Anda di halaman 1dari 14

MATEMATIKA WAJIB KELAS X

BAB 1
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK
LINEAR SATU VARIABEL

Pengertian Nilai Mutlak


Suhu terendah di kota Paris adalah − 15℃ selama musim dingin, sedangkan suhu tertingginya
mencapai 20℃ selama musim panas. Selisih suhu terendah dan tertinggi ini dapat kita hitung
sebagai berikut.

−15℃ − 20℃ = −35℃ atau 20℃ − (−15℃) = 35℃


Akan tetapi, selisih dua bilangan harus dnyatakan dalam bilangan positif. Jadi selisih suhu
terendah dan tertinggi tersebut adalah 35℃. Untuk itu dibutuhkan notasi nilai mutlak sehingga
perbedaan suhu tersebut dapat selalu dinyatakan dalam blangan positif sebagai berikut.
|−15℃ − 20℃| = |−35℃| = 35℃ atau |20℃ − (−15℃)| = |35℃| = 35℃

Nilai mutlak juga digunakan untuk menyatakan jarak suatu bilangan ke titik nol. Jarak titik 5
dengan titik nol adalah 5 satuan, sedangkan jarak titik (−5) dengan titik nol adalah −(−5) = 5
satuan. Jadi, 5 dan −5 mempunyai nilai mutlak yang sama.

Jadi, kita akan menuliskan |𝑥 | sebagai jarak bilangan 𝑥 ke titik nol.

Secara umum, nilai mutlak didefinisikan sebagai berikut.


Definisi Nilai mutlak
Nilai mutlak bilangan real 𝑥, ditulis sebagai |𝑥 |, mempunyai nilai sebagai
berikut.
𝑥, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 ≥ 0
|𝑥 | = {
−𝑥, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 < 0
Definisi di atas dapat diungkapkan dengan kalimat sehari-hari seperti berikut ini. Nilai mutlak
suatu bilangan positif atau nol adalah bilangan itu sendiri, sedangkan nilai mutlak dari suatu
bilangan negatif adalah lawan dari bilangan negatif itu.

Muhammad Arif | SMAN 12 MAKASSAR


MATEMATIKA WAJIB KELAS X

Definisi di atas dapat digambarkan dalam garis bilangan.

Contoh. Tentukan nilai setiap bilangan bertanda mutlak berikut.


a. |5|
b. |0|
c. |−6|

Penyelesaian
a. Cara 1
|5| mempunyai arti sebagai jarak bilangan 5 ke titik nol.

Jadi,|5| = 5
Cara 2
Berdasarkan definisi nilai mutlak, |𝑥 | = 𝑥, untuk 𝑥 ≥ 0, nilai mutlak dari suatu bilangan
positif itu sendiri. Jadi |5| = 5
b. Jarak titik nol terhadap nol adalah nol
Jadi, |0| = 0
c. Cara 1
|−6| mempunyai arti sebagai jarak bilangan −6 ke titik nol

Jadi, |−6| = 6
Cara 2
Berdasarkan definisi nilai mutlak, |𝑥 | = −𝑥, untuk 𝑥 < 0, nilai mutlak dari suatu bilangan
negatif adalah negatif dari bilangan negatif itu sendiri. Jadi, nilainya adalah:
|−6| = −(−6) = 6

Muhammad Arif | SMAN 12 MAKASSAR


MATEMATIKA WAJIB KELAS X

Contoh. Tentukan hasil dari setiap operasi hitung berikut dan nyatakan hasilnya tanpa tanda
mutlak

a. |−5 + 2|
b. |−5|+|2|
c. |−5 − 2|
d. |−5| − |2|

Penyelesaian

a. Hitung operasi bilangan dalam tanda mutlak terlebih dahulu. Lalu, tentukan hasil operasinya
sesuai dengan definisi nilai mutlak.
|−5 + 2| = |−3| = 3

b. Tentukan nilai bilangan sesuai definisi nilai mutlak terlebih dahulu. Lalu, selesaikan operasi
hitungnya.
|−5|+|2| = 5 + 2 = 7
c. Hitung seperti soal (a)
|−5 − 2| = |−7| = 7

d. Hitung seperti soal (b)


|−5| − |2| = 5 − 2 = 3

Contoh. Tentukan hasil dari setiap operasi hitung berikut.


a. 6 − 2|5 − 9|
b. |−3(6 − 8)2 + 9|

Penyelesaian
a. 6 − 2|5 − 9| = 6 − 2|−4|
= 6 − 2(4)
=6−8
= −2

b. |−3(6 − 8)2 + 9| = |−3(−2)2 + 9|


= |−3.4 + 9|
= |−12 + 9|
= |−3|
=3

Contoh. Nyatakan berikut berikut tanpa tanda nilai mutlak

a. |𝑥 + 2|
b. |𝑥 − 3|
c. |2𝑥 + 3|
d. |−2𝑥 + 5|
1 2
e. | 𝑥 − |
2 3

Penyelesaian

a. |𝑥 + 2|
𝑥 + 2, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 + 2 ≥ 0
|𝑥 + 2| = {
−(𝑥 + 2), 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 + 2 < 0

Muhammad Arif | SMAN 12 MAKASSAR


MATEMATIKA WAJIB KELAS X

𝑥 + 2, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ −2
|𝑥 + 2| = {
−𝑥 − 2, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < −2

b. |𝑥 − 3|
𝑥 − 3, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 − 3 ≥ 0
|𝑥 − 3| = {
−(𝑥 − 3), 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 − 3 < 0
𝑥 − 3, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 3
|𝑥 − 3| = {
−𝑥 + 3, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < 3

c. |2𝑥 + 3|
2𝑥 + 3, 𝑗𝑖𝑘𝑎 2𝑥 + 3 ≥ 0
|2𝑥 + 3| = {
−(2𝑥 + 3), 𝑗𝑖𝑘𝑎 2𝑥 + 3 < 0

2𝑥 + 3, 𝑗𝑖𝑘𝑎 2𝑥 ≥ −3
|2𝑥 + 3| = {
−2𝑥 − 3, 𝑗𝑖𝑘𝑎 2𝑥 < −3

3
2𝑥 + 3, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ −
|2𝑥 + 3| = { 2
3
−2𝑥 − 3, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < −
2

d. |−2𝑥 + 5|
−2𝑥 + 5, 𝑗𝑖𝑘𝑎 − 2𝑥 + 5 ≥ 0
|−2𝑥 + 5| = {
−(−2𝑥 + 5), 𝑗𝑖𝑘𝑎 − 2𝑥 + 5 < 0

−2𝑥 + 5, 𝑗𝑖𝑘𝑎 − 2𝑥 ≥ −5
|−2𝑥 + 5| = {
2𝑥 − 5, 𝑗𝑖𝑘𝑎 − 2𝑥 < −5
5
−2𝑥 + 5, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≤
|−2𝑥 + 5| = { 2
5
2𝑥 − 5, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 >
2
1 2
e. | 𝑥 − |
2 3

1 2 1 2
1 2 𝑥− , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 − ≥ 0
| 𝑥− |={ 2 3 2 3
2 3 1 2 1 2
−( 𝑥 − ), 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 − < 0
2 3 2 3

1 2 1 2
1 2 𝑥− , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥≥
| 𝑥− |={2 3 2 3
2 3 1 2 1 2
− 𝑥+ , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 <
2 3 2 3
1 2 4
1 2 𝑥− , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥
| 𝑥− |={2 3 3
2 3 1 2 4
− 𝑥+ , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 <
2 3 3

Muhammad Arif | SMAN 12 MAKASSAR


MATEMATIKA WAJIB KELAS X

Contoh. Sederhanakan bentuk |2𝑥 − 6| + |𝑥 − 1| tanpa tanda nilai mutlak


Penyelesaian
Untuk bentuk |𝑥 − 1|
𝑥 − 1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 − 1 ≥ 0
|𝑥 − 1| = {
−(𝑥 − 1), 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 − 1 < 0
𝑥 − 1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 1
|𝑥 − 1| = {
−𝑥 + 1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < 1
Untuk bentuk |2𝑥 − 6|
2𝑥 − 6, 𝑗𝑖𝑘𝑎 2𝑥 − 6 ≥ 0
|2𝑥 − 6| = {
−(2𝑥 − 6), 𝑗𝑖𝑘𝑎 2𝑥 − 6 < 0
2𝑥 − 6, 𝑗𝑖𝑘𝑎 2𝑥 ≥ 6
|2𝑥 − 6| = {
−2𝑥 + 6, 𝑗𝑖𝑘𝑎 2𝑥 < 6
2𝑥 − 6, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 3
|2𝑥 − 6| = {
−2𝑥 + 6, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < 3
Ada 4 kemungkinan kasus

Kasus I: untuk 𝑥 ≥ 1 dan 𝑥 ≥ 3 irisan interval diperoleh 𝑥 ≥ 3


|2𝑥 − 6| + |𝑥 − 1| = (2𝑥 − 6) + (𝑥 − 1) = 3𝑥 − 7

Kasus II: untuk 𝑥 ≥ 1 dan 𝑥 < 3 irisan interval diperoleh 1 < 𝑥 ≤ 3


|2𝑥 − 6| + |𝑥 − 1| = (−2𝑥 + 6) + (𝑥 − 1) = −𝑥 + 5

Kasus III: untuk 𝑥 < 1 dan 𝑥 ≥ 3 tidak ada irisan interval

Kasus IV: untuk 𝑥 < 1 dan 𝑥 < 3 irisan interval diperoleh 𝑥 < 1
|2𝑥 − 6| + |𝑥 − 1| = (−2𝑥 + 6) + (−𝑥 + 1) = −3𝑥 + 7

Muhammad Arif | SMAN 12 MAKASSAR


MATEMATIKA WAJIB KELAS X

Penjelasan cara menentukan irisan interval


Kasus I: untuk 𝑥 ≥ 1 dan 𝑥 ≥ 3
𝑥≥3

𝑥≥3

Irisan antara 𝑥 ≥ 1 dan 𝑥 ≥ 3 adalah 𝑥 ≥ 3

𝑥≥3

Hasil irisan antara 𝑥 ≥ 1 dan 𝑥 ≥ 3 adalah 𝑥 ≥ 3

Kasus II: untuk 𝑥 ≥ 1 dan 𝑥 < 3

𝑥≥1

𝑥<3

irisan antara 𝑥 ≥ 1 dan 𝑥 < 3

𝑥≥3

Hasil irisan antara 𝑥 ≥ 1 dan 𝑥 < 3 adalah 1 ≤ 𝑥 < 3

Muhammad Arif | SMAN 12 MAKASSAR


MATEMATIKA WAJIB KELAS X

Kasus III: untuk 𝑥 < 1 dan 𝑥 ≥ 3


untuk 𝑥 < 1 dan 𝑥 ≥ 3

𝑥<1

𝑥≥3

Tidak ada irisan antara 𝑥 ≥ 1 dan 𝑥 < 3


Kasus IV: untuk 𝑥 < 1 dan 𝑥 < 3

𝑥<1

𝑥<3

irisan antara 𝑥 < 1 dan 𝑥 < 3

Hasil irisan antara 𝑥 < 1 dan 𝑥 < 3 adalah 𝑥 < 1


Latihan
1. Tentukan bentuk sederhana dari
a. |𝑥 − 2|
b. |𝑥 + 1|
c. |𝑥 − 2| − |𝑥 + 1|

2. Tentukan bentuk sederhana dari


a. |𝑥 − 1|
b. |𝑥 + 2|
c. |9 − 3𝑥 |
d. |𝑥 − 1| + |𝑥 + 2| − |9 − 3𝑥 |

Muhammad Arif | SMAN 12 MAKASSAR


MATEMATIKA WAJIB KELAS X

Sifat-sifat Nilai Mutlak


Berikut ini sifat-sifat nilai mutlak
a. |−𝑥 | = |𝑥 |
b. |𝑥 | = √𝑥 2
c. |𝑥 |2 = |−𝑥 2 | = 𝑥 2
d. Untuk sebarang 𝑥, 𝑦𝜖 bilangan real berlaku sebagai berikut
1) |𝑥 − 𝑦| = |𝑦 − 𝑥 |
2) |𝑥𝑦| = |𝑥 ||𝑦|
𝑥 |𝑥|
3) | | = |𝑦| , 𝑦 ≠ 0
𝑦
4) |𝑥 + 𝑦| ≤ |𝑥 | + |𝑦|
5) |𝑥 | − |𝑦| ≤ |𝑥 − 𝑦|

Fungsi Nilai Mutlak


Bentuk fungsi nilai mutlak yang paling sederhana adalah sebagai berikut.

𝑓(𝑥) = |𝑥 |

Berdasarkan definisi, kita dapat mengetahui bahwa fungsi 𝑓(𝑥) = |𝑥 | memiliki daerah asal =
{𝑥|𝑥 ∈ 𝑅} dan daerah hasil = {𝑦|𝑦 ≥ 0, 𝑦 ∈ 𝑅}

Tabel titik bantu yang dilalui grafik fungsi 𝑓(𝑥) = |𝑥 |

𝑥 −4 −3 −2 −1 0 1 2 3 4
𝑦 = 𝑓(𝑥) = |𝑥 | 4 3 2 1 0 1 2 3 4
(𝑥, 𝑦) (−4,4) (−3,3) (−2,2) (−1,1) (0,0) (1,1) (2,2) (3,3) (4,4)

Titik-titik yang yang diperoleh tabel, disajikan dalam koordinat kartesius berikut.

Perhatikan grafik fungsi 𝑓(𝑥) = |𝑥 |, dari gambar diperoleh karakteristik fungsi nilai mutlak
sebagai berikut.

Muhammad Arif | SMAN 12 MAKASSAR


MATEMATIKA WAJIB KELAS X

1) Grafik 𝑓(𝑥) = |𝑥 | tidak pernah dibawah sumbu X


2) Untuk 𝑥 ≥ 0, grafik 𝑓(𝑥) = |𝑥 | merupakan grafik 𝑓(𝑥) = 𝑥
3) Untuk 𝑥 < 0, grafik 𝑓(𝑥) = |𝑥 | merupakan grafik 𝑓(𝑥) = −𝑥

Berdasarkan definisi nilai mutlak, maka diperoleh

𝑥, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 ≥ 0
𝑓(𝑥) = |𝑥 | = {
−𝑥, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 < 0

Bentuk ini dapat diperluas untuk bentuk linear

𝑎𝑥 + 𝑏, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑎𝑥 + 𝑏 ≥ 0
𝑓(𝑥) = |𝑎𝑥 + 𝑏| = {
−(𝑎𝑥 + 𝑏), 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑎𝑥 + 𝑏 < 0

Contoh. Gambarkan grafik fungsi 𝑓(𝑥) = |𝑥 | − 3


Penyelesaian.
Fungsi 𝑓(𝑥) = |𝑥 | − 3 dapat ditulis menjadi 𝑦 = |𝑥 | − 3

o Titik potong dengan sumbu Y jika 𝑥 = 0


𝑦 = |0| − 3 = 0 − 3 = −3
Jadi, titik potong dengan sumbu 𝑌 adalah (0, −3)

o Titik potong dengan sumbu 𝑋 jika 𝑦 = 0


0 = |𝑥 | − 3 ⇔ |𝑥 | = 3
Ini dipenuhi oleh 𝑥 = −3 atau 𝑥 = 3
Jadi, titik potong dengan sumbu 𝑋 adalah (−3,0) dan (3,0)

Hubungkan ketiga titik potong tersebut.

Muhammad Arif | SMAN 12 MAKASSAR


MATEMATIKA WAJIB KELAS X

Contoh. Gambarkan grafik fungsi 𝑓(𝑥) = |𝑥 | + 2


Penyelesaian
Cara 1:

Fungsi 𝑓(𝑥) = |𝑥 | + 2 dapat ditulis menjadi 𝑦 = |𝑥 | + 2


o Titik potong dengan sumbu Y jika 𝑥 = 0
𝑦 = |0| + 2 = 0 + 2 = 2
Jadi, titik potong dengan sumbu 𝑌 adalah (0,2)
o Titik potong dengan sumbu 𝑋 jika 𝑦 = 0
0 = |𝑥 | + 2 ⇔ |𝑥 | = −2 tidak ada nilai 𝑥 yang memenuhi, jika hasil nilai mutlak negatif
Jadi, tidak ada titik potong dengan sumbu 𝑋

Maka titik (0,2) merupakan titik potong dengan sumbu Y, sekaligus sebagai titik sudut perubahan
arah grafik 𝑦 = |𝑥 | + 2.

Cara 2

Untuk menggambar grafik 𝑓(𝑥) = |𝑥 | + 2, perhatikan daerah di dalam tanda mutlak, yaitu 𝑥 ≥ 0
dan 𝑥 < 0

o Untuk 𝑥 ≥ 0, |𝑥 | = 𝑥. Grafik 𝑓(𝑥) = |𝑥 | + 2 di 𝑥 ≥ 0 akan sama dengan grafik 𝑦 = 𝑥 + 2


o Untuk 𝑥 < 0, |𝑥 | = −𝑥. Grafik 𝑓(𝑥) = |𝑥 | + 2 di 𝑥 < 0 akan sama dengan grafik 𝑦 =
−𝑥 + 2

Muhammad Arif | SMAN 12 MAKASSAR


MATEMATIKA WAJIB KELAS X

Grafik 𝑓(𝑥) = |𝑥 | + 2 digambarkan sebagai berikut

Contoh. Gambarkan grafik 𝑓(𝑥) = |𝑥 + 2|


Penyelesaian

Cara 1
Fungsi 𝑓(𝑥) = |𝑥 + 2|dapat ditulis menjadi 𝑦 = |𝑥 + 2|

o Titik potong dengan sumbu Y jika 𝑥 = 0


𝑦 = |0 + 2| = |2| = 2
Jadi, titik potong dengan sumbu 𝑌 adalah (0,2)
o Titik potong dengan sumbu 𝑋 jika 𝑦 = 0
0 = |𝑥 + 2| ⇔ |𝑥 + 2| = 0
Ini dipenuhi oleh 𝑥 = −2
Jadi, titik potong dengan sumbu 𝑋 adalah (−2,0), sekaligus sebagai titik balik dari grafik 𝑦 =
|𝑥 + 2|

Hubungkan titik (0,2) dan (−2,0), dan grafik fungsi berbalik arah di (−2,0)

Muhammad Arif | SMAN 12 MAKASSAR


MATEMATIKA WAJIB KELAS X

Cara 2:
Untuk menggambar grafik 𝑓(𝑥) = |𝑥 + 2|, perhatikan daerah di dalam tanda mutlak, yaitu 𝑥 +
2 ≥ 0 dan 𝑥 + 2 < 0

o Untuk 𝑥 + 2 ≥ 0 atau 𝑥 ≥ −2, bentuk |𝑥 + 2| = 𝑥 + 2. Oleh karena itu , grafik 𝑓(𝑥) =


|𝑥 + 2| di 𝑥 ≥ −2 sama dengan grafik 𝑦 = 𝑥 + 2
o Untuk 𝑥 + 2 < 0 atau 𝑥 < −2, bentuk |𝑥 + 2| = −(𝑥 + 2). Oleh karena itu , grafik
𝑓(𝑥) = |𝑥 + 2| di 𝑥 < −2 sama dengan grafik 𝑦 = −𝑥 − 2

Grafik 𝑓(𝑥) = |𝑥 + 2| digambarkan sebagai berikut

Contoh. Diketahui fungsi nilai mutlak 𝑦 = |2𝑥 − 1|

a. Tentukan titik potong terhadap sumbu 𝑌


b. Tentukan titik potong terhadap sumbu 𝑋
c. Gambarkan sketsa grafik fungsi
Penyelesaian

a. Grafik memotong sumbu 𝑌 jika 𝑥 = 0


𝑦 = |2.0 − 1| = |0 − 1| = |−1| = 1
Jadi titik potong grafik terhadap sumbu 𝑌 adalah (0,1)
b. Grafik memotong sumbu 𝑋 jika 𝑦 = 0
0 = |2𝑥 − 1|
0 = 2𝑥 − 1
1 = 2𝑥
1
𝑥=
2
1
Jadi, titik potong terhadap sumbu 𝑋 adalah ( , 0)
2

Muhammad Arif | SMAN 12 MAKASSAR


MATEMATIKA WAJIB KELAS X

c. Gambar grafik fungsi 𝑦 = |2𝑥 − 1|


o Cara 1: menggunakan definisi nilai mutlak
Untuk menggambar grafik 𝑦 = 2𝑥 − 1, kita meninjau untuk 2𝑥 − 1 ≥ 0 dan 2𝑥 − 1 ≤ 0
1
1) Untuk 2𝑥 − 1 ≥ 0 atau 𝑥 ≥ , maka 𝑦 = |2𝑥 − 1| = 2𝑥 − 1
2
1
2) Untuk 2𝑥 − 1 < 0 atau 𝑥 < , maka𝑦 = |2𝑥 − 1| = −(2𝑥 − 1) = −2𝑥 + 1
2
Grafik 𝑦 = |2𝑥 − 1| digambarkan seperti berikut ini.

o Cara 2: menggunakan grafik fungsi 𝑦 = 2𝑥 − 1


Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut
1) Gambarkan grafik fungsi 𝑦 = 2𝑥 − 1 dengan titik potong terhadap sumbu 𝑋 dan
1
sumbu 𝑌 berturut-turut adalah ( , 0) dan (0,1)
2
2) Bagian dari grafik yang terletak di atas sumbu 𝑋, artinya nilai 2𝑥 − 1 ≥ 0, maka grafik
𝑦 = |2𝑥 − 1| = 2𝑥 − 1.
3) Bagian dari grafik yang terletak di bawah sumbu 𝑋, artinya nilai 2𝑥 − 1 < 0, maka
grafik 𝑦 = |2𝑥 − 1| = −(2𝑥 − 1). Hasil ini dapat diperoleh dengan mencerminkan
terhadap sumbu 𝑋 untuk bagian grafik 𝑦 = 2𝑥 − 1 yang terletak di bawah sumbu 𝑋.

Kedua langkah tersbut digambarkan sebagai berikut.

Muhammad Arif | SMAN 12 MAKASSAR


MATEMATIKA WAJIB KELAS X

Latihan
Gambarlah grafik dari fungsi nilai mutlak berikut

1. 𝑦 = |𝑥 | − 4
2. 𝑦 = |2𝑥 | − 3
3. 𝑦 = |𝑥 + 5|
4. 𝑦 = |2𝑥 − 4|
5. 𝑦 = |𝑥 − 1| + 2

Muhammad Arif | SMAN 12 MAKASSAR

Anda mungkin juga menyukai