PERUNDANG- PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK PERMENKES RI NOMOR 1184/MENKES/PER/X/2004
UNDANGAN / INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 1998 TENTANG PENGAMANAN ALAT KESEHATAN DAN REFRENSI TENTANG PENGAMANAN SEDIAAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA YANG FARMASI DAN ALAT KESEHATAN DIPAKAI DEFINISI UU no 36 tahun 2009 Pasal 1 ayat 8 Pasal 1 ayat 3 KATA KUNCI Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk Perbekalan kesehatan rumah tangga adalah alat, produk biologi yang digunakan untuk bahan, atau campuran untuk pemeliharaan dan mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi perawatan kesehatan untuk manusia, hewan atau keadaan patologi dalam rangka penetapan peliharaan, rumah tangga dan tempat-tempat umum. diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.
PERSYARATA Pasal 2 ayat 1 Pasal 24
N DAN (1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang (1) untuk mendapatkan Sertifikat Produksi Alat PROSES diproduksi dan/atau diedarkan harus Kesehatan dan atau Perbekalan Kesehatan Rumah PERIZINAN memenuhi persyaratan mutu, keamanan, Tangga, Perusahaan Pemohon harus mengajukan ATAU dan kemanfaatan. pemohonan tertulis kepada Menteri mellaui Kepala SERTIFIKASI Pasal 10 Dinas Kesehatan Propinsi setempat, dengan (1) Izin edar sediaan farmasi dan alat menggunakan contoh formulir sebagaimana tercantum kesehatan diberikan atas dasar dalam lampiran 1.1 ・1.14 permohonan secara tertulis kepada (2) Kepala Dinas Kesehatan Propinsi selambat- Menteri; lambatnya 12 (dua belas) hari kerja sejak menerima (2) (2) Permohonan secara tertulis tembusan permohonan, berkoordinasi dengan Kepala sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk membentuk disertai dengan keterangan dan/atau data Tim Pemeriksaan Bersama untuk melakukan mengenai sediaan farmasi dan alat pemeriksaan setempat. kesehatan yang dimohonkan untuk (3) Tim Pemeriksaan Bersama selambat-lambatnya 12 memperoleh izin edar serta contoh sediaan (dua belas) hari kerja melakukan pemeriksaan dengan farmasi dan alat kesehatan. menggunakan contoh formulir Berita Acara (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Pemeriksaan sebagaimana tercantum dalam lampiran permohonan izin edar sebagaimana 2.1. dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) (4) Apabila telah memnuhi persyaratan Kepala Dinas diatur oleh Menteri. Kesehatan Propinsi selambat-lambatnya 6 (enam) hari Pasal 11 kerja setelah menerima hasil pemeriksaan dari Tim Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang Pemeriksaan Bersama meneruskan kepada Direktur dimohonkan untuk memperoleh izin edar diuji Jenderal, dengan menggunakan contoh formulir dari segi mutu, keamanan, dan kemanfaatan sebagaimana tercantum dalam lampiran 3. (5) Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) sampai dengan ayat (4) tidak dilaksanakan pada waktunya Perusahaan pemohon yang bersangkutan dapat membuat surat pernyataan siap melaksanakan kegiatan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tercantum dalam lampiran 4. (6) Dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) Direktur Jenderal dapat melakukan tindakan yang dianggap perlu dalam rangka penundaan atau penolakan permohonan Sertifikat produksi dengan meg-gunakan contoh formulir sebagaimana tercantum dalam lampiran 5 atau 6. (7) Dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja setelah diterima laporan hasil pemeriksaan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (4), Direktur Jenderal mengeluarkan Sertifikat Produksi Alat Kesehatan dan atau perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tercantum dalam lampiran 7. (8) Terhadap penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) diberi kesempatan utnuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya surat penundaan. SDM YANG Pasal 49 Pasal 30 DIPERLUKAN Masyarakat memiliki kesempatan berperan serta (1) Untuk penilaian mutu, manfaat dan keamanan Alat yang seluas-luasnya dalam mewujudkan Kesehatan/PKRT dalam rangka pemberi izin edar perlindungan masyarakat dari bahaya yang dibentuk Tim Penilai dan Tim Ahli Alat Kesehatan disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan dan PKRT. alat kesehatan yang tidak tepat dan/atau tidak (2) Tim Penilai dan Tim Ahli sebagaimana dimaksud memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan dalam ayat (1) ditetapkan oleh Direktur Jenderal. kemanfaatan. (3) Tim Ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri dari pada pakar dan Organisasi Profesi, Asosiasi terkait, Perguruan Tinggi, Praktis dan Instansi terkait.
SARANA / Pasal (1) ayat (5) Pasal 52
PRASARANA Pengangkutan adalah setiap kegiatan atau (1) Penyalur Alat Kesehatan wajib mempunyai sarana YANG serangkaian kegiatan dalam rangka memindahkan dan prasarana yang memadai untuk dapat DIPERLUKAN sediaan farmasi dan alat kesehatan dari satu melaksanakan pengelolaan, pengadaan, penyimpanan tempat ke tempat lain, dengan cara atau moda atau dan penyaluran alat kesehatan serta dapat menjamin sarana angkutan apapun dalam rangka produksi, kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi penyalur alat peredaran, dan/atau perdagangan sediaan farmasi kesehatan; dan alat kesehatan. (2) Gudang wajib dilengkapi dengan perlengkapan yang dapat menjamin keamanan alat kesehatan yang disimpan. (3) Penyalur Alat Kesehatan wajib melaksanakan pencatatan pengadaan penyimpanan dan penyaluran secara tertib di tempat usahanya. (4) Penyalur Alat Kesehatan yang menyalurkan alat kesehatan tertentu wajib menyediakan atau memiliki jaminan purna jual berupa : a. Bengkel dengan peralatan yang memadai dan dilengkapi dengan suku cadang secukupnya 9untuk perbaikan) sesuai dengan Alat Kesehatan yang diedarkannya. b. Tenaga Ahli atau Teknisi yang berpengalaman untuk dapat memperbaiki atau mereparasi Alat Kesehatan yang disalurkan. c. Memberikan bantuan rujuk reparasi diluar negeri (untuk produk import), bila ternyata Alat Kesehatan tersebut tidak dapat diperbaiki didalam negeri.
TAHAPAN Pasal 15 Pasal 45
KEGIATAN 1. Penyaluran sediaan farmasi dan alat kesehatan (1) Penyalur Alat Kesehatan wajib memiliki izin YANG ADA hanya dapat dilakkan oleh: Penyalur Alat Kesehatan dari Menteri. a. Badan usaha yang telah memiliki izin (2) Menteri melimpahkan kewenangan pemberian izin sebagai penyalur sesuai dengan ketentuan penyalur kepada Direktur Jenderal. peraturan perundang-undangan yang (3) Pedagang Besar Farmasi yang akan melakukan berlaku untuk menyalurkan sediaan usaha sebagai Penyalur Alat Kesehatan harus farmasi yang berupa bahan obat, obat dan memenuhi persyaratan ketentuan dalam peraturan ini alat kesehatan. b. badan usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menyalurkan sediaan farmasi yang berupa obat tradisional dan obat kosmetika 2. Ketentuan sebagaiman dimaksud dalam ayat (1) dikecualikan bagi perorangan untuk menyalurkan sediaan farmasi yang berupa obat tradisional dan kosmetika dengan jumlah komoditi yang terbatas dan/atau diperdagangkan secara langsung kepada masyarakat. 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyaluran sediaan farmasi dan alat kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh Menteri. PENCATATAN Pasal 9 Pasal YANG HARUS (1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya ADA dapat diedarkan setelah memperoleh izin edar dari Menteri. PELAPORAN Pasal 47 Pasal 28 YANG HARUS (1) Pemusnahan sediaan farmasi dan alat (1) Perusahaan yang memproduksi arus DILAKSANAK kesehatan harus dilaporkan kepada melaporkan hasil produksinya minimal 1 AN Menteri. (2) (satu)tahun sekali kepda Direktur Jendral (2) Laporan pemusnahan sediaan farmasi dan dengan tembusan kepada kepala Dinas alat kesehatan sebagaimana dimaksud Kesehatan Propinsi dan Kepala Dinas dalam ayat (1) sekurang-kurangnya Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai lokasinya (3) memuat keterangan: dengan mempergunakan form sebagaiman a. waktu dan tempat pelaksanaan yang terlampir pada lampiran 8 pemusnahan sediaan farmasi dan alat (2) Perusahaan yang memliki izin edar Alat kesehatan; Kesehatan dan atau Perbekalan Kesehatan b. jumlah dan jenis sediaan farmasi dan Rumah Tangga wajib menyampaikan laporan alat kesehatan; berkala paling tidak 1(satu) tahun sekali, c. nama penanggung jawab pelaksana kecuali dinyatakan lain mempergunakan form pemusnahan sediaan farmasi dan alat sebagaimaa yang terlampir pada lampiran 9. kesehatan; d. nama satu orang saksi dalam pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan. (4) Laporan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditandatangani oleh penanggung jawab dan saksi dalam pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan. ASPEK YANG Definisinya berbeda, obat digunakan untuk diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan BERBEDA kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia. Sedangkan Perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) DAN digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, hewan peliharaan, rumah tangga PENJELASAN dan tempat-tempat umum. NYA ASPEK YANG Persamaan dari distribusi obat dan PKRT adalah sama” harus mendapatkan izin dari Mentri untuk SAMA DAN persyaratan izin edar dan sertifikasi produksi PKRT tersebut. PENJELASAN NYA