I. Serat Kitosan
Kitosan adalah poli-(2-amino-2-deoksi-β(1-4)-D-glukopiranosa) dengan rumus molekul (C 6H11O4)n yang
dapat diperoleh dari deasetilasi kitin. Kitin merupakan zat penyusun pada cangkang udang . Kitosan
diperoleh melalui beberapa tahapan proses yaitu deproteinasi, demineralisasi, depigmentasi dari
cangkang udang sehingga diperoleh kitin. Kitin kemudian dideasetilasi melalui proses hidrolisis basa
menggunakan basa kuat dan pekat sehingga diperoleh kitosan. Proses deasetilasi melibatkan
pembuangan gugus asetil dengan reaksi kimia dari rantai molekul, meninggalkan gugus kitosan dalam
berbagai tingkatan gugus amino . Dalam tahap ini kitosan didapat dengan menggunakan larutan natrium
hidroksida (40-50%) pada suhu 100 0C atau lebih dalam waktu 30 menit hingga gugus asetil hilang
sebagian atau seluruhnya dari polimer
Reaksi pembentukan kitosan dari kitin merupakan reaksi hidrolisa suatu amida oleh suatu basa. Kitin
bertindak sebagai amida dan NaOH sebagai basanya. Mula-mula terjadi reaksi adisi, dirnana gugus-OH-
min masuk ke dalam gugus NHCOCH3 kemudian terjadi eliminasi gugus CH3COO- sehingga dihasilkan
suatu amida yaitu kitosan.
Kitosan dapat diperoleh dengan berbagai macam bentuk morfologi diantaranya struktur yang tidak
teratur, bentuknya kristaline atau semikristaline. Selain itu dapat juga berbentuk padatan amorf
berwarna putih dengan struktur kristal tetap dari bentuk awal kitin murni
Kitosan kering tidak mempunyai titik lebur. Bila disimpan dalam jangka waktu yang relatiflama pada
suhu sekitar 100°Fmaka sifat keseluruhannya dan viskositasnya akan berubah. Hila kitosan disimpan
lama dalam keadaan terbuka maka akan terjadi dekomposisi warna menjadi kekuningan dan
viscositasnya berkurang.
kitosan memiliki sifat kimia linier plyamine (poly D-glucosamine), gugus amino yang reaktif gugus
hydroksi yang reaktif sehingga lebih nukleofilik dan bersifat basa. Sifat yang basa ini menjadikan kitosan:
Dapat larut dalam media asam encer membentuk larutan yang kental sehingga dapat digunakan
dalam pembuatan gel. Dalam beberapa variasi konfigurasi seperti butiran, membran, pelapis
kapsul, serat dan spons.
Membentuk kompleks yang tidak larut dengan air dengan polianion yang dapat juga digunakan
untuk pembuatan butiran gel, kapsul dan membran.
Dapat digunakan sebagai pengkelat ion logam berat dimana gelnya menyediakan system produksi
terhadap efek dekstruksi dari ion
Kitosan telah digunakan secara luas. Kitosan diketahui mempunyai kemampuan untuk membentuk film,
gel dan fiber karena berat molekulnya yang tinggi dan solubilitasnya dalam larutan asam encer. Sifatnya
yang biodegradable dan memiliki aktifitas antibakteri membuat kitosan banyak diaplikasikan dalam
bidang industri lainnya seperti, pengembangan biomaterial, industri kertas dan tekstil, bidang obat -
obatan serta bidang kecantikan.
- Penjernihan,
o Limbah industri pangan Koagulasi/Flokulan
o Penjernihan air minum Koagulasi
o Penjernihan kolam renang Flokulan mikroba
o Penjernihan zat warna Pembentuk kompleks
o Industri sari buah Flokulan protein
- Bimedis, Menurunkan kadar kolesterol
- Bioteknologi, Mempercepat penyembuhan luka
- Industri Tekstil, Meningkatkan ketahanan warna
- Kosmetik, Substantive rambut dan kulit
- Fotografi, Melindungi film dari kerusakan
Zein merupakan protein yang berasal dari tanaman jagung (selulosa). Zein diisolasi dari jagung
dengan cara mengekstraksi dengan larutan etanol 80% dan Isopropanol 85 % dengan
pemintalan kering. Pemintalan pada PH sekitar 2 – 3.
Larutan koagulasi yang digunakan mengandung asam Klorida atau Asam Asetat dan Garam
Natrium Asetat sebagai Bufffer, dapat ditambahkan Formaldehid agar terjadi ikatan silang.
Serat Zein memiliki ketahanan terhadap Alkali dan Asam yang cukup baik. Tahan panas, larut
dalam pelarut organic.
Pembuatan serat bamboo melalui proses cairan ion dapat dilakukan menggunakan NMMO, sebagai
pelarut dan air sebagai larutan koagulasi (N metyl morfoli oxyda).