KELAS VIII
OLEH
AZRI YANTO, S.AG
NIP. 197405032007011038
1
A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA DINASTI AYYUBIYAH
Ayyubiyah adalah sebuah dinasti sunni yang berkuasa dimesir, suriah,
sebagian yaman, irak, mekah, hejaz dan dyarbakir. Dinasti ini didirikan oleh
salahuddin alayyubi pada tahun 1174M. nama lengkapnya adalah salahuddin
yusuf ibn ayyub ia berasal dari suku kerdi hadzbani, ia adalah putra najmudin
ayyub dan keponakan asaddudin syirkuh. Najmudin ayub dan asadudin syirkuh
hijrah dari kampung halamanya didekat danau fan ke takrit, irak. Salahuddin lahir
dibenteng takrit pada tahun 532H atau 1137M. ketika ayahnya menjadi penguasa
seljuk di takrit, pada saat itu ayah dan pamannya mengabdi kepada imaddudin
zanky, seorang gubernur seljuk untuk kota mousul, irak. Ketika imaduddin
berhasil merebut wilayah balbek, libanon pada tahun 534H (1139M). najmudin
ayub diangkat menjadi gubernur balbek dan menjadi abdi raja suryah, yakni
nuruddin mahmud. Selama dibalbek inilah salahudin menekuni teknik dan
strategi perang serta politik. Selanjutnya dia mempelajari teologi sunni selama
sepuluh tahun didamaskus, dalam lingkungan istana nuruddin.
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar !
d. perjanjian damai
11. Isi daripada perjanjian damai antara Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dengan
tentara Salib yang terjadi pada bulan Agustus 1167 M adalah ....
a. pertukaran tawanan perang
12. Setelah terjadi kesepakatan perjanjian damai antara Salahuddin Yusuf Al-
c. Amauri
d. Nuruddin Zanki
13. Setelah peperangan berakhir pada tahun 1167 M Salahuddin Yusuf Al-
6
14. Pada tahun 1169 M, Amauri melanggar perjanjian dan berusaha
b. Al-Kamil d. Al-Adid
15. Atas jasa-jasanya pada tahun 1169 M Khalifah Al-Adid mengangkat
Maliki.
b) Mengganti kadi-kadi Syi’ah dengan kadi-kadi Sunni.
Syekh Sinan.
c) Pemberontakan yang dilakukan kelompok Zanki. Kelompok ini
merupakan pembela Al Malik As Salih Ismail yang bersekongkol dengan
Al Gazi ( penguasa Mosul dan paman Al Malik As Salih Ismail ) juga
untuk menggulingkan Pemerintahan Salahuddin Al Ayyubi.
9
Semua pemberontakan itu dapat diselesaikan oleh salahuddin Al Ayyubi
dengan baik. Penyelesaian pemberontakan itu ditempuh dengan jalan damai
( perundingan ) dan dengan jalan peperangan (penumpasan). Setelah melalui
berbagai peperangan dan menaklukan berbagai benteng dan kota, sampailah
Sultan Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi pada keinginan utamanya yaitu merebut
Baitul Maqdis. Kini beliau mengepung Jerussalem selama empat puluh hari yang
membuat penduduk kota tersebut tidak bisa berbuat apa-apa dan kekurangan
kebutuhannya. Waktu itu Jerussalem dipenuhi dengan kaum pelarian dan orang-
orang yang selamat dalam perang Hittin. Tentara pertahanannya sendiri tidak
kurang dari 60.000 orang.
Pada mulanya Sultan menyerukan seruan agar kota suci diserahkan secara
damai. Beliau tidak ingin bertindak seperti yang dilakukan oleh Godfrey dan
orang-orang pada tahun 1099 untuk membalas dendam. Akan tetapi pihak
Kristian telah menolak tawaran baik dari sultan, bahkan mereka mengangkat
komandan perang untuk mempertahankan kota itu. Karena mereka menolak
seruan, Sultan Shalahuddin bersumpah akan membunuh semua orang Kristen di
dalam kota itu untuk membalas dendam dalam peristiwa 90 tahunyan g lalu.
Mulailah pasukan kaum muslimin melancarkan serangan ke atas kota itu dengan
anak panah dan manjanik.
Kaum salib membalas serangan itu dari dalam benteng. Setelah
berlangsung serangan selama empat belas hari, kaum salib melihat bahwa pintu
benteng hampir musnah oleh serangan kaum muslimin. Para pemimpin kaum
salib mulai merasa takut melihat kegigihan dan kekuatan pasukan muslim yang
hanya menunggu waktu untuk masuk. Beberapa pemimpin Kristian telah keluar
menemui Sultan Shalahuddin menyatakan keinginannya untuk menyerahkan
10
kota suci secara aman dan minta agar nyawa mereka diselamatkan.
Akan tetapi sultan menolak sambil berkata: ”Aku tidak akan menaklukan kota
ini kecuali dengan kekerasan sebagaimana kamu
dahulu menaklukannya dengan kekerasan. Aku tidak akan membiarkan seorang
Kristenpun melainkan kubunuh sebagaimana engkau membunuh semua kaum
muslimin di dalam kota ini dahulu. Setelah usaha diplomatik mereka tidak
berhasil, Datuk bandar Jerussalem sendiri datang menghadap sultan dengan
merendah diri dan minta dikasihani, membujuk dan merayu dengan segala cara.
Sultan Shalahuddin tidak menjawabnya.
Akhirnya ketua Kristiani itu berkata: ”jika tuan tidak mau berdamai dengan
kami, kami akan balik dan membunuh semua tahanan (terdiri kaum muslimin
berjumlah 4000 orang) yang ada pada kami. Kami juga akan membunuh anak
cucu kami dan perempuan- perempuan kami. Setelah itu kami akan binasakan
rumah-rumah dan bangunan- bangunan yang indah-indah, semua harta dan
perhiasan yang ada pada kami akan dibakar. Kami juga akan memusnahkan
kubah Shahra’, kami akan hancurkan semua yang ada sehingga tidak ada apa-apa
yang boleh dimanfaatkan lagi. Selepas itu, kami akan keluar untuk berperang
mati-matian, karena sudah tidak ada apa-apa lagi yang kami harapkan selepas ini.
Tidak seorangpun boleh membunuh kami sebelum orang-orang tuan terbunuh
terlebih dahulu. Nah, jika demikian keadaannya, kebaikan apalagi yang tuan
harapkan.
Setelah mendengar kata-kata nekat itu, Sultan Shalahuddin menjadi lembut
dan kasihan serta bersedia untuk memberikan keamanan. Beliau meminta nasehat
para ulama yang mendampinginya mengenai sumpah berat yang telah
diucapkannya. Para ulama mengatakan bahwa beliau mesti menebus sumpahnya
dengan membayar kifarat sebagaimana yang telah disyariatkan. Maka
11
berlangsunglah penyerahan kota secara aman dengan syarat setiap penduduk
mesti membayar uang tebusan.
Bagi lelaki wajib membayar sepuluh dinar, perempuan lima dinar dan anak-anak
membayar dua dinar saja. Barang siapa yang tidak mau membayar tebusan, akan
menjadi tawanan kaum muslimin dan berkedudukan sebagai hamba. Semua
rumah, senjata dan alat-alat peperangan lainnya mesti ditinggalkan untuk kaum
muslimin. Mereka boleh pergi ke mana saja tempat yang aman untuk mereka.
Mereka diberi waktu empat puluh hari untuk memenuhi syarat-syaratnya dan
barang siapa yang tidak sanggup menunaikannya sampai waktu yang ditentukan,
ia akan menjadi tawanan. Ternyata ada 16.000 orang Kristian yang tidak sanggup
membayar uang tebusan. Semua mereka ditahan sebagai hamba. Pada hariJum’at
27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin bersama kaum muslimin memasuki Baitul
Maqdis. Mereka mengumandangkan “Allahu Akbar“ dan bersyukur kehadirat
Allah SWT, air mata mereka menetes di pipi kaum muslimin setelah memasuki
Baitul Maqdis. Para ulama juga memberikan ucapan selamat kepada Sultan
Shalahuddin yang telah berhasil merebut kembali Baitul Maqdis dari kaum
Kristiani.
Kejatuhan Jerussalem ke tangan kaum muslimin telah membuat Eropa
marah. Mereka mengeluarkan tulisan yang disebut ”Saladin tithe” yang artinya
derma wajib untuk melawan Shalahuddin yang hasilnya digunakan untuk
membiayai perang salib. Dengan angkatan perang yang besar, beberapa raja
Eropa berangkat untuk merebut kota suci tersebut. Maka terjadilah perang salib
ke tiga yang sangat sengit. Namun demikian, Shalahuddin masih dapat
mempertahankan Jerussalem sampai perang selesai. Setahun setelah perang salib
ke tiga, Sultan Shalahuddin wafat
12
2) Al Adil ( 1145-1238 M )
Al-Adil memiliki nama lengkap al-Malik al-Adil Syaifuddin Abu
Bakar bin Ayyub. Dari nama Syaifuddin ini, tentara salib memberinya gelar
Saphadin. Ia adalah putra Najmuddin Ayyub dan merupakan saudara muda
Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi. Prestasi pertamanya adalah ketiak ia
diangkat sebagai pemimpin pasukan saat mengkitu ekspedidi militer
pamannya, Syirkuh ke Mesir antara tahun 1168-1169 M. Setelah kematian
Nuruddin Zanki pada tahun 1174, ia memerintah di Mesir atas nama
saudaranya, Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi. Sebagai seorang pemimpin, ia
berhasil mengumpulkan sumber daya, baik alam maupun manusia, untuk
membantu Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi menguasai Syiria dan menghadapi
pasukan salib antara tahun 1175-1183. pada tahun 1176, ia memadamkan
pemberontakan orang-orang Kristen Koptik di kota Qift, Mesir. Setelah itu,
ia memerintah di Allepo sebagai gubernur antara tahun 1183-1186. tidak
lama kemudian, ia kembali ke Mesir untuk menghadapi pasukan salib pada
tahun 1186-1192. Pada tahun 1192-1193, ia menjadi gubernur di wilayah
utara Mesir.
Setelah kematian Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi pada bulan Maret
tahun 1193, ia menghadapi pemberontakan Izzuddin di Mosul. Kemudian,
ia juga menentukan siapa yang berhak menjadi penguasa ketika terjadi
perselisihan di antara anak-anak Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi, al-Aziz dan
al-Afdal. Ia kemudian menduduki jabatan Gubernur Syiria di Damaskus dan
menggunakan wilayah ini sebagai basis untuk memperluas kekuasaannya.
Setelah kematian, al-Aziz, al-Afdal berusaha menduduki jabatan sultan.
Akan tetapi, al-Adil beranggapan al-Afdal tidak pantas menduduki jabatan
13
sultan. Akhirnya, peperangan antara keduanya tidak terhindarkan. Al-Adil
berhasil mengalahkan al-Afdal dan menjadi sultan di Damaskus.
Setelah menjadi sultan, ia memerintah wilayah Mesir dan Syiria
dengan bijaksana selama hampir dua dekade. Ia juga mendorong
perdagangan dan menjalin hubungan baik dengan negara-negara salib.
Setelah mendengar kabar akan adanya angkatan perang salib ke-5, ia
kembali bersiap ke medan laga walaupun usianya telah lanjut. Ia
memperkuat pertahanan di Mesir dan Palestina. Di tengah persiapan perang
itu, ia jatuh sakit dan meninggal dunia pada bulan Agustus 1218, ia
digantikan oleh putranya, al-Kamil.
Al-Adil merupakan seorang pemimpin pemerintahan dan pengatur
strategi yang berbakat dan efektif. Ia mampu menyediakan kebutuhan
militer yang dibutuhkan Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi dalam setiap
peperangan besarnya. Ia mempunyai peranan yang sangat besar bagi Dinasti
Ayyubiyah dalam mempertahankan eksistensinya.
14
3) Al Kamil ( 1180-1238 )
Al-Kamil memiliki nama lengkap al-Malik al-Kamil Nasiruddin Abu
al-Ma’ali Muhammad. Ia dipuja-puja karena berhasil dua kali mengalahkan
pasukan salib. Akan tetapi, ia juga dicaci maki karena menyerahkan kembali
kota Jerussalem kepada orang- orang Kristen.
Al-Kamil adalah putra dari al-Adil, saudara muda Shalahuddin Yusuf
al-Ayyubi. Pada tahun 1218, al-Kamil memimpin pertahanan menghadapi
pasukan salib yang mengepung kota Dimyat (Damietta) dan kemudian
menjadi sultan sepeninggal ayahnya. Pada tahun 1219, ia hampir kehilangan
tahtanya karena konspirasi kaum Kristen Koptik. Al-Kamil kemudian pergi
ke Yaman untuk menghindari konpsirasi itu. Akhirnya konspirasi itu
berhasil dipadamkan oleh saudaranya yang bernama al- Mu’azzam yang
menjabat gubernur Suriah.
Beberapa kali ia menawarkan perdamaian kepada pasukan salib, tetapi
mereka menolak tawaran itu karena adanya pengaruh dari Paus. Ia pernah
menawarkan untuk mengembalikan Jerussalem, membangun lagi
temboknya yang setahun lalu dirobohkan oleh saudaranya, dan
mengembalikan salib asli kepada tentara salib.
Tersebarnya wabah penyakit dan kelaparan akibat banjir sungai Nil
mengakibatkan al-Kamil gagal mempertahankan Dimyat pada bulan
November 1219. Ia menarik pasukannya menuju Mansurah, sebuah benteng
di hulu sungai Nil. Pasukan salib terus maju menuju Kairo. Al-Kamil
kemudian membuka bendungan sungai Nil dan banjir melanda wilayah yang
dikuasai oleh pasukan salib. Kejadian itu membuat pasukan salib terpaksa
menerima perdamaian yang ditawarkan al Kamil.
15
Pada tahun berikutnya, al-Kamil berselisih dengan saudaranya, al-
Mu’azzam. Al- Kamil kemudian berencana menerima perdamaian dari
Federick II, Raja Sisilia yang telah menyiapkan pasukan salib ke-6. Pada tahun
1227, al-Mu’azzam meninggal dan al-Kamil berbagi kekuasaan dengan
saudaranya al-Asraf Khalil. Dalam perjanjian itu, wilayah al-Kamil meliputi
Palestina (Transyordan), sedangkan wilayah al-Asraf Khalil meliputi Syria.
Pada bulan Februari tahun 1229 M, al-Kamil menyepakati perdamaian
selama 10 tahun dengan Federick II. Ia mengembalikan Jerusalem dan kota-
kota suci lainnya kepada pasukan salib. Kaum muslimin dan umat Yahudi
dilarang memasuki kota itu, kecuali di sekitar Masjidil Aqsa dan Masjid Umar.
Perjanjian itu banyak ditentang oleh kaum muslimin dan kaum Kristen sendiri.
Hal itu membuat al-Kamil menerima banyak cacian dan penentangan.
Al-Kamil meninggal pada tahun 1238, kedudukannya sebagai sultan
digantikan oleh Shalih al-Ayyub. Pada masa pemerintahannya, Shalih al-
Ayyub sering terlibat perang saudara dengan kerabat dekatnya. Faktor-faktor
tersebut membuat kekuatan Dinasti Ayyubiyah makin melemah. Masa
kekuasaan Dinasti Ayyubiyah berlangsung kurang lebih selama 78 tahun yaitu
mulai tahun 1171 – 1249 M
Sultan-sultan Mesir Ayubiyyah yang terkenal adalah:
1) Salahuddin Al-Ayubbi 1171-
16
7) As-Salih Ayyub 1240-1249
8) Turanshah 1249-1250
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tepat!
1. Setelah Khalifah Al-Adid meninggal, kekuasaan penuh dipegang oleh ....
dibagi ....
a. 3 wilayah b. 5 wilayah c. 8 wilayah d. 10 wilayah
4. Keberhasilan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dalam mengembalikan
c. Amirul mu'minin
d. Sultanul mukminin
17
6. Selain memberikan gelar kepada Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi, Khalifah AI-
Mustadi dari Bani Abbasiyah juga memberikan ....
a. beberapa wilayah c. berbagai pujian
b. berbagai hadiah d. beberapa bantuan
7. Sebagai sultan yang banyak memperoleh keberhasilan dan bijaksana dalam
memerintah, ia juga dianggap sebagai ....
a. Amiril mu'minin
b. Sultanul Islam wal muslimin
c. Sultanul muslimin
d. Amirul mukminin
8. Gubernur Suriah dari Bani Abbasiyah yang berusaha menjatuhkan
Salahuddin Yusuf Al- Ayyubi adalah ....
a. Al-Mu'azzam c. Nuruddin Zanki
b. Syekh Sinan d. Asaduddin Syirkuh
9. Pemberontakan kaum Asassin dipimpin oleh ....
a. Nuruddin Zanki c. AI-Gazi
b. Hajib d.Syekh Sinan
10. Raja Yerusalem yang terlibat perang Salib melawan Salahuddin Yusuf
18
11. Seorang bekas kepala rumah tangga Khalifah AI-Adid yang berusaha
Al-Ayyubi yaitu....
a. Cyrus Agung c. William
b. Phillip II d. Gregory
13. Setelah perang melawan tentara Salib selesai, Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi
a. Mesir c. Hamah
b. Damaskus d. Sinjar
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Sebutkan tiga sultan yang menonjol pada masa Dinasti Abbasiyah!
Jawab :
.........................................................................................................................
2. Sebutkan beberapa penguasa Eropa yang ikut terlibat dalam perang Salib
melawan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi!
Jawab :.........................................................................................................
3. Sebutkan beberapa usaha yang dilakukan oleh Salahuddin Yusuf Al-
19
Ayyubi dalam membangun pemerintahannya!
Jawab :....................................................................................................
4. Apakah arti gelar AI-Mu'izz Ii Amiril-mu'minin yang diberikan kepada
Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi? Jelaskan!
Jawab :.....................................................................................................
5. Sebutkan beberapa usaha yang dilakukan oleh Salahuddin Yusuf AI-Ayyubi
setelah dapat mengalahkan Raja Baldwein V dan berhasil menguasai
beberapa kota termasuk Baitul Makdis!
Jawab :
.........................................................................................................................
20
C. RUNTUHNYA DINASTI AYYUBIYAH
Runtuhnya dinasti ayyubiyah dimulai pada masa pemrintahan sultan ash
shalih. Pada masa pemerintahan ash shalih terjadi serangan pasukan budak
(mamluk) dari turki yang berhasil merebut kekuasaan dimesir. Walupun
sebelumnya pasukannya berhasil menaklukan perang salib ke enam yang
dipimpin ranja perancis ST Louis, Setelah ash shalih meninggal pada tahun
1249M, kaum mamluk mengangkat istri ash shalih, syajarat ad durr sebagai
sultan. Dengan demikian berakhirlah pemerintahan dinasti ayyubiyah dimesir.
Meskipun demikian dinasti ayyubiyah masih berkuasa disuryah. Pada tahun
1260M tentara mongol hendak menyerbu mesir. Komando tentara islam
dipegang oleh qutuz, panglima perang mamluk. Dalam pertempuran diain
jalut, qutuz berhasil mengalahkan tentara mongol dengan gemilang.
Selanjutnya, qutuz mengambil alih kekuasaan dinasti ayyubiyah. Sejak itu,
berakhirlah kekuasaan dinasti ayyubiyah.
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat!
1. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah putra dari seorang keturunan dari suku
Kurdi yang bernama ..
1. Salahuddin Ayyub c. Najmuddin bin Ayyub
2. Salih Ayyub d. Asaduddin Syirkuh
3. Dengan berakhirnya Dinasti Fatimiyah maka berdirilah Dinasti ....
21
4. Pendiri Dinasti Ayyubiyah adalah ....
b. Asaduddin Syirkuh
b. Nuruddin Zanki
mendapat gelar....
1. AI-Malik An-Nasir c. Sultanul Muslimin
2. Amiril Mu'minin d. Amir Al-Umara
22
6. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dianggap sebagai pembaharu di Mesir karena ....
Ayyubi
2. Khalifah Al-Mustadi tidak mengakui kesultanan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi
23
berupa gelar ....
a. Al-Malik An-Nasir c. Amirul Muslimin
b. Al-Mu'izz Ii Amiril-Mukminin d. As-Saffah
b. orang-orang Eropa
c. tentara Mongol
d. tentara Salib
20. Perang Salib yang pertama yang dihadapi oleh Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi
24
21. Setelah perang selesai, Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi memindahkan pusat
23. Setelah menjadi Sultan, AI-Adid I memerintah wilayah ... dan ....
oleh....
a. AI-Asraf b. As-Salih Ayyub c. Al-Afdal d. Al-Kamil
25. Pada masa pemerintahannya, AI-Kamil banyak mendapat hujatan dan
25
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
26
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar!
27
8.
28
a. Salahuddin Zanki c. Nuruddin Zanki
b. Jamaluddin Zanki d. Syawar
16. Nama ayah Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah ....
20. Perjuangan dan peperangan yang dilakukan oleh Salahuddin Yusuf AI-
d. memperbanyak kekayaan
26. Dalam perang Salib yang pertama, Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi menghadapi
30
a. Al-Kamil c. Al-Asraf
b. As-Salih Ayyub d. AI-Adil
29.
I berakhir dengan....
a. kemenangan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi
c. perjanjian damai
d. kemenangan Richard I
32. Berikut ini adalah beberapa pihak dari kalangan Islam yang memusuhi
32
39.Khalifah Bani Abbasiyah yang memberi gelar Al-Mu'izz li amiril-
33
2. Sebutkan beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya Dinasti Ayyubiyah!
Jawab :.........................................................................................................................
3. Apa yang dilakukan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi setelah berhasil
mengalahkan Raja Baldwein V dan berhasil menguasai beberapa kota
termasuk Baitul Makdis?
Jawab ........................................................................................................
4. Sebutkan raja-raja Eropa yang terlibat dalam perang Salib melawan
Salahuddin Al- Ayyubi!
Jawab :.........................................................................................................................
5. Apa fungsi Universitas AI-Azhar pada masa Dinasti Ayyubiyah? Jelaskan!
Jawab...........................................................................................................................
:
34
PERKEMBANGAN PERADABAN
ISLAM MASA DINASTI AYYUBIYAH
(1137 – 1193 M)
PERKEMBANGAN
PERADABAN ISLAM MASA
DINASTI AYYUBIYAH
(1137 – 1193 M)
35
1. Mengidentifikasi ilmuwan muslim dinasti Al-Ayyubiyah dan
dinasti al ayyubiyah
36
1. Kemajuan di bidang Pendidikan
Meskipun Salahuddin terlibat aktif dalam Perang Salib, bukan berarti
ia dan penerusnya mengabaikan bidang pendidikan. Mereka masih sempat
memikirkan dan memajukan pendidikan di negerinya. Salahuddin tidak
hanya dikenal sebagai pahlawan dalam peperangan tetapi juga dikenal
sebagai pelindung para sarjana dan ilmuwan serta penyokong kajian ilmu
kalam. Untuk mengganti paham Syiah dengan paham Suni, Salahuddin
melakukannya melalui pendidikan.
Pada masa Salahuddin, Syria menjadi kota pendidikan yang besar. Ibnu
Jubair yang mengunjungi Damascus pada tahun 1184 M, mendapati sekitar
20 Madrasah dan 2 rumah sakit bebas beaya di kota ini. Kemudian
Salahuddin memperkenalkan sekolah model Madrasah ini ke Mesir,
Yerussalem dan Hejaz. Salah satu Akademi terkemuka pada masa itu adalah
Akademi Ash Shalahiyah di Kairo. Pada masa Khalifah Al Adil, juga
dibangun madrasah dengan nama Al Adliyah di Damascus. Al Azhar yang
semula mengajarkan paham Syiah kemudian dijadikan tempat pengajaran
paham Suni.
37
3. Kemajuan di bidang Arsitektur
Salah satu peninggalan yang menunjukkan kemajuan Arsitektur pada
masa Dinasti Al Ayyubiyah adalah Benteng Kairo yang dibangun pada tahun
1183 oleh salahuddin Al Ayyubi. Bahan bangunan yang digunakan adalah batu-
batu alam yang berbentuk balok, serupa dengan batu balok yang dipakai
bangunan Piramida. Konstruksi benteng ini mirip dengan pertahanan benteng-
benteng Normandia yang terdapat di Palestina.
38
lembaga inilah lahir ulama-ulama dan ilmuwan-ilmuwan dengan berbagai hasil
karyanya yang berguna bagi kehidupan umat manusia.
Al Azhar sekarang ini adalah nama sebuah lembaga pendidikan dan
keagamaan di Cairo, Mesir yang sangat termasyhur di dunia Islam, mencakup
sebuah masjid sebagai pusat kegiatan Islam dan sebuah lembaga pendidikan
pengemban misi dakwah. Saat ini mahasaiswa yang studi di Al Azhar tidak
hanya dari Mesir saja, tetapi juga mahasiswa asing yang berasal dari Pakistan,
India, Sudan, Indonesia dan negara lainnya. Saat ini diperkirakan jumlah
mahasiswanya mencapai 50.000 orang.
Pada mulanya, Al Azhar adalah sebuah masjid di kota Cairo ( Mesir ) yang
dibangun oleh Jauhar Ash Shiqili ( panglima perang Islam Dinasti Fathimiyah )
pada tahun 972 M. Jauhar yang menaklukkan Mesir pada tahun 971 M
itu diperintah membangun masjid tersebut oleh Khalifah AL Muiz Li Dinillah
dari Dinasti Fathimiyah. Semula masjid itu dinamakan Jami’ Al Qahira sesuai
nama kota tempat masjid ini dibangun, Al qahiro atau Cairo. Kemudian masjid
ini dinamai Al Azhar karena dikaitkan dengan Az Zahra yang berasal dari nama
/ julukan Fatimah Binti Muhammad SAW.
Selain sebagai pusat dakwah ajaran Syiah, di Al Azhar juga diajarkan
berbagai macam ilmu, seperti yang terkait dengan bahasa yaitu ilmu Nahwu
(tata bahasa Arab), Balaghoh, Mantik (logika) dan Sastra. Selain itu juga
diajarkan ilmu-ilmu agama, seperti ilmu Tauhid, Fiqh, Hadist, Tasawuf. Akan
tetapi pada tahun 378 H / 988 M ketika Khalifah Al Aziz berkuasa, masjid Al
Azhar dikembangkan fungsinya menjadi Universitas. Dengan pengembangan
tersebut, maka ilmu-ilmu yang dikembang di dalamnya semakin banyak. Ilmu
ilmu itu sebagaian menjadi nama Fakultas seperti : Syariah, Ushuluddin dan
Bahasa. Demikian juga diajarkan ilmu-ilmu lain, seperti : Kedokteran,
39
Matematika, Filsafat, Sejarah dan bahkan Pertanian.
Pada masa Dinasti Ayyubiyah berkuasa atas Mesir, Masjid Al Azhar
sempat tidak dipakai untuk sholat Jum’at hampir satu abad lamanya ( 1171 –
1267 ). Alasannya adalah tidak diperkenankannya dua sholat jum’at dalam satu
kota menurut mazhab Syafi’iyah. Selama itu sholat jum’at dilaksanakan di
Masjid Al Hakim. Ketika Salahuddin berkuasa di Mesir, dakwah ajaran Syiah
dilarang dilakukan di Masjid Al Azhar, sebaliknya yang diperbolehkan adalah
dakwah ajaran Suni, karena Salahuddin bermazhab Suni. Kemudian Masjid Al
Azhar dipakai kembali untuk sholat jum’at pada masa pemerintahan Sultan
Baybar dari Dinasti Mamluk berkuasa.
Pada masa Dinasti Ayyubiyah, Al Azhar tidak banyak berperan.
Alasannya cukup kuat, yaitu Dinasti Fathimiyah mempropagandakan Mazhab
Syiah, dimana Al Azhar sebagai media utamanya, sedangkan Salahuddin Al
Ayyubi dan seluruh penguasa Dinasti Ayyubiyah bermazhab Suni. Tetapi
pengembangan studi di Al Azhar masih tetap berjalan, walaupun lebih banyak
bergantung pada usaha pribadi
Sebagai lembaga keagamaan Al Azhar memiliki fungsi dan peran sebagai berikut :
1. Sebagai pusat kegiatan Al Muhtasib, yaitu jabatan agama yang penting pada
SAW tiap tangal 12 Robiul awal dan peringatan Hari Asuro tiap tangal 10
Muharam.
3. Sebagai tempat sidang khalifah, sidang peradilan dan pertemuan para Qodli
40
4. Sebagai tempat mencetak ilmuwan dalam berbagai bidang ilmu
41
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat!
1. Dinasti Ayyubiyah berkuasa selama ....
42
8. Dalam menghadapi serangan tentara Mongol, komando tentara Islam dipegang
oleh....
a. Dirgam b. Qutuz c. Hajib d. AI-Gazi
9. Pertempuran antara tentara Islam yang dipimpin oleh Qutuz melawan
mengalahkannya dengan....
a. penuh pengorbanan c. perjanjian damai
b. kekuatan militer yang tangguh d. gemilang
11. Adanya kain satin, muslin dan damas adalah ciri kemajuan peradaban
....
a. penggunaan cek c. barter
b. penggunaan kertas berharga lain d. penggunaan alat tukar (koin)
43
merupakan salah satu tanda runtuhnya Dinasti Ayyubiyah di Mesir?
Jawab.....................................................................................................
4. Faktor apakah yang membuat Dinasti Ayyubiyah semakin melemah?
Jawab.....................................................................................................
5. Sebutkan bidang apa saja yang mengalami perkembangan begitu
menonjol dalam Dinasti Ayyubiyah!
Jawab ...................................................................................................
44
C. ULAMA-ULAMA TERMASYHUR PADA MASA DINASTI AL
AYYUBIYAH DAN HASIL KARYANYA
45
Dari sejumlah karya tulisannya, sebagian besar mengenai ilmu
kedokteran. Selama hidupnya, ia telah menulis karya-karya yang
berjumlah tak kurang dari 116 buah. Bahkan, ia merupakan ahli anatomi
pertama yang memberi deskripsi lengkap dan akurat tentang tengkorak
kepala manusia dan tulang muka, termasuk tulang rahang bawah.
Subhanallah!
Tunggu dulu! Ia juga mengembangkan studi tentang petualangan
pada umumnya. Teori Galenus misalnya, mengenai tulang bawah dan
tulang yang menghubungkan tulang punggung dan tulang kaki, berhasil
ia sempurnakan selama berada di Mesir. Hebat kan?
2. Syekh Abul Qasim al Manfalubi, ahli Fiqih
yang sampai saat ini mash terkenal di wilayah Eropa tentang buku
ramuan obat Islam “ Management Of The Drug Store"
46
9. Sejumlah penulis, sastarawan, dan ilmuwan termuka, seperti Abu Firas Al
A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat!
b. berdirinya madrasah-madrasah
47
6. Abdul Latif Al-Bagdad adalah salah satu ullama yang datang dan mengajar
sejarah serta memiliki beberapa karya tulis yang terkenal adalah ....
a. Al-Huff c. Abu Abdullah Muhammad bin Barakat
b. Abu Abdullah Al-Quda'i d. Abdul Latif Al-Bagdadi
tentang ....
a. Sejarah Mesir c. Perawi hadist-hadist Sahih
b. Cerita para Nabi d. Bintang
9. Pada masa Dinasti Ayyubiyah, AI-Azhar selain sebagai lembaga
10. Seorang ahli nahwu yang datang untuk mengajar di AI-Azhar pada
48
b. Syamsuddin Khallikan
c. AI-Huff
49
A. Silanglah (x) huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang paling benar !
membantu Bani Fatimiah mengusir tentara Salib yang dipimpin oleh ....
a. Gregory c. Amalric I
b. Amauri d. Clement III
2. Pada masa Dinasti Ayyubiyah, Al-Azhar menjadi pusat penyebarluasan madzab
...
a. Mu'tazilah c. Sunni
b. Syiah d. Ahli Sunnah
3. Dinasti Ayyubiyah pertama kali didirikan di ...
a. Aleppo c. Kerak
b. Damaskus d. Mesir
4. Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh seorang keturunan Bani Ayyub yang bernama .
b. Al-Malik As-Salih
c. Asadudin Syirkuh
d. Al-Adid I
5. Mengganti pegawai pemerintahan yang melakukan korupsi merupakan
salah satu usaha yang dilakukan oleh Salahuddin Yusuf AI-Ayyubi dalam ....
a. Menegakkan keadilan
b. Membangun pemerintah
50
6. Berikut ini yang tidak termasuk dalam kesultanan dinasti Ayyubiyah di Hisn
a. Amalric I c. Richard I
b. Baldwin IV d. Gregory
9. Sultan Dinasti Ayyubiyah yang memperoleh gelar Al-Mu'izz Ii Amiril
c. Al-Kamil
d. AI-Aziz
a. Mesir c. Damaskus
b. Syiria d. Suriah
51
11.Untuk menjatuhkan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi selain dengan penguasa
c. Syawar
d. Amalric I
b. Az-Zahir
c. AI-Aziz
d. AI-Muzaffar I
14. Pada usia 32 tahun Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi diangkat menjadi perdana menteri
di ....
a. Mesir c. Suriah
b. Sudan d. Syiria
15. Masa kehidupan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi penuh dengan ....
a. Kemewahan
c. Kesulitan
52
16.
17. Saphadin adalah julukan yang diberikan oleh tentam Salib kepada ....
a. Al-Kamil
c. Al-Adil I
d. AI-Aziz
b. Asadudin Syirkuh
c. Al-Malik As-Salih
d. Najmudin Ayyub
19. Al-Qahir, Al-Mujahid, AI-Mansur dan AlAsraf adalah para sultan yang
a. Al-Malik As-Salih
b. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi
c. Al-Adil I
d. Najmudin Ayyub
22. Untuk membangun suatu pemerintahan yang kuat dan aman, Salahuddin Yusuf
53
d. Memecat pegawai yang bersekongkol dengan penjahat dan perampok
23.
24. Pada masa Dinasti Ayyubiyah banyak didirikan madrasah yang menganut
mandzab ....
a. Hanafi dan Maliki c. Hambali dan Hanafi
b. Syafi'i dan Maliki d. Hambali dan Syafi'i
25. Manaqib Al-Imani asy-syafi'i adalah sebuah karya tulis seorang
mengganti kadi- kadi yang menganut madzab Syiah dengan kadi-kadi yang
menganut ....
a. Madzab Hanafi c. Madzab Sunni
b. Madzab Hambali d. Madzab Islami
28. Seorang ilmuwan yang muncul pada masa Dinasti Ayyubiyah yang ahli pada
29. Tentara dari kaum budak di Mesir yang ikut berperan pada masa
55
34. Selain ahli di bidang ilmu fiqih, Hasan bin Khatir Al-Farisi juga ahli di bidang ilmu
terlibat dalam perang Salib melawan Salahuddin Yusuf AI-Ayyubi adalah ....
a. Amalric I c. Richard I
b. Philip II d. Clement III
36. Saudara Al-Kamil yang menjabat sebagai gubernur Suriah bernama ....
b. 'Uyun al-Ma'arif
c. Anba' al-Anbiya'
d. Samadus-Sihah
38. Bani Ayyubiyah berasal dari keturunan suku Kurdi dari ....
a. Suriah c. Yaman
b. Azerbaijan d. Tripoli
39. Perang antara pasukan Islam dengan pasukan Kristen disebut ....
a. ± 25 tahun c. ± 75 tahun
b. ± 50 tahun d. ± 85 tahun
56
42. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Ayyubiyah ditandai dengan ....
b. Didirikannya madrasah-madrasah
57
3. Siapakah nama lengkap Sultan Al-Adil I?
Jawab : .......................................................................................
4. Sebutkan beberapa pihak dari kalangan istana yang
memusuhi dan berusaha menjatuhkan Salahuddin Yusuf Al-
Ayyubi!
Jawab : .......................................................................................................
5. Apa usaha yang dilakukan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dalam
perkembangan ilmu pengetahuan di masanya?
Jawab : ........................................................................................................
58