Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Selama penulis melakukan Kerja Praktek pada Proyek pembangunan Jalan
Tol Kayu Agung – Palembang – Betung Paket II Seksi 3 STA 77+575 Zona A,
penulis mendapatkan banyak informasi, khususnya mengenai pelaksanaan teknis
pekerjaan underbridge, yang dapat penulis jadikan sebagai pengalaman dan
pembelajaran di luar perkuliahan.
Dari hasil pembahasan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Proyek Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung Paket II Seksi 3
memiliki nilai kontrak sebesar Rp. 1.104.688.374.785,94 (Satu Triliun
Seratus Empat Miliyar Enam Ratus Delapan Puluh Delapan Juta Tiga
Ratus Tujuh Puluh Empat Ribu Tujuh Ratus Delapan Puluh Lima
Sembilan Puluh Empat Rupiah) dengan waktu pelaksanaan selama 1095
Hari Kalender.
2. Pembangunan Underbridge pada Proyek Jalan Tol Kayu Agung –
Palembang – Betung Paket II Seksi 3 STA 77+575 Zona A ini sepanjang
30,8 m dan lebar 25 m. Underbridge ini menggunakan lapisan perkerasan
kaku (Rigid Pavement) dengan mutu beton fc’ 30 Mpa dengan tebal
perkerasan beton 30 cm.
3. Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan underbridge
diantaranya Diesel Hammer, Truk Mixer, Electric Concrete Vibrator,
Concrete Pump, Crawler Crane, Kompresor Angin, Genset, Pompa Air,
Scaffolding, Set Alat Pengukuran, Set Alat Pertukangan, dan Platform
Pelat Kantilever.
4. Material yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan underbridge
diantaranya Multiplek (Bekisting), Beton Ready Mix fc’ = 30 Mpa (Beton
Kelas B), Spun Pile, Bonding Agent, Besi Tulangan, Steel Deck, Girder
PC-I, Sleeper Bed (Bed Stressing), Strand, Solasi/Stemplet, Block, Jaw,
dan Lem Beton (Consol).

84
85

5. Teknis pelaksanaan pekerjaan underbridge diantaranya pemasangan


pondasi, pekerjaan Lane Concrete, pekerjaan Pile Cap/Footing, pekerjaan
dinding Abutment, Wingwall, dan Backwall, pekerjaan Stressing dan
Erection Girder, pekerjaan Deck Slab, pengecoran Pelat Lantai, dan
pemasangan Parapet.

5.2 Saran
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan beberapa saran yaitu
sebagai berikut :
1. Sebaiknya dilakukan pengecekkan berkala terhadap mutu yang sesuai
standar prosedur dalam pelaksanaan kegiatan agar dapat menjaga kualitas
bangunan.
2. Solusi atau antisipasi dipersiapkan untuk menghindari faktor yang
mempengaruhi keterlambatan kerja, seperti kondisi cuaca buruk yang
terjadi selama pembangunan proyek.
3. Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja harus diutamakan agar pekerja
terhindar dari kecelakaan yang terjadi di proyek.

Anda mungkin juga menyukai