Anda di halaman 1dari 2

YAYASAN PENDIDIKAN TARAKANI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TARAKANI GALELA


Jln Poros Tobelo-Galela Desa Pune Kec. Galela
Mata Pelajaran : Matematika Guru Diklat : Astriyani Sonyinga, S.Pd
Kelas/Semester : XI/Genap Waktu : 60 Menit
Kurikulum : 13

A. Pengantar Induksi Matematika


1. Induksi Matematika (Mathematical induction) adalah metode pembuktian yang
sering digunakan untuk menentukan kebenaran dari suatu pernyataan yang
diberikan dalam bentuk bilangan asli. Himpunan bilangan asli adalah himpunanan
yang memiliki anggota 1, 2, 3, ..... yang dapat ditulis sebagai berikut.
N = {1,2,3,...}.

2. Prinsip Induksi Matematika


Induksi matematika merupakan teknik pembuktian yang baku dalam matematika.
melalui unduksi matematika, kita dapat mengurangi langkah pembuktian yang sangat
rumit untuk menemukan suatu kebenaran dari pernyataan matematis hanya dengan
sejumlah langkah terbatas yang cukup mudah. Prinsip induksi matematika memiliki
efek domino ( Jika domino di susun berjajar dengan jarak tertentu, saat satu ujung
domino dijatuhkan ke arah domino lain, maka semua domino akan jatuh satu per
satu). perhatikan gambar berikut.

Misalkan P(n) merupakan suatu pernyataan bilangan asli. Pernyataan P(n) benar
jika memenuhi langkah berikut ini:

a. Langka awal P(1) Benar.


b. Langka Induksi : Jika P(k) benar, maka P(k+1) brnar, untuk setiap k bilangan
asli.
Pada proses pembuktian dengan prinsip induksi matematika, untuk langka awal
tidak selalu dipilih untuk n= 1, n =2, n = 3, tetapi dapat dipilih sebarang nilai n
sedemikian sehingga dapat mempermudah supaya proses langka awal dipenuhi.
selanjutnnya yang ditemukan pada langkah awal merupakan modal untuk langka
induksi. Artinya, Jika P(1) benar, maka P(2) benar sampai seterusnya juga benar,
hingga disimpulkan P(k) benar, dengan menggunakan P(k) benar, maka akan
ditujukkan P(k + 1) benar. jika P(n) memenuhi kedua prinsip induksi matematika,
maka formula P(n) terbukti benar

B. Contoh Soal
1. Tanpa menggunakan alat bantu hitungan, rancangan formula yang memenuhi pola
penjumlahan bilangan mulai 1 hingga 20 kemudian uji kebenaran formula yang
ditemukan sedemikian sehingga berlaku untuk penjumlahan bilangan mulai dari 1
hingga n, dengan n bilangan asli.
Penyelesaian :
a. pola yang terdapat pada, yaitu :
 Selisi dua bilangan yang berurutan selalu sama yaitu 1.
 Hasil ( 1+ 20) = (2+19) = (3+18) = (4+17) = ....... = (10 + 11)=21.
artinya terdapat sebanyak 10 pasangan bilangan yang jumlahnya sama dengan 21.
20
( )
Jadi hasilnya 1 + 2 + 3 + ......+ 18 + 19 + 20 =
2
.21=210.

b. Untuk mengetahui pola yang terdapat pada 1+ 2+ 3 + .... + n, untuk n bilangan asli,
perlu dipili sebarang n > 20. Misalnya kita pilih n = 200. sekarang kita akan
menyelidiki apakah pola yang terdapat pada 1 + 2 + 3 + .... + 18+ 19 + 20 berlaku
pada 1 + 2 + 3+ ..... + 198 + 199 + 200?
 Selisi dua bilangan yang berurutan selalu sama yaitu 1.
 Hasil ( 1+ 200) = (2+199) = (3+198) = (4+197) = ....... = (100 + 101)=201.
artinya terdapat sebanyak 100 pasangan bilangan yang jumlahnya sama dengan
201.
200
( )
Jadi hasilnya 1 + 2 + 3 + ......+ 18 + 19 + 20 =
2
.201=20,100.

C. Tugas
1. Tanpa menggunakan alat bantu hitungan, rancangan formula yang memenuhi pola
penjumlahan bilangan mulai 1 hingga 40 kemudian uji kebenaran formula yang
ditemukan sedemikian sehingga berlaku untuk penjumlahan bilangan mulai dari 1
hingga n, dengan n bilangan asli.
2. Untuk mengetahui pola yang terdapat pada 1+ 2+ 3 + .... + n, untuk n bilangan asli,
perlu dipili sebarang n > 10. Misalnya kita pilih n = 100 ?

Anda mungkin juga menyukai