Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

Isolasi Sosial

Disusun Oleh :

M.Berly Barabas

I4051201003

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN


STASE KEPERAWATAN JIWA
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

ISOLASI SOSIAL

A. Definisi
Isolasi sosial adalah kesendirian yang dialami oleh individu dan
dianggap karena orang lain ikut serta sebagai suatu keadaan negatif atau
mengancam ( NANDA-I, 2018).
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang
lain disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian,
dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat,
2011).
Suatu sikap diamana individu menghindari diri dari interaksi dengan
orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak
mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi, atau
kegagalan. Ia mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan
orang lain, yang dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada
perhatian, dan tidak sanggup membagi pengamatandengan orang lain
( balitbang, 2007).
Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang di alami oleh
individu dan dipersepsikan disebabkan orang lain dan sebagai kondisi yang
negatif dan mengancam (Townsend, 2010).
Kondisi isolasi sosial seseorang merupakan ketidakmampuan klien dalam
mengungkapkan perasaan klien yang dapat menimbulkan klien mengungkapkan
perasaan klien dengan kekerasan.Perilaku kekerasan merupakan respon destruktif
individu terhadap stresor (Stuart, 2013).

B. Etiologi
1. Sulit berhubungan/berinteraksi dengan orang lain
2. Tidak mampu berhubungan/berinteraksi yang memuaskan
3. Perasaan malu
4. Perasaan tidak berharga
5. Pengalaman ditolak, dikucilkan, dan dihina
C. Tanda dan Gejala
Mayor

Subjectif : Objektif :
1. Ingin sendiri
1. Menarrik diri
2. Merasa tidak nyaman
2. Menolak melakukan
ditempat umum
interaksi
3. Merasa berbeda dengan
3. Afek datar
orang lain
4. Afek tumpul
5. Tidak ada kontak mata
6. Tidak bergairah atau
lesu

Minor

Subjektif : Objektif :
1. Menolak berinteraksi
1. Menunjukan
dengan orang lain
permusuhan
2. Merasa sendirian
2. Tindakan berulang
3. Merasa tidak diterima
3. Tindakan tidak berarti
4. Tidak mempunyai
sahabat

D. Rentang Respon

Respon adaptif Respon maladaptif

Menyendiri Merasa sendiri Menarik diri

Otonomi Depedensi Ketergantungan

Bekerjasama Curiga Manipulasi

Interdependen Curiga

Rentang Respon isolasi sosial (townsend, 1998 (dalam Nita Fitra, 2012)
Berikut ini akan dijeaskan tenatang respons yang terjadi pada isolasi sosial:

 Respon adaptif
Respon yang masih dapat diterima oleh norma – norma social dan
kebudayaan secara umum serta masih dalam batas normal dalam
menyelesaikan masalah
1. Menyendiri : respons yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan
apa yang telah terjadi dilingkungan sosialnya.
2. Otonomi : kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan
ide, pikiran, perasaan dalam hubungan social.
3. Bekerjasama : kemampuan individu yang saling membutuhkan satu
sama lain.
4. Interdependen : saling ketergantungan antara individu dengan orang lain
dalam membina hubungan interpersonal.

 Respon maladaptif
Respon yang diberikan individu yang menyimpang dari norma social. Yang
termasuk respon maladaptive adalah :
1. Menarik diri : seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina
hubungan secara terbuka dengan orang lain.
2. Ketergantungan : seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri
sehingga tergantung dengan orang lain.
3. Manipulasi : seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek
individu sehingga tidak dapat membina hubungan social secara
mendalam.
4. Curiga : seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang
lain.

E. Pohon Masalah

Risti mencederai diri sendiri,orang lain dan linkungan


Defisit Perawawtan Diri PPS : Halusinasi

Intoleransi Aktivitas Isolasi sosial

Harga Diri Rendah

Koping individu tidak efektif koping keluarga tidak efetif

F. Masalah Keperawatan yang muncul


1. Isolasi sosial
2. Harga diri rendah kronis
3. Perubahan persepsi sensori: halusinasi
4. Koping individu tidak efektif
5. Koping keluarga tidak efektif
6. Intoleransi aktifitas
7. Defisit Perawatan diri
8. Risiko tinggi menciderai diri, orang lain, dan lingkungan

G. Diagnosis Medis Terkait


1. Skizofrenia
2. Psikotik akut
3. Penyakit fisik
4. Perubahan penampilan (akibat kecelakaan atau bencana )

H. Diagnosa Keperawatan Utama


Isolasi sosial

I. Tujuan Asuhan Keperawatan


1. Kognitif, klien mampu:
a. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
b. Mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
c. Memiliki keberanian berinteraksi
d. Memiliki motivasi berinteraksi
e. Memiliki inisiatif berinteraksi
2. Psikomotor, klien mampu:
a. Melakukan interaksi dengan orang lain
b. Melakukan kegiatan bersama orang lain
c. Melakukan kegiatan sosial
3. Afektif, klien mampu:
a. Merasakan manfaat dari latihan besosialisasi
b. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain
J. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Pengkajian: kaji tanda dan gejala isolasi sosial serta penyebabnya
b. Diagnosis: jelaskan proses terjadinya isolasi sosial
c. Tindakan:
1) Diskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang lain
2) Diskusikan keuntungan melkukan kegiatan bersama orang lain
3) Latih klien berkenalan
4) Latih klien bercakap-cakap daat melakukan kegiatan sehari-hari
5) Latih kegiatan sosial: berbelanja, ke rumah ibadah, ke arisan, ke bank,
dan lain-lain.
K. Tindakan Kolaborasi
1. Melakukan kolborasi degan dokter menggunakan ISBAR dan TbaK.
2. Memberikan program terapi dokter (obat): Edukasi obat dan memberikan
obat sesuai denagn konsep safety pemberin obat
3. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat

DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses: definitions and


classification 2018-2020. Jakarta: EGC.

Fitria, Nita. 2012. Prinsip Dasar dan Amplikasi Penulisan Laporan


Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan. Jakarta: Salemba Medika.
Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN(Basic
Course). Jakarta: EGC

Townsend, MC. (2010). Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana Asuhan &


Medikasi Psikotropik. Jakarta : EGC

Stuart, G. W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai