Pada masa mudanya Salahuddin Yusuf al-Ayyubi penuh dengan perjauangan dan
peperangan. Hal ini dilakukanya dalam menunaikan tugas negara untuk memadamkan
sebuah pemberontakan dan juga dalam menghadapi tentara salib. Keberhasilan sebagai
tentara mulai terlihat ketika ia mendampingi pamanya, Asaduddin Syirkuh, yang
mendapat tugas dari Nuruddin Zanki untuk membantu bani Fatimiyah di Mesir, Perdana
Menteri Syawar yang dikudeta oleh Dirgam menjanjikan imbalan sepertiga pajak tanah
Mesir. Salahuddin Yusuf al-Ayyubi berhasil mengalahkan Dirgam. Perdana Menteri
Syawar akhirnya berhasil menduduki jabatanya kembali pada tahun 1164 M.
Tiga tahun kemudian Salahuddin menyertai pamanya ke Mesir kali ini akan
memberantas Syawar (yang dulu pernah ditolongnya) yang bersukutu dengan Amauri,
seorang panglima tentara salib yang dulu pernah membantu Dirgam, Akhirnya Salahuddin
berhasil mengalahkan Syawar dan Amauri. Salahuddin berhasil menduduki Iskandariyah,
namun ia dikepung oleh tentara Salib. Akhirnya terjadi perjanjian damai pada bulan
Agustus 1167 M. Salahuddin kembali ke Suriah, Amauri kembali ke Yerusalem, dan
Iskandariyah diserahkan kepada Syawar.
Pada tahun 1169, tentara salib yang dipimpin Amauri menyerang Mesir dan
bermaksud menguasai Mesir. Khalifah bani Fatimiyah, Al-Adid meminta bantuan
Salahuddin dan Asaduddin Syirkuh untuk mempertahankan Mesir, Amauri kali ini
berhasil dikalahkan pasukan Salahuddin dan Asadudin Syirkuh.
Setelah Khalifah Al-Adid meninggal pada tahun 1171 M, berakhirlah Dinasti Fatimiyah dan
Salahuddin berkuasa penuh atas Mesir dan mendirikan pemerintahan Ayyubiyah
B. Masa Pemerintahan Dinasti Ayyubiyah
Pemerintahan Ayyubiyah terbagi menjadi 3 periode. Masing-masing periode mempunyai
karakteristik yang berbeda dalam pengambilan fokus kebijakannya.
1. Periode pertama atau periode orang-orang Mesir (1171-1174 M) merupakan periode
pertahanan.
2. Peroiode kedua atau periode orang-orang Syiria (1174-1186 M) dimulai dengan
wafatnya Nuruddin Mahmud Zinki.
3. Periode ketiga atau periode Paletina (1186 – 1193 M) digunakan seluruhnya untuk
perang suci melawan orang-orang salib.
F. Ibrah dari perkembangan kebudayaan atau peradapan islam pada masa Dinasti
Al-Ayyubiyah
Perjuangan Salahuddin al-Ayyubi selam dua puluh tahun dalam menghadapi tentara salib
tidak dapat dilepaskan terhadap pengaruh kemajuan kebudayaan/ peradaban pada masa
Dinasti Ayyubiyah. Adapun ibrah yang dapat dipetik adalah sebagai berikut :
1. Kepemimpinan
2. Kesehatan
3. Pertanian
4. Pendidikan
5. Keteladanan terhadap para ilmuan
6. Keteladanan terhadap Shalahuddin