Anda di halaman 1dari 2

Nama : Badria A.

Labungasa

NIM : 19081106018

BAB V

ETIKET DALAM PERGAULAN HIDUP


1. Pengertian Etiket
Istilah etiket berasal dari bahasa Prancis : etiquette, yang pada mulanya berarti lebel,
tanda pengenal, seperti apa yang kita kenal dengan tanda cap atau pengenal yang dilekatkan
pada barang; etiket barang merupakan jaminan kualitas dari barang tersebut.

Dalam pergaulan hidup sehari-hari dapat kita lihat bahwa :

a. etiket itu membawa semacam sikap yang mengandung di dalamnya nilai sopan santun dalam
pergaulan;

b. etiket itu semacam pakaian yang terbatas, hanya dipakai sesuai dengan tempatnya;

c. etiket itu banyak jenisnya, juga terdapat pula dalam banyak bentuk profesi/bidang pergaulan.

2. Etiket Menerima Tamu


Ada pesan orang tua, demikian pula ajaran agama : “Hormatilah tamumu”. Itu sebabnya
seseorang yang kebetulan sementara bekerja tanpa pakai baju, ketika mendengar ada tamu,
cepat-cepat bangkit mengenakan baju untuk menerima tamu. Sebab adalah kurang sopan
namanya, menerima tamu, sedang tubuh tak berbaju.

3. Etiket Berbicara dengan Orang Tua


Etiket disini dituntut supaya berbicara dan bersikap sopan. Berbicara sopan saja tidak
cukup bila sambil berbicara itu dengan berkedik dipinggang. Itu namanya sombong, kurang
adat. Berbicara dengan dosen atau seorang yang dianggap terhormat, bila anda diatas motor
ataupun naik mobil sedang lawan berbicara anda ketika itu hanya jalan kaki, usahakanlah keluar
dari mobil atau turun dari motor.

4. Etiket Makan Bersama


a. Berpakaian sopan. Kebiasaan makan tanpa berbaju, itu hanya berlaku bila anda makan
sendirian di kamar sendiri.

b. Ketentuan pakaian. Pada pertemuan atau upacara-upacara khusus, biasanya pengundang


menentukan jenis pakaian, dengan mencantumkan permintaan itu dalam undangan : Pakaian
lengkap. Itu berarti anda diharapkan datang dengan pakai jas selengkapnya.

c. Bunyi mulut. Bila makan bersama dengan orang lain, mengunyah makanan tanpa mulut
terbuka apalagi bersuara.

d. Gerak dan sikap. Etiket juga membatasi gerak dan sikap ketika makan bersama.

e. Cungkil gigi. Yang perlu diketahui dan dipelajari dalam hal ini adalah caranya, jangan sampai
menjijikkan orang lain. Jangan menghadap kepada seseorang; tutuplah mulut anda dengan
sebelah tangan.

f. Makan dengan tangan. Bila anda lihat bahwa situasinya tidak memungkinkan, karena yang
diundang adalah mereka yang terbiasa dengan sendok garpu, maka anda harus mengorbankan
kebiasaan anda yang terbiasa memakai sendok asli itu.

g. Bangkit bersama. Bila anda bersama-sama duduk semeja, tetapi anda lebih dahulu selesai
daripada yang lainnya, usahakanlah bersabar sedikit untuk duduk menanti.

Anda mungkin juga menyukai