Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MUH.

FATURRAHMAN ABUHAIR
KELAS : VI D
NO URUT : 16

DAFTAR HEWAN LANGKA DI INDONESIA


NO NAMA HEWAN GAMBAR HEWAN PENJELASAN
1 Ikan Arwana Irian Populasinya yang terbatas menjadikan ikan
ini sebagai salah satu satwa yang
dilindungi. Jadi, tidak sembarang pihak
bisa memelihara ikan ini. Bentuk tubuh
arwana irian (Sceloropages leichartidti)
comperessed, lebar, dan tebal. Bagian
tubuhnya terdapat bercak merah atau 
kuning dan warna sirip dan tubuhnya
didominasi dengan warna hijau tua.
Arwana irian yang berkualitas baik
memiliki sirip dan sisiknya yang utuh,
sungutnya tidak patah maupun tertekuk,
bola mata bening dan tidak menderita
juling.
2 Kodok Sumatra Kodok Sumatera atau nama latinnya
Duttaphrynus sumatranus merupakan
satwa amfibi paling langka di Indonesia.
Diketahui kodok endemik ini hanya
mendiami daerah ‘Lubuk Selasih’ di
sekitar Gunung Talang di perbatasan tiga
kabupaten, Padang Pariaman, Solok dan
Pesisir Selatan, provinsi Sumatera Barat.
Berbagai ancaman seperti kerusakan
habitat dan alih fungsi lahan menjadi lahan
pertanian serta pendangkalan sungai
diduga berpengaruh besar pada tingkat
keterancaman kodok endemik Indonesia
ini.
3 Burung Kacamata Burung Kacamata Sangihe atau Zosterops
Sangihe nehrkorni merupakan salah satu satwa
(aves) yang telah ditetapkan sebagai
burung langka, dan berada dalam kategori
status critically endangared oleh IUCN.
Hal ini tidak lain disebabkan karena habitat
burung kacamata sangihe yang sangat
sempit dan adanya perburuan liar karena
burung ini memiliki suara kicauan yang
indah. Bahkan pada tahun 1999 burung ini
sempat dinyatakan punah oleh para peneliti
dikarenakan kicauannya tidak terdengar
lagi di Gunung Sahendaruman dan Gunung
Sahengbalira di pulau Sangihe.
4 Tarsiu Siau Tarsius adalah primata dari genus Tarsius,
suatu genus monotipe dari famili Tarsiidae,
satu-satunya famili yang bertahan dari ordo
Tarsiiformes. erkiraan kepadatan populasi
Tarsius di Tangkoko adalah 156/km2
(Gursky, 1997). Hal ini karena dipengaruhi
oleh faktor-faktor baik dari dalam
(internal) maupun dari luar (eksternal).
Faktor luar (eksternal) yang mempengaruhi
Tarsius antara lain adalah
lingkungan(habitat,sarang, jenis vegetasi),
iklim (suhu, kelembaban, intensitas
cahaya, dan curah hujan), predator (kucing
hutan, ular dan manusia), dan pakan.
5 Burung Trulek Burung Trulek Jawa (Vanellus
Jawa macropterus) merupakan salah satu jenis
burung endemik Jawa yang memiliki
habitat utama di wilayah rawa yang luas,
seperti padang rumput luas yang banjir saat
musim hujan. umlah populasi yang
dimungkinkan menurun ini, disebabkan
oleh gangguan manusia dan konversi
habitat untuk budidaya dan pertanian, serta
perburuan. Sejalan dengan itu, menurut
data IUCN, dinyatakan bahwa ancaman
kepunahan Trulek Jawa ini adalah masalah
lahan dari habitat asli yang telah
dialihfungsikan menjadi wilayah agro-
industry farming atau lahan pertanian dan
menjadi daerah budidaya air tawar, yaitu
tambak.
6 Ekidna Moncong Ekidna Moncong Panjang Barat (Zaglossus
Panjang Barat bruijnii) atau yang dalam bahasa Inggris
biasa disebut dengan Western Long-
beaked Echidna merupakan hewan
endemik yang berasal dari Papua, dan
Australia (punah) yang hidup di ketinggian
1300-4000 mdpl. Habitatnya adalah
padang rumput alpin dan hutan yang
lembap. Ekidna merupakan hewan
mammalia yang bertelur (ordo
Monotremata) yang masih bertahan hidup
hingga sekarang di samping platipus
(Ornithorhynchus anatinus). Sebagaimana
dengan platipus, Ekidna termasuk hewan
yang aneh. Ekidna menjadi aneh lantaran
hewan mamalia selayaknya harimau
ataupun tarsius tetapi ekidna tidak
melahirkan anaknya melainkan bertelur.
7 Pesut Mahakam Pesut mahakam atau dalam bahasa Latin
disebut Orcaella brevirostris adalah sejenis
hewan mamalia yang sering disebut lumba-
lumba air tawar yang hampir punah karena
berdasarkan data tahun 2007, populasi
hewan tinggal 50 ekor saja dan menempati
urutan tertinggi satwa Indonesia yang
terancam punah. Ilmuwan internasional
mengklasifikasikan populasi Pesut
Mahakam di Sungai Mahakam,
Kalimantan Timur, dalam kondisi sangat
terancam punah. Banyak faktor yang
mempengaruhi populasi pesut. Jumlah
pasokan makanan yang makin berkurang di
alam, lalu lalang kapal ponton di kawasan
habitatnya, serta penggunaan racun oleh
nelayan setempat menjadi biang kerok
berkurangnya populasi ikan pesut.
8 Anoa Anoa merupakan hewan endemik pulau
Sulawesi, tepatnya di provinsi Sulawesi
Tenggara. Hewan ini termasuk fauna
peralihan (Asiatic – Australis). Hewan
yang dikategorikan sebagai hewan langka
ini sudah di ambang kepunahan sejak
tahun 1960-an. Bahkan, selama satu
dekade terakhir jumlah populasinya
semakin menurun drastis. Diperkirakan
saat ini jumlahnya tidak lebih dari 5.000
ekor di alam bebas. Ancaman kepunahan
memang tak lepas dari perilaku masyarakat
yang sering memburunya untuk diambil
kulit, tanduk, serta dagingnya.
9 Burung Bidadari Burung bidadari Halmahera merupakan
Halmahera salah satu jenis  cendrawasih berukuran
sedang, sekitar 28 sentimeter. Burung ini
memiliki bulu indah dengan kombinasi
warna cokelat, hijau, dan warna zaitun.
Burung bidadari Halmahera biasanya
hanya ditemukan di Pulau Halmahera dan
Pulau Bacan, Maluku Utara. Makanannya
terdiri dari serangga, artropoda, dan buah-
buahan
10 Kura Kura Leher Sesuai namanya, kura-kura leher ular Rote
Ular Rote memiliki leher panjang menyerupai ular.
Hal tersebut menyebabkan lehernya tidak
dapat ditarik ke dalam tempurung.Hewan
ini termasuk endemik yang hanya bisa
ditemukan di Pulau Rote, Nusa Tenggara
Timur. Binatang ini sangat langka
sehingga International Union for
Conservation of Nature (IUCN)
menetapkannya sebagai hewan terancam
punah.

DAFTAR TUMBUHAN LANGKA DI INDONESIA


NAMA GAMBAR
NO PENJELASAN
TUMBUHAN TUMBUHAN
1. Bunga Kibut atau bunga bangkai raksasa atau
Bangkai / suweg raksasa, Amorphophallus titanum
Suweg Becc., merupakan tumbuhan dari suku
Raksasa talas-talasan (Araceae) endemik dari
Sumatra, Indonesia, yang dikenal sebagai
tumbuhan dengan bunga (majemuk)
terbesar di dunia, meskipun catatan
menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas
(juga endemik dari Sumatra) dapat
menghasilkan bunga setinggi 5m.[1] Kibut
disebut juga bunga bangkai dikarenakan
bunganya yang mengeluarkan bau seperti
bangkai yang membusuk, yang
dimaksudkan sebenarnya untuk
mengundang kumbang dan lalat untuk
menyerbuki bunganya.
2. Rafflesia Bunga langka paling populer ini ternyata
Arnoldi memiliki nama lain yaitu padma raksasa.
Bau busuk dari bunga raksasa akan keluar
saat akan mekar. Seperti bunga bangkai,
rafflesia arnoldi ini tumbuh melebar dan
tidak meninggi. Tatkala bunganya sedang
mekar, rafflesia arnoldi dapat melebar
hingga diameter 1 meter dengan bobot
mencapai 10 kg. Dalam fase vegetatif,
sekumpulan biji tersebut dapat ditanam
agar menjadi sebuah pohon. Maka dari itu,
pihak konservasi beserta WWF memiliki
wewenang dalam budidaya tumbuhan
langka di Indonesia ini. Biasanya bunga
bangkai banyak ditemui di daerah dataran
rendah iklim tropis & subtropis seperti
Afrika barat sampai Kepulauan Pasifik.
Salah satunya adalah Indonesia.
3. Edelweis Jawa Sesuai dengan namanya, bunga ini banyak
yang subur di pegunungan Jawa. Bahkan
bunga edelweiss jawa umumnya menjadi
tanaman pertama yang tumbuh pasca
kejadian erupsi gunung berapi. Keunikan
dari bunga jawa ini terdapat pada rupanya
yang terlihat fresh alias segar meskipun
telah dipetik dari tangkainya. Biasanya,
bunga edelweiss jawa mulai bermekaran di
bulan April sampai Agustus. Setelah itu,
bunga ini dapat bertahan lama sampai usia
100 tahun beserta tinggi batang yang
mencapai 8 meter
4. Kantong Kantong semar merupakan tumbuhan
Semar langka di Indonesia yang sangat unik
karena tumbuhan ini dapat memangsa
berbagai serangga didekatnya seperti
lebah, lalat, dan lainnya. Tumbuhan
karnivora ini di zaman sekaran sudah
cukup langka sehingga harus banyak
dibudidayankan agar tumbuhan ini tidak
cepat punah. Untuk bisa memangsa
serangga kantong semar aendiri ketika
umurnya sudah dewasa. Ketika memangsa
ia akan membuka kantungnya agar ada
serangga yang masuk ke dalamnya. Jika
sudah ada serangga yang terjebak, maka
kantungnya tersebut akan langsung
tertutup untuk mulai mencerna serangga
tersebut.
5. Anggrek Tebu Tumbuhan langka di Indonesia selanjutnya
adalah anggrek tebu. Anggrek yang paling
besar dan paling berat. Satu rumpun
anggrek tebu dewasa dapat memiliki berat
lebih dari 1 ton dengan panjang mulai dari
3 meter. dengan ukurannya yang sangat
besar ini, bunga ini sering disebut sebagai
anggrek raksasa. Bunga yang satu ini
sangatlah unik karena meskipun batangnya
sudah di potong, namun bunganya tetap
dapat bertahan sampai hingga 2 bulan
lamanya.
6. Daun Payung Tumbuhan langka di Indonesia ini sering
disebut sebagai daun sang dan salo.
Tumbuhan ini masih banyak hidup di
daerah sumatera. Tumbuhan langka di
Indonesia ini memiliki nama ilmiah
Johannestijsmania altifrons, yang di ambil
dari nama penemuanya yaitu profesor
Teijsman. Pada jaman dahulu kala daun
payung ini oleh masyarakat tersebut sering
digunakan sebagai atap atau dinding di
rumah-rumah. Karena dengan fungsinya
tersebut, maka tumbuhan ini disebut
sebagai daun payung.
7. Kayu Ulin Pohon ulin termasuk tumbuhan langka di
Indonesia yang sering di sebut sebagai
bullan atau kayu besi merupakan tumbuhan
khas asal Kalimantan. Pohon ini banyak
digunakan sebagai bahan poko untuk
bangun membangun seperti rumah, kapal
laut, jembatan dan sebagainya, karena
pohon ini mampu menghasilkan kayu yang
sangat kaut. Pohon ulin ini bisa tumbuh
mencapai hingga ketinggian 36 meter
dengan diameter batang sebesar 95cm.
Pohon ini sendiri banyak ditemukan di
daerah Sumatera dan Kalimantan.
8. Cendana Tumbuhan langka di indonesia ini bernama
cendana pohon ini merupakan salah satu
yang memiliki banyak kegunaannya. Kayu
cendana dapat diolah menjadi beberapa
jenis yang bermanfaat, salah satunya yaitu
menjadi dupa, aroma terapi, parfum,
rempah-rempah, hingga sangkur
keris(warangka). Konon, harum yang
dihasilkan dari kayu cendana ini dapat
bertahan hingga ratusan tahun lamanya.
9. Tengkawang Tengkawang adalah tumbuhan asli
Kalimantan yang memiliki banyak manfaat
pada bagian minyaknya. Tengkawang
terdiri dari berbagai jenis yang tersebar di
seluruh daratan Kalimantan. Saat ini, dari
12 jenis tersebut diantaranya sudah
dilindungi pemerintah agar tidak terancam
punah. Minyak tengkawang diproduksi
dari biji-biji yang telah berguguran.
Kemudian dijemur dan disalai sampai
kering sempurna sebelum diproses menjadi
minyak. Disisi lain, biji tengkawang
ternyata memiliki kandungan gizi bagi
binatang liar lainnya.

10. Tembesu umbuhan langka khas Indonesia ini masuk


dalam famili Loganiaceae. Tembesu
tersebar di beberapa pulau Indonesia,
seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera,
Jawa bahkan Irian Jaya. Tembesu dapat
tumbuh pada tanah datar atau sarang yang
tidak becek. Atau bisa juga di tanah liat
berpasir dengan curah hujan tipe A sampai
B di ketinggian 0-500 mdpl.

Anda mungkin juga menyukai