Anda di halaman 1dari 3

Nama : Badria A.

Labungasa

NIM : 19081106018

MORBIDITAS DAN MORTALITAS


KONSEP MORBIDITAS DAN MORTALITAS

 Morbiditas
Morbiditas dalam arti sempit dimaksudkan sebagai peristiwa sakit atau kesakitan. Dalam
arti luas, morbiditas mempunyai pengertian yang jauh lebih kompleks, tidak saja terbatas pada
statistik atau ukuran tentang peristiwa-peristiwa tersebut, tetapi juga factor yang
memengaruhinya (determinant factors), seperti factor sosial, ekonomi, dan budaya.

Pengukuran morbiditas jauh lebih sulit dibandingkan dengan pengukuran mortalitas.


Kesulitan ini dikarenakan masalah definisi dan klasifikasi. Tidak seperti halnya peristiwa
mortalitas, persitiwa morbiditas, dalam hal ini penyakit, perlu disangkutkan dengan jenis
penyakit dan lama sakit.

 Mortalitas
Mortalitas diartikan sebagai kematian yang terjadi pada anggota penduduk. Berbeda halnya
dengan penyakit dan kesakitan, yang dapat menimpa manusia lebih dari satu kali, mortalitas
hanya dialami dalam sekali dalam hidup seseorang.

Menurut konsepnya, terdapat tiga keadaan vital, yang masing-masing saling bersifat mutually
exclusive. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan WHO, definisi dari ketiga hal
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Lahir Hidup (live birth) adalah perisitiwa keluarnya hasil konsepsi dari Rahim seorang ibu
secara lengkap tanpa memandang lamanya kehamilan, dan setelah perpisahan tersebut
terjadi, hasil konsepsi bernapas dan mempunyai tanda-tanda hidup lainnya, seperti
denyut jantung, denyut tali pusar, atau gerakan-gerakan.
2. Lahir mati (fetal birth) adalah peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari hasil
konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari Rahim ibunya. Pengertian
lahir mati adalah stillbirth, keguguran, dan aborsi. Stillbirth adalah kematian janin dalam
usia kandungan yang berusia 20-28 minggu. Keguguran adalah kematian janin dalam
kandungan secara spontan atau karena kecelakaan pada awal kehamilan. Aborsi adalah
kematian janin dalam kandungan secara disengaja (baik legal maupun tidak legal) pada
awal kehamilan.
3. Mati (death) adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.

UKURAN MORBIDITAS DAN MORTALITAS


Ukuran morbiditas dan mortalitas digunakan sebagai dasar untuk menentukan tinggi
rendahnya tingkat kesakitan atau kematian suatu komunitas penduduk. Beberapa ukuran yang
digunakan dalam studi mortalitas dan morbiditas adalah angka, rasio, proporsi, prevalensi,
insiden, dan person years lived. Namun yang paling umum digunakan adalah satuan angka dan
rasio. Angka merupakan suatu ukuran yang menunjukkan terjadinya suatu kejadian (misalnya,
kematian, kelahiran, sakit) selama periode waktu tertentu. Sementara rasio merupakan suatu
ukuran yang menyatakan hasil perbandingan antara dua angka. Sebagai contoh adalah rasio
antara bayi lahir mati dan bayi lahir hidup. Kadangkala dipakai pula ukuran lainnya yang berupa
persentase. Dalam menyatakan angka, rasio, atau persentase, perlu dijelaskan populasi
golongan mana yang mempunyai resiko. Dalam hal ini harus jelas kapan, siapa, dan apa.

1. Kapan : waktu berlakunya ukuran tersebut.


2. Siapa : ukuran untuk populasi yang sama.
3. Apa : ukuran untuk kejadian apa.

Konsep Person Years Lived

Jumlah orang yang beresiko dan dinyatakan dengan satuan PYL hanya dapat dihitung
apabila setiap kejadian (kelahiran, kematian, dan kepindahan) dari orang dikota tersebut
deketahui secara tepat kapan terjadinya. Dalam praktiknya, semua informasi tersebut sangat
sulit atau tidak mungkin diperoleh, terutama jika menyangkut komunitas penduduk yang besar.
Oleh karena itu, jumlah orang beresiko sering kali diperkirakan dengan pendekatan lain, selain
dihitung dengan satuan PYL.

Pendekatan yang umum digunakan dalam hal ini adalah jumlah penduduk tengah-
periode (mid-year population), dengan asumsi bahwa “jumlah kematian/jumlah
kelahiran/jumlah orang yang berpindah (masuk atau keluar) adalah sama antara sebelum dan
sesudah pertengahan periode,” Jika asumsi ini benar, maka jumlah orang yang beresiko,
dengan satuan PYL, akan sama dengan jumlah penduduk tengah-periode.
Ukuran-ukuran Dasar Morbiditas

1. Insiden

Insiden suatu penyakit didefinisikan sebagai jumlah kasus baru suatu penyakit selama suatu
kurun waktu tertentu. Angka insiden merupakan insiden per penduduk beresikonya atau
population at risk. Dalam praktik, ukuran ini diperkirakan dengan penduduk tengah-periode
kurun waktu. Penentuan insiden suatu penyakit, umumnya didasarkan pada mulainya gejala
timbul, waktu diagnosis penyakit, tanggal pelaporan, atau tanggal dirawat. Perlu dicatat bahwa
insiden adalah frekuensi kejadian selama suatu kurun waktu.

2. Prevalensi

Prevalensi titik suatu penyakit menyatakan jumlah penduduk yang sakit pada titik waktu
(saat) tertentu , tanpa memperhitungkan kapan kasus penyakit itu telah dimulai. Angka
prevalensi titik adalah rasio antara prevalensi dengan penduduk atau jumlah orang beresiko
pada titik waktu tersebut.

Prevalensi periode suatu penyakit menyatakan jumlah penduduk yang sakit, baik sakit lama
maupu baru, selama periode waktu tertentu. Pravelensi periode merupakan jumlah antara
prevalensi titik pada awal suatu periode waktu dan insiden selama periode waktu tersebut.
Ukuran frekuensi penyakit yang banyak yang banyak digunakan adalah prevalensi titik dan
insiden.

3. Attack Rate

Resiko terhadap suatu penyakit pada suatu penduduk mungkin saja terbatas pada periode
waktu pendek. Hal ini dapat terjadi karena factor etiologi penyakit yang hanya muncul
sebentar, yaitu hanya selama epidemi, atau resiko penyakit hanya terdapat pada kelompok
penduduk tertentu. Paada keadaan ini, insiden penyakit mungkin tidak akan meningkat
walaupun kurun waktu pengamatan diperpanjang.

Anda mungkin juga menyukai