Anda di halaman 1dari 4

Pada diare sekretorik, proses transpor ion sel epitel berubah menjadi keadaan sekresi aktif karena toksin

mengubah banyak hal di kompartemen intraseluler yang membuat ion seperti klorida dan natrium
berpindah dari intraseluler ke lumen usus melawan gradien konsentrasi. Akibatnya, lumen usus akan
menjadi hipertonik dan akan menyeret air ke lumen usus, menyebabkan diare dan membuat pasien
dehidrasi.

Dari studi kasus disimpulkan bahwa Molly menderita diare sekretorik. Difusi molekul air diamati
melintasi membran, menghasilkan osmosis. Itu adalah indikasi yang jelas bahwa di usus besar terjadi
transpor pasif molekul air yang mengakibatkan diare. Molly menderita diare sekretorik karena setelah
melihat mikroskopis usus besar Molly, konsentrasi garam yang tinggi bersama dengan molekul air
terlihat. Dan jelas dari gambar mikroskopis bahwa osmosis terjadi di usus besar. Agen penyebab yang
bertanggung jawab untuk diare sekretorik adalah bakteri kolera karena gejala yang diamati pada Molly,
seperti detak jantung yang diperiksa adalah 87 saat istirahat berada pada status buruk pada pemberian
grafik, itu adalah detak jantung yang terlalu tinggi. Dan kulit tangannya yang keriput dibandingkan
dengan kulitnya sebelum perjalanan juga merupakan bukti adanya bakteri patogen kolera. Gejala yang
diamati dan hasil tes dan gambar mikroskopis usus besar Molly, semua bukti memberikan indikasi diare
sekretori. Diare sekretorik pada manusia biasanya terjadi karena infeksi bakteri dan gejala seperti kulit
keriput, tekanan darah rendah dan detak jantung yang lebih tinggi merupakan indikasi kuat infeksi
bakteri kolera.
Dalam biologi molekuler, sintesis protein (disebut juga biosintesis protein) adalah proses pembentukan
partikel protein yang di dalamnya melibatkan sintesis RNA yang dipengaruhi oleh DNA.[1] Dalam proses
sintesis protein, molekul DNA adalah sumber pengodean asam nukleat untuk menjadi asam amino yang
menyusun protein, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam prosesnya

Perbedaan DNA dan RNA

DNA mengandung gula deoksiribosa, sedangkan RNA mengandung gula ribosa. Satu-satunya perbedaan
antara ribosa dan deoksiribosa adalah  ribosa memiliki satu gugus -OH lebih banyak daripada
deoksiribosa, yang telah -H melekat pada karbon kedua (2 ‘) di dalam cincin

DNA adalah molekul beruntai ganda, sedangkan RNA adalah molekul beruntai tunggal

DNA stabil di bawah kondisi alkali (basa yang larut dalam air), sedangkan RNA tidak stabil.

DNA dan RNA melakukan fungsi yang berbeda pada manusia. DNA bertanggung jawab untuk
menyimpan dan mentransfer informasi genetik, sementara RNA secara langsung mengkode asam amino
dan bertindak sebagai pembawa pesan antara DNA dan ribosom untuk membuat protein

Pasangan basa DNA dan RNA sedikit berbeda karena DNA menggunakan basa adenin, timin, sitosin, dan
guanin; RNA menggunakan adenin, urasil, sitosin, dan guanin. Urasil berbeda dari timin karena tidak
memiliki gugus metil pada cincinnya.
Kodon (kode genetik) yaitu deret nukleotida pada mRNA yang terdiri atas kombinasi tiga nukleotida
berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu

TAHAP REPLIKASI

Tahap pertama(nomor 1) DNA memulai replikasi DNA pada tempat khusus/tertentu yang disebut
dengan titik mula replikasi(origins of replication) pada sel prokariotik biasanya origins of
replication hanya satu titik pada setiap DNA yang di replikasi, tetapi pada kebanyakan sel
eukariotik, origin of replication memiliki beberapa titik yang bisa mencapai beberapa ratus titik dengan
tujuan untuk mempercepat proses replikasi. Mula-mula enzim helikase membuka untai DNA menjadi
dua bagian yang dimulai dari origin of replication, pembukaan ini berlangsung terus menerus sampai
proses replikasi selesai dari arah 5’ menuju ke 3’.

Tahap ke dua(nomor 2) Sebuah protein pengikat yang dinamakan dengan single-strand binding protein
mengikat bagian DNA yang terpisah untuk menstabilkan untai DNA yang sudah terpisah tersebut

Setelah terjadi pembukaan oleh enzim helikase, dan protein pengikat melaksanakan tugasnya, maka
DNA akan terbagi menjadi dua yaitu bagian yang dinamakan dengan leading stand dan lagging strand.
Kedua bagian ini memiliki cara yang berbeda dalam proses replikasi DNA yang terjadi.

Laeding strand( huruf A)  pada nomor tiga(3) memulai proses replikasi dari arah 3’ menuju 5’ yang
dibantu oleh enzim DNA polymerase III untuk melakukan proses replikasi DNA, sehingga terbentuk untai
DNA baru dengan arah 5’ menuju 3’.Proses yang terjadi di bagian leading strand terjadi dengan sangat
mulus tanpa ada hambatan sama sekali.

Lagging strand(huruf B) memulai replikasi berlawanan dengan proses replikasi yang terjadi pada bagian
leading strand yaitu dari arah  3’ menuju 5’. Proses ini di awali dengan tahapan nomor empat(4) yaitu di
mulai dari enzim primase yang membentuk bagian baru yang dinamakan primer RNA. Proses ini
berlangsung terus menerus namun pada pembentukan primer ini putus-putus dibagian tertentu.

Tahap ke lima(nomor 5) DNA polymerase III memulai tugasnya untuk membentuk bagian-bagian yang
terputus putus diantara primer DNA yang terbentuk oleh enzim primase

Pada tahap ke enam(nomor 6) giliran enzim DNA polymerase I yang melakukan tugasnya untuk
menggantikan primer RNA yang terbentuk tadi dengan primer DNA yang dibuat oleh enzim DNA
Polimerase I

Tahap terakhir (nomor 7) enzim DNA ligase melakukan tugasnya untuk menyambung rimer-primer DAN
yang belum tersambung secara penuh sehingga terbentuk untai DNA baru yang yang tidak putus-putus.
Setelah proses ini berakhir maka akan terbentuk dua DNA baru yang masing-masing DNA  terdiri dari
untai DNA lama dan untai DNA baru yang baru saja terbentuk.

PERBEDAAN TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI

Rantai antisense/ gen, adalah rantai proses pemindahan informasi genetik


dari DNA ke RNA.
Misal pencetak (sense) memiliki urutan basa G-A-G-A-C-T, dan yang
berfungsi sebagai gen(antisense) memiliki urutan basa komplemen C-T-C-T-
G-A.

Anda mungkin juga menyukai