NO NAMA HEWAN GAMBAR HEWAN PENJELASAN 1 Ikan Arwana Irian Populasinya yang terbatas menjadikan ikan ini sebagai salah satu satwa yang dilindungi. Jadi, tidak sembarang pihak bisa memelihara ikan ini. Bentuk tubuh arwana irian (Sceloropages leichartidti) comperessed, lebar, dan tebal. Bagian tubuhnya terdapat bercak merah atau kuning dan warna sirip dan tubuhnya didominasi dengan warna hijau tua. Arwana irian yang berkualitas baik memiliki sirip dan sisiknya yang utuh, sungutnya tidak patah maupun tertekuk, bola mata bening dan tidak menderita juling. 2 Kodok Sumatra Kodok Sumatera atau nama latinnya Duttaphrynus sumatranus merupakan satwa amfibi paling langka di Indonesia. Diketahui kodok endemik ini hanya mendiami daerah ‘Lubuk Selasih’ di sekitar Gunung Talang di perbatasan tiga kabupaten, Padang Pariaman, Solok dan Pesisir Selatan, provinsi Sumatera Barat. Berbagai ancaman seperti kerusakan habitat dan alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian serta pendangkalan sungai diduga berpengaruh besar pada tingkat keterancaman kodok endemik Indonesia ini. 3 Burung Kacamata Burung Kacamata Sangihe atau Zosterops Sangihe nehrkorni merupakan salah satu satwa (aves) yang telah ditetapkan sebagai burung langka, dan berada dalam kategori status critically endangared oleh IUCN. Hal ini tidak lain disebabkan karena habitat burung kacamata sangihe yang sangat sempit dan adanya perburuan liar karena burung ini memiliki suara kicauan yang indah. Bahkan pada tahun 1999 burung ini sempat dinyatakan punah oleh para peneliti dikarenakan kicauannya tidak terdengar lagi di Gunung Sahendaruman dan Gunung Sahengbalira di pulau Sangihe. 4 Tarsiu Siau Tarsius adalah primata dari genus Tarsius, suatu genus monotipe dari famili Tarsiidae, satu-satunya famili yang bertahan dari ordo Tarsiiformes. erkiraan kepadatan populasi Tarsius di Tangkoko adalah 156/km2 (Gursky, 1997). Hal ini karena dipengaruhi oleh faktor-faktor baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Faktor luar (eksternal) yang mempengaruhi Tarsius antara lain adalah lingkungan(habitat,sarang, jenis vegetasi), iklim (suhu, kelembaban, intensitas cahaya, dan curah hujan), predator (kucing hutan, ular dan manusia), dan pakan. 5 Burung Trulek Burung Trulek Jawa (Vanellus Jawa macropterus) merupakan salah satu jenis burung endemik Jawa yang memiliki habitat utama di wilayah rawa yang luas, seperti padang rumput luas yang banjir saat musim hujan. umlah populasi yang dimungkinkan menurun ini, disebabkan oleh gangguan manusia dan konversi habitat untuk budidaya dan pertanian, serta perburuan. Sejalan dengan itu, menurut data IUCN, dinyatakan bahwa ancaman kepunahan Trulek Jawa ini adalah masalah lahan dari habitat asli yang telah dialihfungsikan menjadi wilayah agro- industry farming atau lahan pertanian dan menjadi daerah budidaya air tawar, yaitu tambak. 6 Ekidna Moncong Ekidna Moncong Panjang Barat (Zaglossus Panjang Barat bruijnii) atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Western Long- beaked Echidna merupakan hewan endemik yang berasal dari Papua, dan Australia (punah) yang hidup di ketinggian 1300-4000 mdpl. Habitatnya adalah padang rumput alpin dan hutan yang lembap. Ekidna merupakan hewan mammalia yang bertelur (ordo Monotremata) yang masih bertahan hidup hingga sekarang di samping platipus (Ornithorhynchus anatinus). Sebagaimana dengan platipus, Ekidna termasuk hewan yang aneh. Ekidna menjadi aneh lantaran hewan mamalia selayaknya harimau ataupun tarsius tetapi ekidna tidak melahirkan anaknya melainkan bertelur. 7 Pesut Mahakam Pesut mahakam atau dalam bahasa Latin disebut Orcaella brevirostris adalah sejenis hewan mamalia yang sering disebut lumba- lumba air tawar yang hampir punah karena berdasarkan data tahun 2007, populasi hewan tinggal 50 ekor saja dan menempati urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah. Ilmuwan internasional mengklasifikasikan populasi Pesut Mahakam di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, dalam kondisi sangat terancam punah. Banyak faktor yang mempengaruhi populasi pesut. Jumlah pasokan makanan yang makin berkurang di alam, lalu lalang kapal ponton di kawasan habitatnya, serta penggunaan racun oleh nelayan setempat menjadi biang kerok berkurangnya populasi ikan pesut. 8 Anoa Anoa merupakan hewan endemik pulau Sulawesi, tepatnya di provinsi Sulawesi Tenggara. Hewan ini termasuk fauna peralihan (Asiatic – Australis). Hewan yang dikategorikan sebagai hewan langka ini sudah di ambang kepunahan sejak tahun 1960-an. Bahkan, selama satu dekade terakhir jumlah populasinya semakin menurun drastis. Diperkirakan saat ini jumlahnya tidak lebih dari 5.000 ekor di alam bebas. Ancaman kepunahan memang tak lepas dari perilaku masyarakat yang sering memburunya untuk diambil kulit, tanduk, serta dagingnya. 9 Burung Bidadari Burung bidadari Halmahera merupakan Halmahera salah satu jenis cendrawasih berukuran sedang, sekitar 28 sentimeter. Burung ini memiliki bulu indah dengan kombinasi warna cokelat, hijau, dan warna zaitun. Burung bidadari Halmahera biasanya hanya ditemukan di Pulau Halmahera dan Pulau Bacan, Maluku Utara. Makanannya terdiri dari serangga, artropoda, dan buah- buahan 10 Kura Kura Leher Sesuai namanya, kura-kura leher ular Rote Ular Rote memiliki leher panjang menyerupai ular. Hal tersebut menyebabkan lehernya tidak dapat ditarik ke dalam tempurung.Hewan ini termasuk endemik yang hanya bisa ditemukan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Binatang ini sangat langka sehingga International Union for Conservation of Nature (IUCN) menetapkannya sebagai hewan terancam punah.
DAFTAR TUMBUHAN LANGKA DI INDONESIA
NAMA GAMBAR NO PENJELASAN TUMBUHAN TUMBUHAN 1. Bunga Kibut atau bunga bangkai raksasa atau Bangkai / suweg raksasa, Amorphophallus titanum Suweg Becc., merupakan tumbuhan dari suku Raksasa talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatra, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatra) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m.[1] Kibut disebut juga bunga bangkai dikarenakan bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya. 2. Rafflesia Bunga langka paling populer ini ternyata Arnoldi memiliki nama lain yaitu padma raksasa. Bau busuk dari bunga raksasa akan keluar saat akan mekar. Seperti bunga bangkai, rafflesia arnoldi ini tumbuh melebar dan tidak meninggi. Tatkala bunganya sedang mekar, rafflesia arnoldi dapat melebar hingga diameter 1 meter dengan bobot mencapai 10 kg. Dalam fase vegetatif, sekumpulan biji tersebut dapat ditanam agar menjadi sebuah pohon. Maka dari itu, pihak konservasi beserta WWF memiliki wewenang dalam budidaya tumbuhan langka di Indonesia ini. Biasanya bunga bangkai banyak ditemui di daerah dataran rendah iklim tropis & subtropis seperti Afrika barat sampai Kepulauan Pasifik. Salah satunya adalah Indonesia. 3. Edelweis Jawa Sesuai dengan namanya, bunga ini banyak yang subur di pegunungan Jawa. Bahkan bunga edelweiss jawa umumnya menjadi tanaman pertama yang tumbuh pasca kejadian erupsi gunung berapi. Keunikan dari bunga jawa ini terdapat pada rupanya yang terlihat fresh alias segar meskipun telah dipetik dari tangkainya. Biasanya, bunga edelweiss jawa mulai bermekaran di bulan April sampai Agustus. Setelah itu, bunga ini dapat bertahan lama sampai usia 100 tahun beserta tinggi batang yang mencapai 8 meter 4. Kantong Kantong semar merupakan tumbuhan Semar langka di Indonesia yang sangat unik karena tumbuhan ini dapat memangsa berbagai serangga didekatnya seperti lebah, lalat, dan lainnya. Tumbuhan karnivora ini di zaman sekaran sudah cukup langka sehingga harus banyak dibudidayankan agar tumbuhan ini tidak cepat punah. Untuk bisa memangsa serangga kantong semar aendiri ketika umurnya sudah dewasa. Ketika memangsa ia akan membuka kantungnya agar ada serangga yang masuk ke dalamnya. Jika sudah ada serangga yang terjebak, maka kantungnya tersebut akan langsung tertutup untuk mulai mencerna serangga tersebut. 5. Anggrek Tebu Tumbuhan langka di Indonesia selanjutnya adalah anggrek tebu. Anggrek yang paling besar dan paling berat. Satu rumpun anggrek tebu dewasa dapat memiliki berat lebih dari 1 ton dengan panjang mulai dari 3 meter. dengan ukurannya yang sangat besar ini, bunga ini sering disebut sebagai anggrek raksasa. Bunga yang satu ini sangatlah unik karena meskipun batangnya sudah di potong, namun bunganya tetap dapat bertahan sampai hingga 2 bulan lamanya. 6. Daun Payung Tumbuhan langka di Indonesia ini sering disebut sebagai daun sang dan salo. Tumbuhan ini masih banyak hidup di daerah sumatera. Tumbuhan langka di Indonesia ini memiliki nama ilmiah Johannestijsmania altifrons, yang di ambil dari nama penemuanya yaitu profesor Teijsman. Pada jaman dahulu kala daun payung ini oleh masyarakat tersebut sering digunakan sebagai atap atau dinding di rumah-rumah. Karena dengan fungsinya tersebut, maka tumbuhan ini disebut sebagai daun payung. 7. Kayu Ulin Pohon ulin termasuk tumbuhan langka di Indonesia yang sering di sebut sebagai bullan atau kayu besi merupakan tumbuhan khas asal Kalimantan. Pohon ini banyak digunakan sebagai bahan poko untuk bangun membangun seperti rumah, kapal laut, jembatan dan sebagainya, karena pohon ini mampu menghasilkan kayu yang sangat kaut. Pohon ulin ini bisa tumbuh mencapai hingga ketinggian 36 meter dengan diameter batang sebesar 95cm. Pohon ini sendiri banyak ditemukan di daerah Sumatera dan Kalimantan. 8. Cendana Tumbuhan langka di indonesia ini bernama cendana pohon ini merupakan salah satu yang memiliki banyak kegunaannya. Kayu cendana dapat diolah menjadi beberapa jenis yang bermanfaat, salah satunya yaitu menjadi dupa, aroma terapi, parfum, rempah-rempah, hingga sangkur keris(warangka). Konon, harum yang dihasilkan dari kayu cendana ini dapat bertahan hingga ratusan tahun lamanya. 9. Tengkawang Tengkawang adalah tumbuhan asli Kalimantan yang memiliki banyak manfaat pada bagian minyaknya. Tengkawang terdiri dari berbagai jenis yang tersebar di seluruh daratan Kalimantan. Saat ini, dari 12 jenis tersebut diantaranya sudah dilindungi pemerintah agar tidak terancam punah. Minyak tengkawang diproduksi dari biji-biji yang telah berguguran. Kemudian dijemur dan disalai sampai kering sempurna sebelum diproses menjadi minyak. Disisi lain, biji tengkawang ternyata memiliki kandungan gizi bagi binatang liar lainnya.
10. Tembesu umbuhan langka khas Indonesia ini masuk
dalam famili Loganiaceae. Tembesu tersebar di beberapa pulau Indonesia, seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa bahkan Irian Jaya. Tembesu dapat tumbuh pada tanah datar atau sarang yang tidak becek. Atau bisa juga di tanah liat berpasir dengan curah hujan tipe A sampai B di ketinggian 0-500 mdpl.