Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN KATARAK

Pokok Bahasan : Katarak


Hari/tanggal : 14 Februari 2021
Tempat : Poltekkes Kemenkes TanjungPinang
Lama : 30 menit
Sasaran : Keluarga / klien
Metode : Ceramah
Penyuluh : Sarah Kinanti (Nim : PO7224219 1940)

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit klien dan keluarga diharapkan dapat
mengerti tentang penyakit Katarak dengan baik

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Menjelaskan tentang pengertian katarak
2. Menjelaskan tentang tanda dan gejala terkena katarak
3. Menjelaskan tentang macam-macam katarak
4. Menjelaskan tentang penyebab katarak  
5. Menjelaskan tentang penatalaksanaan dan pencegahan katarak 
C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada klien dan keluarga klien
di Ruang Seroja RSUD Ulin Banjarmasin

D. Materi (terlampir)
1. Pengertian katarak
2. Tanda dan gejala katarak
3. Macam-macam katarak
4. Penyebab katarak 
5. Penatalaksanaan dan pencegahan katarak 

E. Alat Bantu :
Menggunakan alat bantu Laptop, LCD dan Leaflet

F. Metode
1. Ceramah dan tanya jawab.
2. Leaflet.

G. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1. 5 menit Pembukaan :
1.     Mengucapkan salam.    Menjawab salam
2.     Menjelaskan nama dan akademi    Mendengarkan
3.     Menjelaskan tujuan pendidikan    Mendengarkan
kesehatan
4.     Menyebutkan materi yang diberikan.
5.     Menanyakan kesiapan peserta 

2. 10 menit Pelaksanaan :
1.     Penyampaian materi    Mendengarkan
a.  Menjelaskan tentang pengertian katarak
b.  Menjelaskan tentang tanda dan gejala
terkena katarak
c.  Menjelaskan tentang macam-
macam katarak
d.  Menjelaskan tentangpenyebab katarak  
e.  Menjelaskan tentangpenatalaksanaan dan
pencegahan katarak     Bertanya
2.     Tanya jawab
a.  Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
3. 10 menit Evaluasi:
1.     Menanyakan kembali hal-hal yang    Menjawab
sudah   dijelaskan mengenai katarak    Menjelaskan
2.     Meminta CI dan CT untuk memberikan    Memperhatikan
tambahan, masukan dan saran pada
penyuluhan kesehatan yang sudah
dilakukan

4. 5 menit Penutup :
1.     Menutup pertemuan dengan    Mendengarkan
menyimpulkan materi yang telah dibahas    Menjawab salam
2.     Memberikan salam penutup

H. Evaluasi :
1. Klien dan keluarga mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh
perawat
2.  Klien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan perawat
3. Penilaian

I. Pengorganisasian
1. Penyaji :
2. Moderator :
3. Fasilitator :
4. Notulen :
5. Observer :
6. Pembimbing Lahan Praktek :
7. Pembimbing Akademik                   :
J. Kreteria Evaluasi
1. Klien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian katarak
2. Klien dan keluarga mengerti tanda dan gejala penyakit katarak
3. Klien dan keluarga mampu menyebutkan macam-macam katarak
4. Klien dan keluarga mengetahui penyebab katarak
5. Klien dan keluarga mengetahui cara penatalaksanaan dan pencegahan katarak

KATARAK
A. Pengertian Katarak
1. Dalam bahasa Indonesia disebut buyar penglihatan  seperti tertutup air terjun
akibat lensa yang keruh. 
2. Katarak adalah keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan
lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998) 
3. Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau
kapsul lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua
orang lebih dari 65 tahun (Marilynn Doengoes, dkk. 2000)
4. Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat
kedua- duanya.Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif.
(Kapita Selekta Jilid Satu, 2001). 

B. Tanda dan Gejala Katarak


1. Pengelihatan tidak jelas seperti ada kabut yang menghalangi obyek
2. Peka terhadap sinar
3. Kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat / merasa di ruang gelap
4. Tampak kecoklatan / putih susu pada pupil
5. Penglihatan ganda saat melihat satu benda dengan satu mata, gejala ini terjadi
saat katarak bertambah luas.

C. Macam-macam Katarak
1. Katarak yang didapat sejak lahir
2. Katarak yang didapat pada anak sesudah lahir
3. Katarak yang didapat pada lanjut usia
4. Katarak yang disebabkan penyakit lain
5. Katarak yang disebabkan trauma.
D. Penyebab Katarak
Sebagian besar katarak terjadi karena proses bertambahnya usia seseorang.
Katarak kebanyakan muncul pada usia lanjut. Data statistik menunjukkan bahwa
lebih dari 90% orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak. Sekitar 50% orang
berusia 75-85 tahun daya penglihatannya berkurang akibat katarak.
Walaupun sebenarnya dapat diobati, katarak merupakan penyebab utama kebutaan
di dunia, sehingga katarak akan mengakibatkan adanya kebutaan.
Penyebab katarak lainnya meliputi :
1. Faktor keturunan
2. Cacat bawaan sejak lahir
3. Masalah kesehatan, misalnya diabetes
4. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid
5. gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus)
6. gangguan pertumbuhan
7. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup
lama
8. Rokok dan Alkohol
9. Operasi mata sebelumnya
10. Trauma (kecelakaan) pada mata
11. Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.

E. Penatalaksanaan dan Pencegahan katarak


Salah satu cara pengobatan katarak adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa
yang telah keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca
operasi tidak perlu lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia).
Setelah operasi harus dijaga jangan sampai terjadi infeksi.
Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa
sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit
seperi glaukoma dan uveitis.
Tekhnik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular, dimana
isi lensa dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa anterior
sehingga korteks dan nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui robekan tersebut.
Namun dengan tekhnik ini dapat timbul penyulit katarak sekunder.
Dengan tekhnik ekstraksi katarak intrakapsuler tidak terjadi katarak sekunder
karena seluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada yang matur
dan zonula zinn telah rapuh, namun tidak boleh dilakukan pada pasien berusia kurang
dari 40 tahun, katarak imatur, yang masih memiliki zonula zinn.
Dapat pula dilakukan tekhnik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi yaitu
fragmentasi nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya diperlukan
insisi kecil, dimana komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan rehabilitasi
penglihatan pasien meningkat.
Untuk mencegah katarak adalah dengan menjaga pola makan bergizi yang baik
untuk proses metabolisme, seperti konsumsi buah dan sayuran serta menjaga agar
tidak terjadi trauma atau kecelakaan pada mata.

DAFTAR PUSTAKA
Ilyas S. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 3rd edisi. Jakarta : Balai Penerbit  FKUI. hal: 128-
136.

Ilyas S. 2008. Ilmu Penyakit Mata. ed 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 200-211

Anda mungkin juga menyukai