Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KASUS ATAU SKENARIO

1. Contoh kasus yang tidak sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2009

Pada tanggal 20 Juni 2035 terjadi gempa bumi dahsyat di Yogyakarta. Gempa terjadi
pada waktu 05:40 wib. Gempa ini berkekuatan 8,5 SR. Gempa ini mengakibatkan hancurnya
rumah-rumah warga yang tidak jauh dari lokasi gempa, gedung-gedung sekolah, bahkan rumah
sakit juga ikut terdampak.

Gempa yang mengakibatkan sekitar kurang lebih 100.000 orang terdampak, dengan
jumlah korban meninggal 80.000 orang, luka berat 15.000 orang, dan yang belum ditemukan
sebanyak 5.000 orang. Pihak BPBD sudah dikerahkan dengan bantuan dari Badan SAR, TNI,
dan tenaga medis serta relawan-relawan.

Dari kondisi di lapangan yang agak sulit diakses karena kerusakan berat membuat para
petugas agak sulit mencapai lokasi kejadian ,khusus nya tenaga medis dari Rumah sakit Bakti
Husada dengan peralatan yang mereka bawa. Karena takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan
para tenaga medis berhenti menunggu bantuan dari team bencana yang lain yang sudah ada di
lokasi untuk menunjukkan jalan. Tiba-tiba ada seorang petugas medis yang karna kelelahan dan
kebetulan mempunyai riwayat penyakit Jantung terkena serangan jantung, akhirnya mereka
membuat keputusan kembali ke RS Bakti Husada untuk mendapatkan pertolongan petugas yang
terkena serangan jantung.

Di tempat yang sama sebelumnya, petugas SAR menjemput tenaga medis yang
menunggu karna tidak bisa lewat jalan yang terkena dampak kerusakan parah tadi.sesampai
disana petugas sudah tidak ada ditempat. Akhirnya team SAR kembali ke tempat lokasi kejadian
untuk melanjutkan evakuasi korban tanpa didampingi tenaga medis.

Di lokasi yang lain petugas medis dari RS Ibu anak membantu korban bencana yaitu
seorang anak berumur 8 tahun yang mengalami luka tertusuk kayu di perut nya. Didampingi oleh
orang tua nya yang selamat dari bencana dan kebetulan seorang pengacara melihat proses
penyelamatan nyawa anaknya yang dilakukan oleh petugas. Karna luka yang begitu parah anak
tersebut tidak terselamatkan. Tiba-tiba sang ayah yang seorang pengacara marah-marah sambil
berkata akan menuntut petugas yang menangani anaknya dengan tuntutan yang berat. Petugas
yang bertugas pasrah dan melanjutkan pekerjaannya.
2. Contoh kasus yang sesuai dengan UU No. 36Tahun 2009 pasal 32

Pada tanggal 22 Desember 2004 terjadi Tsunami di Aceh yang diawali dengan gempa
bumi berkekuatan 9,5 SR. Tsunami itu terjadi pukul 17.00 WIB. Tsunami ini mengakibatkan
hancurnya gedung-gedung perkantoran, gedung sekolah, rumah masyarakat dan rumah sakit ikut
hancur karena tsunami tersebut. Tsunami ini mengakibatkan korban meninggal sebanyak kurang
lebih 1.000 orang, luka berat 20.000 orang, dan korban yang belum ditemukan 3.000.

Dilokasi petugas medis menemukan 1 keluarga berjumlah 4 orang, yang 3 orang teluka
ringan dan 1 orang terluka berat. Dan petugas medis pun langsung membawa korban ke rumah
sakit yang memadai untuk dilakukan tindakan. Sesampainya disana melihat kondisi korban
semakin menurun dokter menyarakan korban masuk ICU (i ntensive care unit).Dokter pun
menyarankan keluarga mengurus administrasi agar korban segera mendapatkan perawatan
intensif. Karena rumah sakit tak melayani pasien BPJS, maka keluarga harus membayar uang
muka untuk pelayanan sebesar RPp. 10.000.00.

Namun keluarga hanya memiliki uang sebesar Rp. 5.000.000 dan menyerahkan ke bagian
administrasi. Dan ternyata uang tersebut ditolak meski keluarga telah berjanji akan melunasinya
segera. Pihak rumah sakit sempat merujuk korban untuk dirawat dirumah sakit yang lain yang
memiliki ICU dan menerima layanan BPJS.

Setelah menelpon sejumlah rumah sakit, keluarga tak juga mendapatkan ruang ICU
kosong untuk merawat korban. Kondisi korban terus menurun hingga akhirnya dokter
menyatakan korban meninggal dunia. Keluarga sangat terpukul atas meninggalnya korban.
Keluarga tak terima dengan perlakuan rumah sakit terhadap korban.

Anda mungkin juga menyukai