Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ASKEP

MENGURANGI STRES AKIBAT HOSPITALISASI

DOSEN PENGAMPU:
Heyni F Kereh. S.Kep,Ns.,M.Kes

DISUSUN OLEH:
NAMA : IVY TANGKABIRINGAN
NIM : 19 18 0031
TK/SEMESTER : II/IV

AKADEMI KEPERAWATAN RUMKIT TK.III MANADO


MEI 202I
A.HOSPITALISASI

1.PENGERTIAN HOSPITALISASI

Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah
sakit.Menurut WHO, hospitalisasi merupakan pengalaman yang mengancam, ketika anak
menjalani hosptalisasi karena stresor yang dihadapi dapat menimbulkan perasaan tidak aman.
Perasaan tidak aman tersebut akan memberikan dampak bagi fisik maupun psikologis bagi anak.

Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat,
sehingga mengharuskan seorang anak untuk tinggal dirumah sakit yang akan menjalani terapi
dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Selama proses tersebut, anak dan
orangtua dapat mengalami berbagai kejadian yang menurut berbagai penelitian diitunjukkan
dengan pengalaman yang sangat traumatik dan penuh dengan stress (Supartini, 2012).

Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak,saat anak sakit dan dirawat dirumah
sakit.Keadaan ini terjadi karena anak mengalami perubahan dari keadaan sehat dan rutinitas
lingkungan serta mekanisme koping yang terbatas dalam menghadapi stressor.Stressor utama
dalam hospitalisasi adalah perpisahan,kehilangan kondisi dan nyeri
(Wong,Hockenberry&Marylin,2007).

B. TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRASEKOLAH

Pertumbuhan dan perkembangan menurut Wong (2008), pertumbuhan adalah


bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya
karena adanya multiplikasi (bertambah banyak sel ) sel –sel tubuh dan juga bertambah besarnya
sel. Adanya multiplikasi dan pertambahan ukuran sel berarti ada pertambahan secara kuantitatif
dan hal tersebut terjadi sejak terjadinya konsepsi, yaitu bertemunya sel telur sperma hingga
dewasa .
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan,dan diramalkan sebagai hasil dari
proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ – organ, dan sistemnya yang terorganisasi.Anak
prasekolah adalah anak yang mempunyai rentang usia tiga sampai lima tahun Wong (2008).
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia pra sekolah meliputi :

a) Motorik Kasar

Pada usia 3 tahun anak prasekolah mampu mengendarai sepeda roda tiga, melompat dari
langkah dasar, berdiri pada satu kaki untuk beberapa detik dengan seimbang. Menaiki tangga
dengan kaki bergantian. Pada usia 4 tahun anak mampu melakukan loncatan dan lompatan
dengan satu kaki dengan tali serta menangkap bola dengan baik, pada usia 5 tahun anak
melompat tali dengan kaki bergantian, dan mulai main papan luncur dan berenang (Wong, 2008).

b) Motorik Halus

Membangun menara dari 9 atau 10 kotak membangun jembatan dengan 3 kotak,secara


benar masuk biji-bijian kedalam botol berleher sempit, dalam menggambar menirukan lingkaran
(Wong, 2008).

c) Bahasa

Mempunyai perbendaharaan 900 kata, menggunakan kalimat lengkap dari 3 sampai 4


kata, dan hanya memasukkan kata-kata terpenting untuk menyampaikan sebuah makna. Bicara
tanpa henti dan tanpa peduli apakah seseoraang memperhatikkannya (Wong, 2008).

d) Kognitif

Berada dalam fase perceptual egosentrik dalam berfikir dan berperilaku, mulai
memahami waktu. Bicara tentang masa lalu dan masa depan sebanyak masa kini (Wong,2008).

e) Citra tubuh

Masa prasekolah memainkan peranan penting dalam perkembangan citra tubuh, seiring
meningkatnya pemahaman bahasa. Anak prasekolah mengenali bahwa individu memiliki
penampilan yang diinginkan dan yang tidak 8 diinginkan. Pada usia 5 tahun anak mulai
membandingkan ukuran tubuhnya dengan teman dan bisa menjadi sadar bahwa mereka tinggi
atau pendek (Wong, 2008).

f) Kemampuan Sosial

Lebih memperlihatkan kemandirian seperti mampu menyikat gigi dan berpakaian sendiri.
Cenderung banyak menuntut tetapi juga bersemangat untuk diajak berkerjasama, kadang
berperilaku tidak sopan. Semakin kita bereaksi emosional. maka semakin dia akan berkelakuan
buruk. Anak ingin disukai dan ingin menyenangkan teman-temannya, serta berharap memiliki
teman dekat. Mengerti tentang hal sehari-hari seperti makanan. uang dan konsep waktu.
memiliki rasa kepemilikan, dimana ia akan memandang segala sesuatu sebagai miliknya.
Memiliki rasa simpati dan rasa sedih ketika seseorang atau apapun berada di dalam kesusahan
atau kesedihan, hal Ini yang anak harapkan dari orang disekitarnya ketika berada dalam situasi
yang sama. Sadar akan seksualitas dan memiliki rasa ingin tahu alami mengenal hal tersebut.
Memperlihatkan ketertarikan yang tinggi dalam bernyanyi, menari, dan akting. Penuh dengan ide
imajinatif mencoba untuk membedakan antara khayalan dan kenyataan (Wong, 2008).

g) Tidur dan Aktivitas

Pola tidur sangat bervariasi tetapi rata-rata anak prasekolah tidur sekitar 12 jam dalam
semalam dan jarang tidur disiang hari. Tingkat aktivitas masih tetap tinggi, meskipun aktivitas
yang tenang, seperti menonton televisi (Wong,2008).

C. DAMPAK HOSPITALISASI

Dampak Hospitalisasi menurut Kyle (2008), stressor yang dialami anak selama
hospitalisasi dapat menyebabkan berbagai reaksi anak dapat bereaksi menjadi stress karena
hosptalisasi sebelum mereka masuk, selama hospitalisasi dan setelah keluar dari rumah sakit.
Respon anak terhadap stressor rasa takut, kecemasan saat perpisahan, dan kehilangan kendali
juga akan beragam tergantung dengan umur dan tingkat perkembangan mereka.
D.ASUHAN KEPERAWATAN HOSPITALISASI PADA ANAK

1.PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Menurut Kyle & Susan (2015), pengkajian kesehatan yang menyeluruh dan akurat
merupakan dasar bagi asuhan keperawatan yang lengkap. Pengkajian kesehatan ini, seharusnya
meliputi riwayat kesehatan menyeluruh dan pemeriksaan fisik.

a. RIWAYAT KESEHATAN

1) DEMOGRAFI :

Meliputi nama anak, usia, jenis kelamin, dan informasi demografi lain.

2) KELUHAN UTAMA :

Meliputi keluhan yang dirasakan anak, catat sesuai dengan yang disampaikan anak atau
orangtua.

3) RIWAYAT PENYAKIT SAAT INI :

Meliputi durasi, pengobatan sebelumnya, segala hal yang mengurangi dan memperburuk
masalah kesehatan.

4) RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU :

Meliputi riwayat prenatal, riwayat perinatal, riwayat kesakitan dimasa lalu, masalah
tumbuh kembang, riwayat alergi makanan dan obat, status imuisasi.

5) RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA :

Meliputi usia dan status kesehatan orangtua, saudara kandung, dan anggota keluarga lain.

6) TINJAUAN SISTEM :

Mengkaji tentang riwayat baik pada masa lalu maupun sekarang yang berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan, kulit, kepala dan leher, mata dan penglihatan, telinga dan
pendengaran, mulut dan gigi, sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinal,
sistem genitourinaria, dan sistem muskuloskeletal.
7) RIWAYAT PERKEMBANGAN :

Mengkaji tentang kemampuan motorik kasar, keterampilan motorik halus yang sudah
dicapai, kemampuann perawatan diri, toilet trainingg, keterampilan makan, dan keterampilan
sosial.

8) RIWAYAT FUNGSIONAL :

Melakukan pengkajian mengenai pola kebiasaan sebelum sakit dan saat atau setelah
sakit meliputi,nutrisi, eliminasi, aktivitas dan olahraga, perilaku tidur, perawatan kebersihan diri,
dan aspek psikososial.

b. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik meliputi penampilan umum, tanda-tanda vital (suhu, denyut jantung,
pernapasan dan tekanan darah), pengukuran tubuh (berat badan, panjang atau tinggi badan,
lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar perut dan lingkar dada) dan pengkajian secara sistematis
headto toe.

2.DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut (Perry & Potter,2002),diagnosa keperawatan yang dapat diangkat adalah sebagai
berikut :

a. Kecemasan berhubungan dengan lingkungan rumah sakit.


b. Kecemasan berhubungan dengan efek perpisahan dengan keluarga.
c. Kurang aktivitas bermain berhubungan dengan perawatan yang lama.

Menurut Wong (2009), diagnosa keperawatan yang lazim muncul pada anak yang mengalami
hospitalisasi yaitu:

a. Ansietas/ takut berhubungan dengan perpisahan dengan rutinitas, prosedur tindakan,


kejadian yang menimbulkan distres, perpisahan dengan orangtua, dan lingkungan yang
tidak dikenal.
b. Nyeri yang berhubungan dengan cidera, prosedur tindakan.
c. Defisit aktivitas pengalihan yang berhubungan dengan gangguan mobilitas, gangguan
muskuloskeletal, tirah baring di rumah sakit, efek dari penyakit.
d. Intoleransi aktivitas yang berrhubungan dengan kelemahan umum, kelelahan,
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
e. Resiko cidera/ trauma yang berhubungan dengan lingkungan yang tidak dikenal, terapi,
dan peralatan yang berbahaya.

3. PERENCANAAN KEPERAWATAN

Perencanaan keperawatan adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah yang


merupakan keputusan awal tentang sesuatu yang akan dilakukan, bagaimana dilakukan, kapan
dilakukan, dan siapa yang melakukan dari semua tindakan keperawatan (Dermawan, 2012).

4. TINDAKAN KEPERAWATAN

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat


untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi. Dalam melakukan
implementasi pada anak, harus menerapkan prinsip atraumaticcare, hal ini karena perawatan
pada anak tidak boleh menimbulkan trauma pada anak. Selain itu, implementasi pada anak
diperlukan untuk melibatkan orangtua, karena orang tua yang akan melakukan perawatan di
rumah dan orangtua sebagai mekanisme koping anak (Dermawan, 2012).

5.EVALUASI

Evaluasi adalah membandingkan suatu hasil atau perbuatan dengan standar untuk tujuan
pengambilan keputusan yang tepat sejauh mana tujuan tercapai. Efektifitas intervensi
keperawatan ditentukan dengan pengkajian ulang yang kontinu. Pengkajian ulang meliputi
keluhan yang dirasakan anak setelah diberikan intervensi dan juga membandingkan kondisi anak
saat dilakukan evaluasi dengan kriteria keberhasilan pada rencana keperawatan
(Dermawan,2012).
REFERENSI

jtptunimus-gdl-aisahamini-8324-3-9.-bab-ii (1).pdf

https://www.google.com/url?q=http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2121/1/KTI%2520UTUH
%2520FARIDA%2520-%2520Copy.pdf&usg=AOvVaw3IHm3_Yhshbyzk3QmO9SDm

Anda mungkin juga menyukai