Anda di halaman 1dari 3

MUHAMMAD IMAM

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul PERENCANAAN DAN
EVALUASI LAYANAN BK
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Perencanaan Layanan Dasar.
2. Perencanaan Layanan Responsif.
3. Evaluasi Program, Proses, dan
Hasil Layanan.
4. Pelaporan dan Penggunaan Hasil
Evaluasi.
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. Layanan dasar merupakan proses pemberian
definisi) di modul ini bantuan kepada seluruh peserta didik/konseli
melalui kegiatan penyiapan pengalaman
terstruktur secara klasikal atau kelompok
yang dirancang dan dilaksanakan secara
sistematis dalam rangka mengembangkan
kemampuan penyesuaian diri yang efektif
sesuai dengan tahap dan tugas-tugas
perkembangan yang dituangkan sebagai
standar kompetensi kemandirian.
2. Perencanaan layanan dasar pada dasarnya
merupakan upaya membuat keputusan
tentang langkah-langkah sistematis
penyelenggaraan layanan bimbingan dan
konseling :
a. penetapan tujuan kegiatan layanan dasar
b. konten atau materi layanan dasar
c. metode penyelenggaraan layanan dasar
d. pemilihan media penunjang layanan dasar,
dan
e. evaluasi keberhasilan layanan dasar
(Sukmadinata, 2004).
3. Tujuan bimbingan pada RPL disusun dalam
tiga tahap, yakni :
a. penyusunan tujuan umum,
b. lakukan analisis instruksiona
Terdapat empat macam struktur dalam
membuat analisis instruksional, yaitu
struktur hirarkis, prosedural,
pengelompokkan dan kombinasi
c. dan penyusunan tujuan khusus

4. Layanan responsif adalah pemberian bantuan


terhadap peserta didik/konseli yang memiliki
kebutuhan dan masalah yang memerlukan
bantuan dengan segera, sebab jika tidak
segera dibantu dapat menimbulkan gangguan
dalam proses pencapaian tugas-tugas
perkembangan.
5. prosedur menyusun perencanaan layanan
responsif yang mencakup rencana pelaksaan
layanan konseling individual, konseling
kelompok, referal, dankonferesensi kasus.
6. Layanan referal atau alih tangan yaitu
kegiatan layanan BK untuk mendapatkan
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas
masalah yang dialami peserta didik atau
konseli dengan memindahkan penanganan
kasus dari satu pihak ke pihak lainnya.
7. Komponen dalam RPL terdiri atas :
a. konseling individu
b. konseling kelompok
c. referal
d. konferensi kasus mempunyai format yang
unik sesuai dengan jenis layanannya.

8. Evaluasi Bimbingan dan Konseling


Evaluasi dalam bimbingan dan konseling
merupakan usaha untuk mengetahui sejauh
mana pelaksanaan program dan pelaksanaan
pelayanan bimbingan itu mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
9. Suherman (2013) mengemukakan bahwa
kriteria evaluasi program bergantung pada
tujuan dan aspek yang dievaluasi apakah
menyangkut :
a. evaluasi rumusan program, kelancaran
interaksi komponen-komponen program
dalam proses pelaksanaannya,
b. Evaluasi hasil yang telah dicapai yang
berhubungan dengan diri siswa, guru, kepala
sekolah, maupun orang tua dan masyarakat.
10. Penilaian/evaluasi program dapat
digunakan sebagai prosedur penelitian diri
untuk mengetahui bagaimana program saat
ini berfungsi sebelum melakukan perbaikan.
11. Dalam perencanaan program bimbingan dan
konseling sekurang-kurangnya mencakup:
a. mengkaji produk hukum yang berlaku,
b. menyusun visi dan misi,
c. bidang pengembangan,
d. deskripsi kebutuhan
e. tujuan,
f. komponen program
g. rencana operasional,
h. pengembangan tema,
i. evaluasi.
j. biaya.
12. Akuntabilitas dipandang sebagai konsep
penting dalam kehidupan suatu lembaga
atau organisasi.
13. Para ahli yang bergelut dalam bidang ini
meyakini bahwa akuntabilitas merupakan
salah satu prinsip mendasar dalam
penyelenggaraan atau terciptanya sebuah
pemerintahan/lembaga/organisasi yang baik
(Buhory, 2007).
14. Darwin (dalam Widodo, 2001) membedakan
tiga istilah yang perlu dipahami terkait
dengan pertanggungjawaban yaitu
a. akuntabilitas (accountability)
b. responsibilitas (responsibility)
merupakan konsep yang berkenaan
dengan standar profesional dan
kompetensi teknis yang dimiliki seorang
pemberi layanan dalam menjalankan
tugasnya.
c. responsivitas (responsiveness)
merupakan pertanggungjawaban dari sisi
yangmenerima pelayanan (masyarakat).
15. Schater (dalam Budi, 2013) menegaskan
bahwa akuntablitas memiliki dua tujuan
utama yakni tujuan politik dan tujuan
operasional.
16. Konsentrasi evaluasi bimbingan dan
konseling di Indonesia memfokuskan pada
tiga hal, yakni evaluasi program, proses, dan
hasil layanan bimbingan dan konseling.

2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Teknik dan Langkah Tindak Lanjut Hasil
di modul ini Evaluasi Bimbingan dan Konseling
2. Petunjuk pengolahan skor instrumen
Evaluasi program BK tidak dijelaskan
arahan untuk membuat kesimpulan
yang seperti apa, atau berdasar
instrumen yang sudah dibuat.

3 Daftar materi yang sering 1. Tujuan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi


mengalami miskonsepsi Bimbingan dan Konseling

Anda mungkin juga menyukai