Anda di halaman 1dari 57

MODUL

BAHASA INDONESIA KELAS IX SEMESTER I

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP NEGERI 1 MANOKWARI
TAHUN AJARAN
2020/2021

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 1


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya karena penyususnan modul ini dapat selesai.
Sehubungan dengan diberlakukannya pembelajaran dalam jaringan selama masa pandemi
covid-19, maka kami menyususn modul agar dapat membantu peserta didik dalam mengikuti
kegiatan belajar. Kami juga berterima kasih kepada MGMP Bahasa Indonesia SMP Negeri 1
Manokwari atas kerja sama dalam membantu menyelesaikan modul Bahasa Indonesia kelas IX
semester ganjil tingkat SMP/MTs tahun ajaran 2020/2021.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik memperoleh penbelajaran selama
satu semester ke depan dengan ringkasan materi yang telah kami susun dan mampu menerapkan
ke dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam penyususnn modul ini tentu masih ada kekurangan, maka kritik dan saran
mmebangun dari semua pihak sangat diharapkan oleh penyususn.

Penyusun

MGMP Bahasa Indonesia


SMP Negeri 1 Manokwari

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 2


DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................................. 1
Kata Pengantar ................................................................................................................. 2
Daftar Isi ........................................................................................................................... 3
BAB I Bereksperimen Melalui Laporan Percobaan...................................................... 4
A. Informasi dalam Laporan Percobaan ...................................................................... 4
B. Simpulan Informasi dalam Laporan Percobaan ...................................................... 7
C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Percobaan ................................... 10
D. Pelaporan Teks Laporan Percobaan ........................................................................ 14
Penilaian Harian ............................................................................................................ 15

BAB II Mengungkapkan Gagasan Persuasif Melalui Pidato ....................................... 21


A. Seluk-beluk Pidato Persuasif .................................................................................. 21
B. Identifikasi Informasi dalam Pidato Persuasif ........................................................ 24
C. Simpulan isi Pidato ................................................................................................. 25
D. Struktur dan Kebahasaan Pidato Persuasif ............................................................. 27
E. Gagasan dalam Pidato Persuasif ............................................................................. 31
Penilaian Harian ............................................................................................................ 32

BAB III Mengasah Kreativitas dengan Cerita Pendek ................................................. 37


A. Definisi, Pembedaan, dan Ciri-Ciri Teks Cerpen ................................................... 37
B. Unsur-unsur Pembangun Teks Cerita Pendek ........................................................ 38
C. Simpulan Unsur-Unsur Pembangun Teks Cerita Pendek Beserta Buktinya .......... 41
D. Struktur dan Aspek Kebahasaan Teks Cerita Pendek ............................................. 44
E. Penyusunan Teks Cerita Pendek Berdasarkan Struktur dan Aspek Kebahasaan ... 47

BAB IV Menanggapi secara Kritis Peristiwa-Peristiwa di Sekitar.............................. 50


A. Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenis-jenis Teks Tanggapan ........................................... 50
B. Informasi dalam Teks Tanggapan ........................................................................... 51
C. Simpulan isi teks tanggapan.................................................................................... 52
D. Telaah Struktur dan Kebahasaan Teks tanggapan .................................................. 53
E. Pengungkapan Kritik, Sanggahan, atau Pujian dalam Bentuk Teks Tanggapan .... 55
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 57

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 3


BAB I
LAPORAN PERCOBAAN

Setiap hari kita bersentuhan dengan zat-zat kimia. Zat-zat kimia tersebut juga terdapat dalam
makanan/ zat kimia dalam makanan dapat berupa vitamin, kandungan gizi bahkan zat berbahaya.
Untuk dapat mendeteksi zat-zat tersebut, kita dapat melakukan percobaan di laboraturium.
Kegiatan percobaan yang bersifat ilmiah akan menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Kesenangan akan dimulai ketika kamu mencoba menggabungkan bahan-bahan percobaan,
melihat reaksi yang terjadi, dan hasil percobaan tersebut.
Kegiatan percobaan tersebut dapat dilaporkan dalam bentuka laporan. Laporan memudahkan
orang mengklasifikasi, mendeskripsikan, menggambarkan, dan memberi informasi faktual. Pada
bab ini kamu akan mempelajari Mengidetifikasi informasi dalam laporan percobaan,
menyimpulkan informasi dalam laporan percobaan, struktur dan kaidah kebahasaan teks
laporan percobaan, dan membuat laporan percobaan.

A. Mengidetifikasi Informasi dalam Laporan Percobaan


Laporan percobaan memuat informasi khusus tentang percobaan yang telah
dilakukan. Sebagai pengingat laporan adalah teks yang menyajikan informasi tentang
sesuatu sebagaimana adanya. Informasi yang dilaporkan merupakan hasil observasi dan
analisis yang sistematis.
1. Pengertian dan Ciri-Ciri Laporan Percobaan
a. Pengertian Laporan Percobaan
Teks laporan percobaan atau eksperimen merupakan teks yang berisi
paparan data secara terperinci hasil praktik, pengamatan, dan penelitian. Teks
laporan percobaan ditulis berdasarkan percobaan data setelah pengamat
selesai melakukan percobaan atau penelitian. Kegiatan percobaan ini
dilakukan untuk memperoleh pengetahuan dalam bidang ilmu alam,
psikologi, atau sosial.
b. Ciri-Ciri Laporan Percobaan
1) Teks laporan percobaan disusun berdasarkan hasil percobaan,
pengamatan, atau penelitian disertai pemecahannya.
2) Pembahasan masalah teks laporan percobaan dikemukan secara objektif
sesuai realitas atau fakta dan kebenarannya dapat diuji.
3) Teks laporan percobaan disusun berdasarkan struktur isi teks secara runtut
dan sistematik.
4) Teks laporan percobaan menggunakan bahasa ilmiah baku, jelas,
komunikatif, dan logis.
5) Teks laporan percobaan ditulis dengan data lengkap sebagai pendukung
laporan.
6) Teks laporan percobaan dibuat menarik dan interaktif.
7) Teks laporan percobaan menuntaskan masalah-masalah yang
dimunculkan secara terperinci dan lengkap.

2. Unsur-Unsur Informasi dalam Laporan Percobaan


Informasi dalam laporan percobaan merupakan unsur-unsur yang
membangun. Kamu dapat mengetahui informasi penting dalam laporan
percobaan berdasarkan unsur 5W+1H. Informasi penting atau unsur penting
dalam laporan percobaan sebagai berikut.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 4


Informasi Poin dalam Laporan Percobaan
Penting/Unsur Penting
What (Apa) Judul, objek percobaan, alat bahan, simpulan (hasil)
Who (Siapa) Pelaku percobaan
Why (Menapa) Tujuan percobaan
When (Kapan) Waktu percobaan
Where (Dimana) Tempat percobaan
How (Bagaimana) Langkah percobaan

T.U.G.A.S
Perhatikan teks laporan percobaan berikut, kemudian identifikasilah informasi penting yang
terdapat pada teks laporan percobaan tersebut! Sajikanlah dalam tabel berikut!

Reaksi Antara Soda Kue (Nahco3), Cuka / Asam Asetat


(CH3 COOH) Dan Sabun Deterjen / Basa
“Gunung Berapi” Reaksi antara soda kue (NaHCO3), cuka atau asam asetat (CH3 COOH) dan
sabun deterjen / basa (surfaktan)
Tujuan
Mengetahui reaksi antara soda kue (NaHCO3), cuka atau asam asetat (CH3 COOH) dan
sabun deterjen / basa (surfaktan)
Dasar Teori
Asam cuka atau asam asetat adalah senyawa organik yang dikenal sebagai pemberi rasa
asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini
seringkali ditulis dalam bentuk CH3–COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam cuka memiliki
konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6,2, sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar
seperti garam organik dan gula maupun senyawa non polar seperti sulfur dan lodin. Larutan
asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdosiasi sebagian menjadi
lon H+ dan CH3 COO. Sifat kelarutan dan kemudahan tercampur dari asam asetat ini
membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia. Asam asetat ini digunakan dalam
produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinit asetat, maupun
sebagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur
keasaman dirumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pengatur keasaman
air.
Soda kue atau natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3, dalam
penyebutan sering disebut bicnat. Senyawa ini jika dilarutkan dengan air akan bersifat basa
lemah. Senyawa ini termasuk dalam kelompok garam dan telah digunakan sejak lama. Soda kue
atau natrium bikarbonat bisa disebut juga baking soda, sodium bikarbonat, natrium hidrogen
karbinat, dan lain-lain. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena beraksi dengan bahan
lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti mengembang. Tidak hanya itu,
senyawa ini juga digunakan untuk pengobatan (sebagai contoh obat gastroin testinal), natrium
bikarbonat juga dibuat dalam tubuh kita (menetralkan asam lambung).
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion
hidroksida (OH). Oleh karena itu, semua rumus kimia suatu basa umumnya mengandung gugus
OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan
menyebutkan nama logam di ikuti kata hidroksida. Basa dalam keadaan murni umumnya berupa
kristal padat dan bersifat kaustik. Bebrapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag
(actacid) dan sabun serta diterjen mengandung basa.
Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah menjadi zat baru. Senyawa yang
bersifat asam yang dicampurkan dengan senyawa basa akan menghasilkan senyawa yang netral.
Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH) direaksikan dengan soda kue (NaHCO3)
menghasilkan gas CO2, berarti telah terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan terbentuknya gas
dengan cara perubahan kimia, karena menghasilkan zat baru. Hal ini dibuktikan dengan
pengamatan ketika dicampurkan antara asam cuka dan soda kue terjadinya buih, sehingga keluar
seperti lava gunung berapi, karena disebabkan gas CO2 dari hasil reaksi tersebut.
Kata kunci : Asam cuka, Soda kue, Basa

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 5


Alat dan bahan
Alat
1. Gunting
2. Sendok
3. Piring plastik
4. Botol air minum
Bahan
1. Pasir
2. Pewarna merah (tares)
3. Cuka (CH3COOH)
4. Soda kue (NaHCO3)
5. Sabun deterjen/basa
6. Air (H2O)

Cara Kerja
1. Potong botol air minum menjadi 2 bagian
2. Setelah dipotong, gabungkan 2 bagian menjadi 1 bagian yang kecil
3. Timbun botol tersebut dengan pasir menyerupai gunung (diletakan diatas piring plastik
besar)
4. Isi botol tersebut dengan campuran sabun cuci, air, soda kue, pewarna dan aduklah sehingga
merata.
5. Tambahkan cuka
6. Amati reaksi yang terjadi

Data Pengamatan
Percobaan
No Air Soda Kue Deterjen Asam Cuka Hasil Pengamatan
Reaksinya cepat,
1 0,5 gelas 1 sendok 1 sendok 10 ml buih yang
dihasilkan sedikit
Buih yang
2 0,5 gelas 2 sendok 2 sendok 20 ml
dihasilkan banyak

Pembahasan
Asam asetat atau asam cuka (CH3-COOH, CH3COOH, CH3CO2H) adalah senyawa
organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Larutan asam asetat
dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+
dan CH3COO. Kemudian natrium bikarbonat atau biasa disebut soda kue (NaHCO3) adalah
senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan bersifat basa lemah . senyawa ini digunakan dalam
pembuatan roti dan kue karena bereaksi dengan membentuk gas karbon dioksida, yang
menyebabkan roti mengembang. Selain itu natrium bikarbonat juga digunakan dalam
pengobatan, misalnya obat gastroin tesfinal dan juga untuk menetralakan asam lambung. Lalu
basa, yaitu suatu senyawa yang jika dilarutkan dengan air akan melepaskan ion hidrosida (OH).
Basa dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Dan basa
digunakan dalam pembuatan diterjen. Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah
menjadi zat baru. Senyawa yang bersifat asam yang jika dicampurkan dengan senyawa basa akan
menghasilkan senyawa yang netral. Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH)
direaksikan dengan soda kue (NaHCO3) menghasilkan gas CO2.
Pada praktikum yang kami lakukan, kami memerlukan alat dan bahan. Alat yang
digunakan adalah gunting untuk memotong botol menjadi 2 bagian, sendok sebagai pengaduk
dan takaran, piring plastik sebagai wadah dan botol untuk wadah larutan tersebut. Kemudian
bahannya adalah pasir digunakan untuk membuat efek seperti gunung, pewarna untuk mewarnai
larutan (merah), soda kue dan sabun sebagai basa dan asam asetat sebagai reaktan, air sebagai
pelarutnya. Prosesnya yaitu pertama siapkan alat dan bahan, buat menyerupai gunung
menggunakan pasir, letakan botol air minum ditengahnya, menudian masukan air, 1 sendok soda
kue, 1 sendok sabun deterjen dan pewarna secukupnya. Kemudian aduk hingga tercampur rata,
lalu masukan cuka, amati yang terjadi.
Pada reaksi yang pertama, kami menggunakan ½ gelas air. 1 sendok soda kue, 1 sendok
sabun deterjen dan 10 ml cuka, reaksi yang terjadi yaitu buih yang dihasilkan sedikit dan
reaksinya tidak lama. Sedangkan pada reaksi yang kedua, kami menggunakan ½ gelas air, 1
sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan 20 ml cuka, reaksi yang terjadi yaitu buih yang

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 6


dihasilkan banyak dan reaksinya berlangsung lama. Dari 2 percobaan tersebut dapat disimpulkan
bahwa semakin banyak cuka maka reaksi yang terjadi berlangsung lama.
Pada dasar teori dijelaskan bahwa asam asetat jika dilarutkan dalam air merupakan asam
lemah, artinya dalam air akan menjadi basa lemah, yang jika tercampur dengan bahan lain akan
membentuk gas karbondioksida. Basa jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida
(OH)

LKPD I
Lembar Kerja Peserta Didik

Informasi penting dalam Poin dalam laporan percobaan


laporan percobaan
What (Apa)

Who (Siapa)

Why (Mengapa)

When (Kapan)

Where (Dimana)

How (Bagaimana)

B. Simpulan Informasi dalam Laporan Percobaan


Laporan percobaan memuat informasi penting bagi khalayak umum. Informasi
tersebut menambah wawasan dan pengetahuan banyak orang. Sebagai pembaca laporan
kamu dapat menyimpulkan informasi dari laporan percobaan tersebut.
1. Informasi Laporan Percobaan (Tujuan, Bahan, Alat, Langkah, dan Hasil)
Dalam subbab sebelumnya telah dibahas informasi-informasi atau unsur yang
terdapat dalam laporan percobaan. Informasi-informasi tersebut bisa disebut 5W+1H.
Unsur-unsur tersebut dapat diperoleh dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut.
a. Apa judul laporan percobaan tersebut?
b. Apa objek laporan percobaan tersebut?
c. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam laporan percobaan tersebut?
d. Apa hasil yang didapat dalam laporan tersebut?
e. Siapa pelaku percobaan tersebut?
f. Mengapa percobaan tersebut dilakukan?
g. Kapan laporan percobaan dilaksanakan?
h. Di mana percobaan tersebut dilakasanakan?
i. Bagaimana langkah percobaan tersebut?

2. Langkah Menyimpulkan dalam Laporan Percobaan (Tujuan, Bahan, Alat,


Langkah, dan Hasil)
Laporan percobaan memuat informasi penting bagi khalayak umum. Informasi
tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan banyak orang. Sebagai pembaca
laporan, kamu dapat menyimpulkan informasi dari laporan tersebut. Berikut langkah-
langka menyimpulkan informasi laporan percobaan.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 7


a. Bacalah dengan saksama laporan tersebut.
b. Catat setiap informasi yang terdapat dalam laporaan percobaan tersebut. Ingat
5W+1H!
c. Berdasarkan informasi tersebut, simpulkan informasi tersebut dari laporan
percobaan tersebut.
d. Pilihlah kosakata kata baku dan susun dengan gaya kalimatmu sendiri. Ingat, tetap
gunakan kalimat efektif dan kosakata baku.

Uji Kompetensi 2
1. Jelaskan cara memperoleh informasi dalam teks laporan percobaan!
2. Jelaskan langkah-langkah menyimpulkan informasi laporaan percobaan!
3. Tentukan isi laporan percobaan tersebut!
4. Tentukan informasi penting dan poin penting beserta kutipannya dalam laporan
percobaan!
5. Simpulkan teks laporan percobaan tersebut!

Reaksi Antara Soda Kue (Nahco3), Cuka / Asam Asetat


(CH3 COOH) Dan Sabun Deterjen / Basa

“Gunung Berapi” Reaksi antara soda kue (NaHCO3), cuka atau asam asetat (CH3 COOH) dan
sabun deterjen / basa (surfaktan)
Tujuan
Mengetahui reaksi antara soda kue (NaHCO3), cuka atau asam asetat (CH3 COOH)
dan sabun deterjen / basa (surfaktan)

Dasar Teori
Asam cuka atau asam asetat adalah senyawa organik yang dikenal sebagai pemberi rasa
asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini
seringkali ditulis dalam bentuk CH3–COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam cuka memiliki
konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6,2, sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar
seperti garam organik dan gula maupun senyawa non polar seperti sulfur dan lodin. Larutan
asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdosiasi sebagian menjadi
lon H+ dan CH3 COO. Sifat kelarutan dan kemudahan tercampur dari asam asetat ini
membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia. Asam asetat ini digunakan dalam
produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinit asetat, maupun
sebagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur
keasaman dirumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pengatur keasaman
air.
Soda kue atau natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3, dalam
penyebutan sering disebut bicnat. Senyawa ini jika dilarutkan dengan air akan bersifat basa
lemah. Senyawa ini termasuk dalam kelompok garam dan telah digunakan sejak lama. Soda kue
atau natrium bikarbonat bisa disebut juga baking soda, sodium bikarbonat, natrium hidrogen
karbinat, dan lain-lain. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena beraksi dengan bahan
lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti mengembang. Tidak hanya itu,
senyawa ini juga digunakan untuk pengobatan (sebagai contoh obat gastroin testinal), natrium
bikarbonat juga dibuat dalam tubuh kita (menetralkan asam lambung).
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion
hidroksida (OH). Oleh karena itu, semua rumus kimia suatu basa umumnya mengandung gugus
OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan
menyebutkan nama logam di ikuti kata hidroksida. Basa dalam keadaan murni umumnya berupa
kristal padat dan bersifat kaustik. Bebrapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag
(actacid) dan sabun serta diterjen mengandung basa.
Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah menjadi zat baru. Senyawa yang
bersifat asam yang dicampurkan dengan senyawa basa akan menghasilkan senyawa yang netral.
Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH) direaksikan dengan soda kue (NaHCO3)
menghasilkan gas CO2, berarti telah terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan terbentuknya gas
dengan cara perubahan kimia, karena menghasilkan zat baru. Hal ini dibuktikan dengan
pengamatan ketika dicampurkan antara asam cuka dan soda kue terjadinya buih, sehingga keluar
seperti lava gunung berapi, karena disebabkan gas CO2 dari hasil reaksi tersebut.
Kata kunci : Asam cuka, Soda kue, Basa

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 8


Alat dan Bahan
Alat
1. Gunting
2. Sendok
3. Piring plastik
4. Botol air minum
Bahan
1. Pasir
2. Pewarna merah (tares)
3. Cuka (CH3COOH)
4. Soda kue (NaHCO3)
5. Sabun deterjen/basa
6. Air (H2O)

Cara Kerja
1. Potong botol air minum menjadi 2 bagian
2. Setelah dipotong, gabungkan 2 bagian menjadi 1 bagian yang kecil
3. Timbun botol tersebut dengan pasir menyerupai gunung (diletakan diatas piring
plastik besar)
4. Isi botol tersebut dengan campuran sabun cuci, air, soda kue, pewarna dan
aduklah sehingga merata.
5. Tambahkan cuka
6. Amati reaksi yang terjadi

Data Pengamatan
Percobaan
No Air Soda Kue Deterjen Asam Cuka Hasil Pengamatan
Reaksinya cepat,
1 0,5 gelas 1 sendok 1 sendok 10 ml buih yang
dihasilkan sedikit
Buih yang
2 0,5 gelas 2 sendok 2 sendok 20 ml
dihasilkan banyak
Pembahasan
Asam asetat atau asam cuka (CH3-COOH, CH3COOH, CH3CO2H) adalah senyawa
organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Larutan asam asetat
dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+
dan CH3COO. Kemudian natrium bikarbonat atau biasa disebut soda kue (NaHCO3) adalah
senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan bersifat basa lemah . senyawa ini digunakan dalam
pembuatan roti dan kue karena bereaksi dengan membentuk gas karbon dioksida, yang
menyebabkan roti mengembang. Selain itu natrium bikarbonat juga digunakan dalam
pengobatan, misalnya obat gastroin tesfinal dan juga untuk menetralakan asam lambung. Lalu
basa, yaitu suatu senyawa yang jika dilarutkan dengan air akan melepaskan ion hidrosida (OH).
Basa dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Dan basa
digunakan dalam pembuatan diterjen. Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah
menjadi zat baru. Senyawa yang bersifat asam yang jika dicampurkan dengan senyawa basa akan
menghasilkan senyawa yang netral. Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH)
direaksikan dengan soda kue (NaHCO3) menghasilkan gas CO2.
Pada praktikum yang kami lakukan, kami memerlukan alat dan bahan. Alat yang
digunakan adalah gunting untuk memotong botol menjadi 2 bagian, sendok sebagai pengaduk
dan takaran, piring plastik sebagai wadah dan botol untuk wadah larutan tersebut. Kemudian
bahannya adalah pasir digunakan untuk membuat efek seperti gunung, pewarna untuk mewarnai
larutan (merah), soda kue dan sabun sebagai basa dan asam asetat sebagai reaktan, air sebagai
pelarutnya. Prosesnya yaitu pertama siapkan alat dan bahan, buat menyerupai gunung
menggunakan pasir, letakan botol air minum ditengahnya, menudian masukan air, 1 sendok soda
kue, 1 sendok sabun deterjen dan pewarna secukupnya. Kemudian aduk hingga tercampur rata,
lalu masukan cuka, amati yang terjadi.
Pada reaksi yang pertama, kami menggunakan ½ gelas air. 1 sendok soda kue, 1 sendok
sabun deterjen dan 10 ml cuka, reaksi yang terjadi yaitu buih yang dihasilkan sedikit dan
reaksinya tidak lama. Sedangkan pada reaksi yang kedua, kami menggunakan ½ gelas air, 1
sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan 20 ml cuka, reaksi yang terjadi yaitu buih yang
dihasilkan banyak dan reaksinya berlangsung lama. Dari 2 percobaan tersebut dapat disimpulkan
bahwa semakin banyak cuka maka reaksi yang terjadi berlangsung lama.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 9


Pada dasar teori dijelaskan bahwa asam asetat jika dilarutkan dalam air merupakan asam
lemah, artinya dalam air akan menjadi basa lemah, yang jika tercampur dengan bahan lain akan
membentuk gas karbondioksida. Basa jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida
(OH)

LKPD 2
Lembar Kerja Peserta Didik
1. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

4. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

5. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Percobaan


Setelah melakukan percobaan, data hasil percobaan disusun dalam bentuk teks
laporan percobaan. Teks laporan percobaan berisi penjelasan dalam bentuk uraian dan
tulisan. laporan percobaan juga dapat diisajikan dalam bentuk paparan. Jenis teks yang
biasa digunakan dalam laporan percobaan adalah eksplanasi dan deskripsi.
1. Struktur dan Sistematika Laporan Percobaan
Berdasarkan model struktur laporan percobaan yang disajikan, dapat disimpulkan
struktur utama teks laporan percobaan sebagai berikut:

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 10


a. Judul
Judul laporan percobaan merupakan cerminan dari objek percobaan. Judul harus
objektif dan sesuai dengan masalah yang diteliti.
b. Objek
Obejek merupakan benda atau aspek yang akan diteliti. Penentuan objek harus
dilakukan sebelum kegiatan percobaan dilakukan.
c. Pelaku Percobaan
Pihak (bisa perseorangan atau badan/lembaga tertentu) yang melakukan kegiatan
percobaan.
d. Tempat dan Waktu Percobaan
Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan percobaan.
e. Tujuan
Informasi yang ingin diketahui oleh pelaku percobaan. Kegiatan percobaan
biasanya dilakukan untuk memperoleh informasi secara lengkap dan objektif
proses dan hasil suatu kegiatan percobaan. Hasil percobaan tersebut diharapkan
dipahami, dimanfaatkan, atau ditindaklanjuti oleh khalayak umum.
f. Bahan/ Alat
Bahan-bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan percobaan.
g. Langkah
Langkah-langkah dalam kegiatan percobaan merupakan urutan proses yang harus
dilakukan dalam kegiatan percobaan.
h. Hasil Laporan Percobaan
Hasil laporan percobaan merupakan hasil yang ditemukan dan terjadi dalam
percobaan. Penyajian tersebut akan memudahkan orang lain memahami hasil
laporan percobaan.
i. Simpulan
Simpulan merupakan inti sari dari hasil percobaan dan pembahasan. Simpulan
yang dibuat harus sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebelum percobaan
dilakukan.
j. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar rujukan atau referensi yang digunakan untuk
menyusun laporan. Daftar pustaka dapat buku, jurnal, majalah, dan media cetak
atau internet.

2. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Percobaan


Saat menelaah struktur teks laporan percobaan, kamu akan menemukan ciri-ciri
kebahasaan dari teks laporan percobaan. Berikut ciri-ciri kebahasaan yang biasa
digunakan dalam teks laporan percobaan.
a. Memperkenalkan aspek umum atau kelompok (generik).
b. Menggunakan kata tugas hubungan logis, seperti ketika, maka, lalu, atau
kemudian. Kata tugas digunakan untuk menjaga tulisan tetap padu atau koheren.
c. Menggunakan kalimat aktif.
d. Menggunakan kata kerja aktif untuk menggambarkan proses dan aksi.
e. Menggunakan kata serapan atau istilah khusus sesuai bidang ilmu yang berkaitan
dengan objek yang diamati.
f. Tidak ada urutan waktu, yang ada urutan kegiatan.
g. Menggunakan kata benda dan frasa benda dibandingkan kata ganti orang.
h. Biasanya disertai deng foto, diagram, atau tabel untuk memperkuat hasil
pengamatan.

T.U.G.A.S
1. Bacalah kembali teks laporan percobaan berjudul “Reaksi Antara Soda Kue (Nahco3),
Cuka / Asam Asetat (CH3 COOH) Dan Sabun Deterjen / Basa
2. Tentukan struktur dan sistematika teks laporan tersebut!
3. Tentukan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks laporan tersebut! Kamu dapat
menggunakan tebel berikut untuk menentukan kaidah kebahasaan dalam teks laporan
percobaan.

Reaksi Antara Soda Kue (Nahco3), Cuka / Asam Asetat


(CH3 COOH) Dan Sabun Deterjen / Basa
“Gunung Berapi” Reaksi antara soda kue (NaHCO3), cuka atau asam asetat (CH3 COOH) dan
sabun deterjen / basa (surfaktan)

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 11


Tujuan
Mengetahui reaksi antara soda kue (NaHCO3), cuka atau asam asetat (CH3 COOH)
dan sabun deterjen / basa (surfaktan)

Dasar Teori
Asam cuka atau asam asetat adalah senyawa organik yang dikenal sebagai pemberi rasa
asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini
seringkali ditulis dalam bentuk CH3–COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam cuka memiliki
konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6,2, sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar
seperti garam organik dan gula maupun senyawa non polar seperti sulfur dan lodin. Larutan
asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdosiasi sebagian menjadi
lon H+ dan CH3 COO. Sifat kelarutan dan kemudahan tercampur dari asam asetat ini
membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia. Asam asetat ini digunakan dalam
produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinit asetat, maupun
sebagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur
keasaman dirumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pengatur keasaman
air.
Soda kue atau natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3, dalam
penyebutan sering disebut bicnat. Senyawa ini jika dilarutkan dengan air akan bersifat basa
lemah. Senyawa ini termasuk dalam kelompok garam dan telah digunakan sejak lama. Soda kue
atau natrium bikarbonat bisa disebut juga baking soda, sodium bikarbonat, natrium hidrogen
karbinat, dan lain-lain. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena beraksi dengan bahan
lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti mengembang. Tidak hanya itu,
senyawa ini juga digunakan untuk pengobatan (sebagai contoh obat gastroin testinal), natrium
bikarbonat juga dibuat dalam tubuh kita (menetralkan asam lambung).
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion
hidroksida (OH). Oleh karena itu, semua rumus kimia suatu basa umumnya mengandung gugus
OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan
menyebutkan nama logam di ikuti kata hidroksida. Basa dalam keadaan murni umumnya berupa
kristal padat dan bersifat kaustik. Bebrapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag
(actacid) dan sabun serta diterjen mengandung basa.
Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah menjadi zat baru. Senyawa yang
bersifat asam yang dicampurkan dengan senyawa basa akan menghasilkan senyawa yang netral.
Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH) direaksikan dengan soda kue (NaHCO3)
menghasilkan gas CO2, berarti telah terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan terbentuknya gas
dengan cara perubahan kimia, karena menghasilkan zat baru. Hal ini dibuktikan dengan
pengamatan ketika dicampurkan antara asam cuka dan soda kue terjadinya buih, sehingga keluar
seperti lava gunung berapi, karena disebabkan gas CO2 dari hasil reaksi tersebut.
Kata kunci : Asam cuka, Soda kue, Basa

Alat dan bahan


Alat
1. Gunting
2. Sendok
3. Piring plastik
4. Botol air minum
Bahan
1. Pasir
2. Pewarna merah (tares)
3. Cuka (CH3COOH)
4. Soda kue (NaHCO3)
5. Sabun deterjen/basa
6. Air (H2O)
Cara Kerja
1. Potong botol air minum menjadi 2 bagian
2. Setelah dipotong, gabungkan 2 bagian menjadi 1 bagian yang kecil
3. Timbun botol tersebut dengan pasir menyerupai gunung (diletakan diatas piring
plastik besar)
4. Isi botol tersebut dengan campuran sabun cuci, air, soda kue, pewarna dan
aduklah sehingga merata.
5. Tambahkan cuka
6. Amati reaksi yang terjadi

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 12


Data Pengamatan
Percobaan
No Air Soda Kue Deterjen Asam Cuka Hasil Pengamatan
Reaksinya cepat,
1 0,5 gelas 1 sendok 1 sendok 10 ml buih yang
dihasilkan sedikit
Buih yang
2 0,5 gelas 2 sendok 2 sendok 20 ml
dihasilkan banyak

Pembahasan
Asam asetat atau asam cuka (CH3-COOH, CH3COOH, CH3CO2H) adalah senyawa
organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Larutan asam asetat
dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+
dan CH3COO. Kemudian natrium bikarbonat atau biasa disebut soda kue (NaHCO3) adalah
senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan bersifat basa lemah . senyawa ini digunakan dalam
pembuatan roti dan kue karena bereaksi dengan membentuk gas karbon dioksida, yang
menyebabkan roti mengembang. Selain itu natrium bikarbonat juga digunakan dalam
pengobatan, misalnya obat gastroin tesfinal dan juga untuk menetralakan asam lambung. Lalu
basa, yaitu suatu senyawa yang jika dilarutkan dengan air akan melepaskan ion hidrosida (OH).
Basa dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Dan basa
digunakan dalam pembuatan diterjen. Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah
menjadi zat baru. Senyawa yang bersifat asam yang jika dicampurkan dengan senyawa basa akan
menghasilkan senyawa yang netral. Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH)
direaksikan dengan soda kue (NaHCO3) menghasilkan gas CO2.
Pada praktikum yang kami lakukan, kami memerlukan alat dan bahan. Alat yang
digunakan adalah gunting untuk memotong botol menjadi 2 bagian, sendok sebagai pengaduk
dan takaran, piring plastik sebagai wadah dan botol untuk wadah larutan tersebut. Kemudian
bahannya adalah pasir digunakan untuk membuat efek seperti gunung, pewarna untuk mewarnai
larutan (merah), soda kue dan sabun sebagai basa dan asam asetat sebagai reaktan, air sebagai
pelarutnya. Prosesnya yaitu pertama siapkan alat dan bahan, buat menyerupai gunung
menggunakan pasir, letakan botol air minum ditengahnya, menudian masukan air, 1 sendok soda
kue, 1 sendok sabun deterjen dan pewarna secukupnya. Kemudian aduk hingga tercampur rata,
lalu masukan cuka, amati yang terjadi.
Pada reaksi yang pertama, kami menggunakan ½ gelas air. 1 sendok soda kue, 1 sendok
sabun deterjen dan 10 ml cuka, reaksi yang terjadi yaitu buih yang dihasilkan sedikit dan
reaksinya tidak lama. Sedangkan pada reaksi yang kedua, kami menggunakan ½ gelas air, 1
sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan 20 ml cuka, reaksi yang terjadi yaitu buih yang
dihasilkan banyak dan reaksinya berlangsung lama. Dari 2 percobaan tersebut dapat disimpulkan
bahwa semakin banyak cuka maka reaksi yang terjadi berlangsung lama.
Pada dasar teori dijelaskan bahwa asam asetat jika dilarutkan dalam air merupakan asam
lemah, artinya dalam air akan menjadi basa lemah, yang jika tercampur dengan bahan lain akan
membentuk gas karbondioksida. Basa jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida
(OH)
LKPD 3
Lembar Kerja Peserta Didik
No. Kaidah Kebahasaan Bukti Pendukung
1. Memperkenalkan aspek umum
atau kelompok.

2. Menggunakan kata tugas


hubungan logis.

3. Menggunakan kalimat aktif

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 13


4. Menggunakan kata seraapan atau
istiilah khusus sesuai bidang ilmu
yang berkaitan dengan objek yang
diamati.

5. Menggunakan kata benda

D. Pelaporan Teks Laporan Percobaan


Kamu telah menelaah beberapa model laporan hasil percobaan. Selanjutnya, kamu
akan berlatih menyusun laporan dari percobaan yang kamu lakukan. Kamu dapat
menyusun laporan hasil percobaan dengan format yang telah dipelajari sebelumnya.
1. Penyusunan Laporan Percobaan Berdasarkan Struktur, Sistematika, dan
Kaidah Kebahasaan
Sebelum menyususn teks laporan percobaan, terlebih dahulu kita membuat
kerangka teks. Berikut langkah-langkah menyususn kerangka teks laporan percobaan.
a. Menentukan judul percobaan sesuai dengan objek yang diamati atau diteliti.
b. Menyusun tujuan percobaan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan.
c. Menyusun teks laporan percobaan berdasarkan struktur teks laporan percobaan.
d. Menggunakan bahasa sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia saat menyusus teks laporan percobaan.
2. Penyuntingan Laporan Percobaan
Laporan percobaan yang kamu susun harus sesuai dengan kaidah kebahasaan
yang berlaku. Oleh karena itu, diperlukan penyuntingan agar laporan percobaan
tersebut terhindar dari kesalahan bahasa. Jika kamu menemukan kesalahan dalam teks
laporan percobaan yang kamu susun, perbaikilah. Langkah-langkah yang dapat kamu
lakukan saat menelaah daan memperbaiki teks laoran percobaan sebagai berikut.
a. Menandai kata, kalimat, atau makna kata dan kalimat salah.
b. Memperbaiki kata, kalimat atau makna kata dan kalimat sesuai unsur kebahasaan.
c. Menulis kembali teks tersebut sehingga menjadi teks laporan percobaan yang baik
dan benar.

Uji Kompetensi 4
1. Jelaskan langkah yang dilakukan sebelum menyusun kerangka teks laporan percobaan!
2. Jelaskan langkah-langkah menyusun kerangka teks laporan percobaan!
3. Jelaskan manfaat atau tujuan menyunting teks laporan percobaan!
4. Jelaskan langkah-langkah menyunting teks laporan percobaan!

LKPD 4
Lembar Kerja Peserta Didik

1. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………

2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 14


3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………

4. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

Penilaian Harian
A. Pililah jawaban yang tepat!
1. Perhatikan teks laporan percobaan berikut!
1)Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia saat ini. 2) Gula
mempunyai berbagai fungsi baik dalam industri makanan maupun indstri bukan
makanan, seperti industri obat-obatan, fermentasi dan energi terbarukan. 3) Gula dapat
berasal dari aren, tebu, kelapa, dan siwalan. 4) Masyarakat Indonesia lebih suka
menggunakan gula aren untuk digunakan dalam makanan tradisional.

Kalimat yang memperkenalkan aspek umum atau kelompok generik ditunjukkan oleh
angka…
a. 1) b. 2) c. 3) d. 4)

2. Perhatikan teks laporan percobaan berikut!


Sampel gula aren (gula merah) yang sudah disiapkan dihaluskan. Kemudian, siapkan
sampel sebanyak 2,5 gram. Larutkan sampel gula aren tersebut menggunakan akuades.
Sementara itu, sampel gula aren sebanyak 5 gram dilarutkan dengan fase gerak dalam
100 ml untuk pengujian berkutnya.

Kutipan teks laporan percobaan tersebut merupakan bagian…


a. objek percobaan
b. tujuan percobaan
c. langkah percobaan
d. simpulan percobaan

3. Perhatikan kutipan teks laporan percobaan berikut!


Berdasarkan identifikasi sampel gula mengandung asam-asam organik berupa
asam piroglutmat, malat, laktat, askorbak, dan asetat. Sementara itu , sampel gula
merek M dan sampel gula merek G hanya mengandung empat jenis asam, yaitu
piroglutmat, malat, laktat dan askorbat. Perhitungan konsentrasi dari kelima asam
standar diperoleh konsentrasi tertinggi ada pada asam laktat.
Kutipan teks laporan percobaan tersebut merupakan bagian
a. objek percobaan
b. tujuan percobaan
c. manfaat percobaan
d. Simpulan percobaan
Kutipan teks laporan percobaan berikut untuk soal nomor 4 dan 5.
Bakso mengandung protein tinggi, kadar air tinggi dan pH netral sehingga rentan
terhadap kerusakan. Daya awet bakso maksimal satu hari pada suhu kamar. Daya tahan yang
sebentar tersebut alasan bagi para penjual bakso untuk mengambil jalan pintas mengawetkan
bakso. Beberapa pedagang ada yang menambahkan formalin pada bakso dapat memperpanjang
daya awet selama tiga hari. Formalin diketahui merupakan pengawet yang berbahaya karena
dapat menimbulkan kanker. Alternatif untuk mengatasi masalah ini diperlukan pengawet

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 15


makanan yang alami sehingga aman dikonsumsi masyarkat. Salah satu pengawet alam untuk
bakso adalah wortel (Doucus carota). Wortel mengandung antioksidan berupa beta karoten yang
mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang
disebabkan oleh mikroorganisme. Pengawetan dengan penambahan ekstra wortel (Doucus
carota) dalam adonan bakso juga menambah kandungan gizi dalam makanan sehingga lebih
sehat untuk dikonsumsi.
4. Ide pokok paragraf pertama adalah…
a. bakso rentan rusak
b. bakso perlu diawetkan
c. manfaat formalin untuk bakso
d. penyimpanan bakso di suhu kamar

5. Informasi yang sesuai kutipan laporan percobaan adalah…


a. Bakso dapat bertahan beberapa hari meskipun tanpa pengawet.
b. Formalin ditambahkan ke dalam adonan bakso untuk mengenyalkan bakso.
c. Wortel merupakan alternatif pengawet bakso yang tidak membahayakan
kesehatan.
d. Wortel ditambahkan ke dalam adonan bakso untuk menambahkan cita rasa dan
tekstur.
Teks laporan berikut untuk soal nomor 6-10.
Saat ini dikembangkan banyak produk obat herbal yang secara alami tumbuh di
Indonesia. Salah satu contoh tumbuhan yang mempunyai banyak manfaat tersebut adalah dari
genus Curcuma (temu-temuan). Perhatian masyarakat terhadap tanaman ini semakin meningkat
dengan berkembangnya keyakinan masyarakat bahwa tanaman ini dapat digunakan dalam
pengobatan kangker.
Penelitian ini dilakukan pada klorofil daun tanaman genus Curcuma karena sebagian
besar tanaman ini mempunyai manfaat yang beragam pada rimpangnya. Kandungan yang
tersimpan dalam rimpang ini juga dipengaruhi oleh pembentukan senyawa-senyawa aktif dari
proses fotosintesis dan pembentukan bahan kimia oleh rimpang tanaman. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kandungan klorofil dalam daun Curcuma dengan menggunakan kertas saring
yang berbeda-beda yaitu kertas saring whattman tipe 1 sebagai kontrol, tipe 40 dan 42 untuk
ekstraksi daun Curcuma xhantorrhiza.; daun Curcuma aeruginosa; dan daun Curcuma manga
Val. Terhadap kandungan klorofil yang terkandung dalam sampel.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa daun tanaman temu lawak
(Curcuma xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma xanthorrhiza), serta daun temu hitam
(Curcuma aeruginosa). Sampel daun tem lawak dan temu mangga diperoleh dari Batu, Malang.
Sementara itu, sampel daun temu hitam diperoleh dari hasil tanam sendiri. Alat yang digunakan,
di antaranya tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik,
mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer. Penelitian ini dilakukan dengan cara uji ekstraksi
klorofil daun dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda ukuran porinya, yaitu kertas
saring whattmantipe 1, 40, dan 42. Kertas-kertas tersebut digunakan sebagai control serta
dilakukan pengujian absorbasinya pada spektrofotometer. Tahap pertama yang dilakukan, di
antaranya tahap ekstraksi daun dengan penyaringan menggunakan corong bucher dan kertas
saring selanjutnya tahap pengukuran total dengan metode spektrofotometer.
6. Paragraf kedua dalam laporan percobaan tersebut disebut bagian…
a. pernyataan umum dan tujuan percobaan
b. tempat dan waktu percobaan
c. bahan dan alat percobaan
d. langkah kerja percobaan
7. Informasi pokok dalam laporan percobaan tersebut bagian….
a. Percobaan untuk mengetahui pengobatan kanker.
b. Percobaan untuk mengetahui zat berbahaya dalam Curcuma.
c. Percobaan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam Curcuma.
d. Percobaan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam daun Curcuma.
8. Alat-alat yang digunakan dalam percobaan uji kandungan klorofil dalam daun Curcuma
adalah….
a. Pipet tetes, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik,
mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer
b. Tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik,
mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer
c. Tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, nerca analitik,
mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 16


d. Tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik,
mikropipet, kuvet 2 ml, dan kompor spirtus.
9. Bahan yang digunakan dalam percobaan tersebut adalah…
a. tanaman temu lawak (Curcum xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma
mangga Val.), dan daun temu hitam (Curcuma aeruginosa) yang diperoleh dari
hasil tanaman sendiri.
b. tanaman temu lawak (Curcum xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma
mangga Val.) yang diperoleh dari Batu, Malang serta tanaman sendiri.
c. daun tanaman temu lawak (Curcum xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma
mangga Val.) dan daun temu hitam (Curcuma aeruginosa), yang diperoleh dari
hasil tanaman sendiri.
d. daun tanaman temu lawak (Curcum xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma
mangga Val.) dan daunt emu hitam (Curcuma aeruginosa)
10. Langkah pertama dalam percobaan tersebut adalah….
a. Mencairkan klorofil yang terdapat dalam daun Curcuma
b. Mencari daun Curcuma di Batu, Malang, dan kebun sendiri
c. Mengekstraksi daun Curcuma menggunakan corong buncher
d. Mengukur klorofil daun Curcuma dengan metode spektrofotometer
Teks laporan percobaan berikut untuk soal nomo 11 dan 12.
Vitamin C terkandung pada sebuah sayuran. Untuk mengetahui/membuktikannya, dapat
dilakukan dengan memanfaatkan zat uji iodium tinktur (iodida). Jika bahan makanan tersebut
setelah ditetesi iodium tinktur (iodida) berubah menjadi berwarna ungu, artinya bahan makanan
tersebut mengandung vitamin C. Semakin banyak jumlah tetesan iodium tinktur yang digunakan
untuk mengubah warna menjadi ungu, semakin banyak pula kandungan vitamin C.
11. Kutipan laporan percobaan tersebut disebut bagian…
a. judul dan tujuan percobaan
b. Ttmpat dan waktu percobaan
c. bahan dan alat percobaan
d. langkah kerja percobaan
12. Informasi yang sesuai dengan kutipan laporan percobaan tersebut adalah…
a. Tidak semua buah dan sayuran mengandung vitamin C.
b. Beberapa buah dan sayuran tertentu mengandung iodium tinktur (ionida).
c. Kandungan vitamin C dalam buah dan sayur dapat diuji dengan iodium tinktur
(ionida).
d. Buah dan sayur yang mengandung vitamin C tinggi hanya perlu ditetesi sedikit
iodium tinktur.
Teks laporan percobaan berikut untk soal nomor 13-16.
Laporan Percobaan Uji Makanan
(Amilum dan Glukosa)
Tubuh memerlukan zat makanan, seperti karbohidrat (amilum) dan glukosa untuk dapat
melakukan aktivitas sehari-hari. Zat makanan tersebut diperoleh dari makanan yang dikonsumsi
sehar-hari. Bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari umumnya adalah karbohidrat, protein,
lemak, dan gula. Untuk mengetahui kandungan amilum dan glukosa dalam makanan tersebut,
dapat dilakukan dengan uji percobaan makanan.
1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Pipa tetes
c. Cawan petri
d. Mortar
e. Spatula
f. Pembakar Bunsen
g. Penjepit tabung reaksi
h. Kertas buram
i. Korek api
j. Tisu
2. Bahan
a. Roti
b. Kedelai
c. Putih telur rebus
d. Pisang
e. Kemiri
f. Margarin

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 17


g. Cairan lugol
h. Cairan benedict
3. Langkah-langkah kerja
a. Uji Amilum
Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji amilum (karbohidrat) adalah lugol atau
kalium iodida
1) Ambil enam buah bahan makanan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu
roti, kedelai, putih telur rebus, pisang, kemiri dan margarin.
2) Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat, seperti roti, kedelai, putih telur
rebus, pisang dan kemiri.
3) Letakan bahan makanan yang sudah diproses ke cawan petri.
4) Beri label untuk setiap bahan makanan.
5) Pada setiap bahan makanan, ditetesi lugol atau kalium iodida.
6) Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya.
b. Uji Glukosa
Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji glukosa adalah benedict.
1) Siapkan enam tabung reaksi beserta raknya.
2) Ambil enam buah bahan makanan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu
roti, kedelai, putih telur rebus, pisang, kemiri, dan margarin.
3) Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat, seperti roti, kedelai, putih telur
rebus, pisang, dan kemiri.
4) Masukan bahan makanan yang sudah dihaluskan pada tabung reaksi.
5) Beri label untuk setiap bahan makanan.
6) Beri lima tetes benedict pada setiap bahan makanan.
7) Panaskan di atas busen dan diamkan sebentar.
8) Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya.
4. Hasil percobaan
Hasil percobaan amilum dan glukosa dapat dilihat pad tabel berikut.
Nomor Bahan Makanan Perubahan Warna

1. Roti oranye Biru kehitaman


2. Kedelai Oranye tua Putih kecoklatan
3. Putih telur Kunig kecoklatan Oranye kecoklatan
4. Pisang Cokelat kehitaman Coklat kehitaman
5. Kemiri Coklat gelap Coklat kehitaman
6. Margarin - -
5. Simpulan Percobaan
Bahan makanan yang mengandng amilum adalah roti dan pisang. Bukti ini
ditunjukan karena terjadi perubahan warna pada roti yang dihaluskan dan kemudian
ditetesi ligol/kalium lodida. Perubahan warna yang terjadi adalah warna roti berubah
menjadi biru kehitaman, begitu juga dengan pisang.
Sementara itu, bahan makanan yang mengandung glukosa yaitu roti, tempe, dan
pisang. Perubahan warna terjadi saat roti yang dihaluskan ditetesi benedict. Perubahan
warna yang terjadi adala warna roti menjadi oranye. Perubahan warna yang sama juga
terjadi pada pisang. Perubahan warna pada kedelai juga demikian, tetapi perubahan
warna oranye agak samar. Perubahan warna oranye tidak sejelas pada roti dan pisang.
13. Informasi pokok dalam laporan percobaan tersebut adalah…
a. Kandungan amilum dalam makanan dapat diuji dengan menggunakan larutan
benedict dan lugol.
b. Kandungan glukosa dalam makanan tampak saat makanan ditetesi larutan
benedict dan lugol.
c. Kandungan amilum dan glukosan dalam makanan dapat diuji dengan
menggunakan larutan lugol.
d. Kandungan amilum dan glukosa dalam makanan dapat diuji dengan
menggunakan larutan lugol dan benedict.
14. Paragraf pertama laporan percobaan merupakan bagian….
a. tujuan percobaan
b. bahan dan alat percobaan
c. hasil percobaan
d. langkah kerja percobaan
15. Pernyataan yang sesuai dengan laporan percobaan tersebut adalah…
a. Pisang mengandung glukosa tertinggi diantara semua jenis buah-buahan.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 18


b. Tubuh hanya memerulukan zat makanan seperti karbohidrat (amilum) dan
glukosa
c. Roti adalah satu-satunya bahan makanan yang mengandung karbohidrat
(amilum).
d. Roti, tempe, dan pisang mengandung glukosa karena breaksi saat ditetesi
benedict.
16. Simpulan yang tepat berdasarkan laporan percobaan tersebut adalah…
a. Bahan makanan yang mengandung glukosa akan breaksi saat ditetesi larutaln
lugol dan benedict.
b. Bahan makanan yang mengandung amilum dan glukosa dapat diuji dengan
menggunakan larutan lugol dan benedict.
c. Tubuh memerlukan zat makanan, seperti karbohidrat (amilum) dan glukosa untuk
dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
d. Untuk mengetahui kandungan amilum dan glukosa dalam makanan tersebut,
dapat dilakukn dengan uji percobaan makanan.
17. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
1) Pertama, dilakukan penyiapan sampel.
2) Langkah penelitian terbagi menjadi beberapa tahap berikut.
3) Sampel pertama yang diambil berupa minyak goreng pedagang jajanan gorengan
sebanyak 100 ml.
4) Sampel pertama diambil dari pedagang jajanan pinggir jalan.
5) Sampel kedua yang diambil berupa minyak goring sebanyak 100 ml yang telah
digunakan untuk menggoreng makanan.
6) Sementara itu, sampel kedua merupakan hasil pemodelan penggorengan secara
deep fat frying.
7) Sampel terakhir adalah minyak goreng yang belum digunakan untuk menggoreng
sebanyak 100 ml.

Langkah kerja acak pengujian kandungan lemak pada minyak jajanan gorengan
dapat disusun dengan urutan...
a. 1)-2)-5)-4)-3)-6)-7)
b. 1)-3)-5)-2)-4)-7)-6)
c. 2)-1)-4)-3)-6)-5)-7)
d. 2)-3)-1)-5)-4)-7)-6)
18. Perhatikan hasil pengamatan acak berikut!
1) Berdasarkan hasil pengujian tersebut, peneliti melakukan analisis dengan melihat
tabel warna.
2) Hasil percobaan terhadap sampel saus yaitu ketika sampel ditetesi dengan HCI
pekat, warna saus sedikit berubah.
3) Hasil menunjukkan bahwa saus tidak mengandung pewarna sintesis.
4) Selanjutnya, saus ditetesi dengan H2SO4 yang pekat warnanya juga menjadi ungu
kecoklatan
Hasil percobaan acak tersebut dapat disusun menjadi paragraf padu dengan urutan…
a. 2)-1)-4)-3)
b. 2)-4)-1)-3)
c. 3)-1)-4)-2)
d. 3)-4)-1)-2)
19. Perhatikan paragraf berikut!
Pengujian karbohidrat dilakukan dengan menggunakan metode Luff Schoorl.
[….] Selain itu, metode Luff Schoorl dapat diaplikasikan untuk produk pangan yang
mengandung karbohidrat dan glukosa dengan bobot molekuler rendah dan pati alami.
Metode ini mengahruskan subjek melakukan beberapa tahap percobaan.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan teks laporan percobaan tersebut
adalah...
a. Metode ini dipilih karena merupakan metode terbaik untuk mengukur kadar
karbohidrat dan glukosa pada makanan.
b. Metode ini mempunyai tingkat kesalahan hasil percobaan yang besar hingga
mencapai 80%.
c. Prosedur kernja menggunakan metode ini dilakukan dengan pengambilan sampel
sebanyak 250 ml menggunakan pipet tetes.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 19


d. Setelah sampel terkumpul, sampel dipisahkan ke dalam labung reaksi yang telah
diberi larutan akuades.
20. Perhatikan kalimat berikut!
1) Daya terima terhadap suatu makanan dari makanan ditentukan oleh rangsangan
yang timbul dari makanan melalui pancaindra.
2) Untuk mencegah penyakit membahayakan, perlu diadakan penelitian lebih
mendalam terhadap bahan makanan tersebut.
3) Perdasarkan hasil percobaan tersebut, sampel kerupuk yang diuji mengandung
bahan pengwet sintesis.
4) Buah-buahan baik yang digunakan sebagai bahan baku kudapan ini mengandung
serat tinggi yang bermanfaat bagi pencernaan.
Contoh kalimat yang menggunakan kata serapan adalah kalimat nomor…
a. 1) b. 2) c. 3) d. 4)

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 20


BAB II
MENGUNGKAPKAN GAGASAN PERSUASIF MELALUI PIDATO

Tokoh dalam gambar tersebut adalah Bung Karno, Proklamator Kemerdekaan Indonesia.
Bung Karno dikenal sebagai orator ulung. Kemampuan Bung Karno dalam memotivasi rakyat
Indonesia melalui pidatonya patut diacungi jempol. Penguasaan retorika, bahasa, dan ekspresi
yang ditampilkan Bung Karno saat menyampaikan pidatonya mampu membakar semangat rakyat
Indonesia pada waktu itu.
A. Seluk beluk Pidato Persusif
1. Pengertian Pidato
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), pidato berarti pengungkapan
pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditunjukan kepada banyak orang banyak.
Gagasan dalam pidato diungkapkan secara lisan di hadapan pendengar. Gagasan
tersebut diharapkan sebagai suatu informasi, pernyataan, ataupun ajakan yang
ditunjukan kepada pendengar.
2. Jenis-jenis Pidato
Berbagai bentuk pidato didasarkan pada maksud dan tujuan penyampaian pidato.
Ada sejumlah bentuk pidato. Bentuk-bentuk pidato sebagai berikut.
a. Sambutan
Sambutan merupakan jenis pidato yang dapat disampaikan secara tertulis atau
lisan. Sambutan biasa disampaikan oleh orang-orang tertentu karena jabatan atau
kedudukannya. Kerangka yang biasa dikemukakan dalam sambutan sebagai
berikut.
1) Pembukaan (sapaan, salam, permintaan izin kepada hadirin, ucapan syukur,
dan ucapan terima kasih)
2) Ungkapan perasaan (rasa senang atau hormat, ucapan selamat, dukungan
moral terhadap kegiatan atau acara, makna atau hikmah dari kegiatan, dan
harapan atau ajakan).
3) Penutup (permohonan maaf, ucapan terima kasih, dan salam penutup).
b. Pidato Pemerintah
Pidato pemerintah adalah pidato yang berasal dari pemerintah untuk rakyat.
Bentuknya berupa pengumuman, penjelasan, imbauan, dan pesan pemerintah.
c. Pidato Instansi
Pidato instansi bersifat memberi penerangan, penjelasan, dan pendidikan. Pidato
ini dapat disampaikan melalui berbagai media massa. Isi pidato harus jelas, tepat
dan pasti. Contoh dari pidato instansi adalah pidato instansi kesehatan yang
memberikan penjelasan tentang penanggulangan masalah demam berdarah.
Contoh lainnya adalah pidato dari instansi Dirjen Pajak mengenai imbauan agar
tertib membayar pajak.
d. Cermah
Ceramah merupakan jenis pidato untuk menjelaskan sesuatu dihadapan
pendengar. Ada juga ceramah diselingi sesi tanya jawab antar pendengar dan
penceramah. Masalah yang disampaikan dalam ceramah bersifat umum. Contoh

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 21


ceramah, antara lain ceramah keagamaan, ceramah kesehatan, dan ceramah
politik.
3. Pengertian Pidato Persuasif
Pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan untuk mengajak, meyakinkan, atau
membujuk pendengar dengan menyajikan berbagai macam argument dari sudut
pandang pembicara. Isi pidato persuasif sangat beragam, tergantung dari tema yang
dibicarakan. Contoh isi pidato persuasif, antara lain pidato ajakan untuk menjaga
kebersihan lingkungan desa, pidato ajakan untuk peduli terhadap sesame, dan pidato
ajakan untuk menjahui narkoba.
4. Metode Pidato Persuasif
Berdasarkan metodenya, pidato dapat dibagi menjadi empat macam. Metode
dalam berpidato sebagai berikut.
a. Pidato Memoriter
Pidato memoriter merupakan metode pidato yang dilakukan secara hafalan.
Pidato jenis ini biasanya digunakan oleh orang yang baru belajar pidato. Jadi,
seseorang sebelum berpidato menggunakan metode hafalan hendaknya:
1) Membuat catatan untuk isi pidato terlebih dahulu dengan sebaik-baiknya;
2) Melakukan persiapan penulisan naskah dan berusaha untuk menghafalnya
dengan baik; serta
3) Berusaha menghafal dan mengingat isi pidatonya ketika tampil karena pada
saat pidato tidak menggunakan atau membaca naskah (teks).
b. Pidato Manuskrip
Pidato manuskrip merupakan metode pidato dengan membaca naskah. Dalam
menggunakan jenis pidato ini, pembicara hendaknya:
1) Mempersiapkan diri dengan baik;
2) Menggunakan atau membaca naskah (teks); serta
3) Membaca naskah atau teks tersebut dari awal sampaii akhir.
c. Pidato Impromptu
Pidato impromptu disebut juga metode pidato dadakan. Pidato ini biasanya
digunakan pada acara tidak resmi. Pembicara yang ditunjuk biasanya sosok yang
dianggap paling tepat dalam memberikan sepatah atau dua patah kata dalam suatu
acara. Jadi pembicara tidak memerlukan persiapan khusus. Contoh: pidato pada
acara baik ulang tahun, syukuran, maupun hajatan tertentu.
d. Pidato Ekstemporan
Ekstemporan merupakan metode pidato dengan membawa catatan sebagai
kerangka pidato. Pembicara pada pidato ekstemporan membawa catatan kecil.
Catatan tersebut digunakan sebagai pengingat urutan isi yang akan disampaikan.
Pembicara dalam menyampaikan pidato jenis ini hendaknya:
1) Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya;
2) Menambah pengetahuan dengan berbagai cara; serta
3) Mempersiapkan naskah pidato untuk kemudian dipahami dengan sebaik-
baiknya.

T.U.G.A.S
1. Bacalah teks pidato “Pendidikan” berikut dengan saksama!
2. Mengapa teks pidato tersebut termasuk ke dalam pidato persuasif? Berikan alasanmu!
3. Jelaskan isi teks pidato tersebut!
4. Jelaskan tujuan pidato tersebut!
5. Menurut pendapatmu, bagaimana isi pidato tersebut?
Pidato Pendidikan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi seluruh peserta yang akan
mengikuti try out pagi hari ini. Terimakasih juga kepada bapak ibu guru yang juga berkenan
hadir dalam acara ini. Semoga apa yang kita harapkan dapat terwujud dan tercapai aamiin.
Pertama-pertama yang ingin saya sampaikan pada pagi hari ini khususnya kepada anak-
anak peserta didik kami bahwa try out adalah simulasi atau kesempatan yang harus dimanfaatkan
sebaik mungkin. Jangan sia-siakan karena saat ini lah waktunya untuk mengetahui kemampuan
diri kamu sendiri dalam memasuki ujian akhir nasional bulan yang akan datang.
Ibaratnya cermin try out dapat menjadi sebuah fakta jelas tentang diri kita sendiri. Laksanakan
simulasi ini sebagaimana layaknya ujian nasional, ada atau tiada yang mengawasi pastikan
percaya diri menjawab semua pertanyaan dengan baik.
Namun jika tidak dilaksanakan dengan baik maka akan berpengaruh kepada hasil ujian
nasional yang akan datang. Siswa siswi yang kami sayangi meskipun ujian memang bukanlah

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 22


satu-satunya mengantarkan dirimu kepada kesuksesan, namun perlu diingat ciri-ciri orang sukses
adalah orang yang tekun dan jujur dalam segala hal. Semoga dalam acara ini anak-anak akan
menjadi termotivasi dan menyadari seperti itulah nanti soal-soal yang akan datang pada saat
ujian nasional berlangsung minimal 75 % pasti sama.
Baik dengan ini maka ujian try out ini saya buka terimakasih kepada pihak yang sudah
mau menyelenggarakan acara ini di sekolah ini kami mengucapkan banyak terimakasih yang
sebesar-besarnya. Dan mari kita sama-sama berdoa agar acara ini dapat berlangsung dengan
sebaik-baiknya tanpa kendala yang berarti mohon maaf atas segala kekurangan di sekolah ini,
saya akhiri dengan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

LKPD 1
Lembar Kerja Peserta Didik
1. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

4. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

5. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 23


B. Identifikasi Informasi dalam Pidato Persuasif
Pidato mengandung informasi di dalamnya. Informasi yang disampaikan dalam
pidato beraneka ragam. Salah satu informasi yang sering diucapkan oleh para pembicara
adalah ajakan. Ajakan yang diungkapkkan juga bermacam-macam. Ajakan tersebut
disajikan dalam kalimat-kalimat bersifat persuasif.
1. Tujuan Pidato Persuasif
a. Memberikan informasi
b. Meyakinkan pendengar
c. Menghibur pendengar
d. Menggerakan pendengar
2. Langkah-langkah Menemukan Informasi dalam Pidato Persuasif
a. Membaca atau mendengarkan pidato persuasif dengan saksama
b. Mencatat informasi pentiing dalam pidato persuasif yang dibaca atau
didengarkan.
c. Menyimpulkan pesan dari informasi penting dalam pidato persuasif yang dibaca
atau didengarkan.

Uji Kompetensi 2
1. Jelaskan empat fungsi pidato persuasif!
2. Jelaskan masalah yang diungkapkan dalam pidato persuasif “Kedisiplinan”!
3. Berikan pendapatmu mengenai masalah yang dibicarakan dalam pidato persuasif
tersebut!
4. Temukan data yang ditulis berdasarkan fakta pada pidato persuasi tersebut!
5. Jelaskan pesan yang ingin disampaikan pembaca daalam pidato persuuasif tersebut!

Pidato Kedisiplinan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bapak ibu guru yang saya hormati dan
anak-didik kami yang kami cintai sekali saya sampaikan selamat pagi. Iya sengaja saya
sampaikan salah selamat pagi dengan keras agar lebih semangat.

Anak-anak yang tidak semangat berarti tidak siap menerima pelajaran hari ini. Anak-anak
yang kami cintai disiplin adalah dasar dari semua keberhasilan tanpa disiplin semua hasil tidak
akan sempurna. Pagi ini saya ingin kembali menegaskan bahwa disiplin hanya dapat ditegakkan
dari diri kita sendiri bukan karena orang lain.
Alhamdulilah meski masih ada yang masih terus terlambat datang sekolah namun
penurunannya sudah lumayan baik. Saya cukup bangga kepada anak-anak yang terus berupaya
menjadi yang terbaik. Ingat anak-anak jangan biarkan dirimu menyesal di kemudian hari karena
tidak menanamkan nilai-nilai kedisplinan dalam setiap sendi kehidupan.
Sukses tidak datang dengan sendirinya, hanya dengan bersikap disiplin maka semua
proses akan bisa dilalui. Oleh sebab itu anak-anak didik kami yang berbahagia. Tunjukkan
semangat jiwa muda kamu untuk hidup lebih baik menjadi revolusioner kepada yang lain.
Mulai saat ini mari tanamkan dalam jiwa dan diri agar selalu menjalani hidup sehat dan
disiplin untuk kehidupan yang lebih baik. Dalam jiwa yang disiplin akan lahir karakter dan jiwa
yang kuat dan sangat berkepribadian.
Setiap kali saya berkesempatan untuk memberikan motivasi saya hanya memberikan
tentang bagaimana menanamkan nilai-nilai kedisplinan dalam kehidupan. Anak-anak didik yang
berbahagia mari berhenti mengikuti tren dan budaya yang tidak sesuai dengan budaya bangsa
kita . Akhir kata mohon maaf atas segala kesalahan wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.

LKPD 2
Lembar Kerja Peserta Didik
1. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 24


2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

4. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

5. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

C. Simpulan Isi Pidato


Kamu sudah dapat mengidentifikasi informasi penting dalam pidato persuasif. Dari
informasi penting tersebut kamu dapat menyimpulkan isi pidato persuasif.
Menyimpulkan isi pidato persuasif berarti mencari inti sari pembicaraan dalam pidato
persuasif.
1. Pengertian simpulan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), simpulan berarti hasil darii proses
menyimpulkan. Simpulan juga berarti kesudahan pendapat (pendapat terakhir yang
berdasarkan pada uraian sebelumnya). Simpulan piidaato persuasif merupakan inti
sari dari pidato persuasif yang didengarkan ataupun dibaca.
2. Pokok-Pokok Isi Pidato Persuasif
Dalam informasi pidato persuasif terdapat pokok-pokok isi yang menjadi landasan
dalam penyusunan pidato. Berikut merupakan langkah-langkah menemukan pokok-
pokok isi pidato persuasif.
a. Membaca atau mendengarkan pidato persuasif dengan sakasama.
b. Menganalisis ide pokok atau inti dari setiap paragraf penyusun pidato persuasif.
c. Menyimpulkan pokok-pokok isi pidato persuasif dengan tepat.
3. Langkah-langkah Menyimpulkan Pidato Persuasif
a. Memusatkan perhatian.
b. Menyiapkan alat tulis (buku, pensil, atau bolpoin).
c. Mendengarkan/membaca pidato persuasif.
d. Mencatat pokok-pokok pidato yang berupa informasi ketika sedang
melihat/mendengarkan pidato persuasif.
e. Menyimpulkan isi pidato persuasif yang didengarkan atau dibaca.
f. Menuliskan simpulan pidato persuasif dalam beberapa kalimat.
4. Syarat Menyimpulkan Isi Pidato Persuasif

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 25


a. Simpulan harus memuat pokok isi pidato.
b. Simpulan tidak menyimpang dari isi pidato.
c. Simpulan bukan merupakan komentar, melainkan ringkasan isi pidato.

Uji Kompetensi 3
Kerjakanlah soal-soal berikut!
1. Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpulkan isi pidato persuasif!
2. Tentukan pokok-pokok isi pidato persuasif tersebut!
3. Simpulkan isi pidato persuasif tersebut dalam satu paragraf!

Pidato Kenakalan Remaja

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh muda-mudi anak remaja yang saya


sayangi dan cintai. Saya cukup berbangga hati karena bisa hadir ditengah anak-anak zaman now,
milenial, atau sering disebut dengan generasi digital.

Ditengah gempuran perkembangan teknologi dan komunikasi banyak anak-anak muda


yang sukses dalam meniti kehidupan dan prestasi, namun dibalik itu tidak sedikit juga yang
terjerembab kedalam pergaulan dan sosial yang salah dan menjerat kehidupan anak remaja.

Mudahnya berkomunikasi dengan siapa saja saat ini membuat perilaku anak-anak remaja
juga diatas nalar pikir orang dewasa yang terkadang kerap membuat para orang tua resah.
penggunaan obat terlarang dan perilaku menyimpang misalnya.

Untuk itu saya mengajak para anak muda khususnya yang menghadiri acara ini. Silahkan
berprestasi namun tetap menjaga bataan-batasan yang telah diajarkan dalam kehidupan. Jadikan
tiang agama dan norma menjadi pedoman dalam bersikap dan menjalani kehidupan agar tidak
salah jalan.

Ingat jangan sia-siakan kehidupan saat ini karena akan menyesal di kemudian hari tiada
guna. Tidak kata terlambat saat ini kapan saja anda dapat berubah seperti yang anda mau. Maka
mari berkarya dan berpartisipasi memajukan bangsa dan negeri.

Demikian acara forum remaja hari ini semoga setelah ini anak-anak remaja akan
terinspirasi untuk melakukan hal positif untuk memajukan bangsa dan meraih cita-cita. Demikian
acara sambutan saya dalam acara anak muda kali ini mari kembali menjunjung kedamaian dan
persahabatan tanpa ada kekerasan. Kami mendukung kreatifitas tanpa kekerasan dan sportif
salam kaum muda.

LKPD 3
Lembar Kerja Peserta Didik
1. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 26


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
D. Struktur dan Kebahasaan Pidato Persuasif
Teks pidato persuasif disusun atas struktur dan kebahasaan. Struktur teks pidato
persuasif secara umum terdiri atas pembuka, isi, dan penutup. Sementara itu, kebahasaan
teks pidato persuasif terdiri atas kaimat persuasif dan konjungsi.
1. Struktur Teks Pidato Persuasif
Teks pidato perrsuasif mempunyai struktur yang membedakannya dengan teks
lainnya. Agar lebih jelas, perhatikan penjelasannya berikut.
a. Pembuka
Pembuka merupakan bagian awal dalam suatu pidato. Pembuka dalam pidato
berisi beberapa bagian. Bagian-bagian dalam pembuka pidato sebagai berikut.
1) Salam Pembuka
Salam pembuka berisi salam dan sapaan kepada orang yang menghadiri acara
tersebut. Contoh dari salam pembuka sebagai berikut.
a) Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
b) Selamat pagi.
2) Sapaan
Sapaan kepada pendengar berisi sapaan kepada pendengar yang
menghadiri acara tersebut.
3) Ucapan Syukur Kepada Tuhan
Bagian ini berisi ucapan syukur yang dipanjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena telah diberi kesehatan dan rahmat sehingga dapat
menghadiri suatu acara.
4) Ucapan Terima Kasih
Bagian ini berisi ucapan terima asih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dan mendukung acara tersebut.
5) Tujuan Pidato
Tujuan pidato berisi pembukaan untuk masuk ke isii pidato.
b. Isi
Isi pidato memaparkan permaslahan atau materi yang akan disampaikan. Isi
dalam pidato perrsuasif berisi argumen-argumen yang memuat masalah atau
informasi. Argument atau informasi tersebut digunakan sebagai dasar dalam
mengajak pendengar untuk melakukan apa yang dinginkan pembicara. Ajakan
dapat diletakan pada awal, tengah, ataupun akhir bagian isi. Namun, ajakan paling
sering diletakkan pada akhir sebagai simpulan isi.
c. Penutup
Bagian akhir dalam suatu pidato adalah bagian penutup. Bagian penutup
pidato terdiri atas bagian sebagai berikut.
1) Kesimpulan
Bagian ini berisi kesimpulan dari isi suatu pidato.
2) Ucapan Terima Kasih
Bagian ini berisi ucapan terima kasih pembicara kepada pendengar atas
kehadiran dan atensinya.
3) Permohonan Maaf
Bagian ini berisi permohonan maaf pembicara atas kesalahan dalam
menggunakan bahasa dan tingkah laku yang dianggap kurang sopan dan
berkenaan di hati para pendengar.
4) Salam Penutup
Salam penutup berisi ucapan salam untuk mengakhiri suatu pidato.
2. Kebahasaan Pidato Persuasif
Kebahasaan menjadi salah satu aspek penting dalam pidato persuasif. Penggunaan
kebahasaan yang baik dapat memudahkan pembicara dalam menyampaikan gagasan
kepada pendengar. Karena tujuan pidato persuasif adalah membujuk pendengar, tidak
heran jika dalam pidato persuasif sering dijumpai kalimat persuasif. Selain kalimat
persuasif, dalam sebuah pidato persuasif sering dijumpai penggunaan konjungsi.
Penggunaan konjungsi dalam sebuah pidato persuasif bertujuan menjaga kohesi dan
koherensi antarbagian dalam pidato persuasif.
a. Kalimat Persuasif
1) Pengertian Kalimat Persuasif

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 27


Kalimat persuasif adalah kalimat yang berisi ajakan dan bertujuan untuk
memengaruhi pembaca atau pendengar untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan khendak penulis atau pembicara.
2) Ciri-ciri Kalimat Persuasif
a) Bertujuan untuk membujuk, mengajak, dan mempengaruhi seseorang.
b) Biasanya menggunakan kata ayo, mari, dan kata-kata yang bersifat
mengajak lainnya.
c) Biasanya menggunakan tanda seru (!)
Contoh: Mari kita menjaga kebersihan lingkungan kita!
b. Konjungsi
Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan satu unsur
dengan unsur lain. Konjungsi disebut juga kata penghubung. Konjungsi dibagi
atas empat macam, yakni konjungsi koordinatif, subordinatif, korelatif, dan
konjungsi antarkalimat.
1) Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau
lebih yang berkedudukan sama. Contoh: dan, atau, serta, terapi, dan
sedangkan.
2) Konjungsi Subordinatif
Konjungsi Subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa
atau lebih yang tidak berkedudukan sama. Satu klausa berkedudukan sebagai
induk kalimat. Klausa lain berkedudukan sebagai anak kalimat. Induk kalimat
adalah kalimat yang dapat berdiri sendiri. Sementara itu, anak kalimat tidak
dapat berdiri sehingga harus bergabung dengan induk kalimat.
a. Konjungsi Subordinatif waktu meliputi sejak, semenjak, sedari, sewaktu,
ketika, tatkala, sementara, begitu, seraya, selang, selama, sambil, demi,
setelah, sesudah, sebelum, sehabis, dan selesaim seusai, hingga, dan
sampai.
b. Konjungsi subordinatif syarat meliputi, jika, kalau, jikalau, asalkan, bila,
dan manakala.
c. Konjungsi subordinated pengandaian meliputi andaikan, seandainya,
umpamanya, dan sekiranya.
d. Konjungsi subordinatif tujuan meliputi agar, supaya, dan biar.
e. Konjungsi subordinatif konsesif meliputi biarpun, meskipun, walaupun,
sekalipun, sungguhpun, dan kendatipun.
f. Konjungsi subodinatif pembandingan meliputi seakan-akan, seolah-olah,
sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, dan alih-alih.
g. Konjungsi subordinatif sebab meliputi sebab, karenam oleh karena, dan
oleh sebab.
h. Konjungsi subordinatif hasil meliputi sehingga, sampai-sampai, dan
makanya.
i. Konjungsi subordinatif alat meliputi dengan dan tanpa.
j. Konjungsi subordinatif cara meliputi dengan dan tanpa.
k. Konjungsi subordinatif komplementasi yaitu bahwa.
3. Konjungsi Korelatif
Berbeda dengan konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif terdiri atas dua
pasangan kata. Contoh konjungsi korelatif adalah baik…maupun; tidak hanya…tetapi
juga…; bukan hanya…melainkan juga…; demikian…sehingga…; sedemikian rupa…
sehingga…; entah…entah…; serta jangankan…,…pun…
4. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan kalimat
dengan kalimat. Konjungsi antar kalimat terletak di awal kalimat. Konjungsi tersebut
diakhiri dengan tanda koma untuk memisahkan dengan kalimat yang menyertai.
Konjungsi antarkalimat terdiri atas beberapa bagian berikut.
a. Konjungsi antarkalimat pertentangan meliputi akan tetapi, namun, biarpun,
demikian, sekalipun demikian, walaupun demikian, meskipun demikian, dan
sungguhpun demikian.
b. Konjungsi antarkalimat waktu meliputi kemudian, sesudaah itu, setelaah itu,
sebelum itu, dan selanjutnya.
c. Konjungsi antarkalimat penambahan meliputi tambahan pula, lagi pula, dan
selain itu.
d. Konjungsi antarkalimat pembalikan yaitu sebaliknya.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 28


e. Konjungsi antarkalimat keadaan meliputi sesungguhnya dan sebenarnya.
f. Konjungsi antarkalimat penguatan meliputi malahan, dan bahkan.
g. Konjungsi antarkalimat keekslusifan dan keinklusifan yaitu kecuali itu.
h. Konjungsi antarkalimat konsekuensi yaitu dengan demikian.
i. Konjungsi antarkalimat akibat meliputi oleh karena itu, dan oleh sebab itu.

Uji Kompetensi 4
Bacalah pidato berikut dengan saksama. Kemudian, analisislah struktur dan kebahasaan pidato
persuasif teks pidato tersebut. Sajikanlah jawaban kalian pada tabel berikut!

Peluang Sukses

Assalamualaikum wr.wb
Pertama dan yang paling utama mari kita panjatkan puja serta puji dan syukur kita kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas kehadiratnya yang selalu senantisa mengirim banyak limpahan rahmat,
karunia dan keberkahan kepada kita semua sebagai umatnya.

Sholawat beriring salam yang tak lupa dan tak hentinya pula kita haturkan kepada junjungan dan
pemimpin kita Nabi besar Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaat dari beliau pada
kehidupan setelah meninggalkan bumi ini.

Yang saya hormati, petinggi departemen keuangan


yang saya hormati, peserta Seminar yang saya banggakan
yang saya kormati, tamu undangan sekalian yang berbahagia
saya disini mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh panitia yang telah memberikan
semua pelayanan yang baik kepada saya selama disini, harapan saya semoga acara ini berjalan
dengan lancar hingga dipenghujung kegiatan hari ini. Amiinn

Sebelum memulai pembahasan yang lebih jauh banyak sekali pengusaha-pengusaha yang telah
sukses setelah meniti karir yang dari kehidupannya benar mereka mulai dari nol besar dengan
kegigihan serta keuletan sehingga mereka bisa meraih keberhasilan dari hasil kerja keras mereka
untuk mencapai mimpinya.
Pengusaha-pengusaha yang sukses pada umumnya mereka mempunyai banyak pengalaman dan
juga latar belakang dari pendidikan sekolah yang tidak mengenyam pendidikan yang terlalu
tinggi dengan itu mereka mulai melakukan untuk mendirikan dan menjalankan bisnis serta
mereka membekali diri dengan memiliki etos kerja dan memiliki semangat yang kuat sehingga
membangkitkan diri demi mewujudkan cita-cita dan tujuan mereka.

Kebanyakan dari mereka sebagai pengusaha yang telah berhasil meraih mimpinya merupaka
orang-orang yang memiliki jiwa muda dan mamanfaatkan kesempatan untuk mulai bertindak
untuk mewujudkan mimpi mereka dengan tujuan dapat membahagiakan keluarga dan orang
terdekat meski harus kerja keras dan menekuni usaha yang sedang dijalani.

Menempuh pendidikan yang tinggi juga penting untuk bisa menambah ilmu, seperti mengatur
keuangan, mengatur manajemen bisnis serta masih banyak lagi yang kita dapatkan dengan
menempuh pendidikan yang lebih tinggi seperti pengalaman yang berharga dan menemukan
teman baru.

Untuk para pencari kerja yang sudah lama menunggu panggilan dari lamaran yang telah berapa
kali tak terhitung banyaknya telah dikirim, mari bangkit mulai dengan membangun lapangan
kerja baru dengan mulai berbisnis.

Karena pada era sekarang ini, akan lebih baik untuk kita menciptakan lapangan pekerjaan bukan
hanya menunggu pekerjaan menghampiri, boleh bekerja untuk menambah pengalaman
membangun bisnis. Karena dengan berbisnis sendiri lebih menguntungkan serta lebih berpeluang
memperbaiki keadaan ekonomi.
Mari motivasi diri untuk selalu melakukan hal yang bermanfaat, melakukan hal yang bisa
membuat diri lebih baik dari sebelumnya dan memberi cambukan bagi diri bahwa untuk
mendapat kerja bukan hanya dengan mengharapkan kerja dari yang orang lain berikan, yakinkan
diri bahwa kalian mampu mendirikan usaha sendiri.
Sekian mungkin yang dapat saya sampaikan, pesan saya fikirkan dan bertindak pada apapun
yang menurut kalian berpeluang untuk sukses.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 29


Semoga apa yang telah saya sampaikan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan untuk
kesalahan yang saya sengaja maupun yang tidak saya sadari saya mohon maaf serta terima kasih
kepada semua yang hadir dan terlibat dalam acara ini telah menyempatkan dan meluangkan
waktu kalian semua.
Saya akhiri,

wassalamualaikum wr.wb

LKPD 3
Lembar Kerja Peserta Didik

A. Analisis Struktur Teks Pidato Persuasif


1. Pembuka
a. Salam Pembuka
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

b. Sapaan
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

c. Ucapan syukur kepada Tuhan


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………....

d. Ucapan terima kasih


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….

e. Tujuan pidato
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….

2. Isi
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….

3. Penutup
1. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….

2. Ucapan terima kasih


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….

3. Permohonan maaf
…………………………………………………………………………………………

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 30


…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….

4. Salam penutup
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….

B. Analisis Struktur Teks Pidato Persuasif


1. Kalimat Persuasif
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….

2. Konjungsi
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….

E. Gagasan dalam Pidato Persuasif


Gagasan yang disampaikan melalui pidato persuasif. Gagasan yang disampaikan
melalui pidato persuasif bersifat membujuk atau mengajak pendengar. Dalam
menuangkan gagasan dalam sebuah pidato persuasif perlu diikuti dengan argumen yang
tepat. Selain itu, pada saat menyampaikan gagasan tersebut secara lisan diperlukan sikap
dan kematangan yang hanya didapati dengan latihan secara rutin.
1. Menyusun Pidato Persuasif
Berikut langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk menyusun sebuah teks
pidato persuasif.
a. Menentukan Tema
Tema merupakan landasan dasar dalam membuat pidato. Tema dapat diartikan
sebagai pokok yang akan dibicarakan dalam pidato tersebut.
b. Menentukan Pokok-Pokok Isi Pidato
Pokok-pokok isi disusun berdasarkan tema yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Sebaiknya, pokok-pokok isi yang dibuat agar memudahkanmu dalam menyusun
kerangka pidato persuasif.
c. Menyusun Kerangka Pidato Persuasif
Kerangka berhubungan dengan struktur pidato persuasif. Oleh karena itu, kamu
dapat melihat dengan mengingat-ingat kembali struktur yang telah kamu pelajari
pada pembelajaran sebelumnya. Secara umum struktur pidato terdiri atas
pembuka, isi, dan penutup. Kamu harus menyusun kerangka dengan tujuan yang
tepar, yakni membujuk pendengar.
d. Mengembangkan Kerangka Menjadi Tekd Pidato Perrsuasif Utuh
Kerangka yang sudah kamu kembangkan menjadi teks pidato persuasif utuh.
Kamu dapat menyusun pembuka, isi, dan penutup teks pidato persuasif.gunakan
bahasa yang baik dan benar.

2. Mengungkapkan Pidato Persuasif secara Lisan


Pengungkapan pidato secara lisan disebut berpidato. Banyak aspek yang harus
diperhatikan sebelum berpidato. Setidaknya seorang pembicara harus menyiapkan
materi dan mental sebelum berpidato. Alangkah lebih baik lagi jika pembicara
mampu memahami pendengar pidatonya.
a. Pengertian Berpidato
Berpidato merupakan kegiatan berbicara di depan banyak orang. Pembicara
harus memperhatikan pendengar sehingga isi pidato tersampaikan dengan baik
kepada pendengar. Jadi, kegiatan berpidato dapat dikatakan berkaitan dengan
pembicara dengan pendengar.
b. Persiapan Sebelum Berpidato
Sebelum berpidato, seseorang harus mempersiapkan diri terlebih dahulu.
Pembicara harus mempersiapkan materi pidato dan pengetahuan tentang
pendengar. Persiapan materi pidato meliputi topik naskah dan naskah pidato.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 31


1) Persiapan Materi Pidato
Persiapan materi akan mempengaruhi keberhasilan berpidato. Sebaiknya
pembicara mempersiapkan materi pidato dari beberapa hari sebelumnya.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menyiapkan materi pidato
sebagai berikut.
a) Mengumpulkan Bahan-Bahan
Pembicara harus mempersiapkan bekaan yang cukup untuk berpidato.
Bekal yang digunakan untuk pembicara dalam berpidato adalah materi
pidato. Pembicara harus mengetahui topik yang akan disampaikan.
Pembicara juga harus mengumpulkan materi sesuai sasaran pendengar
pidato.
b) Membuat Kerangka Naskah Pidato
Sebelum membuat naskah pidato, perlu dibuat kerangka pidato.
Kerangka pidato berisi pokok-pokok pembicaraan yang akan
diasampaikan. Kerangka yang dibuat harus teratur, berurutan, dan juga
sesuai kaaidaah penyusunan pidato.

2) Latihan Berpidato
Latihan dalam berpidato digunakan untuk mempersiapkan mental dan
penampilan. Mental sangat penting dalam berpidato. Mental yang dimaksud
adalah sikap berani dan percaya diri. Persiapan penampilan meliputi sikap,
suara, dan juga penyesuaian gerak, gaya, dan mimik.
a) Sikap Badan
Sikap badan dalam berpidato yang baik adalah berdiri dengan tegak.
Sikap ini menunjukan pembicara bersemangat tinggi, percaya diri, dan
bersungguh-sungguh. Pandangan mata pembicara sebaiknya mengarah
kepada semua pendengar.
b) Suara
Berpidato juga harus memperhatikan suara. Pembicara juga harus
mampu mengatur irama dan tempo suara. Pengaturan suara berhubungan
dengan tinggi rendahnya suara. Tempo suara berhubungan dengan cepat
lambatnya suara. Dengan demikian, suara dapat berirama dan enak
didengar. Aspek suara juga harus memperhatikan kejelasan suara.
Kejelasan suaraa berhubungan dengan pelafalan kata. Kejelasan dalam
melafalkan setiap kata dalam berpidato dapat memudahkan pendengar
memahami isi pidato.
c) Kewajaran Sikap
Pembicara sebaiknya menjaga kewajaran sikap saat berpidato. Setelah
dapat menguasai sikap, pembicara harus dapat menyesuaikan antara sikap
badan, dan juga penampilan berpidato.dengan berlatih menyesuaikan
sikap, suara, dan penampilan berpidato, pembicara dapat melakukan
pidato dengan baik.

T.U.G.A.S
Buatlah sebuah pidato persuasif dengan memperhatikan struktur teks pidato persuasif dengan
tema kalian tentukan sendiri. Kemudian, bacakan pidato tersebut dengan memperhatikan
penggunaan intonasi, jeda, dan artikulasimu. Anggaplah kamu sedang berpidato dalam suatu
forum!

Penilaian Harian
A. Pililah jawaban yang tepat!
1. Pidato yang dilakukan dengan cara menghafal naskah disebut…
a. memoriter c. impromptu
b. manuskrip d. ekstemporan

Kutipan pidato persuasif untuk soal nomor 2-5.


1)Pemilihan Presiden sebentar lagi akan dilaksanakan. 2) Sebagai warga negara yang
baik, Anda harus menggunakan hak pilih Anda dengan bijaksana. 3) Artinya, Anda harus
memilih calon Presiden terbaik yang mampu membawa kebaikan bagi bangsa ini. 4) Oleh
karena itu, saya mengajak Anda jangan skeptis dengan menyia-nyiakan suara Anda. 5)
Mari gunakan hak pilih Anda dengan benar dan bijaksana.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 32


2. kutipan pidato tersebut termasuk pada bagian…
a. pembuka c. kesimpulan
b. isi d. penutup
3. kalimat persuasif pada kutipan pidato tersebut terdapat pada kalimat angka…
a. 1) dan 2) c. 3) dan 4)
b. 2) dan 3) d. 4 dan 5)
4. Pernyataan yang sesuai dengan kutipan pidato tersebut adalah…
a. Warga negara melaksanakan pemilihan Presiden dan legislatif secara bersamaan.
b. Warga negara yang bersikap skeptis berarti telah menyia-nyiakan hak
memilihnya.
c. Warga negara yang bijaksana seharusnya mampu masuk secara aktif dalam dunia
politik.
d. Warga negara yang mempunyai hak pilih adalah warga negara yang berusia di
atas 17 tahun.
5. Tujuan dari kutipan pidato tersebut adalah…
a. Mengajak pendengar untuk menyukseskan pemilu.
b. Mengajak pendengar untuk aktif dalam dunia politik.
c. Mengajak pendengar untuk menjadi kader yang baik.
d. Mengajak pendengar untuk menggunakan hak pilihnya.
Kutipan pidato berikut untuk soal nomor 6-9.
Narkoba masih menjadi momok di Indonesia. Walaupun banyak pengedar narkoba yang
ditangkap, baik oleh BNN maupun kepolisian, peredaran narkoba masih terjadi. Para pengedar
dengan jeli mencari cara baru untuk menjual barang haramnya. Dengan cerdiknya, para pengedar
mengincar remaja. Para Bandar atau pengedar dengan jeli memanfaatkan mental remaja yang
masih labil dan suka hal baru. Masalah ini tidak bisa dibiarkan. Pemerintah melalui BNN dan
Polri perlu memberantas Bandar narkoba. Selain itu, mereka wajib memutus rantai peredaran
narkoba, masyarakat pun tidan boleh diam. Masyarakat harus mendukung Pemerintah.
Masyarakat harus dapat menjaga dirinya untuk tidak memakai narkoba. Masyarakat juga harus
berani melaporkan para pengedar jika mereka mengetahuinya, saya yakin, jika semua pihak mau
bekerja sama, masalah narkoba sedikit demi sedikit dapat teratasi.
6. Masalah yang dibahas dalam kutipan pidato tersebut adalah…
a. kelihaian Bandar narkoba di Indonesia
b. jalur peredaran narkoa di Indonesia
c. peningkatan pengguna narkoba di Indonesia
d. pemberantasan peredaran narkoba di Indonesia
7. Mengapa pengedar narkoba mengincar remaja sebagai pengguna baru?
a. Para remaja masih labil dan sukan mencoba hal-hal baru.
b. Para remaja mudah dijadikan sasaran peredaran narkoba.
c. Para remaja lebih mudah dibujuk untuk memakai narkoba.
d. Para remaja mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi.
8. Bagaiman upaya dalam membantu Pemerintah memberantas peredaran narkoba di
Indonesia?
a. Masyarakat harus dapat menjaga diri dan selalu memberikan dukungan aktif
kepada BNN dan Polri.
b. Masyarkat harus dapat menjaga diri dan berani melaporkan para pengedar
narkoba jika mengetahuinya.
c. Masyarakat harus dapat menjaga diri dan sebisa mungkin menjahui pergaulan
yang tidak jelas dalam masyarkat.
d. Masyarakat harus dapat menjaga diri dan ikut aktif masuk ke dalam orgnaisasi-
orgnisasi antinarkoba.
9. Simpulan kutipan pidato persuasif tersebut adalah…
a. Pemerintah, baik BNN maupun Polri, harus lebih gencar dalam memberantas
Bandar narkoba di Indonesia.
b. Pemerintah harus bekerja keras dalam memuts rantai peredaran narkoba yang
terjadi di wilayah Indonesia.
c. Pemerintah harus bekerja sama dengan masyarakat dalam upaya pemberantasan
peredaran narkoba di Indonesia.
d. Pemerintah, baik BNN maupun Polri, harus dapat menangkap Bandar besar
pemasok narkoba di Indonesia.
Kutipan pidato berikut untuk soal nomor 10-13.
Bapak ibu yang terhormat,

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 33


Budaya membaca anak Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, Pemerintah berusaha
meningkatkan budaya membaca anak Indonesia. Pemerintah sudah mulai menumbuhkan budaya
membaca di sekolah. Pemerintah melalui Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 telah
mengeluarkan kebijakan membaca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
Sebagai orang tua, kita juga harus menyukseskan program Pemerintah tersebut. Salah
satu cara untuk menyukseskan program Pemerintah tersebut adalah dengan sering mengajak
anak-anak kita pergi ke tokoh buku atau perpustakaan. Dengan cara itu, kebiasaan membaca
pada anak-anak kita diharapkan akan tumbuh. Pada akhirnya, anak-anak kita menjadi insan yang
melek literasi, suka membaca buku.
10. Ide pokok paragraf pertama adalah…
a. Upaya pemerintah dalam menyediakan bacaan berkualitas di sekolah.
b. Kebijakan pemerintah dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015.
c. Upaya pemerintah dalam meningkatkan budaya baca anak Indonesia.
d. Kebijakan pemerintah siswa membaca buku 15 menit sebelum pelajaran.
11. Pesan dalan kutipan pidato tersebut adalah…
a. Membiasakan anak untuk pergi ke tokoh buku dan perpustakaan.
b. Membiasakan kegiatan membaca buku sebelum pelajaran dimulai.
c. Membiasakan anak Indonesia senang membaca buku sedari kecil.
d. Membiasakan kegiatan membaca buku yang dilakukan di sekolah.
12. Kalimat persuasif yang sesuai dengan kutipan pidato tersebut adalah…
a. Mari kita ajarkan anaka kita dalam menilai buku yang bagus!
b. Mari kita sukseskan program yang dikeluarkan Pemerintah!
c. Mari menyediakan buku berkualitas bagi siswa di sekolah!
d. Mari membiasakan anak kita agar senang membaca buku!
13. Simpulan isi kutipan pidato persuasif tersebut adalah…
a. Upaya menumbuhkan minat baca anak-anak Indonesia dapat dilakukan dengan
cara menyediakan buku yang berkualitas dan pembiasaan membaca buku 15
menit sebelum pelajaran di sekolah dimulai.
b. Upaya menumbuhkan minat baca anak-anak Indonesia dapat dilakukan dengan
cara membaca buku 15 menit sebelum pelajaran di sekolah dimulai dan
membacakan dongeng pada anak saat dirumah.
c. Upaya menumbuhkan minat baca anak-anak Indonesia dapat dilakukan dengan
cara mengeluarkan kebijakan membaca buku 15 menit sebelum pelajaran di
sekolah dimulai dan mengajak mereka ke took buku atau perpustakaan.
d. Upaya menumbuhkan minat baca anak-anak Indonesia dapat dilakukan dengan
cara menyediakan buku yang berkualitas dan mengajak anak-anak ke took buku
dan perpustakaan sedari kecil.
14. Perhatikan kutipan pidato persuasif rumpang berikut!
Ladang perpindah merupakan salah satu upaya pemanfaatan hutan untuk
keperluan pertanian, kegiatan ladang berpindah yang selama ini kita lakukan
nyatanya telah membuat hutan menjadi gundul. Jika kegiatan itu terus dibiarkan,
berbagai macam bencana alam pun dapat terjadi. [….] Oleh karena itu, saya ingin
mengajak Saudara-saudara untuk menghentikan kegiatan ladang berpindah agar kita
terhindar dari tanah longsor dan banjir.
Kalimat yang sesai untuk melengkapi pidato persuasif tersebut adalah….
a. Banjir dan gempa menjadi bencana alam yang sangat mungkin terjadi.
b. Longsor dan banjir menjadi bencana alam yang sangat mungkin terjadi.
c. Longsor dan banjir menjadi bencana alam yang sangat mungkin terjadi.
d. Banjir dapat terjadi karena daerah resapan air hujan di hutan telah hilang.
15. Perhatikan kutipan pidato berikut!
1)Masalah sampah membuat lingkungan menjadi kotor atau bau. 2) Oleh karena
itu, saya mengajak hadirin untuk ikut serta mengatasi masalah sampah ini. 3) Hadirin
dapat menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah. 4) Kedua cara tersebut
perlu dilakukan agar lingkungan kita terbebas dari masalah sampah.
Kesalahan penggunaan konjungsi dalam kutipan pidato tersebut ditunjukkan oleh
kalimat angka…
a. 1) b. 2) c. 3) d. 4)
16. Cermati kutipan pidato persuasif berikut!
Daerah di bawah perbukitan rawan tertimpa tanah longsor. Tanah longsor
memang sangat sulit diprediksi. [….] tanah longsor dapat dicegah. Salah satu cara
mencegah tanah longsor adalah dengan tidak menebang pohon-pohon di sekitar
lereng gunung membuat tingkat kestabilan tanah berkurang. Akar-akar pohon yang

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 34


tadinya berguna sebagai penahan tanah akan hilang. Akibatnya, tanah akan menjadi
tidak stabil. Tanah yang tidak stabil rawan longsor. [….], saya mengajak masyarakat
di sekitar Bukit Jandaka ini untuk tidak menebang pohon secara sembarangan.
Konjungsi yang tepat untuk mmelengkapi kutipan pidato persuasif tersebut adalah…
a. akan tetapi, oleh karena itu
b. selain itu, oleh karena itu
c. akan tetapi. Meskipun demikian
d. selain itu, meskipun demikian
17. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
1) Masalah korupsi masih menjadi maslah serius yang sulit diatasi di Indonesia.
2) Menurut data Komisi Pemberantasan Korupsi, sepanjang tahun 2018 terdapat 91
perkara korupsi yang melibatkan anggota legislatif dan 28 perkara melibatkan 29
kepala daeran aktif.
3) Bahkan, hingga penghujung tahun 2018 intensitas penangkapan terduga kasus
korupsi semakin meningkat.
4) Angka tersebut merupakan hasil dari 30 OTT KPK serta pengembangan perkara.
5) Data lain didapat dari Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementrian Dlam
Negeri.
6) Direktorat Jendral Otonomi Daerah Kementrian Dalam Negeri mencatat sejak
tahun 2004 hingga Oktober 2018, 434 kepala daerah terjerat kasus hokum, baik
oleh KPK maupun kepolisian dan kejaksaan.
7) Jika Anda mengetahui ada dugaan korupsi, langsung saja lpaorkan ke KPK.
8) Berdasarkan data tersebut, saya mengajak Anda semua untuk ikut serta dalam
pemberantasan korupsi.

Urutan kalimat yang tepat agar menjadi isi pidato persuasif padu adalah…
a. 1)-3)-2)-4)-5)-6)-7)-8)
b. 1)-3)-2)-4)-5)-6)-7)-8)
c. 1)-3)-2)-5)-4)-6)-7)-8)
d. 1)-3)-2)-5)-4)-6)-8)-7)

Kutipan pidato persuasif berrikut untuk soal nomor 18 dan 19.

Kutipan Pidato I
Anak-anak yang saya banggakan,
Tawuran antarpelajar kini masih sering terjadi. Bapak masih sering mendengar siswa
sekolah kita terlibat twuran. Padahal, seperti yang kita ketahui bersama, tawuran itu sangat
merugikan dan berbahaya tawuran dapat menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, marilah kita
hindari tawuran. Jika masih ada siswa sekolah kita yang ikut tawuran, bapak tidak segan-segan
memberi hukuman tegas kepad oknum siswa tersebut.

Kutipan Pidato II
Anak-anak yang saya banggakan,
Tawuran antarpelajar menjadi maslah yang sering terjadi. Tawuran antarpelajar terjadi
karena jiwa remaja yang masih labil. Remaja seperti kalian masih ingin mencari jati diri. Padahal
tawuran antarpelajar tidak ada gunanya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Bapak ingin
mengajak kalian untuk menghindari tawuran antarpelajar. Lebih baik kalian gunakan wakatu
kalian untuk melakukan kegiatan yang lebih berguna, semisal berolahraga, belajar, ataupun
mengembangkan bakat kalian yang lain.
18. Persamaan isi kedua kutipan pidato tersebut adalah….
a. Membahas fungsi guru sebagai pembimbing siswa di sekolah.
b. Membahas pengembangan bakat yang dilakukan di sekolah.
c. Membahas tawuran antarpelajar yang masih sering terjadi.
d. Membahas kenakalan yang dilakukan oleh oknum pelajar.

19. Perbedaan isi kedua kutipan pidato tersebut adalah…


Kutipan Pidato I Kutipan Pidato II
a. Tindakan tegas terhadap oknum Kegiatan positif sebagai saran
siswa yang melakukan tawuran menjauhkan siswa dari tawuran
antar pelajar antarpelajar

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 35


b. Kegiatan positif sebagai sarana Tindakan tegas terhadap oknum siswa
menjauhkan siswa dari tawuran yang melakukan tawuran antarpelajar
antarpelajar
c. Tindakan tegas terhadap oknum Sekarang ini masih sering terjadi
siswa yang melakukan tawuran fenomena sosial, yakni tawuran
antarpelajar antarpelajar
d. Sekarang ini masih sering terjadi Kegiatan positif sebagai sarana
fenomena sosial, yakni tawuran menjauhkan siswa dari tawuran
antarpelajar antarpelajar

20. Cermati data berikut!


a. Wayang merupakan budaya asli Indonesia.
b. Wayang mempunyai filosofi tinggi.
c. Filosofi tatau nilai kehidupan dapat ditemukan pada cerita dan tokoh-tokohnya.
d. Wayang kini kurang digemari generasi muda.
e. Generasi muda lebih senang menikmati budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Pidato persuasif yang tepat berdasarkan data tersebut adalah…
a. Teman-teman yang saya hormati,
Wayang merupakan salah satu kesenian asli Indonesia yang sudah mulai
terlupakan. Sekarang masyarakat sudah mulai melupakan dan tidak peduli lagi
dengan keberadaan wayang yang adiluhung. Padahal wayang mempunyai nilai
filosofi tinggi. Nilai filosofi wayanag terletak pada cerita dan tokoh-tokohnya.
Oleh karena itu, saya mengajak teman-teman untuk dapa melestarikan wayang.
Caranya mudah, lihat, pelajari, lalu cintai wayang sebagai jati diri.
b. Teman-teman yang saya hormati,
Wayang merupakan kebudayaan asli Indonesia yang mempunyai nilai
filosofi tinggi. Nilai filosofi wayang terdapat dalam cerita dan tokoh-tokohnya.
Nmaun, wayang kini sudah kurang diminati, khususnya oleh genarasi muda,
generasi muda lebih senang menikmati budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin menggajak teman-teman untuk
kembali mencintai dan melestarikan wayang. Kalau bukan kita siapa lagi.
c. Teman-teman yang saya hormati,
Wayang merupakan kebudayaan asli Indonesia yang mempunyai nilai
filosofi tinggi. Nilai filosofi wayang terdapat dalam cerita dan tokoh-tokohnya.
Namun, wayang kini sudah kurang diminati oleh masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia lebih menyukai budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Padahal banyak budaya asing yang kurang cocok dengan adat di Indonesia. Oleh
karena itu, saya mengajak teman-teman untuk kembali mencintai wayang.
d. Teman-teman yang saya hormati,
Wayang merupakan kebudayaan Indonesia yang memiliki filosofi tinggi.
Namun, wayang kini mulai dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Wayang sudah
mulai tergeser dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia. Budaya seperti
Korean Wave ataupun budaya pop barat lebih digemari masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, saya mengajak teman-teman untuk kembali melestarikan
wayang. Jangan samapai budaya yang adiluhung itu punah di negeri sendiri.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 36


BAB III
MENGASAH KREATIVITAS DENGAN CERITA PENDEK

A. Definisi, Pengertian,dan Ciri-Ciri Teks Cerpen


1. Defenisi Cerita Pendek
Menurut H.B.Jassin, cerpen adalah sebuah cerita singkat yang harus memiliki
bagian terpenting, yaitu perkenalan,pertikaian,dan penyelesaian. Sementra itu, menurut
J.S. Badudu, cerpen adalah cerita yang hanya menjurus serta fokus pada suatu peristiwa
saja.
2. Perbedaan Cerita Pendek
a. Berdasarkan Panjajng Pendek
b. Berdasarkan Tema dan Isi
3. Ciri -Ciri Cerita Pendek
Cerpen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Panjang halaman kurang lebih sepuluh halaman
b. Habis dibaca sekali duduk
c. Dalam cerpen hanya ada satu peristiwa yang menguasai jalan cerita
d. Terdapat konflik, tetapi tidak menimbulkan perubahan nasib pelaku
e. Perwatakan tokoh dilukiskan secara singkat

Uji Kompetensi 1
Lakukan kegiatan-kegiatan berikut!
1. Carilah sebuah cerpen baik dari buku, Koran, majalah, maupun internet!
2. Tentukan jenis cerpen yang kamu temukan!
3. Tentukan ciri-ciri cerpen yang kamu temukan!
4. Kumpulkan hasil pekerjaanmu kepada guru!

LKPD 1
Lembar Kerja Peserta Didik
1. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 37


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

4. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

B. Unsur-Unsur Pembangun Teks Cerita Pendek


1. Unsur Intrinsik Cerita Pendek
Unsur intrinsik merupakan unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri.
Unsur intrinsik meliputi tema,latar,dan penokohan.
a. Tema
Tema adalah makna yang di kandung oleh sebuah cerita. Tema dapatbersinonim
dengan ide utama dan tujuan utama. Jadi, Tema merupakan gagasan umum, dasar
cerita sebuah karya yang digunakan pengarang untuk mengembangkan cerita.
Tema yang sering di angkat dalam karya dalah masalah kehidupan. Masalah
tersebut berupa pengalaman bersifat individual dan sosial. Contoh tema yang
dingkat, antara lain cinta (cinta terhadap Tuhan, tanah air, orang tua, atau kekasih),
kesetiakawanan, dan keadilan.
b. Latar
Latar atau setting disebut landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat,
hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan.
1) Latar tempat
Latar tempat menyarankan pada lokasi terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan dalam karya fiksi.
2) Latar waktu
Latar waktu berhubungan denga masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan dalam karya fiksi.
3) Latar sosial
Latar sosial menyaran pada unsur-unsur yang berhubungan dengan perilaku
kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.
Tata cara kehidupan sosial mencagkup kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi,
keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir, dan bersikap.

c. Penokohan
Penokohan adalah pelukisan gambaran jelas tentang seseorang yang ditampilkan
dalam sebuah cerita. Pelukisan gambaran tokoh cerita ditafsirkan memiliki kualitas
moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan
aspek yang dilakukan dalam tindakan.

d. Sudut pandang
Sudut pandang atau point of view merupakan cara pandang yang digunakan
pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tidakan, latar dan berbagai
peristiwa yang membentuk cerita. Berikut ini beberapa sudut pandang yang
digunakan pengarang dalam cerita.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 38


1) Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama
Sudut pandang orangpertama sebagai pelaku utama umumnya
mengunakan kata ganti aku atau saya pada tokoh utama cerita. Dalam sudut
pandang pengarang cerita seolah-olah terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai
tokoh utama dalam cerita.
2) Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan
Sudut pandang ini pengarang mengetahui segala peristiwa yang dialami
tokoh dan tingkah laku tokoh. Dalam sudut pandang ini pengarang bercerita,
tetapi posisinya dalam cerita bukanlah sebagai tokoh utama.
3) Sudut pandang orang ketiga serbatahu
Sudut pandang orang ketiga umumnya menggunakan kata ganti orang
ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.
Dalam sudut pandang pengarang menceritakan sesuatu yang menyangkut tokoh
dia, ia atau nama tokoh. Pengarang dalam sudut pandang ini mengetahui
segalanya tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan tokoh.
4) Sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat
Dalam sudut pandang ini pengarang menggambarkan sesuatu yang dilihat,
didengar, dialami dan dirasakan oleh tokoh utama dalam cerita. Dalam sudut
pandang ini pengarang menggunakan kata dia sangat terbatas. Tokoh dalam
cerita mungkin cukup banyak, tetapi mereka tidak diberi kesempatan yang lebih
untuk menunjukan sosok yang sebenarnya. Jadi, hanya tokoh utama saja yang
menunjukan sosok yang sebenarnya.

e.Alur
Alur adalah rangkaiyan peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama dan
menggerakan jalan cerita melalui kerumitan kearah klimaks dan penyelesaian. Alur
dalam cerpen terbagi menjadi tiga jenis.
1) Alur maju
Dalam alur ini, cerita diawali dengan pengenlan awal yang terdiri atas
pengenalan tokoh beserta wataknya, pengenalan latar tempat, waktu dan suasana
yang hendak dibangun dalam suatu cerita. Setelah semua itu dikenal,
permasalahan tiba-tiba muncul dalam sebuah cerita. Masalah yang munculpun
berkembang semakin rumit. Setelah konflik kian merumit, tokoh dalam cerita
mulai menemukan solusi atas konflik yang dihadapi. Setelah itu, konflik yang
terjadi dapat diselesaikan.
2) Alur mundur
3) Alur campuran atau maju-mundur

f. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita.pesan dalam
sebuah cerita mencerminkan pandangan hidup pengarang. Pesan yang ingin
disampaikan pengarang disebut pesan moral. Pesan moral tersebut dapat berupa
penerapan sikap dan tingkah laku para tokoh yang terdapat pada sebuah cerita.
Melalui cerita, sikap,dan tingkah laku tokoh-tokoh tersebut diharapkan dapat
menyajikan hikmah.
Jenis pesan moral yang disampaikan dalam cerita bersifat tidak terbatas. Pesan
moral dapat mencangkup seluruh persoalan hidup. Persoalan hidup dan kehidupan
manusia dapat dikategorikan kedalam persoalan hubungan manusia dengan diri
sendiri, hubungan dengan manusia lain dalam lingkup sosial, hubungan manusia
dengan lingkungan alam,dan hubungan manusia dengan Tuhan.

2. Unsur Ekstrinsik Cerita Pendek


a. Bahasa
Bahasa merupakan sarana yang digunakan dalam karya sastra. Bahasa
yang digunakan dalam karya sastra di pengaruhi oleh bahasa pengarang. Unsur
bahasa daerah dimungkinkan masuk ke karya satra tersebut. Bahasa pengarang
berkaitan erat dengan unsur ekstrinsik.
b. Latar belakang pengarang
Latar belakang pengarang meliputi pemahaman kita terhadap sejarah
hidup pengarang dan juga sejarah hasil-hasil karangan - karangan yang ditulis
pengarang sebelumnya.latar belakang pengarang ,dan aliran satra yang dianut
pengarang.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 39


c. Nilai -nilai yang terkandung dalam karya sastra.
Sebuah karya satra termasuk cerpen mengandung nilai-nilai kehidupan
yang berlaku dalam masyarakat. Nilai nilai tersebut mengandung
norma,tradisi,aturan,dan kepercayaan yang dianut atau dilakukan oleh
masyarakat. Nilai - nilai tersebut meliputi nilai moral,sosial,budaya,atau adat
istiadat,dan religi.
1) Nilai moral merupakan nilai kehidupan berkaitan dengan akhlak atau budi
pekerti (baik dan buruk).Contoh nilai moral yaitu berbakti pada orang
tua,jujur,sabar,dan iklas.
2) Nilai sosial merupakan nilai kehidupan yang terkait dengan norma atau
aturandalam kehidupan bermasyarakat. Nilai sosial berhubungan dengan
orang lain. Cotoh nilai sosial yaitu saling memberi,tenggang rasa,dan saling
menghormatipendapat orang lain.
3) Nilai budaya merupakan nilai -nilai berkaitan dengan kebiasaan atau tradisi
yang berlaku dalam masyarakat. Contoh nilai budaya yaitu adat istiadat
perkawinan atau kematian,adat cara berpakaian,budaya keseninian dan
upacara adat.
4) Nilai religi merupakan nilai berkaitan dengan nilai kehidupan beragama.
Contoh nilai religi yaitu cara ibadah kepada Tuhan dan sistem kepercayaan.
5) Nilai politik merupakan nilai -nilai berkaitan dengan gejolak tata
pemerintahan disuatu daerah. Gejolak tersebut menjadi latar cerita. Latar
peristiwa politik dijadikan salah satu dokumen sejarah bangsa.

Uji Kompetensi 2
Kerjakanlah soal-soal berikut!
1. Jelaskan unsur-unsusr pembangun dalam teks cerpen!
2. Apa saja unsur-unsur intrinsik dalam cerpen?
3. Apa saja unsur ekstrinsik dalam teks cerpen?
4. Sebutkan sudut pandang yang terdapat dalam teks cerpen!
5. Jelaskan nilai-nilai dalam teks cerpen!

LKPD 2
Lembar Kerja Peserta Didik
1. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 40


4. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

5. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

C. Simpulan Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek Beserta Buktinya


1. Hubungan Antarunsur Pembangun Dalam Cerita Pendek
Unsur-unsur pembangun dalam teks cerita pendek memiliki keterkaitan satu sama
lainnya. Keterkaitan unsur-unsur pembangun cerita pendek tersebut tidak bisa dipisahkan
satu sama lain. Perhatiak uraian hubungan antarunsur pembangun teks cerita pendek
dalam kutipan cerpen berikut.

Sekuntum Melati Ibu


Karya: Miranda Seftiana

Kana ambilkan arang dan sekam!” suara ibu merambati udara. Beradu deru mesin alkon
yang melewati sungai pengambangan di belakang rumah kami
Aku yang sedang memandangi buah-buhan rambutan bergegas menuju teras. Disudut
tempat yang menjadi transisi antara pekarangan dan pintu rumah tergeletak sekarung kulit
padi yang telah menghitam,juga beberapa bungkus arang yang biasa digunakan untuk
membakar ayam atau ikan.ibu meletakkan di sana, ditempat teduh oleh bayangan dahan
belimbing wuluh. Sengaja katanya, agar tidak mengganggu estetika, karena menurut
kepercayaan ibu, sesuatu yang kotor meski dirahasiakan sebagaimana dilakukan Tuhan
terhadap kesalahan manusia.
Aku tidak beranimembantah. Sepanjang hidup pun tak pernah mengnggap ibu salah,
terlebih jikasudah melibatkan Tuhan. Bapak juga begitu. Dia tidak suka mendekat ibu. Paling
tidak, demikianlah yang kutahu sepanjang kebersamaan mereka sebagai orang tua. Meski
dalam kesehariannya, lelaki dengan kumis melintang diantara hidung dan katup teratas bibir
itu berbeda minat dengan ibu.
Dikutip dari: Frans santoso dan Putu Fajar Arcana, “Sekuntim Melati Ibu” dalam kasur tanah cerpen pemilihan
Kompas 2017, Jakarta, KOmpas 2018

Dalam kutipan cerpen tersebut unsur tema berkaitan erat dengan unsur amanat. Tema
yang dipilih dalam kutipan cerpen tersebut adalah kepatuhan. Temah tersebut lalu dikembangkan
menjadi cerita yang didalamnya mengandung pesan-pesan berkaitan dengan perilaku patuh
terhadap orang tua.contohnya Tokoh aku patuh kepada ibunya dan tidak pernah berani
membantah perintah ibunya.
Unsur latar dalam kutipan cerpen tersebut berhubungan dengan alur cerita. Latar dalam
kutipan berkaitan dengan alurcerita yang berkaitan dengan alur cerita yang menunjukkan alur
maju. Alur maju dalam kutipan cerpen tersebut mengenalkan awal cerita itu terjadi hingga akhir
cerita. Alur maju dalam kutipan cerpen tersebut membuat latar dalam cerpen menjadi beragam.
Unsur penokohan dalam kutipan cerpen tersebut berhubungan dengan amanat cerita.
Hubungan keduanya tampak pada watak para tokoh dalam cerita. Tokoh Aku patuh dan tidak
pernah membantah tokoh ibu. Watak tokoh aku memberikan pesan kepada pembaca bahwa
seorang anak hendaknya selalu patuh dengan orang tuanya dan tidak membantah perkataan orang
tuanya, terutama ibu. Sementara itu, tokoh ibu memiliki watak sangat memperhatikan kebersihan
dan mengamalkan ajaran Tuhan. Pesan yang dapat diambil dari tokoh ibu adalah kita harus
selalu menjaga kebersihan dan memperhatikan keindahan. Selain itu, kita sebaiknya mematuhi
ajaran Tuhan. Selanjutnya, tokoh bapak dalam kutipan cerpen tersebut memiliki watak tidak suka

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 41


berdebat. Pesan yang dapat diambil dari tokoh bapak adalah sebaiknya kita menghindari suatu
perdebatan agar tidak menimbulkan suatu masalah.

2. Bukti Keterkaitan Hubungan antarunsur Pembangun Dalam Teks Cerpen


Perhatikan uraian bukti hubungan antarunsur pembangun teks cerita pendek
berjudul “ Sekuntum Melati Ibu” berikut.
Keterkaitan unsur tema dengan amanat dibuktikan dengan cerpen yang
menceritakan kepatuhan seorang seorang anak kepada ibunya. Dalam cerpen tersebut,
amanat tampak ketikah tokoh Aku tidak pernah membantah perkataan ibunya.
Keterkaitan unsur alur cerita dengan latar cerita dibuktikan dengan jalannya cerita
yaitu tokoh ibu meminta tolong kepada tokoh Aku untuk mengambil arang dan sekam.
Alur dalam cerpen tersebut memuncurlkan latar. Latar yang tampak dalam alur tersebut
adalah latar tempat dan suasana.
Keterkaitan unsur penokohandengan amanat diunjukkan dalam cerita yang
menceritakan tokoh. Aku mematuhi perkataan ibunya untuk mengambil arang dan
sekam yang terletak diteras. Selain itu, keterkaitan unsur penokohan dengan amanat
juga ditunjukan oleh tokoh ibu ketika tokoh ibu sangat memperhatikan kebersian dan
menjalankan ajaran Tuahan. Keterkaitan unsur penokohan dengan amanat ditunjukkan
oleh tokoh bapak suka menghindari suatu perdebatan agar tidak menimbulkan suatu
masalah.

Uji Kompetensi 3
Kerjakan soal-soal berikut!
1. Dari mana asal unsur-unsur pembangun dalam sebuah cerita pendek?
2. Jelaskan alasan tokoh dan latar dalam cerpen perlu direkayasa!
3. Mengapa unsur-unsur pembangun dalam cerita pendek tidak dipisahkan!
4. Sebutkan contoh unsur yang berkaitan dalam sebuah cerita pendek!
5. Bagaiman cara menunjukkan simpulan unsur pembangun dalam cerita pendek?

LKPD 3
Lembar Kerja Peserta Didik
1. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

4. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 42


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

5. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 43


D. Struktur dan Aspek Kebahagiaan Teks Cerita Pendek
1. Struktur Cerita pendek
Teks cerpen terbentuk dari tiga struktur yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi.
Struktur orientasi merupakan bagian pendahuluan dalam sebuah cerita baik
pengenalan sifat tokoh, tempat peristiwa dalam cerita, maupun pengenalan suasana
dan alur cerita. Struktur komplikasi memuat masalah atau konflik yang terdapat
dalam cerita. Konflik dapat berkaitan langsung dengan tokoh atau konflik yang
terjadi di lingkungan sekitar tokoh (tidak berkaitan langsung dengan tokoh).
sementara itu, struktur resolusibagian pemecahan masalah atas konflik yang ada
dalam cerita. Berikut bagan struktur teks cerpen.

Komplikasi

Rangkaian peristiwa

Orientasi Resolusi

Berdasar bagan struktur bagang struktur teks cerpen tersebut, perhatikan uraian struktur
teks cerpen “Nalea” berikut.

Tidurlah, Nalea. Esok kita abadi.


Gadis kecil itu memucat, bibirnya membiru karena dingin. Hujan belum
juga redah sejak sore tadi. Jalanan basah dan sebagainya menampakkan genangan
pekat seperti menandakan begitu kelamnya kehidupan kota ini.
“Ini, pakai jaket,” kata ayahnya. Lelaki itu menyentuh kening Nalea, dan
memang terasa hangat. “Sepertinya kamu masuk anggin.”
Mereka sedang berteduh di etalase toko. Kemilau basah lampu-lampu jalan, Orientasi
papan reklame, juga sorot mobil dan motor, semua adalah cahaya yang
menyelinggiudara dingin di sekujur kota.
Nalea masih berbaring dipangkuan lelaki itu. Ia berkeringat, membuat helai
rambutnya menempel di kening. Napasnya berat, dan matanya setengah terpejam.
Lelaki itu tak bisa membayangkan perasaan anak gadisnya setelah kejadian yang
mereka alami: Kios sederhana mereka di angkut petugas penertiban siang tadi.

Siang itu,Nalea sedang duduk di pinggir taman kota. Seperti biasa, ia


berkumpul dengan bocah sebayanya yang berpakaian lusuh. Adakah yang lebih
menyenangkan melihat beberapa anak kecil tertawa riang, yang bahkan giginya
belum lengkap, tapi tetap bisa merasa bahagia meskipun kehidupan ini
sesungguhnya teramat keras? Namun, begitulah kebahagiaan mereka mendadak
berhenti ketika mendengar suara keributan tak jauh diarah belakan. Tampak
beberapa petugas berseragam turun dari mobil.rupanya hari itu ada penertiban
preman, pengamen, dan pedagang asongan.
“Wah, ada satpol!”
Nalea segera teringat kios ayahnya yang beranjak sekitar dua ratus meter dari Komplikasi
situ. Ia pun langsung berlari, menyeberang jalan, mengejutkan beberapa pengendara
mobil yang lantas membunyikan klakson berkali-kali.
Nalea terus berlari. Ia melewati pedagang soto, pejalan kaki, tukang becak,
tukang ojek yang sedang subuk dengan gedget, dan orang-orang lain yang tak ada
hubungannya dengan cerita ini. Namun, ada dua orang petugas yang terus
mengejarnya.
Gadis itupun sampai disebuah kios kecil. Ia membuka pintu samping kios,
membangunkan seorang lelaki yang tengah tidur berbalut sarung.
“Ayah! Ayah! Aku dikejar satpol.”
“Ha?” dalam keadaan setengah sadar, lelaki itu lantas meminta Nanlea masuk.
Namun, hanya berselang beberapa detik sampai dua petugas itu menemukannya,
“Oh, jadi kalian tinggalnya di sini,” salah seorang petugas berkata, lalu
mengambil HT, “Mobil ke sini,dua ratus meter arah barat. Ada kios yang harus
diangkut.”

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 44


Dalam keadaan masih tampak pusiang, ayah Nalea mengajak anaknya segera
membereskan beberapa barang seperti buntalan baju, radio, dan tas. Mereka harus
buru-buru pergi jika tidak ingin dibawah kepanti sosial.
“Lho, hei mau kemana?” Resolusi
Lelaki itu menggendong Nalea dan segera menyelinap di pagar. Maka keduanya
pergi, sambil sesekali menoleh pada petugas yang sibuk merobohkan kios-kios
semi-permanen itu.

2. Kebahasaan Cerita Pendek


Teks cerpen memiliki kaidah kebahasaan yang membedahkannya dengan teks
lainnya. Aspek kebahasaan teks cerpen sebagai berikut.
a. Penggunaan kata ganti orang dapat dilihat dari sudut pandang yang digunakan.
Kata ganti orang disebut juga denga pronomina persona. Pronomina persona
merupakan jenis kata ganti yang digunakan untuk menggantikan kata benda orang
(persona) dengan kata benda lain. Jenis pronomina persona sebagai berikut.
1) Persona pertama atau kata ganti orang pertama.
Contoh:
Persona pertama tunggal, misalnya saya, aku, daku, -ku, ku-
Persona pertama jamak, misalnya kami, kita
2) Persona kedua atau kata ganti yang menunjuk pada orang kedua atau yang
diajak bicara.
Contoh:
Tunggal : engkau, kamu, anda, dikau, kau, -mu
Jamak : kalian, kamu, anda sekalian
3) Persona ketiga atau kata ganti yang menunjuk orang yang dibicarakan,
Contoh:
Tunggal : ia, dia, beliau, -nya
Jamak : mereka
b. Penggunaan penanda yang menunjukan keterangan waktu.
Kalimat keterangan waktu adalah kalimat yang didalamnya terdapat kata
keterangan waktu sebagai penunjuk waktu terjadinya sebuah peristiwa tertentu.
Contoh penggunaan kata keteranganwaktu, antara lain besok, pagi, siang, sore,
malam, esok, lusa, kemarin, dan penunjuk hari.
c. Pemilikan kosa kata atau penggunaan kata benda khusus.
Kosakata mempunyai hubungan erat dalam menciptakan alur cerita. Ketepatan
dalam pemilihan dan penggunaan kosakata akan memberikan gambaran kualitas
cerpen yang dibuat. Selain itu, pemilihan kosakta yang tepat akan menambah
keindahan dan keserasihan makna yang tercipta. Oleh karena itu, pembaca
hendaknya memahami kosakata dan mencoba mencari tahu kosakata baru yang
terdapat pada teks cerpen. Pemilihan kosakata dalam cerpen dapat berupa pemilihan
menggunakan kata khusus dari pada kata umum. Contohnya kata mangga memiliki
makna kata khusus daripada kata buah.
d. Penggunaan uraian deskriptif yang terperinci.
Penggunaan kalimat deskriptif berfungsi melukiskan atau menggambarkan
keadaan atau peristiwa dalam cerpen. Penggunaan kalimat deskriptif ini membuat
pembaca lebih memahami alur cerita. Selain itu, kalimat deskriptif bertujuan
membuat pembaca memahami peristiwa yang terjadi dalam cerpen.
e. Penggunaan gaya bahasa atau majas.
Gaya bahasa sering disebut dengan istilah majas. Gaya bahasa pada cerpen
berperan dalam memperindah dan meningkatkan efek makna dalam bacaan. Gaya
bahasa biasanya memperkenalkan atau membandingkan suatu benda dengan benda
lainnya. Penggunaan gaya bahasa akan menimbulkan makna konotasi. Gaya bahasa
banyak jenisnya di antaranya sebagai berikut.
1) Gaya bahasa perbandinga, seperti metafora dan personifikasi.
a) Metafora merupakan gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan
benda lain secara langsung. Majas metafora biasanya disertai dengan kata-
kata seperti, bagaikan, dan bak. Contoh: Tangannya lembut bagaikan sutra.
b) Personifikasi adalah gaya bahasa yang melukiskan benda mati yang
diungkapkan seperti manusia. Contoh: Laki-laki itu terdiam, lalu sunyi
menguasai ruangan.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 45


2) Gaya bahasa pertentangan, seperti hiperbola, litotes, dan ironi.
a) Hiperbola adalah gaya bahasa yang dipakai untuk melukiskan keadaan
secara berlebihan.
Contoh: Seperti diburu waktu, aku kebanjiran kata-kata untuk segera
ditumpahkan kemesin ketik.
b) Litotes adalah gaya bahasa yang dipaikai untuk melukiskan sesuatu sekeci-
kecilnya untuk meredahkan diri. Contoh: “berikan sedikit isi amplop ini
kepadanya,” ucap Abak sambil memberikan amplop tebal kepadaku.
c) Ironi adalah gaya bahasa sindiran yang paling halus. Gaya bahasa ini
dipakai dengan cara menggunakan kata-kata yang mengandung arti
kebalikan dari yang dimaksud.Contoh: Pandai sekali kamu sampai kamu
tidak bisa mengerjakan soal dengan benar. (maksudnya tidak pandai).
3) Gaya bahasa pertautan, seperti metonimia dan eufemisme.
a) Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan benda yang dimaksud
dengan sebuah nama (merek dagang). Contoh: Ayah mengendarai kijang ke
kantornya
b) Eufemisme adalah gaya bahasa yang menggantikan kata yang lebih halus
sehingga lebih sopan. Contohnya: Sejak ditinggal kekasihnya, anak itu
menjadi kurang ingatan. (agak gila)
4) Gaya bahasa perulangan seperti repetisi.
Repetisi adalah majas yang menggunakan perulangan sebagai ciri
khasnya. Majas repetisi sering digunakan dalam memberi pidato, ceramah, atau
berbicara didepan umum. Contoh: Uni Ida terus menangis, menangis, dan
menangissetelah kepergian penagih hutang bersepeda kumbang.

Uji Kompetensi 4
Kerjakanlah soal-soal berikut!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan orientasi pada struktur teks cerpen!
2. Jelaskan yang dimaksud dengan komplikasi pada struktur teks cerpen!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan resolusi pada struktur teks cerpen!
4. Sebutkan kaidah kebahasaan yang terdapat pada teks cerpen
5. Sebutkan jenis pronomina persona dalam teks cerpen!

LKPD 4
Lembar Kerja Peserta Didik
1. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………

2. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………

3. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 46


4. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….

5. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….

E. Menyusun Teks Cerita Pendek Berdasarkan Sruktur dan Aspek Kebahasaan


1. Langkah-langkah menyusun cerita Pendek
Pada dasarnya langkah-langkah menyusun cerita pendek hampir sama dengan
menyusun karangan. Pada langkah-langkah menyusun cerita pendek sebagai berikut
a. Menentukan tema
Tema disebut juga pokok pikiran. Tema adalah sesuatu yang menjadi
dasar cerita.
b. Menentukan pusat pengisahan(sudut pandang)
Pusat pengisahan adalah cara pengarang menempatkan diri terhadap
cerita, dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. Pengarang memiliki
bermacam-macam teknik dalam menceritakan suatu cerita. Pengarang dapat
memiliki salah satu sudut pandang untuk menceritakan ceritanya.
c. Menentukan perwatakan
Perwatakan berkaitan dengan sifat-sifat tokoh yang digambarkan dalam
cerita oleh pengarang. Penggambaran tokoh-tokoh dalam suatu cerita dapat
menggunakan dua metode, yaitu metode analitik dan metode dramatik.
1) Metode analitik
Metode analitik yaitu pengarang secara langsung memaparkan
memaparkan watak tokoh dengan cara menyebut sifat-sifatnya. Pengarang
mencantumkan watak tokoh, misalnya keras kepala, sombong, rendah hati,
dan pemalu. Contoh: Ia merasa tersinggung. Sebenarnya antara tersinggung
dan takut. Namun, hasratnya untuk mencari mbak Tum kuat sekali. Ia
melangkahkan kakinya dalam kegelapan,sementara dibelakangnya masih
terdengar suara-suara yang menertawakannya.
2) Metode dramatik
Metode dramatik yaitu penggambaran watak tokoh yang tidak diceritakan
secara langsung oleh pengarangnya, tetapi disampaikan melalui aspek-aspek
tertentu. Aspek - aspek tersebut sebagai berikut.
b. Pilihan nama
Pilihan nama Menot dan Nalis dapat diketahui bahwa tokoh
tersebut orang yang berasal dari lingkungan suaru daearah. Contoh:
Tiba-tiba terlintas pikiran ganjil dalam benaknya mendengar ucapan
nalis tadi. Apa mungkin harimau belang jadi turun ke dusun gara-gara
huran rimba disini semakin sedikit? Pikiran ini menyelinap karena tiba-
tiba menot teringat berita di TV yang pernah dia tonton.
c. Penggambaran fisik ( misalnya cara berpakaian, postur tubuh, dan
reaksi antar tokoh) Contoh: Pada suatu hari, ketika pulang dan melewati
kedai gulai kambing kakek Leman, seorang laki-laki tuanyang selalu
memakai udeng Jawa dikepalnya, Gito dipanggil oleh kakek leman.
Gito diberi makan, lalu seperti biasa, disuruh membersihkan rumput di
pekarangan belakang kedai.
d. Penggambaran melalui cakapan(baik dialog maupun monolog) Watak
tokoh cerita dapat diketahui berdasarkan dialog antartokoh dalam cerita.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 47


Contoh: Kamu, Jubedi, tanaman padi termasuk kelompok apa?”
Gramineae,Bu,”jawab jubedi dengan sangat tangkas. Bagus,kamu
pandai. Kalau kelapa?” Palmae,Bu” Bagus juga. Tanaman kentang?”
Solanaceae Ya, kamu memang hebat.”
e. Menentukan latar atau setting
Latar merupakan keterangan tempat atau ruang, waktu, dan suasana
yang terjadi dalam cerita. Pengarang harus menentukan tempat, waktu,
dan suasana yang akan digambarkan dalam cerpen yang dibuatnya.
f. Menyajikan peristiwa yang ditentukan dalam alur cerita
Alur cerita adalah jalinan atau rsngkaian peristiwa dalam suatu
cerita yang memiliki hubungan sebab akibat. Alur terbagi menjadi lima
tahap.
1. Tahap penyituasian
2. Tahap pemunculan konflik
3. Tahap peningkatan konflik
4. Tahap klimaks
5. Tahap penyelesaian

2. Menyunting Cerita Pendek Yang Telah Dibuat


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata menyunting memiliki arti menyiapkan
naskah siap cetak dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan
bahasa(menyangkut ejaan, diksi,dan struktur kalimat). Jadi unsur-unsur yang perlu disunting
sebagai berikut.
a. Kesalahan tulis
b. Ketepatan ejaan , berhubungan dengan penggunaan tanda baca dan huruf besar
c. Pilihan kata
d. Keefektifan kalimat,berhubungan dengan penggunaan kalimat
e. Keterpaduan paragraf,yaitu keterpaduan kalimat dalam satu paragraf dan hubungan
antara paragrafdalam suatu karangan.

Uji Kompetensi 5
Kerjakanlah soal-soal berikut!
1. Bagaimana langkah-langkah menyusun teks cerita pendek?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan metode analitik dalam menentukan perwatakan pada
cerpen!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan metode dramatik dalam menentukan perwatakan
pada cerpen!
4. Aspek-aspek apa saja yang ada dalam metode dramatik!
5. Sebutkan tahapan alur dalam sebuah cerita!

LKPD 5
Lembar Kerja Peserta Didik
1. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 48


3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

4. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

5. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 49


BAB IV
Menanggapi Secara Kritis Peristiwa-Peristiwa di Sekitar

A. Pengertian, Ciri-Ciri Dan Jenis-Jenis Teks Tanggapan


1. Definisi Teks Tanggapan
Tanggapan berarti kritikan, dukungan, pernyataan setuju atau tidak setuju tentang
baik buruknya suatu hal disertai alasan logis. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, tanggapan adalah sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar) mengenai
sesuatu yang diterima oleh pancaindra; bayangan dalam angan-angan. Alasan yang
dikemukakan dalam sebuah tanggapan harus dapat memberikan dukungan atau solusi
permasalahan yang dibahas. Berdasarkan uraian tersebut, teks tanggapan yaitu teks
yang berisi kritik, sanggahan, saran, atau pujian mengenai sesuatu.
2. Ciri-Ciri Teks Tanggapan
Ciri-ciri teks tanggapan sebagai berikut.
a. Berisi tanggapan mengenai suatu fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar
beserta fakta dan alasan yang menguatkannya.
b. Memiliki tiga struktur yaitu konteks, deskripsi, dan penilaian.
3. Jenis-Jenis Teks Tanggapan
Teks tanggapan dibagi menjadi dua, yaitu teks tanggapan deskriptif dan teks
tanggapan kritis. Berikut paparan mengenai teks tanggapan deskriptif dan teks
tanggapan kritis.
a. Teks Tanggapan Deskriptif
Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat mencitra (melihat, mendengar, mencium,
dan merasakan) objek yang dilukiskan sesuai dengan citra penulisnya. Teks deskripsi adalah
teks yang berisi penggambaran suatu objek, tempat, atau peristiwa tertentu kepada pembaca
secara jelas dan terperinci. Pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan sendiri
sesuatu yang dideskripsikan oleh penulis. Jadi, teks tanggapan deskriptif merupakan teks
yang berisi kritikan, sanggahan, saran, atau pujian yang bersifat deskripsi.

b. Teks Tanggapan Kritis


Teks tanggapan kritis adalah karangan berisi tanggapan kritis terhadap masalah.
Tanggapan kritis merupakan tanggapan (komentar) seseorang terhadap masalah berdasarkan
cara berpikir kritis. Dalam mengemukakan tanggapan, seseorang harus tajam menganalisis
masalah. Selain itu, ia harus peka terhadap masalah yang ada. Tanggapan kritis tersebut
dapat berupa kritik dukungan pernyataan setuju atau tidak setuju tentang baik buruknya
suatu masalah disertai dengan alasan logis. Alasan tersebut harus memberi dukungan atau
solusi permasalahan yang dibahas.

Tanggapan kritis dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.


1) Tanggapan Kritis Positif
Tanggapan kritis positif adalah pernyataan berupa persetujuan, dukungan,
optimistis, dan pujian.
Contoh: Saya setuju bahwa semangat gotong royong harus dikenalkan lebih dini kepada
generasi penerus bangsa. Selain itu, semangat gotong royong dapat mempererat
persaudaraan antargenerasi penerus bangsa.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 50


2. Tanggapan Kritis Negatif
Tanggapan kritis negatif adalah pernyataan berupa penolakan, kritik, pesimistis,
dan keprihatinan.
Contoh : Saya tidak setuju dengan masuknya budaya luar negeri. Masuknya budaya luar
negeri mengakibatkan budaya lokal menjadi tersingkir. Masyarakat lebih memilih
budaya luar yang dirasa lebih modern daripada budaya dalam negeri.

Uji Kompetensi 1
1. Carilah contoh teks tanggapan mengenai lingkungan hidup, kondisi sosial, atau
keragaman budaya!
2. Salinlah teks tersebut di bukumu!
3. Berikan pendapatmu terhadap isi teks tanggapan tersebut!

B. Informasi dalam Teks Tanggapan


Teks tanggapan mengandung informasi penting yang terkandung di dalamnya. Informasi
yang lisampaikan beraneka ragam. Salah satu informasi yang sering muncul adalah ajakan.
Ajakan yang liungkapkan juga bermacam-macam. Ajakan tersebut disajikan dalam kalimat-
kalimat bersifat persuasif.
1. Informasi Penting dalam Teks Tanggapan
Informasi merupakan pemberitahuan atau pemberian kabar tentang sesuatu.
Pokok-pokok isi informasi merupakan hal-hal penting yang terdapat di dalam sebuah
teks atau bacaan yang menjadi inti informasi yang disampaikan. Untuk bisa menemukan
pokok-pokok isi informasi diperlukan ketelitian dalam membaca teks atau bacaan.
Pokok-pokok isi informasi bisa didapatkan dengan memperhatikan ide atau gagasan
pokok setiap paragraf. Informasi penting dalam teks tanggapan yaitu pokok-pokok isi
penting yang terdapat dalam teks tanggapan.

2. Jenis Kalimat Tanggapan


Kalimat tanggapan dapat dibagi dalam beberapa jenis. Jenis-jenis kalimat
tanggapan yaitu kritik, pujian, sanggahan, penolakan, dan persetujuan. Paparan lebih
lanjut tentang materi tersebut sebagai berikut.
a. Kritik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kritik ialah suatu pernyataan kecaman
atau tanggapan, yang sering diuraikan dengan uraian dan pertimbangan baik dan
buruknya suatu kebijakan, karya, pendapat, atau penampilan seseorang. Kalimat
kritik yaitu kalimat yang berisi pendapat atau komentar atas suatu peristiwa atau
objek tertentu. Kalimat kritik dapat berbentuk tanggapan baik dan buruk yang
dilakukan setelah ada pengamatan atau analisis terhadap suatu masalah atau objek
tertentu.
b. Pujian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pujian adalah suatu pernyataan
pengakuan dan penghargaan yang diutarakan suatu kebaikan atau keunggulan
atau hasil yang spektakuler terhadap sesuatu. Kalimat pujian dapat memberikan
motivasi terhadap orang yang dipuji.
c. Sanggahan
Sanggahan adalah suatu pengungkapan ketidaksetujuan terhadap suatu
masalah atau pembicaraan yang dirangkai dengan kesan persetujuan agar tidak
menimbulkan konotasi kasar dalam menyatakan penolakan. Kalimat sanggahan
digunakan untuk memengaruhi seseorang agar dapat menerima saran, masukan,
atau pendapat kita. Kalimat sanggahan biasanya disertai dengan argumentasi logis
dalam berpendapat. Kalimat sanggahan dapat menggunakan konjungsi tetapi,
akan tetapi, dan namun.
d. Penolakan
Penolakan adalah suatu pernyataan yang menunjukan tidak setuju, kurang
setuju, kurang sependapat, atau membantah terhadap ide, gagasan atau pendapat
orang lain. Kalimat penolakan hendaknya disampaikan dengan sopan agar tidak
menyinggung perasaan orang lain. Kalimat penolakan biasanya ditandai dengan
penggunaan kata maaf, mohon izin, tidak setuju, tidak sejalan, dan kurang
sependapat.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 51


e. Persetujuan
Persetujuan adalah suatu persyaratan yang menunjukkan kesetujuan
terhadap ide atau pendapat orang lain. ciri-ciri kalimat persetujuan ditandai
dengan kata setuju, sependapat, sejalan, ata kata lain yang menunjukkan
keberpihakan pada sesuatu.

T.U.G.A.S
Lakukan kegiatan-kegiatan berikut!
1. Bacalah kembali teks tanggapan yang sudah kalian kerjakan pada uji kompetensi 1!
2. Tentukan informasi penting yang terdapat dala teks tersebut!
3. Buatlah contoh jenis kalimat tanggapan. Setiap jenis kalimat tanggapan dua buah.
Kumpulkan hasil tugasmu kepada guru!

LKPD 2
Lembar Kerja Peserta Didik

1. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

2. ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

C. Simpulan Isi Teks Tanggapan


1. Gagasan Pokok dalam Teks Tanggapan
Gagasan pokok adalah gagasan tentang sesuatu sebagai pokok atau tumpuan
untuk pemikiran selanjutnya. Gagasan pokok mendasari terbentuknya suatu
paragraf. Setiap teks mengandung gagasan pokok. Gagasan pokok tersebut terdapat
di awal, akhir, awal dan akhir, atau menyebar di seluruh paragraf tersebut. Gagasan
pokok tersebut juga dapat ditemukan pada kalimat utama dalam setiap paragraf.
2. Ringkasan Isi Teks Tanggapan
Teks tanggapan terdiri atas beberapa paragraf. Teks tanggapan dapat diringkas
menjadi satu paragraf. Meringkas adalah kegiatan memperpendek teks atau
mengambil inti sari teks. Ringkasan merupakan penyajian singkat suatu teks
dengan kalimat sendiri. Kejelasan urutan teks dan pokok-pokok isi teks perlu
diperhatikan saat meringkas.
Berikut cara meringkas teks tanggapan.
a. Bacalah teks tanggapan secara menyeluruh.
b. Catatlah ide-ide pokok setiap paragraf teks tanggapan.
c. Kembangkan ide-ide pokok tersebut menjadi kalimat. Kalimat disusun
dalam bentuk baru dan berbeda dengan kalimat dalam teks sebelumnya

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 52


d. Buatlah ringkasan teks tanggapan sesuai dengan isi dalam teks tanggapan.

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam meringkas isi teks tanggapan


sebagai berikut.
a. Ringkasan harus memuat seluruh pokok teks tanggapan.
b. Ringkasan tidak menyimpang dari isi teks tanggapan.
c. Ringkasan bukan komentar, melainkan simpulan isi teks tanggapan.

Uji Kompetensi 3
Kerjakanlah soal-soal berikut!
1. Apa yang dimaksud dengan gagasan pokok?
2. Di mana letak gagasan pokok dalam suatu paragraf?
3. Apa yang dimaksud dengan meringkas?
4. Bagaimana cara meringkas teks tanggapan?
5. Apa saja aspek yang perlu diperhatkan dalam meringkas isi teks tanggapan?

LKPD 3
Lembar Kerja Peserta Didik
1. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

4. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

5. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

D. Telaah Struktur dan Kebahasaan Pidato Persuasif


1. Struktur Teks Tanggapan
Struktur teks adalah hubungan antara unsur-unsur yang membentuk teks sebagai
satu kesatuan. Unsur-unsur tersebut berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.
Teks tanggapan memiliki tiga bagian struktur, yaitu konteks, deskripsi, dan penilaian.
Struktur teks tanggapan dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Konteks merupakan bagian awal teks yang berisi pernyataan umum tentang
persoalan yang disampaikan penulis. Persoalan tersebut seperti masalah yang
ditanggapi, tempat terjadinya peristiwa, dan jenis peristiwa yang terjadi.
b. Deskripsi merupakan bagian tengah teks yang berisi informasi tentang alasan yang
mendukung pernyataan dan menolak pernyataan (cara merealisasikan, menciptakan,
atau menghasilkan).
c. Penilaian merupakan bagian akhir teks yang berisi penilaian terhadap apa yang kita
pikirkan tentang sesuatu.

2. Kaidah Kebahasaan Teks Tanggapan


Teks tanggapan menggunakan kaidah kebahasaan yang relatif berbeda dengan teks lain.
Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks tanggapan sebagai berikut.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 53


a. Rujukan Kata
Rujukan kata adalah suatu kata yang merujuk pada kata lain yang
memperlihatkan keterikatan. Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti,
misalnya ini, itu, tersebut, di sana, di sini, ia, dia, mereka, dan beliau.
b. Kalimat Deskriptif
Kalimat deskriptif yaitu kalimat yang menggambarkan keadaan tertentu
suatu objek. Pembaca dapat melihat, mendengarkan, merasakan, dan mencium
secara imajinatif tentang objek yang dimaksud. Kalimat-kalimat deskriptif
dapat disusun menjadi paragraf deskripsi.
c. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat atau penghubung antarkalimat adalah kata-kata
yang menghubungkan satu gagasan dengan gagasan lain. Contoh kata
penghubung antarkalimat yang sering digunakan dalam paragraf, antara lain
oleh karena itu, dengan demikian, atau di samping itu.
3. Ungkapan Tanggapan
Ungkapan tanggapan pada teks tanggapan dapat dibagi menjadi beberapa
ungkapan sebagai berikut.
a. Ungkapan tanggapan yang menguatkan atau menyetujui pikiran penulis atau
pengemuka gagasan.
1) Ide yang disampaikan tersebut sangat tepat.
2) Pendapat yang dikemukakan penulis sangatlah tepat.
3) Saya sependapat dengan hal itu.
4) Saya setuju dengan pendapat tersebut.
b. Ungkapan tanggapan yang menolak atau tidak menyetujui pikiran yang
dikemukakan penulis.
1) Pandangan tersebut tentunya dapat terbantahkan.
2) Pendapat yang penulis ungkapkan hanya asumsi belaka.
3) Saya tidak setuju dengan hal itu.
4) Pendapat yang disampaikan penulis tidak berdasarkan fakta.
c. Ungkapan tanggapan yang mengungkapkah sudut pandang orang lain.
1) Dia mengatakan bahwa ....
2) Dia berpendapat bahwa...;
3) Penulis menyampaikan bahwa ....
4) Menurut (nama orang), mengatakan bahwa ....
d. Ungkapan tanggapan yang menggambarkan simpulan dari data orang lain.
1) Data yang disajikan menunjukkan bahwa ....
2) Simpulan dari data tersebut menunjukkan bahwa ....
3) Dari data tersebut menunjukkan bahwa ....
e. Ungkapan tanggapan yang menggunakan gaya bahasa/majas penghalusan.
1) Saya sebenarnya setuju dengan pendapat itu, tetapi....
2) Data yang dikumpulkan sudah lengkap, tetapi....
3) Secara umum saya sependapat dengan hal tersebut, tetapi....
4) Pendapat yang disampaikan sudah sangat bagus, tetapi....
f. Ungkapan tanggapan yang menggunakan kata bilangan atau urutan informasi
1) Alasan yang pertama adalah…….
2) Alasan ketiga yang dapat disampaikan adalah …..
3) Aasar berikutnuya yang dapat menjadi landasan pendapat saya adalah……
4) Alasan terakhir adalah……

T.U.G.A.S
Lakukanlah kegiatan-kegiatan berikut!
1. Bacalah kembali teks tanggapan kalian pada uji kompetensi 1!
2. Tentukan struktru teks tanggapan tersebut!
3. Analisislah kata dan konjungsi antarkalimat dalam teks tanggapan tersebut!

1. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 54


2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

E. Pengungkapan kritik, sanggahan, atau pujian dalam bentuk teks tanggapan


1. Penyusunan teks tanggapan
Teks tanggapan dapat disusun berdasarkan peristiwa, fenomena, ucapan,
perbuatan dan karya yang diciptakan olrang lain. Teks tanggapan berisi kritik,
sanggahan atau pujian mengenai peristiwa, fenomena, ucapan, perbuatan, dan karya
yang diciptakan orang lain tersebut. Langkah-langkah menyusun teks tanggapan
sebagai berikut :
a. Menentukan tema teks tanggapan yang akan disusun
b. Mengembangkan tema menjadi ide atau gagasan pokok
c. Menyusun ide atau'gagasan pokok menjadi kalimat-kalimat yang unit dan logis
sesuai dengan \ struktur teks tanggapan, baik secara deskriptif maupun kritis.
d. Mencermati dan meneliti teks yang disusun agar sesuai dengan EBI dan Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
2. Penyampaian Kritik, Sanggahan, atau Pujian dalam Bentuk Teks Tanggapan
Beberapa hal yang perlu kamu ketahui jika akan memberi tanggapan sebagai
berikut.
a. Memahami permasalahan yang akan ditanggapi.
b. Menghindari penggunaan kata atau kalimat kasar saat menanggapi.
c. Memberi tanggapan yang sifatnya membangun, tidak menjatuhkan atau
membuat permasalahan semakin rumit.
d. Memberi tanggapan terhadap permasalahan yang dibahas, bukan terhadap
orang yang mengungkapkan permasalahan.
e. Menghindari kata-kata yang mengandung SARA unruk memberi tanggapan.
f. Menggunakan kalimat yang sopan dan mudah dipahami.
g. Menggunakan alasan logis dan sesuai dengan permasalahan yang dikritik.

Penyampaian tanggapan hendaknya dilakukan dengan cara yang baik.


Jangan sampai tanggapan yang disampaikan justru menjadi pemecah belah dua
pendapat yang berbeda. Berikut beberapa cara penyampaian tanggapan yang baik.
a. Tanggapan yang disampaikan harus sesuai topik pembahasan.
b. Penyampaian tanggapan harus dapat membuat orang lain memahami
pembahasan permasalahan.
c. Kalimat tanggapan harus murni pendapat sendiri.
d. Kalimat tanggapan hendaknya merupakan kalimat yang benar dan tidak
ambigu.
e. Jika yang disampaikan merupakan tanggapan negatif, sebaiknya tidak disertai
dengan emosi.
f. Penyampaian kalimat tanggapan dapat diiringi dengan gerakan, mimik muka,
atau nada suara.
g. Kalimat tanggapan harus bersifat objektif.
h. Ketika menyampaikan tanggapan, hendaknya kita tidak menjelekkan pihak
lain.
i. Kalimat tanggapan akan lebih kuat jika disertai dengan fakta.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 55


T.U.G.A.S
Lakukan kegiatan berikut!
1. Carilah sebuah peristiwa di sekitarmu, baik lingkungan hidup, kondisi sosial,
maupun keragaman budaya!
2. Tentukan kritik, sanggahan, atau pujian berdasarkan yang telah kamu temukan!
3. Tentukan ide pokok atau gagasan pokok berdasarkan peristiwa!
4. Susunlah ide atau gagasan pokok tersebut dalam bentuk paragraf-paragraf!
5. Rangakailah paragraf-paragraf tersebut dalam bentuka teks tanggapan! Kamu harus
memperhatikan struktur dan kebahasaan teks tanggapan!

LKPD 5
Lembar Kerja Peserta Didik
1. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………

2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

4. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

5. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………….

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 56


DAFTAR PUSTAKA

Setiyaningsih, Ika. 2019. Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Intan Pariwara.


Santhi, Meita Sandra. 2019. Bahasa Indonesia. Yogykaarta: Intan Pariwara.

Bahasa Indonesia Kelas IX/1 Page 57

Anda mungkin juga menyukai