“Makanan Kadaluwarsa”
Disusun oleh:
Annisa Rahmawati (P21335118011)
Istigfarratri Kusumadewi (P21335118025)
Maria Carolina (P21335118035)
Salsabilla Faradini (P21335118058)
Winda Nurmala Sari (P21335118074)
Winra Nadeak (P21335118076)
Yanto Nugraha N.J .A (P21335118078)
Kelompok 3
3 DIV-A
Dosen pembimbing :
Kusrini Wulandari,SKM.,M.Kes.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Makanan Kadaluwarsa”. Sebagai tugas dan bahan diskusi, yang diberikan oleh dosen Mata
Kuliah Penyehatan Makanan dan Minuman – B.
Kami berterima kasih kepada para dosen yang telah membeikan arahan dan bantuan,
kami menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak. Oleh Karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata penulis haturkan permohonan maaf atas segala maaf, bila penyusunan
Makalah ini dianggap kurang berkenan, terutama oleh pihak dianggap dirugikan dan lain-lain.
Oleh karena itu keritikan yang bersikap konstruktis senantiasa kami harapkan, baik dari
pembimbing maupun yang membaca Makalah ini agar kami dapat memperbaiki diri.
Oleh sebab itu akibat segalah kekurangan isi Makalah kami, kami ucapkan banyak
terimakasih jika ada segalah kritik dan saran dari berbagai pihak pembaca. Semoga Tuhan yang
Maha Esa senantiasa membalas kebaikan yang telah diperbuat dan memaafkan setiap kekeliruan
yang telah kami lakukan. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh
sebab itu kami akan sangat berterima kasih sekirahnya mendapatkan masukan untuk
menyempurnakan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Bahan pangan dan olahannya memiliki batas waktu untuk bisa terus di
gunakan, karena pada dasarnya semua bahan baku makanan berasal dari makhluk
hidup yang memiliki usia life time. Seiring perkembangan jaman, masyarakat
cenderung lebih gemar membeli produk jadi dan instan dibandingkan dengan
membuat produk yang mereka butuhkan. Salah satu kendala yang terjadi pada
kegiatan bisnis adalah dimana pelaku usaha terkadang masih belum memperhatikan
hak- hak konsumen. Seperti contoh masih banyak konsumen yang merasa dirugikan
oleh pelaku usaha, diantara permasalahan yang ada yang paling sering adalah
konsumen mendapatkan produk yang telah kadaluarsa. Makanan kadaluarsa adalah
makanan yang telah melampaui batas waktu tidak baik untuk dikonsumsi karena telah
mengalami penurunan mutu dan dapat membahayakan kesehatan konsumen.
Terdapatnya penurunan mutu terhadap produk makanan yang masih dalam batas
tanggal kadaluarsa dapat disebabkan oleh bakteri seperti bakteri coli, pathogen dan
salmonela. Ketiga bakteri tersebut mengakibatkan produk tersebut menjadi cacat atau
rusak. Penentuan batas kadaluarsa makanan yang dijual perlu dilakukan untuk
menentukan umur simpanan (shelf life) produk.
1. 2 Tujuan
2. 1 Pengertian Kadaluwarsa
Makanan kadaluarsa adalah makanan yang telah melampaui batas waktu tidak
baik untuk dikonsumsi karena telah mengalami penurunan mutu dan dapat
membahayakan kesehatan konsumen. Masa hingga bahan pangan dan olahannya
tersebut masih dapat digunakan dan tidak berdampak terhadap kesehatan manusia ini
kita sebut sebagai masa kadaluwarsa atau dapat dikatakan sebagai masa simpan.
Tanggal kadaluwarsa merupakan batas jaminan produsen ataupun pelaku
usaha terhadap produk yang diproduksinya. Sebelum mencapai tanggal yang telah
ditetapkan tersebut kualitas atas produk tersebut dapat dijamin oleh produsen atau
pelaku usaha sepanjang kemasannya belum terbuka dan penyimpanannya sesuai
dengan seharusnya. Karena apabila kemasannya terbuka ataupun penyimpanannya
tidak sesuai makan hal ini akan memungkinkan berkembangnya bakteri ataupun
kumankuman yang dapat mencemari makanan tersebut sehingga dapat merusak dan
memberikan akibat yang tidak baik terhadap mutu dari makanan tersebut. Dan apabila
makanan tersebut telah memasuki batas tanggal penggunaannya maka makanan
tersebut sudah tidak layak untuk dikonsumsi karena di dalam makanan tersebut sudah
tercemar oleh bakteri ataupun kuman sehingga kualitas mutu dari produk tersebut
tidak lagi dijamin oleh produsen ataupun pelaku usaha.
Dalam menetapkan tanggal daluwarsa suatu produk sebenarnya sudah
memberikan masa tenggang untuk mengantisipasi timbulnya kerusakkan ataupun
penurunan mutu yang terjadi lebih cepat dari kondisi normal, sebagai contoh suatu
produk dalam kondisi normal dapat disimpan selama satu tahun mengalami kerusakan
mutu yang nyata. Oleh produsen produk ini ditetapkan mempunyai masa simpan
hanya 10 (sepuluh ) bulan. Dengan kata lain, produk ini mempunyai tanggal
kadaluwarsa 10 (sepuluh) bulan setelah diproduksi. Pada produk makanan, minuman,
obat-obatan atau apa saja informasi tentang tanggal kadaluwarsa sangatlah penting
untuk dicantumkan guna melindungi konsumen dari bahaya keracunan produk
kadaluwarsa.
Mengkonsumsi makanan yang telah kadaluwarsa tentunya akan menyebabkan
gangguan pada kesehatan bagi yang mengkonsusinya. Secara umum tanda-tanda
makanan yang telah mengalami kadaluwarasa adalah adanya bau tidak enak,
timbulnya jamur/kapang, adanya bubuk putih, pada makanan kaleng terjadi proses
rusaknya kaleng tersebut semisal menggembungnya kaleng tersebut dan masih
banyak lagi tanda-tanda dari makanan yang telah kadaluwarsa. Proses kadaluwarsa
terjadi karena adanya aktivitas mikrobiologi yang berkembang pada makanan tersebut
atau proses fermentasi dari mikroorganisme pathogen tersebut. Proses ini terjadi
karena daya tahan makanan tersebut telah berkurang sehingga mikroorganisme dapat
hidup dan berkembang.
Sakit perut
Makanan kadaluwarsa yang telah berjamur sudah bisa dipastikan mengandung
bakteri yang muncul akibat enzim pada makanan telah mengalami pembusukan
dan terkontaminasi radikal bebas sehingga terjadilah penguraian oleh bakteri yang
jika masuk dalam perut dapat menyebabkan sakit perut.
Diare
Makanan kadaluwarsa yang telah berlendir, berbau tidak sedap dan terdapat
ulat ulat kecil atau belatung maka sudah bisa dipastikan bahwa makanan tersebut
sudah rusak dan mengalami proses pembusukan oleh bakteri. Kondisi makanan
tersebut dapat menyebabkan seseorang terserang diare.
Keracunan
Makanan yang telah kadaluwarsa mungkin saja tidak akan berdampak buruk
pada anak anak yang hanya mengkonsumsinya sekali. Namun jika dikonsumsi
setiap hari dan berlebihan maka reaksi kimia yang ada didalam makanan itu
berubah menjadi racun dan mencederai organ pencernaan dan menyebabkan
seseorang keracunan. Keracunan biasanya diawali dengan muntah muntah.
Bahaya bagi perkembangan janin
Ibu hamil yang gemar menyantap makanan yang telah kadaluwarsa selama masa
kehamilannya, maka perkembangan janin akan terhambat. Bayi tidak mendapat
nutrisi yang baik dari makann kadaluawarsa. Makanan kedaluwarsa yang
mengandung bakteri dapat menyebabkan janin tidak bisa tumbuh dengan normal.
Sembelit
Makanan yang telah mengalami perubahan bentuk, warna dan rasa dapat
menyebabkan sembelit, Karena zat nutrisi termasuk serat yang ada didalamnya
sudah hilang. Keadaan makanan tersebut dapat menyebabkan proses pembuangan
feses menjadi sulit.
Rentan melukai lambung anak anak
Bahaya makanan yang sudah lama atau kadaluwarsa pada anak anak usia dini
cenderung lebih rentan terjadi ketika seseorang mengkonsumsinya dalam jumlah
berlebihan dalam satu hari. Lambung anak anak lebih mudah teriritasi oleh
berbagai macam bahan pengawet yang telah mengalami perubahan reaksi akibat
makanan yang dikonsumsinya telah kadaluwarsa. Anak anak lebih mudah
mengalami sakit perut dan diare. Hal itu merupakan kondisi yang sangat
berbahaya jika anak anak terus menerus
Makanan kaleng yang sudah mulai mengalami kerusakan dapat dilihat dari
kondisi kaleng yang sudah mengalami penggembungan. Namun, ada juga yang
tidak terdekteksi dari luar, karena kedua ujung kaleng datar. Kerusakan produk
makanan kaleng yang perlu diwaspadai, dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Flat Sour, permukaan kaleng tetap datar tapi produknya sudah bau asam yang
menusuk. ini disebabkan aktivitas spora bakteri tahan panas yang tidak
terhancurkan selama proses sterilisasi.
b. Flipper, permukaan kaleng kelihatan datar, namun bila salah satu ujung kaleng
ditekan, ujung lainnya akan cembung.
c. Springer, salah satu ujung kaleng sudah cembung secara permanen, sedang
ujung yang lain sudah cembung. Jika ditekan akan cembung ke arah
berlawanan.
d. Soft Swell, kedua ujung kaleng sudah cembung, namun belum begitu keras
sehingga masih bisa ditekan sedikit ke dalam.
e. Hard Swell, kedua ujung permukaan kaleng cembung dan begitu keras
sehingga tidak bisa ditekan ke dalam oleh ibu jari.
Lama waktu sebuah bahan makanan ataun makanan olahan masih aman untuk
dikonsumsi dan tidak menimbulkan dapak terhadap kesehatan dikatan sebagai
waktu simpan/daya simpan/life time. Masng-masing jenis bahan makanan
memilliki daya simpan yang berbeda-beda. Terdapat tujuh langkah untuk dapat
menetapkan daya simpan bahan makanan, adalah :
Sebagai konsumen yang cerdas hasrus teliti dalam memilih makanan yang akan
dikonsumsi. Adapun caara yang harus dilakukan untuk mengetahui makanan tersebut
telah kadaluwarsa agar konsumen tidak mengalami gangguan pada kesehatan yaitu
antara lain :
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Makanan kadaluarsa merupakan makanan yang telah melampaui batas waktu
tidak baik untuk dikonsumsi karena telah mengalami penurunan mutu dan dapat
membahayakan kesehatan konsumen. Masa hingga bahan pangan dan olahannya
tersebut masih dapat digunakan dan tidak berdampak terhadap kesehatan manusia ini
kita sebut sebagai masa kadaluwarsa atau dapat dikatakan sebagai masa simpan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan mutu produk pangan. Faktor
yang sangat berpengaruh terhadap penurunan mutu produk pangan adalah perubahan
kadar air dalam produk. Masng-masing jenis bahan makanan memilliki daya simpan
yang berbeda-beda.Konsumen diharapkan lebih cermat dalam memilih makanan, baik
makanan kemasan ataupun non kemasan. Makanan yang hampir memasuki masa
kadaluwarsanya akan mempunyai ciri-ciri tertentu menandakan bahwa makanan
tersebut sudah tidak layak untuk di konsumsi, serta tidak memenuhi nutrisi gizi lagi.
Daftar Pustaka
Wulandari, Kusrini. dkk. 2012. Serial Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Penyehatan
Makanan dan Minuman-B. Jakarta: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Jakarta 2.
Heny Herawati; Penentuan Umur Simpan Pada Produk Pangan, Jurnal Litbang Pertanian,
27(4),2008
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/23149/9.%20BAB%20V.pdf
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1103005181-3-BAB%202.pdf
http://www.bin.go.id/awas/detil/211/4/29/07/2013/awas-makanan-kadaluarsa