Anda di halaman 1dari 1

Nama : Indriyani Wahyuni

Mandadung

NIM: 22061826
Fakultas: Keperawatan
Mata Kuliah: Pendidikan Agama Buddha dan Filsafat Timur

Ketuhanan dalam Agama Buddha


Dalam agama Buddha ada beberapa sebutan Tuhan yaitu Parama, Buddha, Sanghyang Adi
Buddha, Hyang Tathagata. Konsep Tuhan dalam agama Buddha berbeda dengan ajaran agama
lainnya. Agama Buddha lebih menekankan pada ajaran kebaikan demi mencapai kebahagiaan
yang mutlak dan sempurna. Ajaran tersebut diajarkan lebih dari 2.500 tahun yang lalu di India
oleh Sidharta Gautama atau yang dijuluki Sang Buddha. Sang Buddha bukanlah dewa karena
penganut Buddhisme tidak percaya atas dewa tertentu, melainkan makhluk luar biasa yang
mengajarkan untuk fokus pada kedamaian batin dan kebijaksanaan. Tujuan dalam agama
Buddha yaitu Nibbana, orang yang melakukan meditasi sebagai pemusatan pikiran untuk
memperoleh ketenangan tingkat tertinggi. Ajaran Buddha tetap mengakui bahwa Tuhan adalah
Esa, hal itu tertulis dalam kitab suci Udana yang berbunyi:
Sang Bhagava mengucapkan sebait syair Udana: “Para Bhikkhu. Ada sesuatu yang tidak
dilahirkan. Tidak menjelma. Tidak terciptakan. Tidak bersenyawa. Para Bhikkhu, jika tidak
ada yang dilahirkan, tidak dijelma, tidak dicipta, tidak disenyawa, maka tidak akan ada yang
terlepas dari kelahiran, penjelmaan, ciptaan, persenyawaan. Tetapi, para Bhikkhu, oleh karena
tidak ada dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, tidak bersenyawa... maka, pembebasan
dari kelahiran, penjelmaan, ciptaan, persenyawaan merupakan sesuatu yang nyata.” (Udana,
VIII: iii)
Keesaan Tuhan dalam agama Buddha lebih ditekankan pada konsep Impersonal Good atau
Brahma Nirguna. Dia yang dilukiskan sebagai Annata, sesuatu yang berwujud tanpa sosok dan
tidak bisa disamakan dengan apapun. Dia yang ada dimana-mana dan tidak kemana-mana.

Anda mungkin juga menyukai