Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sudah merdeka lebih dari 63 tahun. Namun persoalan gizi masih menghantui sebagian
warganya. Bangsa Indonesia masih harus berjuang memerangi beberapa penyakit dan masalah kurang
gizi yang saling berinteraksi satu sama lain. Masalah gizi buruk pada anak balita di Indonesia menjadi
prioritas utama pembangunan kesehatan dan gizi.

Tingginya angka kematian ini juga dampak dari kekurangan gizi pada penduduk. Mulai dari bayi
dilahirkan,masalahnya sudah mulai muncul, yaitu dengan banyaknya bayi lahir dengan berat badan
rendah (BBLR<2.5 Kg). Masalah ini berlanjut dengan tingginya masalah gizi kurang pada balita, anak usia
sekolah, remaja, dewasa sampai dengan usia lanjut.

Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulanagannya tidak
dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah
gizi adalah multifactor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai
sector yang terkait.

Mengingat penyebabnya sangat kompleks, pengelolaan gizi buruk memerlukan kerjasama yang
komprehensif dari semua pihak. Bukan hanya dari dokter maupun tenaga medis, namun juga pihak
orang tua,keluarga, pemuka masyarakat maupun agama dan pemerintah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan implementasi program gizi?

2. Zat-zat apa saja yang termsuk dalam gizi?

3. Apa fungsi gizi bagu=i tubuh manusia?

4. Bagaimana cara perbaikan status gizi?

5. Bagaimana program gizi di masyarakat?

6. Apa yang dimaksud Participatory Rural Appraisal (PRA) ?

7. Apa saja langkah perencanaan program gizi?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan mempermudah dalam
pembelajaran rekan-rekan semua.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori-teori

1. Pengertian Implementasi Program gizi

Menurut para ahli Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya
mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana
dan untuk mencapai tujuan kegiatan.

Secara etimologi kata “gizi” berasal dari bahasa arab “ghidza”, yang berarti “makanan”. Menurut dialek
Mesir, “ghidza” dibaca “ghizi”.

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
manghasilkan energy.

Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti (penyerapan), absorpsi, transportasi,penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan.

2. Zat-zat yang termasuk dalam gizi


Macam-macam zat yang termasuk dalam gizi adalah sebagai berikut :

a. Air, merupakan bagian terpenting dari setiap sel tubuh yang dapat ditemukan pada hampir semua
bahan makanan baik hewani maupun perlu diketahui pula bahwa dalam struktur tubuh manusia, air
merupakan zat yang lebih dominan sebagian pembangunan struktur tubuh itu sendiri.

b. Karbohidrat, yaitu zat gizi yang terbentuk dari unsur karbon, oksigen, dan Hydrogen.

c. Mineral, yaitu senyawa berbagai garam mineral atau juga terdapat sebagai unsur bebas.

d. Vitamin, yaitu berupa senyawa organik yang fungsinya menyerupai fungsi hormon.

e. Protein yang terbentuk dari senyawa selain karbon, oksigen, dan hydrogen yang juga mengandung
unsur nitrogen.

f. Lipida atau lemak yang terbentuk dari rantai karbon, oksigen, dan hydrogen pada proses
metabolisme tubuh.

3. Fungsi Gizi

Gizi memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluk hidup,yaitu:

1) Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan mengganti jaringan tubuh yang


rusak.Memperoleh energy guna melakukan kegiatan sehari-hari. Mengatur energy guna melakukan
kegiatan sehari-hari.

2) Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang
lain, berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein).

Tak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk
hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi
anekanragam makanan ; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup engkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja.
Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh
kembang dirinya secara wajar dan sehat.

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang
beranekaragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik
kualitas maupun kuantitasnya,dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan
yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas
kelengkaapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa
dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar kentang, sagu, roti
dan mie. Minyak,margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga.
Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehai-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan,
tempe,tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan,
seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan seseorang.

Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan.Makanan ini
mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-
organ tubuh.

4. Status Gizi

Status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok–kelompok yanng ditentukan oleh
derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat gizi yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak
fisiknya diukur secara antropometri (Almatsier, 2001). Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
antara lain faktor langsung (infeksi dan konsumsi pangan) dan faktor tak langsung (tingkat pendapatan,
tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dan sosial budaya).

Menurut Supariasa (2001), Penilaian status gizi digolongkan menjadi dua macam, yaitu penilaian status
gizi secara langsung (antropometri, klinis, biokimia, biofisik) danfaktor tak langsung (tingkat pendapatan,
tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dan sosial budaya).

Menurut Supariasa (2001), Penilaian status gizi digolongkan menjadi dua macam, yaitu penilaian status
gizi secara langsung (antropometri, klinis, biokimia, biofisik) dan penilaian status gizi secara tak langsung
(survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi).

Status gizi adalah Ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau
perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu, contoh gondok endemic merupakan keadaan
tidak seimbangnya pemasukan dan penggeluaran yodium dalam tubuh.

Macam—macam penilaian status gizi

1) Penilaian status gizi secara langsung

Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu: Antropometri, klinis,
biokimia dan biofisik.

a. Antropometri

· Pengertian

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka
antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macamSecara umum antropometri artinya ukuran
tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai
macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
· Penggunaan

Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan
energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti
lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.

· Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)

Salah satu contoh penilaian ststus gizi dengan antropometri adalah Indeks Massa Tubuh. Indeks
Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk
memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat
badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat
badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu,
mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup
yang lebih panjang.

Pedoman ini bertujuan memberikan penjelasan tentang cara-cara yang dianjurkan untuk mencapai
berat badan normal berdasarkan IMT dengan penerapan hidangan sehari-hari yang lebih seimbang dan
cara lain yang sehat.

Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan berat badan dan pengukur
tinggi badan. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur > 18 tahun dan tidak dapat
diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan.

Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:

Berat Badan (Kg)

IMT = ——————————————————-

Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)

Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:

Kategori

IMT

Kurus
Kekurangan berat badan tingkat berat

<>

Kurus sekali

Kekurangan berat badan tingkat ringan

17,0 – 18,4

Normal

Normal

18,5 – 25,0

Gemuk

Kelebihan berat badan tingkat ringan

25,1 – 27,0

Obes

Kelebihan berat badan tingkat berat

> 27,0

Untuk mengukur status gizi anak baru lahir adalah dengan menimbang berat badannya yaitu : jika ≤
2500 gram maka dikategorikan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) jika 2500 – 3900 gram Normal dan jika
≥ 4000 gram dianggap gizi lebih.

Sedangkan parameter penilaian status gizi secara antropometri antara lain umur, berat badan, tinggi
badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada dan jaringan lunak).

Indeks antropometi adalah kombinasi antara beberapa parameter. Beberapa jenis indeks antropometri
(Supariasa, 2001) :

a) Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

b) Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)

c) Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)

d) Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LLA/U)

e) Indeks Massa Tubuh (IMT)

f) Tebal Lemak Bawah Kulit Menurut Umur


g) Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul

b. Klinis

· Pengertian

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini
didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi.
Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan
mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

· Penggunaan

Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini
dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau
lebih zat gizi. Di samping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan
melakukan pemeriksaan fifik yaitu tanda (sign) dan gejala (Symptom) atau riwayat penyakit.

c. Biokimia

· Pengertian

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang
dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah,
urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.

· Penggunaan

Metode ini digunakan untuk suata peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang
lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih
banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.

d. Biofisik

· Pengertian

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan
fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.

· Penggunaan

Umumnya dapat digunaakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of
night blindnes). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.

2) Penilaian gizi secara tidak langsung

Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu Survei Konsumsi makanan, statistik vital
dan faktor ekologi.
a. Survei Konsumsi Makanan

· Pengertian

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat
jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.

· Penggunaan

Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi
pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan
zat gizi.

b. Statistik Vital

· Pengertian

Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis dan beberapa statistik
kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab
tertentu dan data lainnya yang berhubungan.

· Penggunaan

Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi
masyarakat.

c. Faktor Ekologi

· Pengertian

Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa
faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari
keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll.

· Penggunaan

Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu
masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi.

5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah salah satu program pokok Puskesmas yaitu program
kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi
Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih,
Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.

Kegiatan-kegiatan program ini ada yang dilakukan harian, bulanan, smesteran ( 6 bulan sekali) dan
tahun ( setahun sekali) serta beberapa kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika
ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk. Kegiatan program Perbaikan Gizi
Masyarakat dapat dilakukan dalam maupun di luar gedung Puskesmas.

· Kegiatan Program gizi harian

1) Peningkatan pemberian ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI tampa makanan dan minuman lain
pada bayi berumur nol sampai dengan 6 bulan.

2) Pemberian MP-ASI anak umur 6- 24 bulan adalah pemberian makanan pendamping ASI pada anak
usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari.

3) Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil adalah pemberian tablet besi (90 tablet) selama
masa kehamilan.

4) Pemberian PMT pemulihan pada Keluarga Miskin adalah balita keluarga miskin yang ditangani di
sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi di wilayah puskesmas.

5) Kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setai saat jika ditemukan masalah gizi misalnya
ditemukan adanya kasus gizi buruk.

· Kegiatan Program gizi bulanan

Kegiatan yang dilakukan bulanan adalah

1) Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita ( Penimbangan Balita) adalah pengukuran berat
badan balita untuk mengetahui pola pertumbuhan dan perkembangan berat badan balita.

2) Kegiatan konseling gizi dalam rangka peningkatan pendidikan gizi dan Perberdayaan Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan setiap smester ( 6 bulan sekali) adalah Pemberian Kapsul Vitamin A (Dosis
200.000 SI) pada balita adalah pemberian kaspusl vitamin A dosis tinggi kepada bayi dan anak balita
secara periodik yaitu untuk bayi diberikan setahun sekali pada bulan Februari dan Agustus dan untuk
anak balita enam bulan sekali dan secara serentak dalam bulan Februari dan Agustus

· Kegiatan Program gizi tahunan

Kegiatan yang dilakukan setiap tahun ( setahun sekali adalah)

1) Pemantauan Status Gizi balita

2) Pemantaun konsumsi gizi

3) Pemantauan penggunaan garam beryodium

Pelaksana program Gizi di Puskesmas dilakukan oleh tenaga gizi berpendidikan D1 (Asisten Ahli Gizi)
dan DIII (Ahli Madya Gizi) serta S1/D4 Gizi (Sarjana Gizi) yang khusus dipersiapkan atau mahir dalam
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat atau sebagai tenaga profesinal di bidang gizi. Pelaksana
Program Gizi dapat juga dilakukan oleh tenaga kesehatan lain yang telah dilatih dalam pelaksanaan
program gizi puskesmas.

6. Participatory Rural Appraisal (PRA)

Menurut Anonim (2002), pendekatan, metode dan teknik PRA (Participatory Rural Appraisal)
berkembang pada periode 1990-an. Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah sebuah metode
pemahaman lokasi dengan cara belajar dari, untuk dan bersama dengan masyarakat untuk mengetahui,
menganalisa dan mengevaluasi hambatan dan kesempatan melalui multi-disiplin dan keahlian untuk
menyusun informasi dan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan. PRA mempunyai sejumlah
teknik untuk mengumpulkan dan membahas data. Teknik ini berguna untuk menumbuhkan partisipasi
masyarakat. Teknik-teknik PRA antara lain :

1) Secondary Data Review (SDR) – Review Data Sekunder.

Merupakan cara mengumpulkan sumber-sumber informasi yang telah diterbitkan maupun yang belum
disebarkan. Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengetahui data manakah yang telah ada sehingga tidak
perlu lagi dikumpulkan.

2) Direct Observation – observasi langsung

Direct Observation adalah kegiatan observasi langsung pada obyek-obyek tertentu, kejadian, proses,
hubungan-hubungan masyarakat dan mencatatnya. Tujuan dari teknik ini adalah untuk melakukan
cross-check terhadap jawaban-jawaban masyarakat.

3) Semi-Structured Interviewing (SSI) – Wawancara Semi Terstruktu

Teknik ini adalah wawancara yang mempergunakan panduan pertanyaan sistematis yang hanya
merupakan panduan terbuka dan masih mungkin untuk berkembang selama interview dilaksanakan. SSI
dapat dilakukan bersama individu yang dianggap mewakili informasi, misalnya wanita, pria, anak-anak,
pemuda, petani, pejabat lokal.

4) Focus Group Discussion – Diskusi Kelompok Terfokus

Teknik ini berupa diskusi antara beberapa orang untuk membicarakan hal-hal bersifat khusus secara
mendalam. Tujuannya untuk memperoleh gambaran terhadap sesuatu masalah tertentu dengan lebih
rinci.

5) Perference Ranking and Scoring

Adalah teknik untuk menentukan secara tepat problem-problem utama dan pilihan-pilihan masyarakat.
Tujuan dari teknik ini adalah untuk memahami prioritas-prioritas kehidupan masyarakat sehingga
mudah untuk diperbandingkan.

6) Direct Matrix Ranking


Adalah sebuah bentuk ranking yang mengidentifikasi daftar kriteria obyek tertentu. Tujuannya untuk
memahami alasan terhadap pilihan-pilihan masyarakat, misalnya mengapa mereka lebih suka menanam
pohon rambutan dibanding dengan pohon yang lain. Kriteria ini mungkin berbeda dari satu orang
dengan orang lain, misalnya menurut wanita dan pria tentang tanaman sayur.

7) Peringkat Kesejahteraan

Rangking Kesejahteraan Masyarakat disuatu tempat tertentu. Tujuannya untuk memperoleh gambaran
profil kondisi sosio-ekonomis dengan cara menggali persepsi perbedaan-perbedaan kesejahteraan
antara satu keluarga dan keluarga yang lainnya dan ketidak seimbangan di masyarakat, menemukan
indikator-indikator lokal mengenai kesejahteraan.

8) Pemetaan Sosial

Teknik ini adalah suatu cara untuk membuat gambaran kondisi sosial-ekonomi masyarakat, misalnya
gambaran posisi pemukiman, sumber-sumber mata pencaharian, peternakan, jalan, dan sarana-sarana
umum. Hasil gambaran ini merupakan peta umum sebuah lokasi yang menggambarkan keadaan
masyarakat maupun lingkungan fisik.

9) Transek (Penelusuran)

Transek merupakan teknik penggalian informasi dan media pemahaman daerah melalui penelusuran
dengan berjalan mengikuti garis yang membujur dari suatu sudut ke sudut lain di wilayah tertentu.

10) Kalender Musim

Adalah penelusuran kegiatan musiman tentang keadaan-keadaan dan permasalahan yang berulang-
ulang dalam kurun waktu tertentu (musiman) di masyarakat. Tujuan teknik ini untuk memfasilitasi
kegiatan penggalian informasi dalam memahami pola kehidupan masyarakat, kegiatan, masalah-
masalah, focus masyarakat terhadap suatu tema tertentu, mengkaji pola pemanfaatan waktu, sehingga
diketahui kapan saat-saat sibuk dan saat-saat waktu luang.

11) Alur Sejarah

Alur sejarah adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui kejadian-kejadian dari suatu waktu
sampai keadaan sekarang dengan persepsi orang setempat. Tujuan dari teknik ini adalah untuk
memperoleh gambaran mengenai topik-topik penting dimasyarakat.

12) Analisa Mata Pencaharian

Masyarakat akan terpandu untuk mendiskusikan kehidupan mereka dari aspek mata pencaharian.
Tujuan dari teknik ini yaitu memfasilitasi pengenalan dan analisa terhadap jenis pekerjaan, pembagian
kerja pria dan wanita, potensi dan kesempatan, hambatan.

13) Diagram Venn


Teknik ini adalah untuk mengetahui hubungan institusional dengan masyarakat. Tujuannya untuk
mengetahui pengaruh masing-masing institusi dalam kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui
harapan-harapan apa dari masyarakat terhadap institusi-institusi tersebut.

14) Kecenderungan dan Perubahan

Adalah teknik untuk mengungkapkan kecenderungan dan perubahan yang terjadi di masyarakat dan
daerahnya dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya untuk memahami perkembangan bidang-bidang
tertentu dan perubahan-perubahan apa yang terjadi di masyarakat dan daerahnya.

7. Langkah Perencanaan Program Gizi

a) Diagnosis dan Analisis Situasi

· Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)

· Program ini ditujukan untuk ibu hamil, menyusui dan nifas

· Bayi lahir dengan berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram

· Bayi yang lahir BBLR berisiko mengalami penyakit infeksi, kekurangan gizi dan menurunnya
intelligence quotient (IQ)

· Factor ibu, janin, plasma, dan lingkungan.

b) Formulasi tujuan spesifik

· Tujuan secara nasional : Menurunkan bayi yang lahir BBLR

· Tujuan dapat diukur secara kuantitatif: Menurunkan kelahiran bayi BBLR


BAB III

DAFTAR PUSTAKA

Arali, 2005. Program perbaikan gizi Masyarakat. https://arali2008.wordpress.com/2011/12/19/program-


perbaikan-gizi-puskesmas/ diakses Oktober 2016

Cara Medis, 2015. Pengertian gizi dan manfaat untuk tubuh.www.Caramedis.com . diakses: Oktober
2016

Devi, 2015. Implementasi Program Gizi.http://devinursafitrinutrition.blogspot.co.id/2016/05/contoh-


implementasi-program-gizi.html Diakses: Oktober 2016

Febienutz, 2009. Implementasi Program Gizi. Febienutz.blogspot.co.id. diakses:Oktober 2016

Ismail, 2011. Analisis Implementasi Program Penangulangan Gizi Buruk di Masyarakat. Eprints,
undip.ac.id diakses Oktober 2016

Pratiwi K, 2015. Jurnal Implementasi Program penanggulangan gizi buruk. Jurmanis.utan.ac.id diakses:
Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai