Anda di halaman 1dari 20

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MATERNITAS

TUGAS RANGKUMAN MATERI :

1. PERSPEKTIF KEPERAWATAN MATERNITAS


2. TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN MATERNITAS
3. ETIK DAN LEGAL KEPERAWATAN MATERNITAS
4. CARING DALAM KEPERAWATAN MATERNITAS

DI SUSUN OLEH :

ERICK YOEL BAHANIMBULO


FADILAH RATNASARI IDRIS
FAISAL RIZKA SILLIA
FAUZIAH INDAR PUSPITA MAAKU
FIRNAWATI MASPEKE
HARDY OKTOVIANUS MEIL RUMTUTULY
HARYATY CAHYANI SALEH
INDAH PERMATA SARI DEWI
INDRAWATI WISNU GUE
INDRIANY A. LABUNGASA
REZHA CHORNELES YUEN GIROTH
RICHELA BRENDA LANGOY
RITNA DICE APULU
SASTIA SAROMENG
SINTIA TAHIR

PRODI PROFESI NERS LANJUTAN KELAS A


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
2021
MATERI 1 : PERSPEKTIF KEPERAWATAN MATERNITAS

1. Profil Kesehatan Ibu di Indonesia


a. Menurut data tahun 2008 di Indonesia, setiap ibu meninggal setiap jamnya akibat
komplikasi kehamilan. Dengan kata lain, lebih dari 9.500 ibu di Indonesia
meninggal setiap tahun. Sebagai perbandingan, kematian ibu di Filipina adalah
sekitar 1.900, di Thailand sekitar 420, dan di Malaysia hanya sekitar 240 setiap
tahunnya.(Bopak,2004)
b. Sebagian besar dari kematian ibu ini sebenarnya dapat dicegah.
c. Kematian ibu lebih tinggi pada populasi dengan karakteristik berikut :
- Tinggal di daerah pedesaan atau terpencil
- Tingkat pendidikan ibu yang rendah
- Tingkat pendapatan yang rendah

d. Hampir seperempat dari seluruh kelahiran (22.7%) di Indonesia tidak mendapat


pertolongan dari tenaga kesehatan terlatih 2.

e. Terdapat kesenjangan yang nyata antar propinsi, di mana hampir seluruh (97%)
persalinan di Propinsi DKI Jakarta ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih sementara
hanya 33% persalinan di propinsi Maluku yang ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih .

f. Keadaan Saat Ini dan Posisi Indonesia dalam Mencapai Millennium Development
Goal 5Angka Kematian Ibu adalah salah satu indikator keberhasilan MDG 5. Di
Indonesia, kecendrungan penurunan AKI dapat dilihat dari periode 1990-1994 dengan
AKI 390/100.000 kelahiran hidup, yang kemudian turun menjadi 334/100.000
kelahiran hidup pada survei periode 1990-2000 dan menjadi 307 pada tahun 2003.
Survei terakhir menunjukkan AKI di Indonesia adalah 228 kematian per 100.000
kelahiran hidup, namun angka ini masih jauh dari target MDG 5 untuk Indonesia yakni
102/100.000 kelahiran hidup. Sehingga, walaupun Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia terus menurun, Indonesia diperkirakan tidak akan mencapai target MDG 5
pada tahun 2015 1.
g. Lima puluh persen (50%) dari jumlah total kematian ibu terjadi di lima propinsi Indonesia,
yaitu di Jawa Barat , Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Banten, dan Jawa Timur. Terdapat
juga disparitas antar status sosial dan ekonomi yang berbeda, di mana wanita yang tinggal di
pedesaan atau memiliki pendidikan yang rendah cenderung lebih rentan untuk memiliki risiko
meninggal saat hamil.

2. Upaya-upaya dalam Peningkatan Kesehatan Ibu di Indonesia

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut


pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah.Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi
masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi
gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan.

Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi/ komunikasi (telepon genggam, telpon
rumah), pendanaan, pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi KB.

Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat,  pemuka
masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan  di
taman kanak-kanak.

a. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan Ibu


- Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita dan anak
prasekolah
- Deteksi dini factor resiko ibu hamil
- Pemantauan tumbuh kembang balita
- Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG, DPT 3 kali, Polio 3
kali dan Campak 1 kali pada bayi
- Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program
KIA
- Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan aak pra sekolah untuk macam-macam
penyakit ringan
- Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan
serta bayi-bayi yang lahir ditolong oleh dukun selam periode neonatal (0-30 hari)
- Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi serta
kader-kader kesehatan
-
2. Proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA
Proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses memfasilitasi
masyarakat dalm pembentukan system kesiagaan itu saja, tetapi juga merupakan proses
fasilitasi yang terkait dengan upaya perubahan perilaku, yaitu:
a. Upaya mobilisasi sosial untuk menyiagakan masyarakat saat situasi gawat
darurat, khususnya untuk membantu ibu hamil saat bersalin
b. Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka
kematian maternal.
c. Upaya untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat dalam
menolong perempuan saat hamil dan persalinan.
d. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu oleh
tenaga kesehatan profesional.
e. Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu
mengatasi masalah mereka sendiri.
f. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi masalah kesehatan maternal.
g. Upaya untuk melibatkan semua pemanggku kepentingan (stakeholders) dalam
mengatasi masalah kesehatan.

3. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berpijak pada konsep-konsep berikut ini
a. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu oleh tenaga
kesehatan profesional.
b. Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu mengatasi
masalah mereka sendiri.
c. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi masalah kesehatan maternal.
d. Upaya untuk melibatkan semua pemanggku kepentingan (stakeholders) dalam
mengatasi masalah kesehatan.
KONSEP DASAR MATERNITAS
1. Pengertian
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang
difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi /
kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada
pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan.(Reede,2002).                .
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana
perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada
masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal.
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) yang berkaitan dengan masa diluar
kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan
bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan berfokus
pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang
tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada
manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi
terakhir sampai melahirkan.
Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan terdiri dari
ovulasi (pelepasan ovum) dan terjadi migrasi spermatozoa dari ovum. Pada saat
terjadinya konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan placenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Bobak,
2004). Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lama
kehamilan normal adalah 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari, dihitung dari
hari pertama haid terakhir (Manuaba, 2002).
Keperawatan maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan yang
menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan untuk membantu
beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal dan meningkatkan kesehatan
reproduksi
2. Falsafah Keperawatan Maternitas
Keperawatan maternitas dipusatkan pada :
 Keluarga dan masyarakat askep yang holistic
 Menghargai klien dan keluarganya.
 Klien, keluarga, masy berhak perawatan yg sesuai
Setiap individu berhak lahir sehat – optimal :
 Wanita hamil dengan bayi yang dikandung.
 Wanita pasca persalinan beserta bayinya. Berhak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan.
Pengalaman : Kehamilan, Persalinan, Gangguan Kesehatan merupakan tugas perkembangan
keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.
Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal , alamiah, partisipasi
aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan ibu dan bayi.
Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.
Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individudipengaruhi latar belakang budaya, agama, dan
kepercayaan.
Keperawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela untuk melindungi hak klien.
Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas generasi
penerus.
Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan merupakan faktor utama
daalam mempromosikan derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
Yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam meningkatkan
mutu pelayanan maternitas

3. Tujuan Keperawatan Maternitas


 Membantu WUS dan PUS atasi masalah reproduksi dan mempersiapkan diri untuk
menghadapi kehamilan
 Membantu calon ibu melihat kehamilan & persalinan sebagai proses fisik & psikologis
yang normal
 Berikan informasi kepada calon orang tua selama kehamilan & persalinan
 Deteksi dini penyimpangan dari keadaan normal yang ada pada klien
 Memahami social ekonomi klien
4. Perawat Maternitas
 Mengadakan interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah kesehatan dan sumber-
sumber yang ada pada Klien, Keluarga dan Masyarakat.
 Merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk mengatasi masalah-masalah klien,
keluaga dan masyarakat
 Memberikan dukungan pada potensi yang dimiliki klien dengan tindakan keperawatan
yang tepat
 Keberhasilan Penerapan Asuhan keperawatan memerlukan kerjasam tim yang terdiri
dari Pasien, Keluarga, petugas kesehatan masyarakat
5. Peran dan Ruang Lingkup Keperawatan Maternitas
Peran adalah suatu perilaku yang diharapkan.(BAPPENAS,2010)
Yang dikaitkan dengan standar, merefleksikan tujuan dan nilai yang dilaksanakan pada situasi
tertentu.

 PELAKSANA / CAREGIVER
1) Meningkatkan kesehatan : mengidentifikasi dan  memaksimalkan kemampuan klien
yang spesifik dan unik  untuk mencapai hasil maksimal dan hidup yang
berkwalitas  atau kematian yang tenang
2) Mencegah penyakit :  Sasaran objeknya mengurangi resiko sakit, meningkatkan
kebiasaan gaya hidup sehat mempertahankan keadaan optimal.
3) Memulihkan kesehatan/rehabilitasi  : fokusnya pada tingkat kesakitan individu dari
deteksi dini perawat, rehabilitasi dan bimbingan saat pemulihan.
4) Memfasilitasi koping : Perawat lebih aktif dalam mempersiapkan kematian dan
kehidupan yang nyaman sebisa mungkin
 PENDIDIK / EDOCATOR
Bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan  dan tenaga
kesehatan lainnya, bagi klien yang dalam keadaan tidak tahu menjadi tahu, tidak mau menjadi
mau  dan tidak mampu menjadi mampu.

 PENELITI / RESEARCHER :
1) Meningkatkan dan mengembangkan ilmu yang dimiliki
2) Melakukan penelitian secara ilmiahKompetensi :
o Melakukan penelitian  dalam keperawatan maternitas
o Mengembangkan kebiasaan melakukan observasi dan
o Mencatat secara sistematis dan akurat sehingga dapat menentukan hasilnya
o Memfokuskan observasi pada penemuan peanggulangan masalah keselamatan,
kesembuhan dan mengurangi cacat
o Menevaluasi penemuan terhadap penelitian supaya relevan pada perawat
pasien.
o PEMBELA / ADVOCATOR
Suatu proses menjaga, melindungi, hadir di samping klien saat klien membutuhkan bantuan,
bertujuan untuk melindungi hak pasien dalam pelayanan kesehatan melalui kemitraan
partnership dan memperlakukan pasien sama sebagai mana ia ingin diperlakukan.

o KONSELOR
Proses interpersonal untuk membantu klien membuat keputusan yang akan meningkatkan
kesehatan secara menyeluruh, yang diberikan secara objektif dan lengkap secara sistematik

Lingkup Peran Keperawatan Maternitas

 Membantu klien memperoleh kembali kesehatannya.


 Membantu yang sehat memelihara kesehatan
 Membantu yang tidak bisa disembuhkan untuk mencegah masalah lebih lanjut

Sumber : https://www.academia.edu/34130103/PERSPEKTIF_MATERNITAS Di akses pada


tanggal 19 Juli 2021, pukul 19.47 WITA
MATERI 2 : TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN MATERNITAS
1. Trend dan Issue
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren juga
dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini
yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat.
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik,
hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang
krisis.
Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak, trend
dan issu keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
2. Trend Issue Kepereawatan Maternitas terkait Masalah Kesehatan Wanita
Menurut Menkes RI di pidatonya pada acara Upacara Peringatan Hari Kartini pada 20
April 2018, berdasarkan data Riskesdas 2013, di Indonesia masih terdapat masalah
tingginya angka anemia pada perempuan sebesar 23,9%, anemia ibu hamil 37,1%;
Kurang Energi Kronik (KEK) pada Wanita Usia Subur 20,8%, KEK pada Ibu Hamil
24,2%.
3. Trend Issue Keperawatan maternitas Perawatan ibu hamil
berfokus pada perawatan wanita hamil dan keluarganya Pada seluruh tahap kehamilan
dan kelahiran, termasuk masa empat minggu pertama setelah bayi lahir. Selama periode
prenatal, perawat memberi perawatan pada ibu hamil dan juga memberikan pendidikan
kesehatan untuk membantu klien dan keluarganya dalam menghadapi persalinan. Upaya
yang dilakukan perawat ini berpotensi membuat perbedaan yang signifikan, bukan saja
dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya, tetapi juga kesehatan masyarakat.

1. Trend dan Issue keperawatan maternitas berbasis komunitas Banyak kita temui
dimasyarakat ibu hamil maupun ibu nifas mengalami kesulitan dalam merawat diri
sendiri pada saat hamil maupun merawat bayi setelah melahirkan, sebagai seorang
perawat yang berkompeten dalam bidang maternitas kita wajib membantu kesulitan
yang dialami oleh ibu hamil maupun ibu nifas.
Ada beberapa kesulitan yang dialami oleh para bumil maupun ibu nifas diantaranya :
a. Ketidaktahuan ibu hamil tentang makanan apa yang harus dikonsumsi pada saat
hamil Langkah kongkrit yang harus kita lakukan jika menemukan hak tersebut kita
bisa melakukan kegiatan pendidikan kesehatan mengenai makanan yang baik
dikonsumsi ibu pada saat hamil
b. Kebingungan ibu nifas jika ASI tidak keluar Masalah ini sangat sering menimpa ibu
dengan kelahiran anak pertama, kita disini sebagai perawat bisa membantu ibu tersebut
untuk mengeluarkan ASI nya salah satu caranya yaitu dengan perawatan payudara dan
pijat oksitosin

2. Trend dan isuue keperawatan maternitas tentang spesialisasi perawatan Perkembangan


era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan
dengan perkembangan keperawatan di Negara yang telah berkembang banyak
teknologi modern yang bisa membantu para petugas kesehatan dalam mengiringi
kehamilan serta persalinan pada ibu.

Tekhnologi dan cara-cara baru yang berkembang saat ini adalah diantaranya :

a. Alat Kontrasepsi Implan Terbaru UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi


implant atau susuk KB generasi ke tiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat
kontresepsi ini bisa bertahan hingga 7 tahun di badingkan implant saat ini yang ber
umur 5 tahun. Penemuan ini hasil dari penelitian dari jurusan Farmatologi dan
Toksikologi UGM.

b. Water Birth Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air,
manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan
dengan proses persalinan menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan mempermudah
proses mengejar sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, di
dalam air proses proses pembukaan jalan lahir akan lebih cepat.

c. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah


alat USG yang berkemampuan menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini
janin dapat terlihat utuh dan jelas seperti layaknya bayi yang sesungguhnya ( DrJudi
Januadi Endjun S.pog ). Alat USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh
bayi berikut gerak- geriknya teknologi 3 dan 4 dimensi menjadi pelengkap bila di duga
janin dalam keadaan tidak normal dan perlu di cari kelainan bawaannya seperti bibir
sumbing, kelaina pada jantung dan sebagainya. Secara lebih detail kelebihan USG
( Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini pada janin dapat terbaca secara lebih akurat, karena
teknologi ini dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan diagnosa. d. Pil KB
Terbaru Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan
perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat tambahan
dalam suatu kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil yang
membuat seseorang merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru dorspirenone
yaitu homon yang sangat menyerupai progesteron salah satu hormon dalam tubuh.
Dorspirenone mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron
alami dengan karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik tidak
memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid dengan sifat
antineralokortikoid. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan
yaitu tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala kembung, Haid menjadi teratur,
mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid, tidak menaikan tekanan
darah dengan androgennya. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat
tambahan yaitu mengurangi jerawat, dan mempercantik rambut dan kulit.

3. Trend dan issue keperawatan maternitas tentang sistem pembayaran dan asuransi Di
Indonesia ada bermacam-macam asuransi yang disediakan oleh pemerintah
diantaranya :

a. Jampersal Jaminan persalinan (khusus untuk ibu melahirkan) Program Jaminan


Persalian (Jampersal) adalah jaminan pembiayaan persalinan yang meliputi
pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan
KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir. Jampersal diperuntukkan bagi
seluruh ibu hamil yang belum memiliki jaminan persalinan. Sasaran yang dijamin
Jampersal antara lain:

1) Ibu hamil

2) Ibu bersalin

3) Ibu nifas (sampai 42 hari setelah melahirkan)


4) Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari.

Adapun jaminan pembiayaannya meliputi :

1) Pemeriksaan kesehatan

2) Pertolongan persalinan

3) Pelayanan nifas

4) Pelayanan KB pasca persalinan

5) Pelayanan bayi baru lahir Peserta program Jampersal adalah seluruh ibu hamil yang
belum memiliki jaminan persalinan (tidak tertanggung di dalam kepesertaan ASKES,
Jamkesmas, Jamkesda, Jamsostek dan asuransi lainnya).

Pelayan yang didapat oleh peserta Jampersal meliputi:

1) Pemeriksaan kehamilan (ANC) sekurang-kurangnya 4 kali (1kali di trimester I, 1


kali di trimester II, dan 2 kali di trimester III)

2) Persalinan normal

3) Pelayanan nifas normal

4) Pelayanan bayi baru lahir normal

5) Pemeriksaan kehamilan resiko tinggi

6) Pelayanan pasca keguguran

7) Persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar

8) Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi dasar


9) Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan resiko tinggi

10) Penanganan rujukan pasca keguguran

11) Penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET)


12) Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensi

13) Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi komprehensif

14) Pelayanan KB pasca persalinan Pelayanan Jampersal tidak mengenal batas


wilayah, artinya peserta berhak mendapatkan pelayanan dimanapun berada dengan
menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) / Identitas diri lainnya

Sumber : https://pdfcoffee.com/trend-issue-keperawatan-maternitasdocx-pdf-free.html
diakses pada tanggal 19 Juli 2021, pukul 19.50 WITA
MATERI 3 : ETIK DAN ASPEK LEGAL DALAM KEPERAWATAN MATERNITAS

1. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu Etos Berhubungan dengan pertimbangan
pembuatan keputusan benar tidaknya suatu perbuatan. Hal yang berhubungan dengan
pertimbangan perawatan yang mengarah ke pertanggungjawaban moral yang mendasar
asuhan keperawatan.
2. Penerapan Etika Dalam Keperawatan Maternitas
- Terhadap Individu
a. Wajib menghormati kepercayaan individu.
b. Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu.
c. Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.
- Terhadap Praktik Keperawatan
a. Bertanggung jawab melaksanakan tugas.
b. Wajib memelihara standar keperawatan.
c. Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung
jawab.
- Terhadap Profesi
a. Membantu perkembangan profesi.
b. Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan.
c. Meciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari segi sosial dan
ekonomi.
- Terhadap Profesi Lain
Mampu bekerjasam dengan membina hubungan baik masyarakat, bangsa dan
negara.
3. Masalah Etika Dalam Keperawatan Maternitas
- Masalah Etika Ringan
a. Membicarakan rahasia klien
b. Membentak klien yang gelisah
c. Membantu klien partus tanpa tabir
- Masalah Etik Kompleks
a. Abortus
b. Amniosintesis
4. Kebijakan Pelayanan Keperawatan Maternitas
a. Memberikan pelayanan tenaga terlatih
b. Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat
c. Meningkatkan penerimaan gerakan KB
d. Memberikan pendidikan dukun beranak
e. Meningkatkan system
5. Peranan Perawat Dalam Keperawatan Maternitas
Suatu perilaku yang diharapkan, yang dikaitkan dengan standar, merefleksikan
tujuan dan nilai yang dilaksanakan pada situasi tertentu.
6. Peran Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Maternitas
Peranan atau tingkah laku perawatan yang diharapkan dan dinilai oleh masyarakat
dalm memberikan pelayanan ibu dan bayi baru lahir:
a. Sebagai pelaksana keperawatan (caregiver)
b. Sebagai pendidik (teacher)
c. Sebagai communicator
d. Sebagai penasehat (counselor)
e. Sebagai researcher
f. Sebagai pembela (advocate)
g. Sebagai manajer
7. Lingkup Peran Maternitas
a. Membantu klien memperoleh kembali kesehatannnya
b. Membantu yang sehat memelihara kesehatannya
c. Membantu yang tidak bias disembuhkan untuk mencegah masalah lebih lanjut
8. Kegiatan Dalam Keperawatan Maternitas
a. Promotif
b. Preventif
c. Kuratif
d. Rehabilitatif
9. Pelayanan Keperawatan Maternitas Terlambat
a. Identifikasi risiko tinggi dan komplikasi obstetri (provider)
b. Pengambilan keputusan (pasien/klien dan keluarga)
c. Dating ke pusat rujukan (geografi, transportasi)
d. Penanganan di tempat rujukan (rumah sakit)
10. Falsafah Keperawatan Maternitas
a. Keperawatan maternitas dipusatkan pada:
- Keluarga dan masyarakat askep yang holistic
- Menghargai klien dan keluarga
- Klien, keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai
b. Setiap individu berhak lahir sehat-optimal
- Wanita hamil dan bayi yang di kandungnya
- Wanita pasca persalinan beserta bayinya
c. Pengalaman: kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan merupakan tugas
perkembangan keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.

Sumber : http://dinnyanggraini.mahasiswa.unimus.ac.id/keperawatan-maternitas/standar-etik-
dan-aspek-legal-dalam-keperawatan-maternitas/ diakses pada tanggal 19 Juli 2021, pukul
19.40 WITA
MATERI 4 : CARING DALAM KEPERAWATAN MATERNITAS

A. Pengertian Caring
1. Caring merupakan sentral untuk praktek keperawatan, seorang perawat dituntut
untuk lebih peduli kepada pasien. (Watson dalam Toney & Alligood, 2006).
2. Tujuan perilaku caring adalah memberikan asuhan fisik dengan memperhatikan
emosi sambil emningkatkan rasa aman dengan menunjukkan perhatian,
perasaan empati dan cinta yang merupakan kehendak keperawatan.
3. Caring membuat perhatian, motivasi dan arahan bagi klien untuk melakukan
sesuatu
Beberapa pengertian tentang caring diatas, dapat disimpulkan bahwa caring adalah
sikap kepedulian perawat terhadap klien dalam pemberian asuhan keperawatan dengan
cara merawat klien dengan kesungguhan hati, keikhlasan, penuh kasih sayang, baik
melalui komunikasi, pemberian dukungan maupun tindakan secara langsung.
B. Perkembangan Teori Caring
1. Teori caringmenurut Leininger
Leininger (1981) menggambarkan caring sebagai kegiatan perawat profesional
dan membantu klien berkaitan dengan nilai dan tujuan ingin dicapai individu
maupun kelompok. Karakteristik caring terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
a) Profesional caring
b) Scientific caring
c) Humanistic caring
2. Teori caring menurut Watson
Sebagian dari asumsi Watson yang mendasari nilai-nilai asuhan manusia dalam
keperawatan, yaitu:
a) Kasih sayang dan cinta merupakan kekuatan kosmik yang paling universal
dan misterius yang tersusun atas energi psikis universal dan primal.
b) Setiap individu harus lebih menyayangi dan mencintai untuk memelihara
humanitas mereka agar dapat
c) Hal yang penting sebelum seseorang bisa menghargai dan merawat orang lain
dengan belas kasih yang penuh martabat sayangi dan cintai diri sendiri.
d) Esensi dari keperawatan dan merupakan fokus yang utama yang penyatu
dalam praktik keperawatan adalah kasih sayang
e) Dengan meningkatnya penggunaan teknologi medis dan batasan birokrasi-
manajerial institusi, peran merawat mungkin akan terancam dan mengalami
penurunan dalam sistem layanan kesehatan
f) Kontribusi moral, sosial dan ilmiah dalam keperawatan terhadap manusia dan
masyarakat terletak pada komitmen yang ideal tentang perawatan manusia
dalam teori, praktik dan penelitian.
Watson menerapkan beberapa prinsip holografis dasar kedalam perawatan
transpersonal, yaitu:
a) Kesadaran merawat-menyembuhkan yang utuh terkandung dalam suatu waktu
perawatan tunggal.
b) Merawat dan menyembuhkan adalah saling berhubungan dan berhubungan
dengan manusia lain, lingkungan dan dengan energy alam semesta yang lebih
tinggi.
c) Kesadaran merawat-menyembuhkan manusia atau sebaliknya dari perawat
dikomunikasikan kepada orang yang mendapatkan perawatan
d) Kesadaran merawat-menyembuhkan diberikan secara temporer dan spesial:
seperti kesadaran yang ada sepanjang waktu dan ruang
Watson mengungkapkan bahwa keperawatan adalah ilmu tentang manusia,
tentang pengalaman, sehat sakit serta penyembuhan yang diperantarai oleh
transaksi perawatan manusia yang profesional, personal, ilmiah, estetik dan etik.

Dalam interaksi manusia transpersonal,perawat menggunakan sepuluh faktor perawtan


sebagai pedoman dalam interaksi perawat-klien yang didasarkan pada kepekaan
terhadap diri dan orang lain, yaitu:
a) Membentuk nilai-nilai sistem humanistik dan altruistic
b) Memelihara kejujuran dan harapan
c) Membutuhkan kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain
d) Meningkatkan hubungan kepedulian pada manusia yang membantu dan
percaya
e) Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan positif maupun negatif

Asumsi dasar teori Watson, terletak pada tujuh asumsi dasar yang menjadi kerangka
kerja dalam pengembangan teori:

a) Caring dapat dilakukan dan dipraktikan secara interpersonal


b) Caring meliputi factor-faktor caratif yang di hasilkan dari kepuasan terhadap
pemenuhan kebutuhan dasar manusia
c) Caring yang efektif akan meni ngkatkan status kesehatan dan perkembangan
individu dan keluarga
d) Respon caring
e) Caring environment
f) Caring bersifat healt hogenic “daripada sekedar curing”.
g) Caring merupakan inti dari keperawatan
 Sikap perawat dalam praktik keperawatan yang berkaitan dengan Caring
adalah dengan kehadiran, sentuhan kasih sayang, selalu mendengarkan
dan memahami klien (Potter & Perry, 2009)
 Kehadiran adalah saat dimana perawat dan klien bertemu yang menjadi
sarana agar lebih dekat dan bisa menyampaikan manfaat caring
 Sentuhan merupakan salah satu cara pendekatan yang menentukan,
perawat bisa mendekatkan diri kepada klien agar bisa menunjukkan
perhatian dan memberi dukungan
 Pembicaraan dengan klien harus benar-benar didengarkan oleh perawat.
Mendengarkan merupakan kunci dari hubungan perawat dengan klien,
karena dengan mendemgarkan kisah/keluhan klien akan membantu klien
mengurangi tekanan terhadap penyakitnya
 Perawat yang mendengarkan klien dengan sungguh-sungguh, akan
mengetahui secara benar dan merespon apa yang benar-benar berarti bagi
klien dan keluarganya (Potter & Perry 2009)
 Bulfin (2005, dalam Potter & Perry 2009) mengemukakan bahwa
memahami klien akan membantu perawat dalam menanggapi persoalan
yang terjadi pada klien.
C. Factor Perilaku Caring

Menurut Watson (2005) factor pem,bentuk perilaku caring yaitu :

a) Membentuk system nilai humanistic-altruistik


b) Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope)
c) Mengembangkan sensitifitas untuk diri sendiri dan orang lain
d) Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust)
e) Meningkatakan dan menerima ungkapan perasaan positif dan negative
f) Menggunakan proses pemecahan masalah kreatif
g) Meningkatkan belajar mengajar trans personal
h) Memfasilitasi lingkungan yang suportif, protectif, atau memperbaiki mental, fisik,
sosiokultural, dan spiritual.
i) Membantu memuaskan kebutuhan manusia
D. Proses Keperawatan Dalam Teori Caring

Watson (1979 dalam Muchlisin & Ichsan, 2008) menekankan bahwa proses
keperawatan mempunyai langkah-langkah yang sama sesuai proses riset ilmiah, karena
kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan mendapatkan solusi
yang terbaik. Selanjutnya Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai
berikut:

1. Pengkajian
Watson (1979 dalam Julia, 1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh
perawat yaitu:
o Lower order needs (biophysical needs)
o Lowder order needs (psychophyical needs)
o Higher order needs (psychosocial needs)
o Higher order needs (intrapersonalinterpersonal needs)
2. Perencanaan
Perencanaan membantu dalam menentukan bagaimana variabel akan diteliti atau
diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau desain untuk pemecahan masalah
yang mengacu pada asuhan keperawatan
3. Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi
pengumpulan data
4. Evaluasi
Merupakan proses untuk menganalisa data, juga untuk menilai efek dari intervensi
berdasarkan data.
E. Sikap Caring dalam Keperawatan Maternitas Menurut Jurnal
1. Sikap peduli terhadap pemenuhan kebutuhan klien
2. Bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan klien
3. Ramah dalam melayani klien
4. Sikap tenang dan sabar
5. Selalu siap sedia memenuhi kebutuhan klien

Sumber : http://www.id.scribd.com/presentation/474498178/PPT-MATERNITAS diakses


pada tanggal 19 juli 2021, pukul 19.00 WITA

Anda mungkin juga menyukai