Anda di halaman 1dari 3

Resume : Serat Tekstil 2

Nama : Yuti Osef Pasaribu


NPM : 19020001
Dosen : Dr. Noerati, S.Teks.,M.T.

I. Serat Kitosan
Kitosan adalah poli-(2-amino-2-deoksi-β(1-4)-D-glukopiranosa) dengan rumus molekul (C 6H11O4)n yang
dapat diperoleh dari deasetilasi kitin. Kitin merupakan zat penyusun pada cangkang udang . Kitosan
diperoleh melalui beberapa tahapan proses yaitu deproteinasi, demineralisasi, depigmentasi dari
cangkang udang sehingga diperoleh kitin. Kitin kemudian dideasetilasi melalui proses hidrolisis basa
menggunakan basa kuat dan pekat sehingga diperoleh kitosan. Proses deasetilasi melibatkan
pembuangan gugus asetil dengan reaksi kimia dari rantai molekul, meninggalkan gugus kitosan dalam
berbagai tingkatan gugus amino . Dalam tahap ini kitosan didapat dengan menggunakan larutan natrium
hidroksida (40-50%) pada suhu 100 0C atau lebih dalam waktu 30 menit hingga gugus asetil hilang
sebagian atau seluruhnya dari polimer

Reaksi pembentukan kitosan dari kitin merupakan reaksi hidrolisa suatu amida oleh suatu basa. Kitin
bertindak sebagai amida dan NaOH sebagai basanya. Mula-mula terjadi reaksi adisi, dirnana gugus-OH-
min masuk ke dalam gugus NHCOCH3 kemudian terjadi eliminasi gugus CH3COO- sehingga dihasilkan
suatu amida yaitu kitosan.

Kitosan dapat diperoleh dengan berbagai macam bentuk morfologi diantaranya struktur yang tidak
teratur, bentuknya kristaline atau semikristaline. Selain itu dapat juga berbentuk padatan amorf
berwarna putih dengan struktur kristal tetap dari bentuk awal kitin murni

Kitosan kering tidak mempunyai titik lebur. Bila disimpan dalam jangka waktu yang relatiflama pada
suhu sekitar 100°Fmaka sifat keseluruhannya dan viskositasnya akan berubah. Hila kitosan disimpan
lama dalam keadaan terbuka maka akan terjadi dekomposisi warna menjadi kekuningan dan
viscositasnya berkurang.

kitosan memiliki sifat kimia linier plyamine (poly D-glucosamine), gugus amino yang reaktif gugus
hydroksi yang reaktif sehingga lebih nukleofilik dan bersifat basa. Sifat yang basa ini menjadikan kitosan:
 Dapat larut dalam media asam encer membentuk larutan yang kental sehingga dapat digunakan
dalam pembuatan gel. Dalam beberapa variasi konfigurasi seperti butiran, membran, pelapis
kapsul, serat dan spons.
 Membentuk kompleks yang tidak larut dengan air dengan polianion yang dapat juga digunakan
untuk pembuatan butiran gel, kapsul dan membran.
 Dapat digunakan sebagai pengkelat ion logam berat dimana gelnya menyediakan system produksi
terhadap efek dekstruksi dari ion
Kitosan telah digunakan secara luas. Kitosan diketahui mempunyai kemampuan untuk membentuk film,
gel dan fiber karena berat molekulnya yang tinggi dan solubilitasnya dalam larutan asam encer. Sifatnya
yang biodegradable dan memiliki aktifitas antibakteri membuat kitosan banyak diaplikasikan dalam
bidang industri lainnya seperti, pengembangan biomaterial, industri kertas dan tekstil, bidang obat -
obatan serta bidang kecantikan.
- Penjernihan,
o Limbah industri pangan Koagulasi/Flokulan
o Penjernihan air minum Koagulasi
o Penjernihan kolam renang Flokulan mikroba
o Penjernihan zat warna Pembentuk kompleks
o Industri sari buah Flokulan protein
- Bimedis, Menurunkan kadar kolesterol
- Bioteknologi, Mempercepat penyembuhan luka
- Industri Tekstil, Meningkatkan ketahanan warna
- Kosmetik, Substantive rambut dan kulit
- Fotografi, Melindungi film dari kerusakan

II. Serat Zein

Zein merupakan protein yang berasal dari tanaman jagung (selulosa). Zein diisolasi dari jagung
dengan cara mengekstraksi dengan larutan etanol 80% dan Isopropanol 85 % dengan
pemintalan kering. Pemintalan pada PH sekitar 2 – 3.

Larutan koagulasi yang digunakan mengandung asam Klorida atau Asam Asetat dan Garam
Natrium Asetat sebagai Bufffer, dapat ditambahkan Formaldehid agar terjadi ikatan silang.

Serat Zein memiliki ketahanan terhadap Alkali dan Asam yang cukup baik. Tahan panas, larut
dalam pelarut organic.

Sifat Fisika serat Zein


- Parameter Nilai
- Kekuatan tarik (g/denier) 0,7 – 1,2
- Mulur saat putus (%) 25 – 40
- MR 10
- Densitas 1,25

Penggunaan Serat Zein


- Di Thailand dipakai untuk singlet
- Pada awalnya serat Zein digunakan untuk campuran serat wool. Akhir – akhir ini
digunakan untuk tekstil pakaian, dicampur denagn serat sintetik buatan
III. Serat Bambu
Bamboo regenerasi diperoleh dari bagian daun maupun batang yang diproses jadi pulp (lembaran). Pulp
bamboo yang dipintal dengan pemintalan basah seperti pemintalan Rayon Viskosas maupun LYOCELL.
Proses Pembuatan Serat Bambu:
- Alkalisasi dengan NaOH 18%, untuk gembung agar mudah dilarutkan
- Xantasi Cs2, agar lebih reaktif agar mudah larut
- Pelarut dengan NaOH 10%
- Pemintalan Basah, dengan Koagualsi untuk memadatkan

Pembuatan serat bamboo melalui proses cairan ion dapat dilakukan menggunakan NMMO, sebagai
pelarut dan air sebagai larutan koagulasi (N metyl morfoli oxyda).

Kelebihan penggunaan serat bamboo:


- Sumber berlimpah
- Mudah terbiodegradasi
- MR tinggi , antibakteri , anti UV

Kelemahan penggunaan serat bamboo:


- Sulit memisahkan serat di bagian lain
- Permukaan licin, kohesi antar serat rendah

Sifat kimia serat bamboo:


- Seratnya mirip Rayon Viskosa, karena serat bamboo viskosa punya struktur molekul selulosa yang
sama dengan Rayon Viskosa.

Sifat Fisika serat bamboo:


- Kekuatan kering (g/denier) 2,2-2,5
- Kekuatan basah (g/denier) 1,3-1,7
- Mulur serat putus (%) 14-24
- MR (%) 13

Penggunaan serat bamboo:


- Tekstil medis : kain perban pembalut luka
- Baju dalam
- Kaos olahraga
- Baju musim panas untuk melindungi dari UV dan Tissue

Anda mungkin juga menyukai