Anda di halaman 1dari 3

Asma Dalam Kehamilan

Kamis, 18 Desember 2008 04:10 Administrator

Asma dalam kehamilan adalah gangguan inflamasi kronik jalan napas terutama sel mast dan
eosinofil sehingga menimbulkan gejala periodik berupa mengi, sesak napas, dada terasa
berat, dan batuk yang ditemukan pada wanita hamil. (1)

Etiologi asma bronkial :


1. Reaksi imunologi (alergi) dimana IgE meninggi.
2. Faktor genetik.
3. Gabungan antara reaksi imunologi dan genetik.

Kriteria diagnostik asma bronkiale :


Batuk, sesak, wheezing, hiperventilasi, dispnea, takipnea, ortopnea, ekspirasi memanjang,
sianosis, takikardi persisten, penggunaan obat bantu pernapasan, kesukaran bicara, dan
pulsus paradoksus. (1,2,5)

Indikasi masuk rumah sakit : (1,3)


- Asma akut dengan bronkodilator yang tidakk membaik
- Takikardi persisten
- Dispnea
- Hipertensi
- Pulsus paradoksus
- Sianosis
- Hipoksemia (PO2 kurang 70 mmHg)
- Hiperkapnia (PCO2 kurang 38 mmHg)
- Emfisema subkutan

Pemeriksaan penunjang :
- Uji faal paru

Inform konsen (perlu)

Penatalaksanaan : (1,2,3)
Prinsipnya tidak berbeda dengan asma lain. Sedapat mungkin menggunakan obat oral sedikit
mungkin. Obat yang terpilih yaitu golongan bronkodilator seperti agonis beta-2 inhalar dengan
atau steroid.

Penatalaksanaan Asma Akut


___________________________
- O2 4-6 liter per menit
- Beta-2 agonis : salbutamol 5 ml; feneterool 2,5 mg; terbutalin 10 mg dengan
   inhalasi nebolisasi dapat diulang setiap 20 menit dalam 1 jam; parenteral,
   subkutan, intravena. Terbutalin 0,25 mg dalam dekstran 5% pelan-pelan.
- Aminofilin bolus intravena 5-6 mg/kgbb. BBila sudah menggunakan aminofilin
   kurang 12 jam berikan setengah dosis saja.
- Kortikosteroid sistemik.

Penataksanaan Asma Kronik


_________________________
- Desensitasi alergen : teofilin 800-1200 mmg/hr (oral)
- Terbutalin 2,5-5 mg
- Prednison 30-60 mg per hari (oral)
- Betametrion inhalar 100 mg.

Persalinan biasanya dapat berlangsung akan tetapi bila penderita masih dalam serangan
dapat diberikan pertolongan tindakan berupa ekstraksi vakum atau forceps. Tindakan seksio
sesar atas indikasi asma jarang atau tidak pernah dilakukan. (4
PENTING:
. Adalah penting untuk melanjutkan memakai obat asma selagi Anda hamil.
. Perlu mendiskusikan mengenai sebuah rancang tindak dengan dokter Anda.
. Adalah aman untuk menyusui anak meskipun Anda memakan obat asma.
Asma
Terlepas apakah seseorang sedang hamil atau tidak, perawatan asma pada dasarnya sama.
Perawatannya bertujuan untuk mengendalikan asma dan mencegah terjadinya serangan asma.
Serangan asma terjadi ketika saluran pernafasan berhubungan dengan sebuah .faktor pemicu..
Terjadi peradangan (memerah dan terasa sakit) serta penyempitan saluran pernafasan yang
disebabkan oleh membengkaknya lapisan dalam saluran pernafasan, pembentukan lendir yang
berlebihan dan terjadinya kejang otot pada dinding saluran pernafasan.
Asma dan Kehamilan
Asma yang terkendali dengan baik tidak memiliki efek yang berarti pada wanita yang hamil,
melahirkan ataupun menyusui.
Asma mungkin membaik, memburuk atau tetap tidak berubah selama masa hamil, tetapi pada
kebanyakan wanita gejala-gejalanya cenderung meningkat selama tiga bulan terakhir dari masa
kehamilan. Dengan bertumbuhnya bayi dan membesarnya rahim, sebagian wanita mungkin
mengalami semakin sering kehabisan nafas. Tetapi ibu-ibu yang tidak menderita asmapun
mengalami hal tersebut karena gerakan diafragma/sekat rongga badan menjadi terbatas. Adalah
penting untuk memiliki sebuah rancang tindak asma dan ini harus ditinjau kembali secara teratur
selama masa kehamilan. Dokter spesialis kebidanan perlu diberitahu bila si pasien meminum
obat cortisone.
Bagi wanita yang mengalami serangan asma yang dahsyat atau tidak stabil meskipun sudah
diadakan pengendalian asma yang terbaik, rancang tindak mereka harus meliputi apa yang
harus dilakukan ketika melahirkan, termasuk pilihan-pilihan jika dilakukan pembiusan. Hal ini
harus diatur dengan konsultasi antara sang ibu, dokter kebidanan dan dokter ahli. Asma yang
tidak dikendalikan ada hubungannya dengan sedikit meningkatnya kelahiran bayi yang berat
badannya rendah dan terjadinya kelahiran sebelum waktunya.
Pengobatan
Pengalaman bertahun-tahun dengan sejumlah besar wanita hamil yang menggunakan obatobatan
asma seperti Ventolin dan Bricanyl telah menunjukkan bahwa obat-obatan ini aman baik
bagi sang ibu maupun si bayi.
Obat-obatan lainnya termasuk tablet-tablet Atrovent, Intal Forte, Becotide, Tilade, Intal Forte,
Becloforte, Pulmicort, dan Prednisolone juga telah digunakan dan tidak menyebabkan peningkatan
angka kelahiran bayi cacat.
Obat-obat golongan Theophyllines (Brondecon, Nuelin dan Theodur) tidak lagi sering digunakan
sekarang dalam pengendalian asma, tetapi bila digunakan ketika masa hamil, kadar darah harus
diperiksa secara teratur oleh dokter Anda, karena hal tersebut dapat berubah-ubah selama masa
hamil.
Melahirkan
Obat penyakit asma tidak menyebabkan kelahiran tertunda atau waktunya bertambah panjang.
Wanita-wanita yang penyakit asmanya dikendalikan dengan baik mempunyai pilihan sama
dalam penggunaan obat penghilang sakit sewaktu melahirkan dan kemungkinan terjadinya
komplikasi waktu melahirkan sama besarnya seperti pada wanita yang tidak berpenyakit asma.
Sangat jarang terjadi serangan asma sewaktu melahirkan, tetapi kalaupun hal itu terjadi,
penanganannya sama dengan penanganan serangan asma pada seseorang yang tidak hamil.
Risiko terhadap bayi dari asma yang tidak dikendalikan lebih mengkhawatirkan dibandingkan
dengan risiko (bila memang ada) dari obat-obatan yang digunakan untuk mengobatinya.
MENOLONG DIRI SENDIRI
Merokok
Bantulah menghindari serangan asma selama masa hamil dengan cara tidak merokok.
Perdarahan vagina (lubang peranakan) dan kelahiran bayi sebelum waktunya lebih banyak erjadi
pada wanita yang merokok. Merokok membatasi pertumbuhan si bayi sehingga berat badannya
berkurang. Merokok ada hubungannya dengan angka kematian janin yang lebih tinggi, kelahiran
mati, dan Sindrom Kematian Bayi secara Mendadak (Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)).
Bayi para perokok lebih besar kemungkinannya menderita asma dan infeksi jalan pernafasan
daripada bayi orang yang tidak merokok.
Mengawasi Pengukuran Tiupan Nafas (.Peak Flow Monitoring.)
Pengawasan pengukuran tiupan nafas dapat membantu selama masa hamil karena hal ini
memungkinkan pengukuran perubahan yang terjadi pada fungsi paru-paru. Kekuatan tiupan
nafas dapat berkurang pada masa akhir kehamilan dan ini normal karena rahim tambah
membesar dan ruang bagi paru-paru untuk mengembang menjadi berkurang. Dengan
melakukan pengukuran fungsi paru-paru anda, perubahan-perubahan yang terjadi dapat terlihat
dengan mudah, dan, dengan adanya rancang tindak asma, pengobatan dapat diubah dengan
mudah dan cepat untuk memastikan bahwa asma yang Anda derita tetap terkendali.
Gerak badan
Ingat bahwa gerak badan dampak rendah (low impact exercise) yang tingkatnya sedang seperti
berjalan dan berenang dapat membantu selama masa hamil.
.
MENYUSUI
Adalah aman untuk menyusui sambil mendapat pengobatan asma. Obat-obat lainnya termasuk
beberapa antibiotik dan obat-obat yang dapat dibeli tanpa memerlukan resep dokter tidak selalu
aman. Sebaiknya Anda selalu merundingkannya dengan dokter atau apoteker anda.

Anda mungkin juga menyukai