Anda di halaman 1dari 8

SANITASI PERMUKIMAN

“PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN”

Disusun oleh: Kelompok 6

4 STr. A

Alifia Putri Ramadhanty P21335118006

Muhammad Dimas Setiadi P21335118037

Winda Nurmala Sari P21335118074

Zahra Hanafa P21335118080

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK

KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta 12120 Telp. 021.7397641, 7397643 Fax.

021.7397769 E-mail: info@poltekkesjkt2.ac.id Website: http://poltekkesjkt2.ac.id


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat  dan
Karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PENGAWASAN
DAN PEMANTAUAN”. Sebagai tugas dan bahan diskusi, yang diberikan oleh dosen Mata
Kuliah Sanitasi Permukiman. kami menyadari  bahwa makalah ini tidak mungkin dapat
terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak.
Oleh Karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini
Akhir kata penulis haturkan permohonan maaf atas segalah kekurangan, bila penyusunan Makalah
ini dianggap kurang berkenan, terutama oleh pihak dianggap dirugikan dan lain-lain. Oleh karena itu
keritikan yang bersikap konstruktis senantiasa kami harapkan, baik dari pembimbing maupun yang
membaca Makalah ini agar kami dapat memperbaiki diri.
Oleh sebab itu akibat segalah kekurangan isi Makalah kami, kami ucapkan banyak terimakasih jika
ada segalah kritik dan saran dari berbagai pihak pembaca. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa
membalas kebaikan yang telah diperbuat dan memaafkan setiap kekeliruan yang telah kami lakukan.
Kami menyadari bahwah Makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh sebab itu kami akan
sangat berterima kasih sekirahnya mendapatkan masukan untuk menyempurnakan.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Perumahan dan pemukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan factor
penting dalam meningkatkan harkat dan martabat serta mutu kehidupan yang sejahtera dalam
kehidupan bermasyarakat. Perumahan dan pemukiman juga merupakan bagian dari pembangunan
nasional yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara terarah, terpadu, terencana dan
berkesinambungan.

Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap
berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Menurut WHO rumah
adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk
kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu.

Perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang dapat meningkatkan
standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan pendekatan sosiologis dan teknis
pengelolaan faktor risiko dan berorientasi pada lokasi, bangunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen,
penggunaan dan pemeliharaan rumah di lingkungan sekitarnya.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui metode pengawasan dan pemantauan sanitasi permukiman.
2. Untuk mengetahui periode pengawasan dan pemantauan sanitasi permukiman.
3. Untuk mengetahui system pencatatan sanitasi permukiman.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Metode Pengawasan dan Pemantauan

1.1 Pengertian Pengawasan

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang
dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah
ditetapkan tersebut

Menurut Winardi “Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer
dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang
direncanakan”. Sedangkan menurut Basu Swasta “Pengawasan merupakan fungsi yang
menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan”.
Sedangkan menurut Komaruddin “Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan
antara pelaksana aktual rencana, dan awal Untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan
dan rencana yang berarti”.

Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada
perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja
aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu
penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan
seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari
beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan
hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka
perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.

Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan terjadinya penyimpangan atas rencana
atau target. Sementara itu, tindakan yang dapat dilakukan adalah :

a. Mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan.

b. Menyarankan agar ditekan adanya pemborosan.

c. Mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana.


1.2 Pengertian Pemantauan

Pemantauan (Monitoring) dan evaluasi terhadap suatu kebijakan atau program pembangunan
adalah penting. Dalam proses analisis kebijakan, tahap ini berfungsi sebagai upaya
untuk meningkatkan performa sebuah kebijakan atau program, sehingga kebijakan tersebut
dapat memberikan perubahan yang positif atau solusi terhadap masyarakat sasaran (grup target).
Adapun posisi nya dalam proses analisis kebijakan dapat menjadi suatu tahap akhir atau dapat
dilakukan pada awal sebelum kebijakan dijalankan.

1.3 Pengawasan dan Pemantauan di Permukiman

Pengawasan dan pemantauan sanitasi permukiman dilakukan pada beberapa aspek yaitu:
1. Aspek teknis
Aspek teknis sanitasi permukiman meliputi:
(1) kelompok komponen rumah, langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar tidur, jendela
kamar keluarga, dan ruang tamu, ventilasi, sarana pembuangan asap dapur, pencahayaan
(2) kelompok sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih, sarana pembuangan kotoran, sarana
pembuangan air limbah, dan sarana pembuangan sampah.
2. Aspek sosial
Aspek sosial meliputi: kelompok periaku penghuni, yaitu perilaku membuka jendela kamar tidur,
membuka jendela ruang keluarga dan tamu, membersihkan halaman rumah, membuang tinja
bayilanak ke kakus, dan membuang sampah pada tempatnya.
3. Aspek administrasi
Aspek Administrasi meliputi: peraturan yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan sanitasi
pemukiman, sumber dana yang disediakan, sistem pencatatan dan pelaporan.

Metode pelaksanaan pengawasan dan pemantauan sanitasi pemukiman secara umum dilakukan
dengan cara sebagai berikut:

1. Melakukan survey (pengamatan langsung) dan pengukuran terhadap parameter sanitasi


permukiman yang telah ditentukan untuk memperoleh data primer kondisi sanitasi
pemukiman.
2. Pengambilan sampel parameter (air, limbah, debu dan sebagainya)
3. Pemeriksaan laboratorium dari sampel yang telah diambil
4. Mengadakan interview kepada masyarakat atau penghuni rumah melalui instrumen dan
check list yang telah dikembangkan
5. Mengumpulkan dan mendukung data pendukung lain (data sekunder) termasuk peraturan
atau standar-standar indikator yang telah ditetapkan.
6. Pengolah data dan analisis hasil dengan membandingkan hasil temuan tersebut dengan
standar atau peraturan yang telah ditetapkan.
7. Penyajian data dalam bentiuk tabel gambar / grafik dan interpretasinya.
8. Desiminasi informasi: hasil interpretasi yang disampaikan kepada pemangku kepentingan
terkait guna proses pengambilan keputusan selanjutnya.
Hasil ini akan dipergunakan untuk:
a) Bahan penyusun modelling perbaikan kualitas sanitasi pemukiman
b) Menyusun trend/ kecenderungan kualitas sanitasi permukiman dari dampaknya terhadap
kesehatan.
c) Menyusun proyeksi kualitas sanitasi permukiman
d) Bahan perencanaan jangka panjang pengelolaan kualitas sanitasi permukiman.
9. Rekomendasi: menyampaikan hasil dari analisis kepada pemangku kepentingan,opsi
upaya penyehatan untuk ditindak lanjuti
10. Rencana Tindak lanjut: berupa kegiatan yang dapata dilakukan rencana tindak lanjut di
setiap level

2. Periode Pengawasan dan Pemantauan


Pengawasan dan pemantauan sanitasi pemukiman dilakukan secara:
1. Berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku berupa laporan tertulis
2. Insidentil atau dilakukan secara mendadak terutama apabila terjadi masalah atau kasus
kesehatan
3. Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Daftar Pustaka

http://daiwanalbantani-daiwan.blogspot.com/2012/12/dasar-dan-metode-pengawasan.html?m=1

http://www.radarplanologi.com/2015/10/metode-pemantauan-dan-evaluasi-hasil-
kebijakan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai