Anda di halaman 1dari 4

Tuberkulosis

A. Definisi

Tuberkulosis atau dikenal dengan istilah TB merupakan suatu penyakit menular


yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis yang umumnya setelah
masuk ke dalam tubuh melalui rongga pernapasan, mempengaruhi organ paru-
paru namun dapat juga mempengaruhi organ lain selain paru-paru seperti seperti
ginjal, limpa, tulang, dan otak. Penyakit ini dapat menular melalui udara dari
orang yang terinfeksi ke orang lain, salah satunya melalui batuk. 1,2

B. Etiologi

Cara Penularan Sumber penularan TB adalah pasien TB BTA positif. Pada waktu
batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan
dahak (droplet nuclei). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara
pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet
tersebut terhirup kedalam saluran pernafasan. Jadi penularan TB tidak terjadi
melalui perlengkapan makan, baju, dan perlengkapan tidur.3

C. Manifestasi klinis

 Berat badan turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas dan
tidak naik dalam 1 bulan meskipun sudah dengan penanganan gizi yang baik.
 Demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifus, malaria atau
infeksi saluran nafas akut) dapat disertai dengan keringat malam.
 Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit, paling sering di
daerah leher, ketiak dan lipatan paha.
 Gejala dari saluran nafas, misalnya batuk lebih dari 30 hari (setelah
disingkirkan sebab lain dari batuk), tanda cairan di dada dan nyeri dada.
 Gejala dari saluran cerna, misalnya diare berulang yang tidak sembuh dengan
pengobatan diare, benjolan (massa) di abdomen, dan tanda-tanda cairan dalam
abdomen.3
D. Patomekanisme

Penularan TB biasanya droplet infection. Karena infeksi secara inhalasi, maka


hanya droplet nuklei yang kecil saja (1-5 mikron) yang dapat melalui dan
menembus sistem mukosilier saluran napas untuk mencapai bronkiolus dan
alveolus. Basil TB berkembang biak dan menyebar melalui saluran limfe dan
aliran darah. Sampai pada alveolus, akan terjadi reaksi inflamasi non spesifik.
Makrofag akan memfagosit basil TB tetapi tidak semuanya mati. Penyebaran
secara limfogen akan mencapai kelenjar regional sedangkan penyebaran
hematogen akan mencapai organ tubuh. Pada organ tertentu (paru terutama
lapangan atas, ginjal, dan otak), basil berkembang biak secara luas. Sewaktu
imunitas spesifik mulai terbentuk, tubuh akan menghambat perkembangan basil
TB. Pada sebagian kasus, imunitas spesifik kurang mampu menghambat sehingga
dapat terjadi penyakit. Kurang lebih 10% individu yang terkena infeksi TB akan
menjadi sakit. Pada keadaan tertentu (balita dan usia pubertas, daya tahan tubuh
menurun), kemungkinan menjadi sakit lebih besar.4

E. Gambaran radiologi5
1. TB paru aktif
 Tampak konsolidasi tebal pada lapangan paru kiri atas
2. TB miliar
 terdapat bercak – bercak granuler pada selurus lapangan kedua paru. 5
Referensi

1. Fitria E, Ramadhan R, Rosdiana R. Karakteristik Penderita Tuberkulosis


Paru di Puskesmas Rujukan Mikroskopis Kabupaten Aceh Besar. Sel J
Penelit Kesehat. 2017;4(1):13–20.

2. Damayati DS, Susilawaty A. Risiko Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja


Puskesmas Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep. Higiene.
2016;4(2):122–30.

3. Fillat MT. Makalah praktek kerja profesi apoteker bidang pemerintah dinas
kesehatan jawa timur tentang tuberkulosis. In 2018.

4. Learning C. Tubrtkulosis par. Available from:


http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/RS13_TB-
Paru-Q.pdf

5. Hardiyanti S. Karakteristik Pasien Tb Paru Berdasarkan Pemeriksaan Foto


Thorax Di Bagian Radiologi Rsup Dr . Wahidin Sudirohusodo Makassar
Rsup Dr . Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Juni 2016-Juni 2017.
Skripsi Fak Kedokt Univ Hasanuddin Makasar. 2017;(November).

Anda mungkin juga menyukai