Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) memberikan pendapat positif terkait sistem
pembelajaran daring, ia mengatakan bahwa “Belajar Online ini merupakan solusi
yang cocok untuk saat ini, dengan belajar online di rumah, kita sebagai orang tua
juga bisa lebih dekat dan memperhatikan proses pembelajaran anak-anak.”
Selain itu, saat siswa lebih banyak dirumah maka waktu untuk mempelajari bakat
dan minatnya lebih banyak daripada pembelajaran tatap muka yang hanya
mengejar standar kelulusan kurikulum. Mereka menganggap bahwa proses
belajar-mengajar menjadi lebih mudah dan dapat menghemat waktu serta
tenaga. Biarpun belajar secara online tidak menutup kemungkinan untuk sukses
di masa pandemi seperti ini.
Selama hamper satu tahun siswa menerima Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Tetapi, beberapa orang kurang setuju, menanggapi pembelajaran yang diserap
siswa tidak efektif karena harus dilakukan melalui online (daring). Banyak
gangguan dan ketidaknyamanan terjadi selama Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ).Banyak siswa yang menjadi korban pada pemberlangsungan PJJ ini, Ada
siswa yang rela mencari jaringan karena sinyal yang jelek,dan terjatuh
dikarenakan mencari jaringan,ada siswa yang tidak memiliki HandPhone (HP)
dan harus bekerja untuk membeli HP.Adapun siswa yang tidak mampu membeli
kuota dikarenakan harganya yang mahal.
Seorang ibu rumah tangga memberikan tanggapan kepada pihak Kemendikbud,
beliau berkata “Jika sekolah masih terus ditutup, apa jadinya dengan anak-anak
kami? Pasar bebas di buka banyak orang ramai berkerumun, pantai dan tempat
wisata dibuka, sarana ibadah juga sudah mulai di buka,serta mal juga sudah
dibuka” Tetapi mengapa sekolah di tutup hanya karena takut terpapar
covid?”ujar beliau.
Selain itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga menerima banyak
aduan dari orang tua siswa yang menyampaikan anak mereka stres terkait
dengan banyaknya tugas yang diberikan selama belajar di rumah. Komisioner
KPAI Retno Listyarti mengatakan “ada pemahaman yang salah dari guru-guru
terkait pembelajaran daring karena hanya memberikan tugas-tugas secara online
dan pengumpulan juga dilakukan secara online sehingga tugas menumpuk
karena semua guru bidang studi memberikan tugas.”
Melakukan sesuatu secara langsung dapat lebih membuka wawasan dan tidak
hanya terpaku dengan apa yang ditulis dalam buku. Sementara pembelajaran
daring hanya menuntut siswa untuk selalu belajar dari buku. Pelajaran seperti
olahraga juga tentu tidak hanya belajar mengenai teori namun juga mengenai
praktiknya. Tetapi, semuanya tidak akan terjadi jika pembelajaran dilakukan
secara daring.