Anda di halaman 1dari 4

MATERI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

KELAS VIII MTS SEMESTER GENAP

A.  Sejarah Berdirinya Dinasti Ayyubiyah


Bani Ayyubiyah merupakan keturunan Ayyub, seorang keturunan suku Kurdi dari
Azerbaijan. Pendiri dinasti ini adalah Salahuddin Yusuf al-Ayyubi putra Najmuddin bin
Ayyub. Pada masa Nuruddin Zanki, Gubernur Suriah dari bani Abbasiyah, Salahuddin
diangkat sebagai kepala garnisun di Balbek.

Pada masa mudanya Salahuddin Yusuf al-Ayyubi penuh dengan perjauangan dan
peperangan. Hal ini dilakukanya dalam menunaikan tugas negara untuk memadamkan
sebuah pemberontakan dan juga dalam menghadapi tentara salib. Keberhasilan sebagai
tentara mulai terlihat ketika ia mendampingi pamanya, Asaduddin Syirkuh, yang
mendapat tugas dari Nuruddin Zanki untuk membantu bani Fatimiyah di Mesir, Perdana
Menteri Syawar yang dikudeta oleh Dirgam menjanjikan imbalan sepertiga pajak tanah
Mesir. Salahuddin Yusuf al-Ayyubi berhasil mengalahkan Dirgam. Perdana Menteri
Syawar akhirnya berhasil menduduki jabatanya kembali pada tahun 1164 M.

Tiga tahun kemudian Salahuddin menyertai pamanya ke Mesir kali ini akan
memberantas Syawar (yang dulu pernah ditolongnya) yang bersukutu dengan Amauri,
seorang panglima tentara salib yang dulu pernah membantu Dirgam, Akhirnya Salahuddin
berhasil mengalahkan Syawar dan Amauri. Salahuddin berhasil menduduki Iskandariyah,
namun ia dikepung oleh tentara Salib. Akhirnya terjadi perjanjian damai pada bulan
Agustus 1167 M. Salahuddin kembali ke Suriah, Amauri kembali ke Yerusalem, dan
Iskandariyah diserahkan kepada Syawar.

Pada tahun 1169, tentara salib yang dipimpin Amauri menyerang Mesir dan
bermaksud menguasai Mesir. Khalifah bani Fatimiyah, Al-Adid meminta bantuan
Salahuddin dan Asaduddin Syirkuh untuk mempertahankan Mesir, Amauri kali ini
berhasil dikalahkan pasukan Salahuddin dan Asadudin Syirkuh.

Atas jasa-jasanya, Khalifah Al-Adid mengangkat Asaduddin Syirkuh sebagai perdana


Menteri. Namun dua bulan kemudian Asaduddin wafat dan Salahuddin diangkat
mengantikanya, Salahuddin berusia 32 tahun saat diangkat menjadi perdana Menteri dan
mendapat gelar al-Malik An-Nasir.

Setelah Khalifah Al-Adid meninggal pada tahun 1171 M, berakhirlah Dinasti Fatimiyah dan
Salahuddin berkuasa penuh atas Mesir dan mendirikan pemerintahan Ayyubiyah
B.  Masa Pemerintahan Dinasti Ayyubiyah
Pemerintahan Ayyubiyah terbagi menjadi 3 periode. Masing-masing periode mempunyai
karakteristik yang berbeda dalam pengambilan fokus kebijakannya.
1.    Periode pertama atau periode orang-orang Mesir (1171-1174 M) merupakan periode
pertahanan.
2.    Peroiode kedua atau periode orang-orang Syiria (1174-1186 M) dimulai dengan
wafatnya Nuruddin Mahmud Zinki.
3.    Periode ketiga atau periode Paletina (1186 – 1193 M) digunakan seluruhnya untuk
perang suci melawan orang-orang salib.

Tahun 1193 M, Salahuddin al- Ayyubi berpulang ke Rahmatullah meninggalkan


kemenangan besar bagi kaum Muslimin. Adapun pengganti Salahuddin sebagai berikut :
1.    Al – Adil I (1145 – 1218 M)
Ia adalah saudara Salahuddin yang bernama Al-Malik Al-Adil Saifudin Abu Bakar
Ayyub. Dari nama Saifuddin ini, tentara Salib memberinya julukan Shapadin. Ia
adalah putra Najmuddin Ayyub dan merupakan saudara muda Salahuddin Yusuf.
Prestasi pertamanya ialah ketika ia diangkat sebagai pemimipin pasukan saat
mengikuti ekspedisi militer pamanya Asaduddin Syirkuh.
2.    Al-Kamil (1180 – 1238 M)
Ia adalah anak Al-Adil yang bernama Al-Malik AL-Kamil Nasiruddin Abu Al-Ma’ali
Muhammad. Ia melanjutkan perjuangan Salahuddin dan Adil dalam perang melawan
tentara Salib. Bahkan ia berhasil memaksa tentara Salib keluar dari Mesir pada tahun
1221 M.
3.    Salih Ayyub
Pada masa ini ketika Salih Ayyub meininggal dunia dan kemudian digantikan istrinya
Syajarah ad Durr, ia merupakan penguasa wanita pertama dalam sejarah khalifah dan
kerajaan Islam. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Dinasti Ayyubiyah di Mesir.

C.  Kemajuan-kemajuan kebudayaan Dinasti Al-Ayyubiyah


1.    Bidang Pendidikan
Banyak berdiri madrasah-madrasah diantaranya adalah sebagai berikut :
a.    Madrasah-madrasah yang didirikan oleh sultan-sultan
b.    Madrasah-madrasah yang didirikan oleh rakyat umum
2.    Bidang Politik
Membuat beberapa kebijakan dalam membangun pemerintahan
a.    Mengganti qadi-qadi (hakim) Syiah dengan qadi-qadi dari kalangan ulama Sunni.
b.    Mengganti pegawai pemerintahan yang melakukan korupsi
c.    Memecat pegawai yang bersekongkol dengan penjahat atau perampok.
3.    Bidang sosial budaya
Sultan Salahuddin mengakhiri sisa hidupnya dengan melakukan kegiatan bagi
kesejahteraan masyarakat, seperti membangun rumah sakit, sekolah-sekolah,
perguruan-perguruan tiggi serta masjid-masjid diseluruh daerah yang diperintahnya.
4.    Bidang Militer
Selain memiliki alat perang yang lengkap. Disamping itu, adanya perang salib telah
membawa dampak positif, keuntungan dibidang industri, perdagangan, dan
intelektual, misalnya dengan adanya irigasi.
5.    Bidang Industri
Kemajuan dibidang industri dibuktikan dengan dibuatnya kincir oleh seorang Syiria
yang lebih canggih dibanding buatan barat. Terdapat pula pabrik karpet, pabrik kain
dan pabrik gelas.
6.    Bidang perdagangan
Bidang ini membawa pengaruh bagi Eropa dan negara-negara yang dikuasai
Ayyubiyah. Di Eropa terdapat perdagangan agrikultur dan industri. Hal ini
menyebabkan perdagangan Internasional dilakukan melalui jalur laut.
7.    Bidang Filsafat dan Keilmuan
Bukti konkrtinya adalah Adelasd of Bath yang telah diterjemahkan, karya-karya orang
Arab tentang astronomi dan geometri, dan penerjemahan bidang kedokteran. 

D.   Tokoh- tokoh llmuan muslim pada masa dinasti Ayyubiyah


1.    Abdul Latif Al-Bagdadi (ahli ilmu mantiq dan bayan)
2.    Syech Aby Qasim Al- Manafalubi (ahli fiqih)
3.    Syamsudin Khalikan (ahli sejarah)
4.    Abu Abdullah Al-Quda’i (seorang ahli fiqih, hadis dan sejarah)

E.    Peran para tokoh ilmuan muslim pada masa Dinasti Al-Ayyubiyah


Dengan adanya para ilmuan muslim membawa peran yang sangat banyak sekali dalam
perkembangan kemajauan kebudayaan islam di masa dinasti Al-Ayyubiyah, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.    Memberi pemahaman tentang paham sunni yang menjadi madhzab resminya, yaitu
mengajarkan berbagai macam ilmu yang berkaitan dengan bahasa seperti, ilmu nahwu
(tata bahasa arab), balaghah, mantiq (logika), dan sastra
2.    Mengajarkan berbagai macam ilmu-ilmu seperti, tauhid, fiqih, hadist, dan tasawuf
3.    Mengajarkan berbagai macam ilmu umum seperti, kedokteran, matematika, sejarah,
dan ertanian
4.    Mendirikan berbagai macam fakultas, yang disesuaikan dengan nama ilmunya,
diantaranya : Fakultas Syariah, Fakultas Ushuluddin, dan Fakultas Bahasa 

F.  Ibrah dari perkembangan kebudayaan atau peradapan islam pada masa Dinasti
Al-Ayyubiyah

Perjuangan Salahuddin al-Ayyubi selam dua puluh tahun dalam menghadapi tentara salib
tidak dapat dilepaskan terhadap pengaruh kemajuan kebudayaan/ peradaban pada masa
Dinasti Ayyubiyah. Adapun ibrah yang dapat dipetik adalah sebagai berikut :
1.    Kepemimpinan
2.    Kesehatan
3.    Pertanian
4.    Pendidikan
5.    Keteladanan terhadap para ilmuan
6.    Keteladanan terhadap Shalahuddin

G. Meneladani keperwiraan Salahuddin Al-Ayyubi


Ibrah atau pelajaran yang dapat diambil dari pelajaran sejarah dan biografi Salahuddin
Yusuf Al-Ayyubi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah :
1.    Kita harus mempunyai sikap rendah hati, dermawan dan jujur
2.    Tegas dan bijaksana dalam setiap melaksnakan tugas
3.    Kita harus memiliki sifat As-Saja’ah (Pemberani), terlebih dalam menegakkan
kebenaran
4.    Harus memiliki jiwa pemurah dan penyayang terhadap siapa saja, terutama terhadap
orang-orang yang lemah
5.    Kita harus bersikap tegas terhadap segala bentuk kemaksiatan dan kemungkaran.
6.    Kita harus mencintai ilmu, baik ilmu pengetahuan agama mauapun umum. Dengan
cara belajar bersungguh-sungguh dan tekun

Anda mungkin juga menyukai