gedor pintu minta dibukakan sama Bu
Umaroh (istrinya).
2. Bu Umaroh sedang sibuk mengupas
singkong, mempersiapkan tape dagangannya
untuk dijual.
3. Sudah didalam rumah, Pak Tolah memarahi Pak Tolah: Kupingmu ijolno kuping kendil a wis!.
Bu Umaroh karena tadi tak kunjung Diundang-undang ra krungu!. Bojo mulih iku
membukakan pintu. langsung bukakno lawang!

Bu Umaroh: Sampean yo sek ngono, Pak!.


Yahono yaene ngono ae. Wis tak rewangi kerja
sek ngene. Mbok yo, (kalimat Bu Umaroh
dipotong Pak Tolah)

Pak Tolah: Wis ra usah ngundat masalah kerjo!


Aku yo podo ae usaha Bu!.

4. Fajrul/Bajul, anak Pak Tolah dan Bu Umaroh Bu Umaroh: Usaha kok judi, mab… (dipotong
juga baru pulang… diam-diam mengamati lagi)
percekcokan orang tuanya.
Tolah: HEH!... OJO KURAR AJANG! kali ini Pak
Tolah hampir menampar istrinya, namun
dihalangi Fajrul/Bajul)

5. Fajrul/Bajul melerai orang tuanya. Fajrul/Bajul: Wis, uwis!... bok mbendino kok
tukaran wae yoooo yo.

6. Percekcokan mereda. Bu Umaroh dan Bu Umaroh: Ra pak, ra anak podo wae!. Judi,
Fajrul/Bajul berbincang. mabok. Bok yoooo yo!. Paringi sabar Gustiiii!.

Fajrul/Bajul: Ono opo tah Mak iki mau?.

Bu Umaroh: Ra tak bukak-bukakno lawang,


ngamuk….

Fajrul/Bajul: Lha reti Pak’e ngono, ngamukan.


Rak angger dibukakno wae si Mak…

Bu Umaroh: Rak krungu, Rul!. Lha masamu sing


didodok pakmu lawang kandang weduse tonggo
kok!.

Fajrul/Bajul: (menahan tawa) Koplak, koplak.


Bu Umaroh: Pakane, anake, koplak kabeh!.
Tujune ditulung Asnawi, diter Asnawi a mau
sidane.

Fajrul/Bajul: Asnawi cah IPNU iku?

Bu Umaroh: Iyo…

Fajrul/Bajul: … (manggut-manngut)

7. Azzah minta izin ke ibunya untuk menghadiri Bu Nafiqoh: IPNA-IPNU, kater ape diweki opo
kumpulan IPPNU, meskipun sejak lama tah, Zah?. Kumpal-kumpul, mulih bengi. Ngono
keluarganya tak suka ia mengikuti organisasi iku mbok ge alesan dolan a mesti, pocar-
itu. pacaran…

Azzah: Astaghfirullahhal’adzim… mboten yo,


Buk.. IPNU a organisasi apik si, Buk.

Bu Nafiqoh: A ndek kae… Wis saiki mending


sekolahmu iku lho wae tenanonoo!.

Azzah: (merayu) Ya Buk… Buk…

Bu Nafiqoh: Wis ora!... rausah!. Nek nekat


mangkat tak kandakno Pakamu kuwe!.

Azzah: Alah Buk, Buk… wong nom-noman sak


kampung diundang kabeh lho.
8. Azzah pergi ke kamar, galau meratapi
mengapa kebaikan berorganisasi dilarang-
larang. Undangan IPNU: SSRS LSN (Pemilihan
Ketua) digeletakkannya sembarang, Azzah
menangis tepekur diantara guling dan
bantal.
9. Di ruang tamu, Bu Nafiqoh dan Pak Ashari, Bu Nafiqoh: Pak… piye iki Azzah?.
kedua orang tua berbincang tentang apa
yang membuat anaknya galau. Pak Ashari: Hmmmm

Bu Nafiqoh: Aku jane ra masalah Pak Azzah


kumpulan IPNU, tapi aku jan rak seneng mergo
ndung dinggo alasan kluyuran ra jelas ngono
kae…

Pak Ashari: ……. (malah tidur)


Bu Nafiqoh: PAAK!.

Pak Ashari: Lha Mbokane mbiyen pas nom-


nomane piye?. “Buah jatuh tak jauh dari
pohonnya”…

Bu Nafiqoh: &O#P@Y#T% (Ngambek, mecucu,


gemes)

Pak Ashari: Wis tenango, Nyi!... ngko tak


ngrembuki Pak Ustad-e.

10. Bu Umaroh jualan tape


11. Bu Nafiqoh lewat di tempat Bu Umaroh Bu Nafiqoh: Yu Roh… gene kok nangis?.
jualan, dan mampir.
Bu Umaroh: Iki lho, Nyi… streamingan nonton
sinetron. (sambil menunjukkan hapenya)

Bu Nafiqoh: Rak ngandel ah… masamu aku rak


iso niteni nangis tenan karo nangis sinetron?.

Bu Umaroh: *#)#$&H#B*D&
(Bu Umaroh makin sesenggukan, Bu Nafiqoh
menepuk-nepuk menyabarkan- suasana jadi
amat serius)

Bu Umaroh: Duitku ilang….

Bu Nafiqoh: Ya Allah gusti, Yuuu… sek akih?

12. (Flashback) Fajrul/Bajul: Mak… digoleki Pak-e. Kon bali sek.


Fajrul/Bajul menghampiri Mak-nya yang iki tak tunggokno delok. Gage selak wonge
sedang jualan, dengan niat buruk. ngamuk lho…

(Saat ibunya pergi, Fajrul/Bajul mencuri uang


dagangan ibunya.)
13. Bu Umaroh dan Bu Nafiqoh bergegas ke Bu Umaroh: Ora masalah jumlahe, Nyi… 50ewu
rumah pak Ustadz. mungan. Tapi sing marai aku sedih, ki mergo
sing jipuk anakku dewe. (Tangis meninggi) Sek
koyo rak betah aku, Nyi ngrasakno kelakuane
anak bojoku…

Bu Nafiqoh: Wis, Yu… Ngene wae. Iki dagangane


diringkesi sik!. (Sambil sudah inisiatif bantu
membereskan dagangan) Ayo melu aku wae.
Bu Umaroh: Ringndi?

Bu Nafiqoh: Ring nhe Pak Ustadz… aku yo meh


konsultasi soal anakku. Jane ngene iki yo mau
bojoku sing janji mangkat, malah wonge turu.
Wis wong lanang ancen ngono iku hera, Yu?.
Wis ayo!...

14. Fajrul/Bajul dengan uang yang dicuri dari Fajrul/Bajul: Loss, Luuur… iki kabeh, tak traktir…
ibunya pergi “nge-royal” sama teman-
temannya. Mabar. (Obrolan ngalir umumnya anak mabar)

Fajrul/Bajul: Plus… aku duwe iki. (menunjukkan


miras dalam plastik yang diam-diam
disembunyikannya). Sitikan ya, sitikan ya!…
15. Hari merangkak siang, Tolah naik pitam “krungu kabar anyar soal Bajul, Yu?”
ketika mendengar ibu-ibu ngerumpi soal “Anake Tolah iku?”
ulah Fajrul/Bajul mencuri uang ibunya. “Bok Yu… bar nyolong duite Mak-ane masamu”
Belum lagi nyinyir banyak orang tentang “Hayo ngono iku a ge mabok”
kenakalan Fajrul/Bajul, seolah-olah sudah “Ra sakaake Mbokane kerja sek ngono”
tak ada baiknya lagi, di mata orang “Lha piye tah, Pak-ane yo ngono e Yu”
sekampung seperti hanya kejelekan saja “Ngono iku a gari wong tuane no”
yang ada. Tolah tak tahan membendung “Mugo2, anak turunane kene ora ono sing koyo
amarahnya, ia bergegas mencari Fajrul/Bajul, ngono ya, Yu”…
untuk memberinya pelajaran. “Amiit-amiiiiit!”

16. Di rumah pak Ustadz, Bu Nafiqoh dan Bu Pak Ustadz: (Mengalir), dengan poin:
Umaroh dinasehati Pak Ustadz… - Untuk Bu Umaroh: Anak bagaimanapun
harus disayang, diberi kepercayaan,
Dipenghujung pak Ustadz menasehati, Bu harus tega memberi hukuman bila
Umaroh menjatuhkan gelas, ada firasat tidak memang salah.
baik… - Untuk Bu Nafiqoh: Soal IPNU, jangan
khawatir anak-anak berorganisasi di
IPNU, komunikasi adalah kunci.
Organisasi sebaik IPNU pun bisa
dimanfaatkan untuk hal melenceng, dan
hal itu Pak Ustadz malah berterimakasih
sudah diingatkan lewat curhat
keresahan Bu Nafiqoh.
17. Di tempat “royal”, Tolah datang-datang Tolah: Sak bosok-bosokku, aku rak tahu maling!.
langsung menghajar Fajrul/Bajul; semua Sing mbok tiru sopooo?!. BAJINGAN!.
temannya kabur, tak ada yang berani
melerai.
18. Asnawi lah yang datang berani melerai. Dialog, mengalir
Fajrul/Bajul terlanjur terkapar setengah
sadar, Tolah yang setengah merasa bersalah,
campur aduk, terhenyak dibentak Asnawi
untuk memapah Fajrul/Bajul pulang.

19. Suasana kumpulan IPNU (momen pemilihan Riuh canda tawa mengalir 
ketua baru). Nampak wajah-wajah penuh
suka cita, namun ada haru juga karena
perjalanan mereka berorganisasi tidak
mulus-mulus saja, Azzah contohnya. Dan
kebersamaan menghadapi segala rintangan
itu yang membuat kumpulan kali ini terasa
haru. Semua nampak sibuk, ada yang
menata-nata, angkat junjung, guyan-guyon,
dsb.

20. Fajrul/Bajul tersadar dari pingsannya. Tolah: Ngapurane ya… aku kalap.
Spontan antara takut dan siaga menghadapi
Tolah yang mendekatinya. Dikira mau Fajrul/Bajul:  (mewek)
menghajarnya lagi, ternyata Tolah malah
memeluknya, mengakui kesalahan, dan ….
menjelaskan kejadian tadi.
Tolah: Jaluko ngapuro Mak’amu. Trus
maturnuwuno karo Asnawi.

Fajrul/Bajul: Asnawi?
21. Fajrul/Bajul lantas bergegas pergi, tak
menghiraukan mukanya yang babak belur.

22. Suasana riuh penghitungan suara pemilihan


ketua IPNU baru, Di papan tulis jumlah suara
saling mengejar tipis. Hingga surat suara
habis: ternyata hasil imbang antara Asnawi
dan calon lain. Hadirin dan hadirat bingung.
23. Dengan wajah berantakan, Fajrul/Bajul Fajrul/Bajul: Mohon maaf, menyela…
memasuki ruang pertemuan. Semuanya tak Basa Jawa wae rakpopo ya….
bergeming, kelu menahan was-was apa yang Ngene, Aku kan yo ntuk undangan acara iki
akan dilakukan Fajrul/Bajul. Lalu Fajrul/Bajul kan?. Berarti Aku nduwe hak suara si?.
menyahut mikrofon (kalau ada) …
menyampaikan:
24. Diantara peserta kumpulan yang lingak- Fajrul/Bajul: Piye? Aku oleh melu kumpulan
linguk, Bu Nafiqoh & Pak Ashari diam-diam IPNU tah orak?
masuk ruangan bersama Pak Ustadz.
25. Pak Ustadz tiba-tiba muncul diantara para Pak Ustadz: Oleh!… oleh ah Jul kuwe mlebu
hadirin dan hadirot yang bingung menyela. IPNU.

(Semua anak yang tadinya beku sedikit cair


merespon kemunculan dan perkataan Pak
Ustadz).
Panitia Pemilihan Ketua: Trus, Kuwe milih
sopo?, eh, Maaf, baiklah Kawan-kawan… Bajul,
eh, Fajrul punya hak suara ya?.
Siapa ketua pilihanmu, Jul, eh Rul?.
26. Suasana jadi amat dramatis, ketika semua Fajrul/Bajul: Aku milih… Asnawi.
orang menunggu Fajrul/Bajul bicara. (Fahrul dan Asnawi saling tatap, bersahabat)
27. Asnawi dan pendukung-pendukungnya Asnawi!
gegap gempita; hasil akhir penghitungan Asnawi!...
suara menunjukkan Asnawi menang.
As NAW, NAW…. WIIII!
28. Pak Ustadz memberi sambutan Pak Ustadz: (Mengalir) dengan poin:
- Selamat buat Asnawi.
- Jadilah ketua yang amanah.
- Buat semua anggota, juga jadilah
anggota IPNU – IPPNU yang amanah.
Jangan memanfaatkan organisasi untuk
hal-hal negatif seperti yang diresahkan
para orang tua.
- Ada yang spesial: kumpulan kali ini
semua ditraktir bakso, yang nraktir
orang tua Azzah, tapi sabar baksonya
dalam perjalanan.
29. Pak Ashari & Bu Nafiqoh dada-dada di salah
satu sudut ruangan. Azzah berlari
menghampiri kedua orang tuanya, salim,
berpelukan.

30. CLOSING – CREDIT TITLLE

31. Extra Scene: Fajrul/Bajul: jare tobat, Pak?

Ditengah-tengah kesibukan keluarga yang Tolah: Lho, haiku a urusanku karo Gusti Allah.
kompak membantu Bu Umaroh
memproduksi dan dagang tape, Tolah Fajrul/Bajul: …. (diam – tegang)
ditegur Fajrul/Bajul, karena masih
membawa-bawa botol alkohol. Tolah: Deloki sing nggenah tah!... iki teh, Jul!
(menunjukkan botol alkohol, tapi isinya teh
celup)

Semuanya ngakak :D
CREDIT TITLLE LAGI
32. Safira kini membantu memasarkan tape Bu Bu Umaroh: Suwun yo Fir… wis diewangi
Umaroh lewat IPNU & IPPNU. mayokno daganganku.

Safira: Mboten kula, Dhe… tapi rencang-rencang


IPNU sedanten… Mugi-mugi Berkaaaah!
33. Lalu Safira ngomong memberi closing Safira: Aku ntuk pelajaran soko tape: “Dadi
statement: ke kamera (ke penonton) wong iku nyontoho tape. Tape, dibosokke
kahanan, tapi ora ndung dadi muspro. Malah
dadi barang sing manis, seger, empuk, tur
manfaat.”
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai