Anda di halaman 1dari 89

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM UJI BAHAN II

DISUSUN OLEH :

NAMA : RINA MEIRIANI

NIM : 0619 4011 0225

KELAS : 3 PJJ C

DOSEN PEMBIMBING : MAHMUDA,ST.,MT.

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM UJI BAHAN II

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah laboratorium uji
bahan II Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya

Oleh :

RINA MEIRIANI

0619 4011 0225

3PJJC

Dosen Pembimbing :

MAHMUDA,ST.,MT. NIP.

196207011989032002

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

2020

LEMBAR PENGESAHAN
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

LABORATORIUM UJI BAHAN II

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah laboratorium uji
bahan II Pada Jurusan Teknik Sipil Program Studi DIV Perancangan jalan
jembatan Politeknik Negeri Sriwijaya

Palembang, Desember 2020

Dosen Pembimbing

MAHMUDA,ST.,MT.

KATA PENGANTAR

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

Puji dan syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat,
rahmat dan hadiratnyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan pratikum laboratorium
uji bahan II. Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai persyaratan dalam
mengikuti mata kuliah laboratorium uji bahan II pada jurusan Perancangan Jalan dan
Jembatan di politeknik negeri sriwijaya.
Laporan ini diketik berdasarkan hasil pratikum yang dilaksanakan di gedung
laboratorium teknik sipil dan atas bimbingan ibu dosen. Dan saya mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ibu Mahmuda,ST.,MT. Selaku dosen pembimbing .
2. Rekan rekan mahasiswa yang telah membantu selama praktik dan memberi
semangat dalam menyelesaikan laporan uji bahan II.
3. Rekan rekan kelompok 3 yaitu Rina Meiriani, Rifki Alsya Pratama, Hafid Joyo
Wirayuda, dan Samuel Jonathan Manalu yang telah bekerja sama dan bersungguh
sungguh dalam menyelesaikan praktikum lab uji bahan II ini.
4. Serta para staf staf yang ada di laboratorium teknik sipil politeknik negeri
sriwijaya.
Dengan selesainya laporan ini, penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat
khususnya matakuliah pratikum laboratorium uji bahan lulusan perancangan jalan
dan jembatan politeknik negeri sriwijaya

DAFTAR ISI
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

Lembar Pengesahan............................................................................................................II
Kata Pengantar...................................................................................................................III
Daftar isi............................................................................................................................IV

BAB 1 Pendahuluan............................................................................................................1
1.1.Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2.Rumusan masalah..........................................................................................................1
1.3.Tujuan dan manfaat.......................................................................................................1

BAB 2 Pengujian Agregat


2.1 Kadar air agregat kasar.....................................................................................................2
2.2 Kadar air agregat halus.....................................................................................................5
2.3 Kadar air batu abu............................................................................................................8
2.4 Kadar lumpur agregat kasar...........................................................................................11
2.5 Kadar lumpur agregat halus...........................................................................................14
2.6 Analisa saringan ag.kasar, ag.halus, dan batu abu.........................................................18
2.7 Berat jenis dan penyerapan ag. Kasar............................................................................35
2.8 Berat jenis dan penyerapan ag. Halus............................................................................40
2.9 Berat jenis dan penyerapan Abu Batu............................................................................40

BAB 3 Pengujian Aspal.......................................................................................................46


3.1. Pengujian berat jenis aspal...........................................................................................46
3.2. Pengujian penetrasi aspal..............................................................................................50
3.3. Titik lembek....................................................................................................................55
3.4. Pengujian Daktilitas........................................................................................................60
3.5. Marshall test....................................................................................................................66

Dokumentasi...........................................................................................................................V

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Jalan merupakan sarana transportasi darat yang selain memberikan pelayanan
kepada sarana transportasi, diharapkan selama masa pelayanan tidak terjadi
kerusakan yang berarti, bahan dan material utama yang mempengaruhi atau
berpengaruh terdapat daya dukung lapisan permukaan jalan dan aspal sebagian bahan
pengikat agregat agar lapisan pekerasan kedap air. Permukaan tanah pada umumnya
tidak mampu menahan beban kendaran di atasnya sehingga diperlukan suatu
konstruksi yang dapat menahan dan mendistribusikan beban lalu lintas yang di
terimanya.
Untuk itu diperlukan bahan utama berupa komponen aspal beton atau laston
yang hal ini dipelajari dalam laboratorium uji bahan 2. Dengan demikian, laporan ini
dibuat selain untuk mempelajari juga sebagai bukti praktikum yang telah dilaksanaan
di tempat.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja pengujian yang dilakukan untuk agregat kasar ?

2. Apa saja pengujian yang dilakukan untuk agregat sedang ?

3. Apa saja pengujian yang dilakukan untuk agregat halus ?

4. Apa saja pengujian yang dilakukan untuk aspal ?

III. TUJUAN DANN MANFAAT

1. Dapat mengetahui dan memahami pengujian agregat kasar

2. Dapat mengetahui dan memahami pengujian agregat sedang

3. Dapat mengetahui dan memahami pengujian agregat halus

4. Dapat mengetahui dan memahami pengujian aspal

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

Subjek : Pengujian Agregat


Topik : Kadar Air Agregat Kasar
Lokasi : Laboratorium Uji Bahan

I. Maksud dan Tujuan


I.1 Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian untuk
menentukan kadar air agregat.
I.2 Tujuan
Setelah akhir pengujian, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menghitung prosentase kadar air dari agregat.
2. Menggunakan peralatan yang diperlukan sesuai dengan fungsinya.

II. Teori dasar


Kadar air agregat adalah besarnya perbandingan antara berat air yang dikandung
agregat dengan agregat dalam keadaan kering, dinyatakan dalam persen. Standar
pengujian kadar air agregat menggunakan SNI 03-1971-1990.
Kadar air adalah banyaknya air yang terkandung dalam agregat.Kadar air
dibedakan menjadi 4 jenis :
1. Kadar air kering oven yaitu keadaan benar-benar tidak berair.
2. Kering udara yaitu permukaan kering tetapi sedikit mengandung air di
porinya.
3. Jenuh kering permukaan (SSD)
4. Kondisi basah dimana agregat banyak mengandung
air. Kadar air dinyatakan dalam bentuk prosen
dengan rumus :
Kadar air agregat = b – c x 100
b–a

III. PERALATAN DAN BAHAN


a. Peralatan

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

NAMA ALAT KETERANGAN GAMBAR


 TIMBANGAN 1. KAPASITAS 20KG

2. KETELITIAN 0,1GR

 OVEN ALAT PENGERING


PENGERING DENGAN SUHU
DAPAT DIATUR (110
± 5)0C
 CAWAN 1. Dibuat dengan
porselin/baja

2. Ukuran 200x200 mm

3. Ukuran 250x250 mm

4. Ukuran 300x400 mm

b. Bahan
1. Agregat Kasar

IV. PROSEDUR PELAKSANAAN


1. Timbang cawan (W1)
2. Masukan agregat kasar ke dalam cawan dan timbang beratnya (W2)
3. Hitung berat benda uji (W3) = W2 – W1
4. Keringkan benda uji berikut cawan dalam oven dengan suhu (110±5)0C
sampai beratnya tetap

5. Timbang berat cawan dan benda ujian (W4)


6. Hitung berat bendam uji kering oven (W5 = W4 – W1)
Kadar Air = Berat benda uji semula – berat benda uji kering oven x 100%
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

Berat benda uji kering oven

V. DATA HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN

KADAR AIR
Agregat Berat Ag Berat Total berat Berat Ag Berat Ag
(gr) cawan Ag dan setelah setelah
(gr) cawan dioven konstan

Ag.
Kasar

Kadar Air Agregat Kasar =

VI. KESIMPULAN

VII. REFERENSI

 Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Pengujian Bahan, Bandung,


 Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik ( 1987 ) Teknologi Bahan 2 Bandung,
 SNI 03-1971-1990

Subjek : Pengujian Agregat


Topik : Kadar Air Agregat Halus

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

Lokasi : Laboratorium Uji Bahan

I. Maksud dan Tujuan


I.1 Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai peganban dalam Pengujian untuk
menentukan kadar air agregat.
I.2 Tujuan
Tujuan Umum
Setelah akhir pengujian ini mahasiswa diharapkan dapat memahami
tentang banyaknya airn yang dikandung oleh agregat.
a. Mmenerangkan prosedur npengujian kadar air
b. Menghitung presentase kadar air dari agregat
c. Menggunakan peralatan yang diperlukan sesuai fungsinya.

II. Teori dasar


Kadar air agregat adalah besarnya perbandingan antara berat air yang dikandung
agregat dengan agregat dalam keadaan kering, dinyatakan dalam persen. Standard
pengujian kadar air agregat menggunakan SNI 03-1971-1990.
Kadar air dibedakan menjadi 4 jenis :
1. Kadar air kering oven, yaitu keadaan benar-benar tidak berair.
2. Kering udara dimana permukaan kering tetapi sedikit mengandung air di
porinya.
3. Jenuh kering permukaan (SSD)..
4. Kondisi basah dimana agregat banyak
mengandung air. Kadar air dinyatakan dalam
bentuk prosen dengan rumus :
Kadar air agregat = b – c x 100
b–a

III. PERALATAN DAN BAHAN


a. Peralatan
NAMA ALAT KETERANGAN GAMBAR

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

 TIMBANGAN 3. KAPASITAS 20KG


4. KETELITIAN 0,1GR

 OVEN ALAT PENGERING


PENGERING DENGAN SUHU
DAPAT DIATUR
(110± 5)0C

 CAWAN 5. Dibuat dengan


porselin/baja
6. Ukuran 200x200 mm
7. Ukuran 250x250 mm
8. Ukuran 300x400 mm

b. Bahan
1. Agregat Halus

IV. PROSEDUR PELAKSANAAN


1. Timbang cawan (W1)
2. Masukan agregat kasar ke dalam cawan dan timbang beratnya (W2)
3. Hitung berat benda uji (W3) = W2 – W1
4. Keringkan benda uji berikut cawan dalam oven dengan suhu
(110±5)0C sampai beratnya tetap

5. Timbang berat cawan dan benda ujian (W4)


6. Hitung berat benda uji kering oven (W5 = W4 – W1)
Kadar Air = Berat benda uji semula – berat benda uji kering oven x 100%
Berat benda uji kering oven

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

V. DATA HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN

KADAR AIR
Agregat Berat Ag Berat Total berat Berat Ag Berat Ag
(gr) cawan Ag dan setelah setelah
(gr) cawan dioven konstan

Ag.
Halus

Kadar air agregat halus =

VI. KESIMPULAN

VII. REFERENSI

 PEDC Bandung, buku Pengujian Bahan, Edisi 1993


 SNI 03-1971-199

Subjek : Pengujian Agregat


Topik : Kadar Air Abu Batu
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

Lokasi : Laboratorium Uji Bahan

I. Maksud dan Tujuan


I.1 Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai peganban dalam Pengujian untuk
menentukan kadar air agregat.
I.2 Tujuan
Tujuan Umum
Setelah akhir pengujian ini mahasiswa diharapkan dapat memahami
tentang banyaknya airn yang dikandung oleh agregat.
a) menerangkan prosedur npengujian kadar air
b) Menghitung presentase kadar air dari agregat
c) Menggunakan peralatan yang diperlukan sesuai fungsinya.

II. Teori dasar


Kadar air agregat adalah besarnya perbandingan antara berat air yang dikandung
agregat dengan agregat dalam keadaan kering, dinyatakan dalam persen. Standard
pengujian kadar air agregat menggunakan SNI 03-1971-1990.
Kadar air dibedakan menjadi 4 jenis :
1. Kadar air kering oven, yaitu keadaan benar-benar tidak berair.
2. Kering udara dimana permukaan kering tetapi sedikit mengandung air di
porinya.
3. Jenuh kering permukaan (SSD)..
4. Kondisi basah dimana agregat banyak
mengandung air. Kadar air dinyatakan dalam
bentuk prosen dengan rumus :
Kadar air agregat = b – c x 100
b–a

III. PERALATAN DAN BAHAN


a. Peralatan
NAMA ALAT KETERANGAN GAMBAR

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

 TIMBANGAN 5. KAPASITAS 20KG


6. KETELITIAN 0,1GR

 OVEN ALAT PENGERING


PENGERING DENGAN SUHU
DAPAT DIATUR
(110± 5)0C

 CAWAN 9. Dibuat dengan


porselin/baja
10. Ukuran 200x200 mm
11. Ukuran 250x250 mm
12. Ukuran 300x400 mm

b. Bahan
1. Abu Batu

IV. PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Timbang cawan (W1)


2. Masukan agregat kasar ke dalam cawan dan timbang beratnya (W2)
3. Hitung berat benda uji (W3) = W2 – W1
4. Keringkan benda uji berikut cawan dalam oven dengan suhu
(110±5)0C sampai beratnya tetap

5. Timbang berat cawan dan benda ujian (W4)


6. Hitung berat benda uji kering oven (W5 = W4 – W1)

Kadar Air = Berat benda uji semula – berat benda uji kering oven x 100%
Berat benda uji kering oven

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

V. DATA HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN


KADAR AIR
Agregat Berat Ag Berat Total berat Berat Ag Berat Ag
(gr) cawan Ag dan setelah setelah
(gr) cawan dioven konstan

Abu
Batu

Kadar air abu batu =

VI. KESIMPULAN

VII. REFERENSI
 PEDC Bandung, buku Pengujian Bahan, Edisi 1993
 SNI 03-1971-199

Subjek : Pengujian Agregat


Topik : Kadar Lumpur Agregat Kasar
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

Lokasi : Laboratorium Uji Bahan

I. Maksud
I.1. Maksud :
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk mengetahui
kadar lumpur pada Agregat kasar.
I.2. Tujuan Umum dan sasaran Khusus :
Setelah akhir pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menentukan persentase kadar lumpur yang dikandung oleh agregat
2. Menerangkan prosedur pemeriksaan kadar lumpur pada agregat Kasar.
3. Menghitung persentase kadar Lumpur pada agregat Kasar
4. Menggunakan peralatan yang diperlukan seuai dengan fungsinya

II. Teori Dasar


Kadar lumpur pada agregat dapat menurunkan kekuatan, karena lumpur yang
sangat halus dapat menghambat proses hidrasi antara semen dan air, sehingga
terbentuknya Calsium Silikat Hidrat atau dalam semen dinamakan Tobermorin,
menjadi terhambat. Kadar lumpur yang tinggi juga dapat menyebabkan nilai creep
(rangkak) pada beton menjadi tinggi. Kadar lumpur diuji dengan cara penyaringan
basah yaitu menggunakan saringan 0.075 mm ( No. 200).
Lumpur atau partikel yang sangat halus pada agregat dapat disebabkan oleh
adanya debu pada waktu penyimpanan agregat, atau dapat pula karena sumber
aggregatnya sudah kotor karena bercampur dengan lumpur.

III. Peralatan dan Bahan


a. Peralatan

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

cawan timbangan oven

b. Bahan

Agregat kasar Air

IV. Langkah Kerja


1. Setelah mendapat berat konstan (W2) cuci agregat tersebut hingga bersih

2. Setelah dicuci bersih oven sampai berat konstan (W3)


3. Mulailah mengelolah data yang di dapat hingga mendapatkan hasil kadar lumpur
pada masing-masing agregat.

V. Perhitungan dan Data Hasil Pengujian


KADAR LUMPUR AGREGAT KASAR

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

Berat agregat +
cawan kadar air berat ag.setelah
Berat cawan
Agregat dalam kondisi di oven (gr)
(gr)
konstan (gr)

Ag. Kasar

Kadar lumpur =

VI. Kesimpulan

VII. Referensi
1. ASTM C – 556 – 67
2. PB – 0210 – 76
3. SNI 03-4141-1996

Subjek : Pengujian Agregat


Topik : Kadar Lumpur Agregat Halus
Lokasi : Laboratorium Uji Bahan

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

I. Maksud
I.1. Maksud :
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk mengetahui
kadar lumpur pada Agregat kasar.
I.2. Tujuan Umum dan sasaran Khusus :
Setelah akhir pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menentukan persentase kadar lumpur yang dikandung oleh agregat
2. Menerangkan prosedur pemeriksaan kadar lumpur pada agregat halus.
3. Menghitung persentase kadar Lumpur pada agregat halus
4. Menggunakan peralatan yang diperlukan seuai dengan fungsinya

II. Teori Dasar


Kadar lumpur pada agregat dapat menurunkan kekuatan, karena lumpur yang
sangat halus dapat menghambat proses hidrasi antara semen dan air, sehingga
terbentuknya Calsium Silikat Hidrat atau dalam semen dinamakan Tobermorin,
menjadi terhambat. Kadar lumpur yang tinggi juga dapat menyebabkan nilai creep
(rangkak) pada beton menjadi tinggi. Kadar lumpur diuji dengan cara penyaringan
basah yaitu menggunakan saringan 0.075 mm ( No. 200).
Lumpur atau partikel yang sangat halus pada agregat dapat disebabkan oleh
adanya debu pada waktu penyimpanan agregat, atau dapat pula karena sumber
aggregatnya sudah kotor karena bercampur dengan lumpur.
Dalam Standar Industri Indonesia kadar lumpur pada agregat halus maksimum
5 %. Persyaratan ini dapat lebih ketat lagi jika dipakai untuk beton mutu tinggi.
Kadar lumpur yang tinggi pada pasir dapat menyebabkan retak dan susut pada
plesteran dinding rumah. Ibarat sebuah sawah, lumpur akan mengembang saat musim
hujan atau terkena air dan akan mengering serta menyebabkan retak yang dalam pada
musim kemarau. Berdasarkan SNI kadar lumpur paling maksimal yang masih di
perkenankan berada dalam pasir adalah 5%.
Untuk menguji kadar lumpur, coba campurkan pasir dengan air ke dalam
sebuah gelas, kemudian kocok campuran tersebut selama 1 menit, kemudian diamkan
selama 2 - 3 jam hingga pasir mengendap. Endapan halus yang terbentuk dapat di
lihat sebagai lapisan lumpur di atas pasir.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

III. Peralatan dan Bahan


a. Peralatan

cawan timbangan oven

b. Bahan

Agregat halus Air

IV. Langkah Kerja


1. Masukkan agregat ke dalam oven sampai mencapai berat konstan (W1), kemudian
cuci agregat tersebut hingga bersih/ sampai airnya jernih

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

2. Agregat yang telah dicuci dimasukkan kembali ke oven sampai mencapai berat
konstan (W2)

3. Hitung kadar lumpur agregat dengan cara:


Kadar Lumpur = W1−W2 x100%
W1

V. Perhitungan dan Data Hasil Pengujian


KADAR LUMPUR AGREGAT KASAR
Berat agregat +
cawan kadar air berat ag.setelah
Berat cawan
Agregat dalam kondisi di oven (gr)
(gr)
konstan (gr)

Ag. Kasar

Kadar lumpur =

VI. Kesimpulan

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

VII. Referensi

- ASTM C – 556 – 67
- PB – 0210 – 76
- SNI 03-4141-1996

Subjek : Pengujian Agregat


Topik : Analisa Saringan Agregat Kasar, Agregat Sedang, dan
Agregat Halus
Lokasi : Laboratorium Uji Bahan

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

I. Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk
menentukan pembagian butir (gradasi) agregat dengan menggunakan saringan.
II. Tujuan
Tujuan pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah
persentase butiran agregat kasar. Setelah akhir pembelajaran diharapkan dapat:
1. Menentukan gradasi agregat kasar dengan mengunakan hasil analisa
saringan/ayakan.
2. Menentukan gradasi agregat sedang dengan mengunakan hasil analisa
saringan/ayakan.
3. Menentukan gradasi agregat halus dengan menggunakan hasil analisa
saringan/ayakan.
4. Untuk menentukan distribusi agregat kasar.
5. Untuk menentukan perbandingan agregat kasar, sedang dan halus dalam agregat
campuran aspal.
III. Teori Dasar
Agregat adalah material yang dominan dalam konstruksi kongkrit. Hampir
70% - 80 % lebih berat konstruksi kongkrit adalah agregat. Agregat terdiri atas
agregat kasar (kerikil/batu baur) dan agregat halus (pasir/abu batu), dan jika
diperlukan menggunakan bahan pengisi atau filler. Klasifikasi agregat menjadi kasar
ditentukan berdasarkan ukurannya dengan menggunakan saringan. Mutu agregat
mempengaruhi kekuatan dan ketahanlasakan konkrit.
Agregat dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian berdasarkan ukuran
partikelnya yaitu:
1. Agregat kasar, yaitu agregat dengan ukuran > 4.75 mm menurut ASTM atau >2
mm menurut AASHTO.

2. Agregat halus, yaitu agregat dengan ukuran <4.75 mm menurut ASTM atau < 2
mm menurut AASHTO.

3. Abu batu / mineral filler, yaitu agregat halus yang umumnya lolos saringan no.
200.

Gradasi dapat dikatakan sebagai distribusi partikel-partikel berdasarkan


RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

ukuran agregat. Gradasi agregat diperoleh dari hasil analisa saringan dengan
menggunakan satu set saringan, dimana saringan yang paling kasar diletakkan paling
atas dan yang paling bawah adalah untuk yang paling halus, satu set saringan dimulai
dari pan dan diakhiri dengan tutup. Jika gradasi agregat telah sesuai dengan
spesifikasi maka kualitas beton yang dihasilkan akan baik, karena gradasi agregat ini
berpengaruh pada kekuatan beton tersebut.
Analisa Saringan Ageregat adalah penentuan presentase berat butiran
aggregat yang lolos dari satu set saringan kemudian angka angka presentase
digambarkan pada grafik pembagian butir. Dalam Pencampuran komposisi untuk
agregat kita bisa menggunakan table spesifikasi agregat gabungan untuk lapisan aspal
beton (laston) sesuai dengan SNI 03-1737-1989.
Modulus halus butir (Finensess Modulus) ialah suatu indek yang dipakai
untuk ukuran kehalusan atau kekerasan butir-butir agregat. Makin besar nilai modulus
halus menunjukan bahwa makin besar ukurn butir-butir agregatnya.
o Modulus halus untuk agregat halus = 1,5 – 3,8
o Modulus Modulus halus untuk agregat kasar = 6 - 8
Mutu agregat mempengaruhi kekuatan dan ketahanlasakan konkrit.
Agregat dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian berdasarkan ukuran
partikelnya yaitu:
1. Agregat kasar, yaitu agregat dengan ukuran > 4.75 mm menurut ASTM atau >2
mm menurut AASHTO.
2. Agregat halus, yaitu agregat dengan ukuran <4.75 mm menurut ASTM atau < 2
mm menurut AASHTO.
3. Abu batu / mineral filler, yaitu agregat halus yang umumnya lolos saringan no.
200.
Gradasi dapat dikatakan sebagai distribusi partikel-partikel berdasarkan
ukuran agregat. Gradasi agregat diperoleh dari hasil analisa saringan dengan
menggunakan satu set saringan, dimana saringan yang paling kasar diletakkan paling
atas dan yang paling bawah adalah untuk yang paling halus, satu set saringan dimulai
dari pan dan diakhiri dengan tutup. Jika gradasi agregat telah sesuai dengan
spesifikasi maka kualitas beton yang dihasilkan akan baik, karena gradasi agregat ini
berpengaruh pada kekuatan beton tersebut.
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

Analisa Saringan Ageregat adalah penentuan presentase berat butiran


aggregat yang lolos dari satu set saringan kemudian angka angka presentase
digambarkan pada grafik pembagian butir. Dalam Pencampuran komposisi untuk
agregat kita bisa menggunakan table spesifikasi agregat gabungan untuk lapisan aspal
beton (laston) sesuai dengan SNI 03-1737-1989.
Modulus halus butir (Finensess Modulus) ialah suatu indek yang dipakai
untuk ukuran kehalusan atau kekerasan butir-butir agregat. Makin besar nilai modulus
halus menunjukan bahwa makin besar ukurn butir-butir agregatnya.
o Modulus halus untuk agregat halus = 1,5 – 3,8
o Modulus Modulus halus untuk agregat kasar = 6 - 8

IV. Peralatan

Tabel 1. Batas- Batas Gradasi Untuk Spesifikasi Laston

Peralatan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :


1) Timbangan kapasitas maksimum 20 kg dengan ketelitian 0,1 gram

2) satu set saringan; 19,0 mm; 9,5 mm; 4,75 mm; 2,36 mm; 1,18 mm, 0,60 mm; 0,30
mm; 0,15 mm; 0,075 mm; Pan

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

3) oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 + 5)°C;

4) Mesin pengguncang saringan

5) talam-talam (cawan)

6) Kuas

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

7) Density Spoon

V. Benda Uji
 Agregat kasar (Batu Pecah/split) = 1000 gram

 Agregat Sedang (Abu Batu) = 1000 gram

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Agregat Halus (Pasir) = 1000 gram

VI. Prosedur Pelaksanaan


a. Agregat Kasar
1. Agregat kasar dikeringkan di oven dengan suhu (110±5)°C, sampai berat konstan

2. Timbang agregat kasar sebanyak 1000 gram

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Saring benda uji sebanyak itu dengan menggunakan susunan 1 set saringan
terdiri dari 19,0 mm; 9,5 mm; 4,75 mm; 2,36 mm; 1,18 mm, 0,60 mm; 0,30
mm; 0,15 mm; 0,075 mm; Pan. Susunannya dari yang terbesar ke paling
terkecil.
4. Bersihkan saringan kotor

5. Masukkkan Agregat kasar ke dalam saringan

6. Penyaringan ini dilakukan dengan meletakkan susunan saringan pada alat


penggetar, dan agregat digetarkan selama 15 menit.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

7. Timbang berat agregat+saringan yang tertahan diatas masing-masing saringan.


8. Bersihkan masing-masing saringan,dimulai dari saringan teratas dengan kuas
cat yang lemas
Perhatian!
Pengikatan jangan terlalu keras, sekedar menurunkan debu yang mungkin masih
melekat pada saringan.

9. Hitung persentasi berat benda uji yang tertahan diatas masing-masing saringan
terhadap berat total.
b. Agregat Sedang
1. Agregat sedang dikeringkan di oven dengan suhu (110±5)°C, sampai berat
konstan

2. Timbang agregat sedang sebanyak 1000 gram

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Saring benda uji sebanyak itu dengan menggunakan susunan 1 set saringan
terdiri dari 4,76 mm; 2,36 mm; 0,59 mm; 0,279 mm; 0,149 mm; 0,074 mm;
pan. Susunannya dari yang terbesar ke paling terkecil.
4. Bersihkan saringan kotor

5. Masukkkan Agregat sedang ke dalam saringan

6. Penyaringan ini dilakukan dengan meletakkan susunan saringan pada alat


penggetar, dan agregat digetarkan selama 15 menit.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

7. Timbang berat agregat+saringan yang tertahan diatas masing-masing saringan.


8. Bersihkan masing-masing saringan,dimulai dari saringan teratas dengan kuas
cat yang lemas.
Perhatian!
Pengikatan jangan terlalu keras, sekedar menurunkan debu yang mungkin masih
melekat pada saringan.

9. Hitung persentasi berat benda uji yang tertahan diatas masing-masing saringan
terhadap berat total.
c. Agregat Halus
1. Agregat halus dikeringkan di oven dengan suhu (110±5)°C, sampai berat konstan

2. Timbang agregat halus sebanyak 1000 gram

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Saring benda uji sebanyak itu dengan menggunakan susunan 1 set saringan
terdiri dari 2,36 mm; 0,59 mm; 0,279 mm; 0,149 mm; 0,074 mm; pan.
Susunannya dari yang terbesar ke paling terkecil.
4. Bersihkan saringan kotor

5. Masukkkan Agregat halus ke dalam saringan

6. Penyaringan ini dilakukan dengan meletakkan susunan saringan pada alat


penggetar, dan agregat digetarkan selama 15 menit.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

7. Timbang berat agregat+saringan yang tertahan diatas masing-masing saringan.


8. Bersihkan masing-masing saringan,dimulai dari saringan teratas dengan kuas
cat yang lemas.
Perhatian!
Pengikatan jangan terlalu keras, sekedar menurunkan debu yang mungkin masih
melekat pada saringan.

9. Hitung persentasi berat benda uji yang tertahan diatas masing-masing saringan
terhadap berat total.

VII. Perhitungan dan Pelaporan


RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

a. Perhitungan Analisa Saringan Agregat Kasar


AGREGAT %KUMULATIF
UKURAN TERTINGGAL AGREGAT
NO SARINGAN Gram % Tertinggal Lolos
1 19,00 mm 0 0 0 100
2 9,5 mm
3 4,75 mm
4 2,36 mm
5 1,18 mm
6 0,60 mm
7 0,30 mm
8 0,15 mm
9 0,075 mm
10 Pan
∑ 1000 100

b. Perhitungan Analisa Saringan Agregat Sedang


AGREGAT %KUMULATIF
UKURAN TERTINGGAL AGREGAT
NO SARINGAN Gram % Tertinggal Lolos
1 19,00 mm 0 0 0 100
2 9,5 mm
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

3 4,75 mm
4 2,36 mm
5 1,18 mm
6 0,60 mm
7 0,30 mm
8 0,15 mm
9 0,075 mm
10 Pan
∑ 1000 100

Ʃ % Kumulatif agregat tertinggal disetiap saringan


c. ¿ Perhitungan Analisa
100
Saringan Agregat Halus
AGREGAT %KUMULATIF
UKURAN TERTINGGAL AGREGAT
NO SARINGAN Gram % Tertinggal Lolos
1 19,00 mm 0 0 0 100
2 9,5 mm
3 4,75 mm
4 2,36 mm
5 1,18 mm
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

6 0,60 mm
7 0,30 mm
8 0,15 mm
9 0,075 mm
10 Pan
∑ 1000 100

GAMBAR
“Metode Diagonal Komposisi Agregat Dalam Pencampuran Aspal”

Tabel Komposisi Agregat


ValueTarget

Specificatio
Combined

Agregat Kasar Sedang Halus


gradation

Percent
12% 46,75% 41,25%
Use
%
U.S % % % % %
Batc
Sieve Pass Batch Pass Pass Batch
h
46,7
38,1 100 12 100 5 100 41,25 100 100 100
25,4 100 12 100 46,7 100 41,25 100 100 100
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

5
99,01 11,88 46,7 99,88
19,1 5 2 100 5 100 41,25 2 100 100
19,23 46,7 90,30 80-
12,7 5 2,308 100 5 100 41,25 8 90 100
4,025 46,7 88,48
9,52 0,483 100 5 100 41,25 3 80 70-90
0,235 4,68 45,96
4,76 0,028 10,027 8 100 41,25 6 60 50-70
0,225 1,04 41,20 42,28
2,36 0,027 2,240 7 99,9 9 3 42,5 35-50
0,180 0,14 25,48 25,65
0,59 0,022 0,300 0 61,79 8 0 23,5 18-29
0,150 0,08
0,279 0,018 0,180 4 12,91 5,325 5,427 18 13-23
0,135 0,07
0,149 0,016 0,167 8 3,79 1,563 1,657 11 7-15
0,05
0,074 0,105 0,013 0,127 9 1 0,413 0,485 4,5 1-8

VI . Kesimpulan

VII. Referensi
 American Association of State Highway and Transportation Officials
(AASHTO) T – 27 – 74
 American Society for Testing and Materials (ASTM) C 136 – 50
 PBI 1971
 PB – 0201 – 76
 SNI 03 – 1974 – 1990, Metode pengujian tentang analisis saringan agregat halus
dan kasar

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

 SNI 03-1968-1990 – Metode tentang analisis saringan agregat halus

Subjek : Pengujian Agregat


Topik : Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
Lokasi : Laboratorium Uji Bahan

REFERENSI:
a. AASHTO T-85-88
b. ASTM D-127-84
c. SNI 03-1969-1990

I. TUJUAN UMUM
a. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang cara-cara pengujian berat jenis dan
penyerapan agregat kasar
b. Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat
kasar

II. TUJUAN KHUSUS


a. Mahasiswa dapat menyaring benda uji sesuai persyaratan.
b. Mahasiswa dapat melakukan pengujian agregat kasar sesuai prosedur.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

c. Mahasiswa dapat menghitung Berat jenis agregat berdasarkan rumus


d. Mahasiswa dapat menghitung daya serap agregat terhadap aspal berdasarkan rumus.
e. Mahasiswa dapat mencatat Hasil uji berat jenis pada formulir.

III. TEORI DASAR


Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan
massa jenis air murni. Berat jenis digunakan untuk menentukan volume yang diisi oleh
agregat. Berat jenis dari agregat pada akhirnya akan menentukan banyaknya campuran
agregat dalam campuran beton. Hubungan antara berat jenis dengan daya serap agregat
yaitu, jika semakin tinggi nilai berat jenis agregat maka semakin kecil daya serap
agregat tersebut. Penyerapan air adalah penambahan berat dari suatu agregat akibat air
yang meresap kedalam pori-pori, tetapi belum termasuk air yang tertahan pada
permukaan luar partikel,
IV. PERALATAN DAN BAHAN
a. Peralatan

Timbangan kapasitas Oven pengering suhu Cawan


20000 gram 110±50C
Dengan ketelitian 0,1 gram

Dunagan Test set Density Spoon Saringan no.4

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

b. Bahan
1. Agregat kasar (split 1/1 ) 500 gram

V. PROSEDUR PELAKSANAAN
Urutan pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut :
1. Siapkan benda uji yang tertahan saringan No. 4. Cuci benda uji untuk menghilangkan
debu atau bahan-bahan lain yang melekat pada permukaan
2. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110° ± 5)°C sampai berat tetap; sebagai
catatan, bila penyerapan dan harga berat jenis digunakan dalam pekerjaan beton
dimana agregatnya digunakan pada keadaan kadar air aslinya, maka tidak perlu
dilakukan pengeringan dengan oven;

3. Dinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1-3 jam, kemudian timbang dengan
ketelitian 0,5 gram (Bk)

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

4).Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 ± 4 jam;

4. Keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput air pada
permukaan hilang, untuk butiran yang besar pengeringan halus satu persatu;

5. Timbang benda uji kering-permukaan jenuh (Bj);

6. Letakkan benda uji didalam keranjang, goncangan batunya untuk mengeluarkan

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

udara yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air (Ba), dan ukur suhu air untuk
penyesuaian perhitungan kepada suhu standar (25°C);

VI. PERHITUNGAN DAN HASIL

Tabel Pemeriksaan Berat jenis dan Penyerapan Agregat Kasar

NO PEMERIKSAAN Gram
A Berat Contoh Kering
B Berat Contoh Jenuh Kering Permukaan (SSD)
C Berat Contoh Dalam Air
D Berat jenis Bulk = ( A)
(B) - (C)
E Berat Jenis SSD = (B)
(B) – (C)
F Berat Jenis Semu = (A)
(A) – (C)
G Penyerapan = (B) – (A) x 100%
(A)

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

H Berat Jenis Efektif = (D) + (F)


2

Subjek : Pengujian Agregat


Topik : Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Sedang dan Agregat
Halus
Lokasi : Laboratorium Uji Bahan

REFERENSI:
a. AASHTO T-84-88
b. ASTM D-128-84
c. SNI 03-1970-1990

I. TUJUAN UMUM
a. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang cara-cara pengujian berat jenis dan
penyerapan agregat sedang dan agregat halus
b. Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat
sedang dan agregat halus

II. TUJUAN KHUSUS


a. Mahasiswa dapat menimbang benda uji yang telah dikeringkan.
b. Mahasiswa dapat melakukan pengujian agregat sedang dan halus sesuai prosedur.
c. Mahasiswa dapat menghitung berat jenis agregat berdasarkan rumus
d. Mahasiswa dapat menghitung daya serap agregat terhadap aspal berdasarkan rumus.
e. Mahasiswa dapat mencatat Hasil uji berat jenis pada formulir.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

III. PENGERTIAN
Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan
massa jenis air murni. Berat jenis digunakan untuk menentukan volume yang diisi oleh
agregat. Berat jenis dari agregat pada akhirnya akan menentukan banyaknya campuran
agregat dalam campuran beton. Hubungan antara berat jenis dengan daya serap agregat
yaitu, jika semakin tinggi nilai berat jenis agregat maka semakin kecil daya serap
agregat tersebut.
Penyerapan air adalah penambahan berat dari suatu agregat akibat air yang
meresap kedalam pori-pori, tetapi belum termasuk air yang tertahan pada permukaan
luar partikel, dinyatakan sebagai persentase dari berat keringnya. Angka penyerapan di
gunakan untuk menghitung perubahan berat dari suatu agregat akibat air yang
menyerap kedalam pori diantara partikel pokok di bandingkan dengan pada saat
kondisi kering, ketika agregat tersebut di anggap telah cukup lama kontak dengan air
sehingga air telah menyerap penuh.

IV. PERALATAN DAN BAHAN


a.Peralatan

Timbangan kapasitas Oven pengering suhu Cawan


20000 gram 110±50C
Dengan ketelitian 0,1 gram

Piknometer Density Spoon Kerucut Terpancung dan


penumbuk kayu

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

b. Bahan
1. Agregat Halus sebanyak lebih dari 500 gr
 Pasir

 Abu Batu

V. LANGKAH KERJA
a. Penentuan SSD Agregat Halus
1. Ambil agregat halus dan agregat sedang lebih dari 500 gram
Masukkan benda uji kedalam kerucut terpancung dalam 3 lapisan, yang
masing-masing lapisan ditumbuk sebanyak 8 kali, ditambah 1 kali penumbukan
untuk bagian atasnya (seluruhnya 25 kali tumbukan).
2. Angkat cetakan kerucut terpancung perlahan-lahan
a) Sebelum diangkat, cetakan kerucut terpancung harus dibersihkan dari butiran
agregat yang berada dibagian luar cetakan.
b) Pengangkatan cetakan harus benar-benar vertikal.
3. Periksa bentuk agregat hasil pencetakan setelah kerucut terpancung diangkat:
Bentuk agregat,umumnya ada 3, yang masing-masing menyatakan keadaan

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

kandungan air dari agregat tersebut,yaitu :

1 2 3

Kering SSD Basah

Perhatikan !
1. Jika keadaan agregat kering,maka agregat perlu ditambah air.
2. Jika keadaan agregat basah,maka agregat perlu dikeringkan di udara.
b. Penentuan Berat Jenis & Penyerapan Agregat Sedang dan Agregat Halus
1. Timbang agregat dalam keadaan SSD tersebut pada a seberat 500 gram dan
masukan kedalam piknometer/gelas ukur.

2. Timbang piknometer kosong

3. Masukkan air bersih mencapai 90% isi piknometer, putar sambil diguncang sampai
tidak terlihat gelembung udara didalamnya.
4. Tambahkan air sampai mencapai tanda batas.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

5. Timbang piknometer berisi air & benda uji (B1)

Pasir Abu Batu


6. Tiriskan benda uji,keringkan dalam oven dengan suhu (110 ±5º)c sampai berat
tetap kemudian dinginkan benda uji dalam desikator, lalu timbang beratnya (B2).

7. Isi kembali piknometer dengan air sampai tanda batas, lalu timbang beratnya (B3).

VI. PERHITUNGAN

N Pasir
PEMERIKSAAN
O
A Berat contoh jenuh kering permukaan (SSD) = (500 gr)
B Berat contoh kering
C Berat labu + air temperatur 25 0 C

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

D Berat labu + contoh (SSD + Air, temperatur 25 0 C

E Berat jenis Bulk = (B)


(C – 500 –
D)
F BJ Jenuh Kering Permukaan (SSD) = 500
(C – 500 – D)
G Berat Jenis Semu (Apparent) = (B)
(C – B – D)
H Penyerapan (Absorption) = (500 – B) x 100%
(B)

N PEMERIKSAA
Abu Batu
O
N
A Berat contoh jenuh kering permukaan (SSD) = (500 gr)
B Berat contoh kering
C Berat labu + air temperatur 25 0 C
D Berat labu + contoh (SSD + Air, temperatur 25 0 C

E Berat jenis Bulk = (B)


(C – 500 –
D)
F BJ Jenuh Kering Permukaan (SSD) = 500
(C – 500 – D)
G Berat Jenis Semu (Apparent) = (B)
(C – B – D)
H Penyerapan (Absorption) = (500 – B) x 100%
(B)

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

Subjek : Pengujian Aspal


Topik : Berat Jenis dan Penyerapan Aspal
Lokasi : Laboratorium Uji Bahan

REFERENSI:
a. AASHTO T-228-90

b. ASTM D-70-76

c. SNI 06-06-2441-1991

I. TUJUAN UMUM

a. Mahasiswa memahami cara-cara pemeriksaan berat jenis aspal

b. Mahasiswa memahami sifat-sifat pemeriksaan berat jenis aspal.

II. TUJUAN KHUSUS

a. Mahasiswa dapat menimbang benda uji sesuai prosedur.

b. Mahasiswa dapat menghitung berat jenis aspal berdasarkan rumus.

c. Mahasiswa dapat mencatat berat jenis pada formulir dengan benar

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

III. PENGERTIAN

Berat jenis aspal adalah perbandingan antara berat aspal dan berat air suling
dengan isi yang sama pada suhu tertentu yaitu 25˚,yaitu dengan cara menggantikan
berat air dengan berat aspal dalam wadah yang sama. Berat jenis aspal sangat
tergantung pada nilai penetrasi dan suhu dari aspal itu sendiri. Besaran berat jenis
merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam desain perencanaan campuran
aspal dan agregat.

IV. PERALATAN DAN BAHAN

1) Peralatan

(a)Termometer

(b)Bak perendam yang dilengkapi pengatur suhu dengan ketelitian (25±0,1)°C.

(c)Piknometer

(d)Bejana gelas

(e) Alat pengaduk

(f) Neraca dengan ketelitian 1 mg.

2) Bahan
(a) Aspal
(b) Air sulin sebanyak 1000 cm3

V. LANGKAH KERJA

a) Sebanyak 50 gram aspal keras dipanaskan sampai mencair, untuk mencegah


pemanasan setempat benda uji yang berupa aspal diaduk perlahan-lahan.
Pemanasan tidak boleh melebihi 30 menit dengan suhu 56°C di atas titik lembek.

b) Kemudian benda uji yang dicairkan tersebut dituang ke dalam piknometer yang
telah kering hingga terisi ¾ bagian.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

c) Bejana diisi dengan air suling hingga diperkirakan bagian atas piknometer yang
tidak terendam 40 mm. Kemudian bejana tersebut direndam dan dijepit di dalam
bak perendam (minimal terendam 100 mm) pada suhu 25°C.

d) Tahap selanjutnya kita perlu mengeringkan, membersihkan dan menimbang


piknometer dengan ketelitian 1 mg (A).

e) Lalu bejana diangkut dari bak perendam dan piknometer diisi dengan air suling
kemudian piknometer ditutup tanpa ditekan.

f) Piknometer diletakkan di dalam bejana dan kita harus menekan penutup hingga
rapat, mengembalikan bejana berisi piknometer ke dalam bak perendam.
Sekurang-kurangnya 30 menit bejana tersebut didiamkan dalam bak perendam,
kemudian bejana diangkat dan dikeringkan dengan kain lap.

g) Piknometer dibiarkan sampai dingin dengan waktu tidak kurang dari 40 menit dan
kita perlu menimbang dengan penutupnya dengan ketelitian 1 mg (C).

h) Piknometer yang berisi benda uji diisi dengan air suling dan ditutup tanpa ditekan
serta didiamkan agar gelembung-gelembung udara keluar.

i) Pada tahap akhir, bejana diangkat dari bak perendam, piknometer diletakkan di
dalamnya dan kemudian penutup ditekan hinngga rapat. Lalu bejana dimaksudkan
dan didiamkan di dalam bak selama sekurang-kurangnya 30 menit.

VI. PERHITUNGAN

Berat Jenis Aspal :

(C – A)

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

(B – A)- (D – C)

Keterangan:
A = Berat piknometer dengan penutup (gram).

B = Berat piknometer berisi air (gram).

C = Berat piknometer berisi aspal (gram).

D = Berat piknometer berisi aspal dan air (gram).

Piknometer kosong Piknometer + air Cawan berisi Aspal

Formulir Pengujian Berat Jenis Aspal

No. Contoh : Tanggal :


Pekerjaan : Dikerjakan :
Diperiksa :

PEMERIKSAAN
Notasi Pengamatan Satuan III IV
Nomor piknometer Gram
A Berat piknomter Gram
B Berat piknometer + air Gram

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

C Berat piknometer + aspal Gram


D Berat piknometer + aspal + air Gram

BERAT JENIS = C  A
B  A D  C

Subjek : Pengujian Aspal


Topik : Penetrasi Aspal
Lokasi : Laboratorium Uji Bahan

REFERENSI:
a. AASHTO T-49-89

b. ASTM D-5-86

c. SNI 06-2456-1991

I. TUJUAN UMUM

a. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang cara-cara pemeriksaan penetrasi aspal.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

b. Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan penetrasi aspal.

II. TUJUAN KHUSUS

a. Mahasiswa dapat menyiapkan Benda uji (aspal keras) sesuai prosedur

b. Mahasiswa dapat melakukan penetrasi pada benda uji sesuai prosedur

c. Mahasiswa dapat mencatat hasil uji penetrasi pada formulir dengan benar

III. PENGERTIAN

Aspal adalah material termoplastik yang secara bertahap mencair, sesuai


dengan pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan suhu. Namun
demikian perilaku/respon material bahan aspal tersebut terhadap suhui pada
prinsipnya membentuk suatu spektrum/beragam, tergantung dari komposisi unsur-
unsur penyusunnya.
Pemeriksaan penetrasi aspal bertujuan untuk memeriksa tingkat kekerasan
aspal. Pemeriksaan dilakukan dengan jarum penetrasi berdiameter 1 mm dengan
menggunakan beban seberat 50 gram sehingga diperoleh beban seberat 50 gram
sehingga diperoleh beban gerak seberat 100 gram (berat jarum + beban) selama 5
detik pada temperatur 25˚. Besarnya penetrasi diukur dan dinyatakan dalam angka
yang merupakan kelipatan 0,1 mm (Sukirman, 1995).

IV. PERALATAN DAN BAHAN


a. Peralatan
1) Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum naik turun tanpa
gesekan dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1 mm.

2) Pemegang jarum seberat (47,5±0,05) gram yang dapat dilepas dengan mudah
dari alat penetrasi untuk tanda.

3) Beban (pemberat) (50±0,05) gram dan (100 ± 0,05) gram masing-masing


dipergunakan untuk pengukuran penetrasi dengan beban 100 gram dan 200
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

gram.

4) Jarum penetrasi terbuat dari stainless steel mutu 44°C, atau HRC 54 sampai 60
dengan panjang ± 50,8 mm dan diameternya 1,00 – 1,02 mm sedangkan
diameter ujung jarum 0,14 – 0,16 mm. Ujung jarum harus berbentuk kerucut
panjang.

5) Cawan benda uji terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan dasar
yang rata-rata berukuran sebagai berikut:

Penetrasi Diameter Dalam


Di bawah 200 55 mm 35 mm
200 sampai 300 70 mm 45 mm
6) Bak perendam (water bath), terdiri dari bejana dengan isi tidak kurang dari 10
liter dan dapat menahan suhu tertentu dengan ketelitian ± 0,1°C. Bejana
dilengkapi dengan plat dasar berlubang-lubang, terletak di atas 50 mm di atas
dasar bejana dan tidak kurang dari 100 mm di bawah permukaan air dalam
bejana. Tempat air untuk benda uji ditempatkan di bawah alat penetrasi. Tempat
tersebut mempunyai isi tidak kurang dari 350 ml, dan tinggi yang cukup untuk
merendam benda uji tanpa bergerak.

7) Pengukur waktu, untuk pengukuran penetrasi dengan tangan diperlukan


stopwatch dengan skala pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang dan kesalahan
tertinggi 0,1 detik per 60 detik. Untuk pengukuran penetrasi dengan alat
otomatis, kesalahan tersebut tidak boleh melebihi 0,1 detik.

8) Termometer

b. Bahan
Langkah pertama, kita harus memanaskan benda uji berupa aspal perlahan-
lahan serta diaduk hingga cukup cair untuk dapat dituangkan. Pemanasan benda uji
untuk ter tidak lebih dari 60oC di atas titik lembek, dan untuk bitumen tidak lebih
dari 90oC di atas titik lembeknya. Waktu pemanasan tidak boleh melebihi 30
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

menit. Selama pemanasan, benda uji diaduk perlahan-lahan agar udara tidak masuk
ke dalam benda uji tersebut. Setelah benda uji cair dan merata, tuangkan ke dalam
cawan dan diamkan hingga dingin. Tinggi benda uji tersebut tidak kurang dari
angka penetrasi ditambah 10 mm. Kemudian benda uji ditutup agar bebas dari
debu dan didiamkan pada suhu ringan selama 1- 1½ jam, untuk ukuran benda uji
yang kecil dan 1 ½-2 jam untuk ukuran benda uji yang besar.

V. LANGKAH KERJA
a. Tahap pertama kita perlu meletakkan benda uji ke dalam tempat air yang kecil
dan memasukkan tempat air tersebut ke dalam bak perendam yang telah berada
pada suhu yang ditentukan. Kemudian benda uji tersebut didiamkan di dalam bak
selama 1 sampai 1½ jam, untuk ukuran benda uji yang kecil dan selama 1½ jam
sampai 2 jam untuk ukuran benda uji yang besar.

b. Kemudian kita harus memeriksa pemegang jarum agar jarum dapat dipasang
dengan baik dan membersihkan jarum penetrasi dengan toluene atau pelarut lain.
Kemudian mengeringkan jarum tersebut dengan majun dan jarum dipasang pada
pemegang jarum.

c. Langkah selanjutnya kita meletakkan pemberat 50 gram di atas untuk


memperoleh beban sebesar 100 gram.

d. Lalu tempat air dipindahkan dari bak ke bawah alat penetrasi.

e. Jarum diturunkan perlahan-lahan sehingga jarum tersebut menyentuh permukaan


benda uji. Kemudian aturlah angka 0 pada arloji penetrometer, sehingga jarum
penunjuk berhimpit dengannya.

f. Pemegang jarum dilepaskan dan serentak menjalankan stopwatch selama jangka


waktu 5 detik.

g. Dan selanjutnya kita memutar arloji penetrometer dan membaca angka penetrasi
yang berimpit dengan jarum penunjuk. Angka tersebut dibulatkan hingga 0,1 mm
terdekat.

h. Jarum dilepaskan dari benda uji, tarik ke atas lalu dibersihkan dengan toloune

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

atau pelarut lain dan menyiapkan alat penetrasi untuk pekerjaan berikutnya.

i. Pekerjaan 1-8 ini harus dilakukan tidak kurang dari 5 kali untuk benda uji yang
sama dengan ketentuan setiap titik pemeriksaan berjarak satu sama lain dari tepi
dinding lebih dari 1 cm.

Gambar Alat Penetrasi Aspal


Catatan:
Nilai penetrasi sangat sensitif terhadap suhu. Pengukuran diatas suhu kamar
akan menghasilkan nilai yang berbeda. Variasi suhu terhadap nilai penetrasi
dapat disusun sedemikian rupa sehingga dihasilkan grafik hubungan antara suhu
dan nilai penetrasi. Penetrsi index dapat ditentukan dari grafik tersebut.

VI. PEMERIKSAAN PENETRASI ASPAL


Proyek : Tanggal :

Sampel : Dikerjakan :

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

Diperiksa :

Penetrasi
Selama 5 detik Beban 100 gram Beban 200 gram

Titik 1

Titik 2

Titik 3

Rata-rata

VII. PERHITUNGAN
1. Percobaan Pertama Beban 100gr

2. Percobaan Pertama Beban 200gr

VIII. KESIMPULAN

Subjek : Pengujian Aspal


Topik : Titik Lembek
Lokasi : Laboratorium Uji Bahan

REFERENSI:
a. AASHTO T-53-74

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

b. ASTM D-36-70

c. SNI 06-2434-1991

I. TUJUAN UMUM

a. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang cara-cara pemeriksaan titik


kelembekan aspal.

b. Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan titik lembek aspal.

II. TUJUAN KHUSUS

a. Mahasiswa dapat mencetak benda uji pada cincin cetakan sesuai prosedur

b. Mahasiswa dapat melakukan Pengujian titik lembek sesuai prosedur

c. Mahasiswa dapat mencatat hasil uji Titik Lembek pada formulir dengan benar

III. PENGERTIAN

Yang dimaksud dengan titik lembek adalah suhu pada saat bola baja dengan
berat tertentu mendesak turun suatu lapisan aspal yang tertahan dalam cincin
berukuran tertentu, sehingga aspal tersebut menyentuh pelat dasar yang terdapat di
bawah cincin pada tinggi tertentu, dengan kecepatan dan suhu tertentu.
Tujuan pengujian ini yaitu untuk menentukan titik lembek aspal yang berkisar
30°C sampai 200°C. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pada suhu berapa
aspal mulai lembek akibat suhu udara dan beban lalu lintas.

IV. PERALATAN DAN BAHAN


a. Peralatan

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

1) Termometer
2) Cincin kuningan.
3) Bola baja, diameter 9,53 mm, berat ± 3,45 gram.
4) Alat pengarah bola.
5) Bejana gelas yang tahan panas dengan diameter dalam 8,5 cm dengan tinggi
sekurang- kurangnya 12 cm.

6) Dudukan benda uji


7) Penjepit
8) Oven yang suhunya dapat diatur konstan
9) Alat pengaduk, pisau atau spatula.

Cincin dan Beola Baja Gelas Ukur Thermometer

b. Bahan
1) Aspal

V. LANGKAH KERJA
1) Benda uji yang berupa aspal dipanaskan dan diaduk terus menerus hingga cair
merata, pemanasan dan pengadukan ini dilakukan perlahan-lahan agar
gelembung-gelembung udara tidak masuk. Setelah cair merata, benda uji
dituangkan ke dalam dua buah cincin. Suhu pemanasan aspal tidak lebih dari
111°C. Waktu pemanasan aspal tidak melebihi 1 jam.

2) Kemudian kita harus memanaskan cincin sampai mencapai suhu yang telah
ditentukan, lalu menuang benda uji dan meletakkan kedua cincin di atas plat
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

kuningan yang telah diberi lapisan dari campuran sabun.

3) Selanjutnya menuangkan benda uji ke dalam dua buah cincin dan benda uji
tersebut didiamkan pada suhu sekurang-kurangnya 8°C di bawah titik
lembeknya dalam jangka waktu minimal 30 menit.

4) Dengan menggunakan pisau atau spatula yang telah dipanaskan, kita perlu
meratakan permukaan benda uji.

5) Berikutnya kita memasang dan mengatur benda uji di atas dudukannya dan
meletakkan bola di atasnya, serta memasukkan seluruh peralatan tersebut ke
dalam bejana gelas. Bejana diisilah dengan air suling baru, dengan suhu
(5±1)°C shingga tinggi permukaan air berkisar antara 101,6 mm sampai 108
mm. Lalu termometer diletakkan diantara benda uji ±12,7 mm dari tiap cincin.
Pada tahap ini kita perlu memeriksa dan mengatur jarak antara permukaan
plat dasar dengan dasar benda uji sehingga menjadi 25,4 mm.

6) Bola baja dengan suhu 5°C diletakkan di atas dan di tengah permukaan benda
uji dengan menggunakan penjepit dengan memasang kembali pengarah bola.

7) Baja dipanaskan hingga kenaikkan suhu konstan 5°C per menit. Kecepatan
pemanasan tidak boleh diambil harga rata-rata dari awal dan akhir pekerjaan.
Untuk 3 menit pertama perbedaan kecepatan pemanasan tidak boleh > 5oC.

Pengujian Titik Lembek


RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

VI. PELAPORAN

Catat suhu pada saat setiap bola menyentuh pelat dasar. Untuk percobaan dapat
melihat hasil pengamatan saat bola menyentuh pelat dasar dan bulatkan sampai
0,50C terdekat.

PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

PERSIAPAN
Contoh dipanaskan mulai jam Temperatur pemanasan0C
Selesai jam

Contoh didiamkan mulai jam Temperatur ruang


Selesai jam

Contoh direndam pada Temp 50C Temperatur tetap 50C


Mulai jam
Selesai jam

PEMERIKSAAN
Pengamatan Temperatur Waktu (detik) Titik Lembek (0C)
No 0
0
C I I I I
F I I
1 5
2 10
3 15
4 20
5 25
6 30
7 35
8 40
9 44,2
10 45
11 50

HASIL PEMERIKSAAN WAKTU (detik) Titik Lembek (0C)

Pemeriksaan I

Pemeriksaan II

Rata-rata
Subjek : Pengujian Aspal
Topik : Daktilitas Aspal
Lokasi : Laboratorium Uji Bahan
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

REFERENSI:
a. AASHTO T-51-74

b. ASTM D-113-69

c. SNI 06-2432-1991

I. TUJUAN UMUM

a. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang cara-cara pemeriksaan daktilitas


bahan- bahan bitumen

b. Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan daktilitas bahan-bahan bitumen.

II. TUJUAN KHUSUS

a. Mahasiswa dapat memanaskan aspal keras sesuai prosedur

b. Mahasiswa dapat melakukan Pengujian tarik pada benda uji sesuai prosedur

c. Mahasiswa dapat mencatat hasil uji daktilitas pada formulir dengan benar

III. PENGERTIAN

Daktilitas aspal adalah nilai keelastisitasan aspal, yang diukur dari jarak
terpanjang, apabila antara dua cetakan berisi bitumen keras yang ditarik sebelum
o
putus pada suhu 25 C dan dengan kecepatan 50 mm/menit
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui salah satu sifat mekanik bahan
aspal yaitu seberapa besar bahan ini menahan kekuatan tarik yang diwujudkan
dalam kemampuannya untuk memenuhi syarat jarak tertentu (dalam pemeriksaan
ini adalah 100 cm) tanpa putus. Apabila bahan aspal tidak putus setelah melewati
jarak 100 cm, maka dianggap bahan ini mempunyai kemampuan untuk menahan
kekuatan tarik yang tinggi.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

IV. PERALATAN DAN BAHAN


a. Peralatan
No. Nama alat Keterangan
1 Cetakan daktilitas Gambar 1

2 kuningan Termometer Suhu 0 – 400 oC

3 Waterbath Bak perendam isi 10 liter, yang menjaga suhu


tertentu selama pengujian dengan ketelitian 0,1oC
dan benda uji dapat terendam sekurang-kurangnya
100 mm dibawah permukaan air; bak tersebut
diperlengkapi denag pelat dasar berlubang yang
diletakkan 50 mm dari dasar bak perendam untuk
meletakkan benda uji.

Dengan ketentuan sebagai berikut: (Gambar 2)


4 Mesin uji (1) Dapat menarik benda uji dengan kecepatan
yang tetap;
(2) Dapat menjaga benda uji tetap terendam
dan tidak menimbulkan getaran selama
pemeriksaan
5 bahan methyl alkohol
teknik atau glycerin
6 teknik.
Alat pemanas aspal

b. Bahan
Benda uji adalah contoh aspal sebanyak 100 gram yang dipersiapkan sebagai
berikut
1) Lapisi semua bagian dalam sisi-sisi cetakan daktilitas dan bagian atas pelat dasar
dengan campuran glycerin dan dextrin atau glycerin dan talk atau glycerin dan
kaolin atau amalgan; kemudian pasanglah cetakan daktilitas di atas pelat dasar;

2) Panaskan contoh aspal sehingga cair dan dapat dituang; untuk menghindarkan
pemanasan setempat, lakukan dengan hati-hati; pemanasan dilakukan sampai

suhu antara 80oC- 100oC di atas titik lembek; kemudian contoh disaring dengan
saringan N0. 50 dan setelah diaduk, dituang dalam cetakan.

3) Pada waktu mengisi cetakan, contoh dituang hati-hati dari ujung ke ujung hingga
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

penuh berlebihan;

4) Dinginkan cetakan pada suhu ruang selama 30 sampai 40 menit lalu pindahkan
seluruhnya ke dalam bak perendam yang telah disiapkan pada suhu pemeriksaan
selama 30 menit; kemudian ratakan contoh yang berlebihan dengan pisau atau
spatula yang panas sehingga cetakan terisi penuh dan rata.

V. LANGKAH KERJA
Urutan proses dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :

1) Diamkan benda uji pada suhu 25oC dalam bak perendam selama 85 sampai 95
menit, kemudian lepaskan benda uji dari pelat dasar dan sisi-sisi cetakannya;

2) Pasanglah benda uji pada alat mesin dan tariklah benda uji secara teratur dengan
kecepatan 50 mm/menit sampai benda uji putus; perbedaan kecepatan atau kurang
dari 5% masih diizinkan; bacalah jarak antara pemegang benda uji, pada saat
benda uji putus (cm); selama percobaan berlangsung benda uji harus selalu
terendam sekurang- kurangnya 25 mm dalam air dan suhu harus dipertahankan

tetap (25oC 0.5oC);

3) Apabila benda uji menyentuh dasar mesin uji atau terapung pada permukaan air
maka pengujian dianggap tidak normal; untuk menghindari hal semacam ini maka
berat jenis air harus disesuaikan dengan berat jenis benda uji dengan
menambah methyl alkohol atau glycerin, apabila pemeriksaan normal tidak
berhasil setelah dilakukan 3 kali maka dilaporkan bahwa pengujian daktilitas
bitumen tersebut gagal.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

VI. PELAPORAN

Laporkan hasil rata-rata dari 3 benda uji normal sebagai harta daktilitas
contoh tersebut.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

Cetakan kuningan

Mesin Penguji Daktilitas Aspal

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

PENGUJIAN DAKTILITAS ASPAL


(SNI 06-2432-1991)

Proyek : Tanggal :
Pekerjaan : Dikerjakan :
Lokasi : Diperiksa :
Asal Contoh :

NO BENDA UJI JARAK KONDISI ASPAL


1

VII. KESIMPULAN

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

Subjek : Pengujian Aspal


Topik : Marshall Test
Lokasi : Laboratorium Uji Bahan

REFERENSI:
a. SNI 03-2489-1991
b. AASHTO T-245-90
c. ASTM D-1559-76

I. TUJUAN UMUM
a. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang cara membuat benda uji aspal beton
b. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang cara-cara pemeriksaan campuran
aspal beton dengan alat marshall.
c. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang nilai karakteristik Marshall
d. Mahasiswa mampu membuat grafik, dan barchat dari hasil pengujian Marshall

II. TUJUAN KHUSUS


a. Mahasiswa bersikap teliti dan hati-hati dalam membuat benda uji aspal beton
b. Mahasiswa memahami sifat-sifat ketahanan (stabilitas) terhadap kelelehan plastis
(flow) dari campuran aspal.
c. Mahasiswa bersifat teliti dan hati-hati dalam melakukan pemeriksaan
campuran aspal beton dengan alat Marshall.
d. Mahasiswa dapat menjelaskan nilai-nilai karakteristik Marshall dengan benar
e. Mahasiswa mampu menghitung nilai karakteristik Marshall dengan benar
f. Mahasiswa mampu menentukan kadar aspal optimum dengan benar

III. PENGERTIAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan ketahanan (stabilitas) terhadap
kelelehan plastis (Flow) dari campuran aspal. Ketahanan (stabilitas) adalah
kemampuan suatu pencampuran aspal untuk menerima beban sampai menjadi
kelelehan plastis. Kelelehan plastis adalah keadaan perubahan bentuk suatu

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

campuran aspal yang terjadi akibat suatu batas runtuh yang dinyatakan dalam mm
atau inchi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana perbedaan
sifat marshall dgn nilai struktural lapis perkerasan, sehingga dapat menghasilkan
yang terbaik secara laboratorium.
IV. PERALATAN DAN BAHAN
a. Peralatan

Cetakan Alat pengeluar sample Water bath

Alat penumbuk mesin Mesin Marshall


aspal

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

b. Bahan

Aspal Agregat

V. LANGKAH KERJA
a. Untuk tiap benda uji diperlukan agregat sebanyak ± 1200 gram sehingga
menghasilkan tinggi benda uji kira – kira 6,8 cm. Dengan perbandingan split
48%, pasir 5%, dan abu batu 47%

Ag. Kasar Pasir Abu batu

b. Panaskan panci pencampur beserta agregat kira-kira 280 C diatas suhu pencampur
untuk aspal panas dan ter dan aduk sampai merata, untuk aspal dingin panaskan
sampai 140 C diatas suhu pencampuran.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

c. Sementara itu panaskan aspal sampai suhu pencampuran.

d. Tuangkan aspal sebanyak yang dibutuhkan ke dalam agregat yang dipanaskan


tersebut.

e. Aduklah dengan cepat sesuai dengan suhu pencampuran dan pemadatan sampai
agregat terlapis merata.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

f. Pemadatan benda uji


1) Bersihkan perlengkapan cetakan benda uji serta bagian muka penumbuk dengan
seksma dan panaskan suhu antara 93,3 dan 1100C.
2) Letakkan selembar kertas kering atau kertas pengisap yang sudah digunting
menurut ukuran cetakan kedalam dasar cetakan.

3) Masukkanlah seluruh campuran ke dalam cetakan dan tusuk-tusuk campuran keras-


keras dengan spatula yang dipanaskan atau aduklah dengan sendok semen
sebanyak 15 kali keliling pinggirannya dan 10 kali di bagian dalamnya.

4) Lepaskan lehernya dan ratakanlah permukaan campuran dengan mempergunakan


sendok semen menjadi bentuk yang sedikit cembung. Waktu akan dipadatkan
suhu campuran berada dalam batas-batas suhu pemadatan.

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

5) Tutup campuran aspal panas dengan kertas pengisap.

6)Letakkan benda uji pada tempat yang rata dan biarkan selama kira-kira 24 jam pada
suhu ruang.

VI. PROSEDUR PENGUJIAN MARSHALL TEST


RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

a. Timbang benda uji kering, sehingga didapat benda uji kering.

b. Rendam benda uji didalam bak perendam pada suhu 250 C selama 3–5 dan
timbang didalam air akan didapat berat benda uji di dalam air.

c. Keringkan permukaan benda uji dengan lap kering kemudian ditimbang, akan
didapat berat kering permukaan jenuh (SSD).

d. Lakukan penimbangan dalam air

e. Rendam benda uji dalam bak perendam selama 30 menit dengan suhu tetap
600C (± 10 C ) untuk benda uji aspal padat.untuk benda uji dengan aspal cair
RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC
LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

masukkan benda uji kedalam oven minimum 2 jam dengan suhu tetap (250 C ±
10 C)

f. Keluarkan benda uji dari bak perendam atau dari oven dan letakkan ke dalam
segmen bawah kepala penekan dengan catatan bahwa waktu yang diperlukan
dari saat diangkatnya benda uji dari bak perendaman atau oven sampai
tercapainya beban maksimum tidak boleh melebihi 30 detik.
g. Dari hasil pengujian dengan marshall test didapatkan nilai stabilitas dan flow.
Setelah diperoleh semua data, maka dilakukan analisa sehingga mendapatkan
nilai kadar aspal optimum.

VII. DATA DARI PENGUJIAN MARSHALL

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

1. Berat Aspal Kering

Gambar Persentase aspal Berat

2. Berat Aspal dalam Air

Gambar Persentase aspal Berat

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Berat Aspal Jenuh Permukaan

Gambar Persentase aspal Berat

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

HASIL PENGUJIAN MARSHALL

NO KADAR ASPAL GAMBAR STABILITAS FLOW (mm)


(%) (KN)

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

1 6,5%

KELOMPOK 3

2 6,5%

KELOMPOK 4

3 7%

KELOMPOK 3

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

4 7%

KELOMPOK 4

5 7,5%

KELOMPOK 3

6 7,5%

KELOMPOK 4

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

DOKUMENTASI

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC


LABORATORIUM UJI BAHAN 2
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id

RINA MEIRIANI 0619 4011 0225 | 3PJJC

Anda mungkin juga menyukai