Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN AKHIR

NUSANTARA SEHAT INDIVIDU

Apt. Dayana, S.Farm.

NRPK 10.7.0505766

APOTEKER

PUSKESMAS CIJATI

KECAMATAN CIJATI KABUPATEN CIANJUR

PROVINSI JAWA BARAT


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Akhir Nusantara Sehat Individual Puskesmas Cijati Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat
telah selesai di susun dan setujui oleh

Kepala Puskesmas Cijati pada tanggal 26 April 2021

Nama : apt. Dayana, S.Farm.

NRPK : 10.7.0505766

Jenis Tenaga Kesehatan : Apoteker

Cijati, 26 April 2021


I. IDENTITAS
Nama : apt. Dayana, S.Farm.
NRPK : 10.7.0505766
Jenis tenaga kesehatan : Apoteker
Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 15 November 1994
Alamat email : Apotekerdayana@gmail.com
Asal Insitusi Pendidikan : S1 - Stifi Bhakti Pertiwi Palembang
Profesi Apoteker – Universitas Andalas Padang
Asal Domisili : Jl. Kol. H. Burlian No. 1452 Palembang, Sumatera Selatan
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
Nama Puskesmas Penugasan : Puskesmas Cijati
Status akreditasi puskesmas : Madya
Jumlah nakes di puskesmas : 25
Jumlah NSI di puskesmas :4
Fasilitas yang disediakan puskesmas :
a. Tempat tinggal : Rumah dinas
b. Sumber listrik : PLN
c. Sumber air bersih : Sumur bor
d. Jaringan internet : Indihome
Perilaku masyarakat di wilayah kerja puskesmas yang perlu diubah:
1. Menggunakan Jamban Sehat

2. Merubah pola pikir masyakrakan untuk melakukan persalinan dengan tenaga


kesehatan
3. Mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak mengkonsumsi antibiotik sembarangan
tanpa indikasi medis dari dokter.
4. Mengajak masyarakat untuk menerapkan DAGUSIBU obat yang benar dirumah.

5. Mengajak masyarakat untuk cuci tangan pakai sabun dengan benar

6. Mengajak para lansia untuk rutin berobat kepuskesmas pada hari sabtu agar penyakit
degeneratif lansia terkontrol.
10 Penyakit terbanyak:
No. Nama Penyakit Jumlah Kasus
1 Dyspepsia 1631
2 Myalgia 1239
3 Hipertensi 1095
4 Headache 1083
5 ISPA 946
6 Dermatitis 916
7 Rhemathoid Athritis 677
8 Ginggivitis 675
9 Cough 529
10 Demam 223

10 Penyebab kematian tertinggi: NIHIL

Pelaksanaan PIS-PK:
No. Kegiatan Keterangan

1 Sosialisasi PIS-PK dari dinas Sudah


kesehatan
2 Pendataan Keluarga Sehat Desa Cijati (100%)
Desa cibodas (100%)
Desa Parakantugu (100%)
Desa Caringin (100%)
Desa Sukamahi (100%)

3 Intervensi hasil pendataan Sudah


4 Entry data hasil pendataan Entry di aplikasi IKS
5 Sosialisasi IKS Sudah
6 Pemanfaatan IKS Sudah

II. TUGAS INDIVIDU


PERIODE URAIAN TUGAS YANG DESKRIPSI TUGAS
DITETAPKAN KEPALA
PUSKESMAS
Tahun Apoteker penanggung jawab Gudang 1) Membuat Laporan
penugasan I Obat di Puskesmas Cijati Pemakaian dan Permintaan
Obat (LPLPO) ke Dinas
Kesehatan Kabupaten
Cianjur setiap bulan
2) Menerima sediaan farmasi
dan alat kesehatan dari
Dinas Kesehatan
Kabupaten Cianjur
3) Merencanakan kebutuhan
sediaan farmasi dan alat
kesehatan di sarana
pelayanan
4) Menyimpan dan mengatur
seluruh sediaan farmasi
dan alat kesehatan di
sarana pelayanan secara
alfabetis dengan system
FIFO dan FEFO
5) Memberi tanda obat-obat
dengan kewaspadaan tinggi
(High-Alert) termasuk
dalam (LASA)
6) Mendistribusikan obat
sediaan farmasi dan alat
kesehatan untuk sub unit
pelayanan kesehatan
7) Mengendalikan
penggunaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan
untuk obat yang rusak atau
expired date agar dilakukan
pengembalian kepada
instalasi farmasi dinas
kesehatan kabupaten.
8) Melakukan pencatatan dan
pelaporan
9) Menjaga mutu dan
keamanan obat dan
perbekalan kesehatan
10) Membuat Rencana
Kebutuhan Obat (RKO)
tahunan
11) Membuat Laporan
Indikator Peresepan pada
penyakit Diare Non
Spesifik, ISPA Non
Pneumonia, dan Myalgia
setiap bulannya
12) Membuat Laporan
Peresepan Obat Generik
pertiga bulan
13) Membuat Laporan
Pelayanan Informasi Obat
dan Konseling setiap
bulannya
14) Membuat Laporan
Kunjungan Pasien setiap
bulannya
15) Membuat Laporan Stok
Opname Obat setiap bulan.
16) Memeriksa Penerimaan
dan melakukan
pengeluaran obat dari
Instalasi Farmasi melalui
Sistem SIPDA setiap bulan
17) Mengikuti bimtek farmasi
tahun 2019
18) Melakukan evaluasi
kesesuaian peresepan
dengan formularium dan
DOEN tahun 2019
Apoteker penanggung jawab Loket 1) Menyimpan, memelihara
Obat / Apotek di Puskesmas Cijati dan mencatat distribusi
sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang dikeluarkan
maupun yang diterima oleh
Loket Obat / Apotek
Puskesmas Cijati dalam
bentuk buku catatan
distribusi obat
2) Membuat laporan
pemakaian sediaan
farmasi dan alat
kesehatan di Loket
obat / apotek
3) Mengelola obat rusak /
kadaluarsa sesuai
dengan prosedur
4) Menyiapkan obat baik
racikan maupun non
racikan
5) Menyerahkan obat
sesuai resep kepada
pasien
6) Memberikan informasi
tentang pemakaian dan
penyimpanan obat
kepada pasien
7) Menghitung dan
merekap jumlah
kunjungan resep di
Loket Obat / apotek
8) Membuat Laporan
pada Lembar Ceklis
PIO
9) Merekap Kunjungan
Pasien yang diberi
Pelayanan Informasi
Obat dan Konseling
10) Melayani obat pasien
rujuk balik dari RS
11) Mengentry
kunjungan pasien rujuk
balik.

3. Surveyor PIS –PK 1) Melakukan pendataan /


survey keluarga sehat
2) Melaksanakan entry
data IKS PIS – PK
diaplikasi IKS
Peran Apoteker Dilapangan 1) Melaksanakan
Posbindu dan Pusling
tiap desa sebulan
sekali
2) Melaksanakan
pembinaan dan
sweping minuman
yang berbahaya
ditoko-toko grosir atau
warung sekitar
kecamatan cijati
3) Melaksanakan
distribusi obat tablet
tambah darah untuk
remaja putri.
Tahun Apoteker penanggung jawab Gudang 1) Membuat Laporan
penugasan II Obat di Puskesmas Cijati Pemakaian dan
Permintaan Obat
(LPLPO) ke Dinas
Kesehatan Kabupaten
Cianjur setiap bulan
2) Menerima sediaan
farmasi dan alat
kesehatan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten
Cianjur
3) Merencanakan
kebutuhan sediaan
farmasi dan alat
kesehatan di sarana
pelayanan
4) Menyimpan dan
mengatur seluruh
sediaan farmasi dan
alat kesehatan di
sarana pelayanan
secara alfabetis dengan
system FIFO dan
FEFO
5) Memberi tanda obat-
obat dengan
kewaspadaan tinggi
(High-Alert) termasuk
dalam (LASA)
6) Mendistribusikan obat
sediaan farmasi dan
alat kesehatan untuk
sub unit pelayanan
kesehatan
7) Mengendalikan
penggunaan sediaan
farmasi dan alat
kesehatan untuk obat
yang rusak atau
expired date agar
dilakukan
pengembalian kepada
instalasi farmasi dinas
kesehatan kabupaten.
8) Melakukan pencatatan
dan pelaporan
9) Menjaga mutu dan
keamanan obat dan
perbekalan kesehatan
10) Membuat Rencana
Kebutuhan Obat
(RKO) tahunan
11) Membuat Laporan
Indikator Peresepan
pada penyakit Diare
Non Spesifik, ISPA
Non Pneumonia, dan
Myalgia setiap
bulannya
12) Membuat Laporan
Peresepan Obat
Generik pertiga bulan
13) Membuat Laporan
Pelayanan Informasi
Obat dan Konseling
setiap bulannya
14) Membuat Laporan
Kunjungan Pasien
setiap bulannya
15) Membuat Laporan
Stok Opname Obat
setiap bulan.
16) Memeriksa
Penerimaan dan
melakukan
pengeluaran obat dari
Instalasi Farmasi
melalui Sistem SIPDA
setiap bulan.
17) Mengikuti bimtek
farmasi tahun 2020
18) Melakukan evaluasi
kesesuaian peresepan
dengan formularium
dan DOEN tahun 2020
19) Membuat permintaan
untuk pengadaan APD
covid ke provinsi
melalui aplikasi
PIKOBAR jawa barat.
20) Melakukan
penerimaan donasi
APD Covid dan
melakukan pencatatan
penerimaan dan
pengeluaran

2. Sebagai petugas penanggung jawab 1) Menyimpan,


Loket Obat / Apotek di Puskesmas memelihara dan
Cijati mencatat distribusi
sediaan farmasi dan
alat kesehatan yang
dikeluarkan maupun
yang diterima oleh
Loket Obat / Apotek
Puskesmas Cijati
dalam bentuk buku
catatan distribusi obat
2) Membuat laporan
pemakaian sediaan
farmasi dan alat
kesehatan di Loket
obat / apotek
3) Mengelola obat rusak /
kadaluarsa sesuai
dengan prosedur
4) Menyiapkan obat baik
racikan maupun non
racikan
5) Menyerahkan obat
sesuai resep kepada
pasien
6) Memberikan informasi
tentang pemakaian dan
penyimpanan obat
kepada pasien
7) Menghitung dan
merekap jumlah
kunjungan resep di
Loket Obat / apotek
8) Membuat Laporan
pada Lembar Ceklis
PIO
9) Merekap Kunjungan
Pasien yang diberi
Pelayanan Informasi
Obat dan Konseling
10) Melayani obat pasien
rujuk balik dari RS
11) Mengentry kunjungan
pasien rujuk balik.
12) Membuat Leafleat
pemberian informasi
obat.
Tim Akreditasi Puskesmas Menyelesaikan dan merevisi SK
(penanggung jawab BAB 8.2 tentang dan SOP yang berkaitan tentang
Farmasi Farmasi
Peran Apoteker Dilapangan 1) Melaksanakan
Posbindu dan Pusling
tiap desa sebulan
sekali
2) Melaksanakan
pembinaan dan
sweping minuman
yang berbahaya
ditoko-toko grosir atau
warung sekitar
kecamatan cijati
3) Melaksanakan
distribusi obat tablet
tambah darah untuk
remaja putri.

III. TARGET DAN CAPAIAN KINERJA NSI


(Capaian kinerja terkait profesi dan jabatan / tanggung jawab selama di puskesmas
penugasan)
NO. INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN KINERJA
KINERJA (%) 2019 2020 2021
Pelayanan Kefarmasian
1. Penggunaan obat rasional 100% 95% 98% -
Puskesmas Cijati
2. Ketersediaan jenis dan 100% 100% 100% -
jumlah Obat Essensial
3. Resep Rawat Jalan Tidak Ada 10.089 Lembar 10.586 Lembar -
Resep Rawat Inap - - - -
Penulisan Resep Obat 100% 100% 100% -
Generik
PIS -PK
1. Pendataan 12 indikator 100% -
2. Intervensi hasil PIS-PK 100% -
IV. BEFORE & AFTER PENEMPATAN NSI (menurut jenis nakes)
No. Sebelum Penempatan NSI Setelah Penempatan NSI
1 UKP
 Tidak ada tenaga farmasi  Ada Apoteker
 Tidak ada pemberian informasi  Dilakukan pemberian informasi obat
obat dan konseling pada pasien dan konseling pada pasien
 Ruang konseling  Ruang konseling penggunaannya
penggunaannya sama dengan sama dengan tempat penyerahan obat
tempat penyerahan obat
 Belum tersedianya kartu stok  Sudah tersedia kartu stok diloket
diloket
 Belum ada penandaan obat-  obat-obat dengan dengan
obat High Alert dan LASA kewaspadaan tinggi diberikan label
High Alert dan LASA
 Saat penerimaan obat dan  Dilakukan pengecekan fisik obat dan
BMHP dari Instalasi Farmasi BMHPserta jumlah, bentuk sediaan,
Kabupaten tidak dilakukan kemasan serta tanggal expired obat
pengecekan sehingga obat yang dan BMHP
didistribusikan tidak sesuai
dengan pemerintah di LPLPO
serta beberapa obat yang
diterima sudah mendekati
tanggal expired
 Penyimpanan obat tidak  Obat disimpan sesuai suhunya
dilakukan menurut suhunya
 Lemari narkotika dan  Lemari narkotika dan psiktropika
Psikotropika rusak sudah diperbaiki
 Sistem FIFO dan FEFO tidak  Sudah melaksanakan sistem FIFO
berjalan yang menyebabkan dan FEFO untuk mencegah obat
banyak obat tertumpuk dan kadaluarsa
kadaluarsa
 Obat dan BMHP tidak diantar  Distribusi obat sudah diantar
langsung dari instalasi farmasi, langsung oleh instalasi farmasi ke
tapi petugas puskesmas puskesmas
 Pembuatan Rencana Kebutuhan  Sudah digunakan metode konsumsi
Obat belum menggunakan serta epidemiologi saat pembuatan
metode konsumsi dan Rencana Kebutuhan Obat.
epidemiologi
 Label Obat dikotak obat tidak  Label obat dikotak obat sudah
informatif dan tidak lengkap diperbaharui lebih informatif dan
lebih lengkap
 Lemari kotak obat tidak  Lemari kotak obat sudah dirapikan
beraturan dan tidak tersusun dan tersusun secara alfabetis
secara alfabetis
2 UKM
 Puskesmas keliling tidak  Puskesmas keliling dilaksanakan
berjalan setiap bulan ditiap desa wilayah
kerja puskesmas cijati

 Pemberiaan tablet tambah darah  Pemberian tablet tambah darah


remaja putri tidak berjalan remaja putri dilakukan setiap bulan
 Belum pernah melakukan  Melaksanakan sweping dan
sweping dan pembinaan ke toko pembinaan ke toko atau warung yang
atau warung yang menjual kopi menjual kopi sachet yang berbahaya
sachet yang berbahaya (GRENG, JRENG)
(GRENG,JRENG)
 Sosialisasi GEMA CERMAT  Dilakukan sosialisasi GEMA
(Gerakan Masyarakat Cerdas CERMAT (Gerakan Masyarakat
Menggunakan Obat)belum Cerdas Menggunakan Obat )
pernah dilakukan diwilayah kerja puskesmas Cijati
 Sosialisasi DAGUSIBU obat  Dilakukan Sosialisasi DAGUSIBU
(Dapatkan Gunakan Simpan Obat (Dapatkan Gunakan Simpan
Buang) obat. Buang ) obat.
 Pendampingan dan pengawasan  Dilakukan pendampingan dan
pasien minum obat TB tidak pengawasan pasien minum obat TB
berjalan

V. HAMBATAN DAN SOLUSI


NO. MASALAH AKAR MASALAH ALTERNATIF SOLUSI
1. Beberapa Resep yang Peresepan obat yang tidak 1. Pelatihan dan diskusi
masuk dari ruangan rasional peresepan obat
MTBS dan Lansia rasional antar tenaga
menggunakan terapi yang medis yang menulis
tidak rasional yang resep
menimbulkan beberapa 2. Dibuatkan SK
permasalahan seperti wewenang untuk
terjadinya interaksi obat, yang berhak menulis
perhitungan dosis resep.
antibiotik yang kurang
tepat.
2. Satu petugas memegang Kurangnya asisten apoteker 1. Melakukan permintaan
lebih dari satu ruang / tenaga kesehatan lainnya tenaga atau alternatif
pekerjaan sehingga yang bisa membantu pada pembukaan kuota
pekerjaan kurang terkodinir membuat laporan internal magang khusus tenaga
dengan baik yang puskesmas dan membantu farmasi dipuskesmas
menyebabkan pelaporan pelayanan diloket atau 2. Memberdayakan tenaga
farmasi internal puskesmas digudang. kesehatan dari jenis
dibuat pertengahan bulan tenaga lain dengan
karna harus mengerjakan kewenagan terbatas.
laporan eksternal yang
dikirim kedinkes terlebih
dahulu.
3. Dari 40 item obat essensial Kekosongan dari instalasi 1. Melakukan pengadaan
ada beberapa obat yang farmasi kabupatennya melalui pemanfaatan
belum tersedia dana kapitasi JKN
2. Koordinasi dengan staf
gudang terkait dengan
alternatif pemenuhan
RKO tahunan
4 Pengadaan obat JKN dari 1. Kekosongan obat Melakukan pengadaan mandiri
dinkes melalui pejabat digudang obat melalui distributor
pengadaan sering terlambat menyebabkan menggunakan SIPA apoteker
RKO obat JKN diberikan kendala dalam agar obat segera datang dan
awal tahun tapi obat JKN pelayanan resep jika pelayanan resep obat tidak
datang diakhir tahun dan obat dari IFK juga terhambat.
terkadang antara obat yang kosong.
dipesan dan obat yang 2. Pejabat pengadaan
datang tidak sesuai dengan memegang beberapa
RKO puskesmas yang akan
melakukan
pengadaan obat JKN.

I. KEGIATAN DALAM BIDANG PROFESI


Butir-butir program/kegiatan yang berhasil dilakukan bersama-sama dengan tenaga
puskesmas setempat maupun tenaga kesehatan NSI lainnya terutama yang bersifat
inovatif.
NO PROGRAM/KEGIATAN DOKUMENTASI
.
1. Konseling obat kepada pasien

Konseling obat kepada pasien dilakukan pada


pasien-pasien dengan kondisi khusus, seperti
pasien pediatric, geriatric, pasien dengan
pengobatan jangka panjang, pasien yang
menerima obat polifarmasi dan pasien yang
menerima obat dengan cara pemakaian
khusus seperti cara penggunaan insulin, cara
penggunaan obat nebu atau inhaler dirumah.
2. Posbindu PTM

Posbindu yang dilakukan setiap bulan disetiap


desa untuk memonitoring dan deteksi dini
faktor resiko seperti penyakit jantung,
diabetes, penyakit paru, asma pada pasien
yang berusia 15 tahun keatas

3. Sweping makan, minuman dan obat


diwilayah kerja puskesmas.

Kegiatan sweping makanan, minuman dan


obat yang dijual bebas pada toko atau warung
yang tidak memiliki izin dan dilakukan
pembinaan oleh pihak berwajib antara pihak
puskesmas, polisi dan tentara mengenai
bahaya dan sanksi yang akan didapat apabila
melakukan pelanggaran.
4. Penyuluhan dan pembagian obat tambah
darah di sekolah

Penyuluhan tentang pentingnya minum tablet


tambah darah bagi remaja putri dimasa
pertumbuhan untuk mencegah stunting dan
mencegah anemia pada saat masa kehamilan
serta pasca persalinan, penyuluhan tentang isi
piringku dan porsi makan yang idela untuk
remaja sesuai kebutuhan harian.

5 Pelayanan Obat Pasien Rujuk Balik Dan


Pengentryan Kunjungan Pasien
Kepuskesmas

Pemberian Obat pasien rujuk balik dari RSUD


untuk mengambil obat yang sudah di dropping
RSUD ke puskesmas. Pasien yang
mendapatkan obat akan diberikan informasi
obat dan konseling oleh apoteker,
pengambilan obat kepuskesmas setiap bulan
berturut turut dengan kondisi pasien yang
sudah stabil.
6 Skiring resep, Penyiapan obat dan
pemberian obat kepada Pasien

Pasien memberikan resep ke loket obat lalu


resep diskrining kelengkapan administrasi,
farmasetik dan klinisnya lalu obat disiapkan
sesuai resep selanjutnya pasien dipanggil
sesuai nomor resep dan memeriksa identitas
nama, umur dan alamat jika sudah benar
apoteker memberikan informasi obat kepada
pasien.

7 Gema Cermat (Gerakan Masyarakat


Cerdas Menggunakan Obat)

Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan


pemahaman, mengajak dan menyadarkan
masyarakat agar memilih obat dengan benar
tidak membeli obat tanpa resep dari dokter dan
mencegah efek samping akibat penggunaan
yang keliru, menggunangi pencemaran
lingkungan akibat penguraian obat-obat yang
dibuat secara tidak tepat.
Pengambilan Vaksin Covid-19 ( Coronavac)
Tahap 1 dan 2 di Instalasi Farmasi
Kabupaten Cianjur.

Kegiatan vaksinasi yang bertujuan untuk


menanggulangi dan memutus rantai
penyebaran covid-19, vaksinasi tahap pertama
diberikan untuk para nakes di puskesmas
cijati.

II. KESAN DALAM BERTUGAS


Kesan saya selama bertugas sebagai Apoteker dipuskesmas daerah terpencil
merupakan pengalaman pertama dan berharga bagi saya. Menjadi bagian dari masyarakat kecamatan
cijati yang sangat kental adat-istiadatnya, budaya merupakan suatu pembelajaran sendiri, dimana di
desa ini mayoritas masyarakat lebih fasih menggunakan bahasa daerahnya ( bahasa sunda ) dan dari
hal ini tenaga kesehatan di tuntut unutk memahami bahasa daerah unutuk mempermudah komunikasi
saat melakukan pelayanan kesehatan. Saya satu-satunya tenaga kefarmasian di Puskesmas ini,
sebagai apoteker saya harus mampu mengkoordinir managerial obat maupun menyelesaikan
kegiatan-kegiatan luar gedung. Dari hal ini saya jadi belajar banyak belajar unutk memperkaya
pengetahuan dan kemampuan saya agar tetap memberikan pelayanan terbaik kepad masyarakat.
Sulitnya akses jalan menuju wilayah kerja puskesmas cijati menjadi suatu tantangan
tersendiri ketika bertugas untuk melakukan kegiatan luar gedung, diperparah lagi ketika hujan turun,
medan yang di tempuh menjadi lebih licin dan terjal. Selama penuggasn saya mempersiapkan
dokumen SK dan SOP untuk reakreditasi puskesmas yang akan datang karena pada saat akreditasi
masa penuggasan saya sudah selesai. Persiapan akreditasi puskesmas ternyata banyak hal-hal kecil
yang harus dipersiapakan dan akreditasi bukan sekedar formalitas SOP yang dikerjakan saja, tapi
bagaimana para petugas mampu mengaplikasikan sampai mendokumentasikannya dengan baik.
Bertugas menjadi apoteker di daerah terpencil ini selama masa pandemic covid 19 juga
menjadi sebuah pengalaman berharga tersendiri karena saya dilibatkan dalam seluruh pengadaan dan
pendistribusian alat pelindung diri selama dipuskesmas seperti membuat permintaan alat pelindung
diri ke provinsi atau ke kabupaten kemudian jika barangnya sudah ada akan dicatat dikartu stok agar
pemasukan dan pengeluaran alat pelindung diri terdokumentasi dengan baik.
Terlepas dari segala hambatan dan kesan dalam bertugas diatas daerah tertinggal, perbatasan
dan kepulauan memerlukan perhatian lebih dari pemerintah terkait pembangunan kesehatan karena
masih ba yak masalah-masalah kesehatan yang harus diselesaikan. Pemerataan tenaga kesehatan
juga menjadi suatu PR besar untuk pejabat terkai demi meningkatkan kualitas kesehatan di daerah
tertinggal ini.
VI. HARAPAN PERBAIKAN
a. Tingkat Masyarakat
Diharapkan kepada masyarakat agar dapat berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan
preventif dan promotif yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan masyarakat lebih
mampu untuk terbuka menerima informasi kesehatan yang disampaikan

b. Tingkat Puskesmas
Harapan saya untuk puskesmas lebih memerhatikan terkait kesiapan puskesmas untuk
menghadapi reakreditasi 2021 nanti mulai dari dokumen yang sudah dilengkapi, alat
kesehatan yang perlu di kalibrasi atau alat keshatan yang perlu diperbaruhi serta sikap
para tenaga kesehatan yang melayani pasien harus terbiasa sesuai SOP yang sudah
dibuat dan walaupun reakreditasi tanpa tenaga NSI semoga akreditasi puskesmas cijati
tetap mempertahankan atau meningkatkan status akreditasi.
c. Tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten

Harapan saya dinas kesehatan mampu memperbaruhi data SDMK untuk puskesmas di
daerah terpencil, agar dapat dilakukan pemerataan tenaga kesehatan di wilayah-wilayah
terpencil serta dapat meminimalisir kekosongan tenaga kesehatan ahli. Dan meninjau
ulang terkait peran penting apoteker di puskesmas karena standar pelayanan farmasi
dipuskesmas harus dipimpin oleh apoteker atau tenaga teknis kefarmasi untuk
meminimalisir ketidak rasionalan peresepan obat, perencanaan dan pendistribusianya
obat harus sesuai standar agar tidak banyak obat yang kadaluarsa terbuang.
d. Tingkat Pusat Kementrian Kesehatan
Harapan saya kementrian kesehatan tetap meneruskan program Nusantara Sehat
Individual ini unutk menjamin ketersediaan tenaga kesehatan di Daerah Terpencil,
Tertinggal, Perbatasan,dan Kepulauan. Serta melakukan monitoring terhadap tenaga
Nusantara Sehat yang bertugas dilokasi penuggasan. Kemudian untuk mengembangkan
program Nusantara Sehat ini untuk penempatan di Rumah Sakit.
Demikian laporan akhir ini saya sampaikan dengan sebenar-benarnya sebagai dokumen
pertanggung-jawaban saya bertugas sebagai NSI periode 1 tahun 2019 untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Cijati, 26 April 2021

Tanda Tangan NSI

Nama : apt. Dayana, S.Farm.


NRPK : 10.7.0505766
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

Kegiatan Kefarmasian Ambil di Instalasi Farmasi Kabupaten Cianjur

Penyuluhan dan Pembagian Tablet Tambah Darah di Sekolah

Sweping Makan, Minuman dan Obat di Pasar dan Toko Grosir di Wilayah Kerja Puskesmas
Skrining Posbindu PTM Lansia

Keadaan Gudang Obat dan Loket Obat

Bimtek Pengelola Obat Tahun 2019 dan 2020


Penerimaan Donasi dan Pemberiaan Alat Pelindung Diri Selama Pandemic Covid 19

Penyiapan dan Pemberiaan Informasi Obat Pada Pasien

Presentasi Standar Prosedur Oprasional Pelayanan Resep di Loket Obat

Kegiatan GEMA CERMAT (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat)


Pengambilan Vaksin Covid-19 (coronavac) Tahap 1 dan 2 Di IFK Cianjur

Anda mungkin juga menyukai