Anda di halaman 1dari 12

TINJAUAN PUSTAKA

      2.1 JAGUNG

Tanaman jagung dalam ilmiah disebut Zea Mays L; salah satu jenis tanaman dari biji
– bijian keluarga rumput – rumputan (Graminaceae) yang sudah populer di seluruh dunia.
Menurut sejarah jagung berasal dari Amerika.
Daerah – daerah penghasil utama jagung adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa
Timur, Madura, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Maluku.
Jenis – Jenis Jagung

1. Menurut umurnya

         a. Berumur Pendek (Genjah)             =       75 – 90 Hari


         b. Berumur Sedang (Tengahan)         =       90 – 120 Hari
         c. Berumur Panjang                            =       Lebih dari 120 Hari

2. Menurut bentuk bijinya jagung dibedakan menjadi 7 yaitu : Dent Corn, Flint Corn,
Sweet Corn, Pop Corn, Flour Corn, Pod Corn dan Woxy Corn.

Tanaman jagung banyak sekali gunanya, batang dan daun yang masih muda bisa
digunakan untuk pakan ternak sedangkan yang sudah tua (setelah dipanen) dapat
digunakan untuk pupuk hijau atau pupuk kompos. Batang tanaman jagung dapat digunakan
sebagai lanjaran, jadi batang tanaman jagung merupakan salah satu alternatif bahan baku
kertas (Warisno).
Buah jagung yang masih muda banyak digunakan sebagai bahan sayuran, bergedel,
bakwan, sambal goreng dsb. Biji jagung yang sudah tua bisa digunakan untuk pengganti
nasi, di buat marning jagung, brondong, roti jagung, tepung dsb. Kegunaan lain jagung
adalah sebagai pakan ternak. Dari hasil penelitian buah jagung yang masih muda maupun
yang sudah tua banyak mengandung berbagai macam vitamin dan mineral.

Sweet corn atau jagung manis merupakan perkembangan dari jagung tipe dent dan
jagung tipe flint. Sifat manis pada jagung disebabkan oleh adanya gen SU-1 (Sugary), bt-2
(brittle) ataupun Sh (shrunken) sehingga jagung manis mempunyai rasa lebih manis.
Secara fisik maupun morfologi jagung manis sulit dibedakan dengan jagung biasa.
Menurut Leonard dan Martin (1963), tinggi jagung manis tidak banyak berbeda dengan
jagung biasa. Perbedaan pada kedua jagung tersebut umunya pada warna bunga jantan.
Jagung manis berwarna putih sedangkan pada jagung biasa berwarna kuning kecoklatan.
Perbedaan lainnya, jagung manis berumur lebih pendek dibandingkan dengan jagung biasa.
Jagung manis dapat dipanen setelah tanaman berumur 60 – 70 hari setelah tanam. Jagung
manis memiliki nilai gizi yang berbeda dengan jagung biasa.
Jagung merupakan salah satu bahan makanan pokok, karena 70 % dari hasil produksi
digunakan untuk komsumsi. Secara garis besar jagung dikelompokkan menjadi 3 yaitu
sebagai bahan pangan, pakan ternak, dan sebagai bahan baku industri.

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Jagung Muda Termasuk Tongkol

komponen Kadar Komponen Kadar


Kalori 3,3 kal Besi 0,5 mg
Protein 2,2 g Nila Vitamin A 200 Si
Lemak 0,1 g Vitamin B 1 0,08 mg
Hidrat Arang 7,4 g Vitamin C 8g
Kalsium 7 mg Air 89,5 g
Fosfor 100 mg b.d.d 100%

Tabel 2. Kandungan Zat Gizi Jagung Manis dan Jagung Biasa Tiap 100 Gram

Zat Gizi Sweet Corn a) Jagung Biasa b) Satuan


Energi 96 129 Kal
Protein 3,5 4,1 Gram
Lemak 1,0 1,3 Gram
Karbohidrat 22,8 30,3 Gram
Kalsium 3,0 5,0 Mg
Fosfor 111,0 108,0 Mg
Besi 0,7 1,1 Mg
Vitamin A 400 1,7 Si
Vitamin B 0,15 0,18 Mg
Vitamin C 12 9 Mg
air 72,7 63,5 Gram
Sumber :USDA Agr, Hand Book, No 8, Compasition Of Food Raw. Processed Prepared
Revised 1936 dan Direktorat Gizi, Departemen Gizi, Departemen Kesehatan 1979.
KATA PENGANTAR

          Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran
dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
percobaan berjudul “Pengamatan Perkecambahan pada Jagung & Kacang Hijau”.

Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menemukan kondisi-kondisi yang
diperlukan untuk perkecambahan biji jagung & kacang hijau dan mengetahui faktor yang
mempengaruhi biji jagung & kacang hijau untuk berkecambah.

Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah saya alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan saya semata-
mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya saya dengan ketulusan hati mengucapkan
terima kasih kepada Ms. Wakik Atin guru Mata Pelajaran IPA kelas VIII yang telah
membimbing saya dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Saya juga berterima kasih
kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu
menyelesaikan laporan percobaan ini.

Dalam penyusunan laporan percobaan ini, saya menyadari pengetahuan dan pengalaman
penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.

Serta akhir kata saya ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.

Daftar Isi

Bagian I

Judul                                                                                                                          1

Pengesahan                                                                                                             2

Kata Pengantar                                                                                                       3

Daftar Isi                                                                                                                   4

Bagian II

Latar Belakang                                                                                                        5

Tujuan Praktikum                                                                                                  5

Manfaat Penelitian                                                                                                5

Rumusan Masalah                                                                                                 5

Bagian III
Teori                                                                                                                          6

Hipotesis                                                                                                                   11

Bagian IV

Metode Penelitian                                                                                                 12

Waktu Penelitian                                                                                                    12

Objek Penelitian                                                                                                     12

Bagian V

Hasil Praktikum                                                                                                      13

Pembahasan                                                                                                            16

Bagian VI

Kesimpulan                                                                                                              17

Saran                                                                                                                         17

Daftar Pustaka                                                                                                        18

Latar Belakang

            Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat
dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu
proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju
kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar
biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya
ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik
dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi
membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.

Tujuan Penelitian

            Tujuan dari percobaan ini adalah menemukan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk
perkecambahan dan mengetahui factor yang mempengaruhi biji kacang hijau untuk
berkecambah.

Manfaat Penelitian

            Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui efek dari sinar matahari
terhadap tumbuhan, baik efek positif maupun negatif, dan mengetahui kondisi yang
diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau serta mengetahui factor yang
mempengaruhi biji kacang hijau tersebut untuk berkecambah.

Rumusan Masalah

            Periode pertumbuhan pada tumbuhan terjadi sepanjang hidupnya. Hal ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu faktor dari lingkungan dan faktor dari dalam tubuh organisme.
Dalam laporan percobaan kali ini kita akan membahas kondisi-kondisi yang diperlukan untuk
perkecambahan dan daerah pertumbuhan biji kacang hijau.

Teori

Pengertian pertumbuhan dan perkembangan

           

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada setiap
makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian yang sama. Padahal
pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat permanent (tetap) dan
tidak dapat balik ( Irrevisible), sedangkan perkembangan adalah proses perubahan dalam
bentuk.
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan
jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan
besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi
fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi
zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang mudah
digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis.

Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis
bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang
dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :

 Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
 Tahap Pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel
tumbuhan, peningkatantersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam
vakuola.
 Tahap diferensiasi sel, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada
akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu. 

Pertumbuhan dan Perkembagan Awal

            Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang
dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan,
dan calondaun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh
menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan Makanan bagi
embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa
jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi
sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau
jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil
terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.

Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di dalamnya
dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat
melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji
sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat dingin atau kering)
karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.

Perkembangan Embrio

            Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangakian
pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan berkembang
menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari jaringan suspensor.

Embrio didalam bakal biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang mengandung
ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan akhirnya membentuk
seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon. Kotiledon berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan (germinasi).

Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem
apical ujung (terminal) dan meristem apical aka. Sel-sel tersebut berada dalam kondisi
dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah, kedua massa sel tersebut
berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.

Perkembangan embrio terhenti stelah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat bakal biji telah
menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk perkecambahan./ Di dalam biji
yang matang, endosperma makanan telah terdiferensiasi menjadi lapisan terluar sel (aleuron)
dan massa sel terdalam bertepung. Sel-sel aleuron menyintesis enzim a-milase. Enzim
tersebut dapat mengubah cadangan zat pati didalam endosperma menjadi gula yang dapat
digunakan oleh embrio.

Perkecambahan

            Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji


yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen
biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan
plumula.

Tahapan perkecambahan

Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa
tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan,
pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya,
serta asimilasi (fotosintetis).

Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk
kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan
pecahnya testa.

Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase)
dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja
mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat
molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi
maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu
bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa
maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.

Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan
glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati
menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas
permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.

Tipe Perkecambahan

Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal


dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap
posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah
yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah.
Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang
hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.

Macam-Macam Pertumbuhan Pada Tumbuhan

1. Pertumbuhan primer

adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung
batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat
auksanometer . Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan
menjadi 3 daerah yaitu:

 Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif
membelah (bersifat meristematik) 
 Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah
inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
 Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi
sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.

2. Pertumbuhan sekunder

adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder


merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan 

1. Faktor eksternal/lingkungan

faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan. Beberapa faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:

 Air dan mineral


 Kelembaban
 Suhu
 Cahaya

1. Faktor internal

faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.

Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan

            Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan
untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan
tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat
(inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi
auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan
di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi.

 
 

Hipotesis

 Biji jagung & kacang hijau dapat tumbuh dengan baik apabila disimpan di tempat
yang sedikit cahaya atau gelap dan pada ruangan dengan suhu hangat. Selain itu, air
juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji jagung dan
kacang hijau.

 Biji jagung & kacang hijau tidak dapat tumbuh dengan baik apabila terjadi
pencampuran Sodium hidroksida dengan larutan pirogalol dsertai kurangnya oksigen. 

Metode Penelitian

Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain :


Alat :

- 6 Gelas plastik

- Sekop

Bahan:

- 15 Biji jagung

- 15 Biji Kacang Hijau

- Kapas secukupnya
- Tanah secukupnya

- Air secukupnya

Cara Kerja :
1.        Susunlah 6 gelas plastik
2.        Masukan tanah secukupnya ke dalam 3 gelas plastik. Kemudian taburkan masing-
masing gelas 5 biji jagung.

1. Masukan kapas secukupnya ke dalam 3 gelas plastik. Kemudian taburkan masing-


masing gelas 5 kacang hijau.

4.        Letakkan gelas-gelas tersebut di tempat yang gelap

1. 5.        Siramlah air secukupnya pada semua gelas plastik yang telah berisi biji-bijian
tersebut setiap hari.

Waktu Penelitian

            Penelitian ini mulai dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 22 Juli 2011 sampai
dengan hari Rabu, tanggal 2 Agustus 2011. Lamanya penelitian berlangsung selama duabelas
hari.

Objek Penelitian

            Objek Penelitian adalah berupa biji jagung dan biji kacang hijau yang masih segar.

Hasil Praktikum

Hari Jagung Kacang Hijau


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

 
 

Pembahasan

     Bila tumbuhan jagung & kacang hijau diletakkan ditempat yang gelap, maka proses
pertumbuhannya lebih cepat. Proses pertumbuhan di tempat yang gelap disebut etiolasi.
Kapas yang digunakan harus steril, sedangkan tanah yang digunakan harus subur. Tanaman
diberi air secara rutin agar tumbuh dengan subur. Udara di sekitar tanaman juga harus stabil.
Suhu ruangan dimana tanaman itu diletakkan juga harus normal.

Tanaman jagung & kacang hijau tumbuh dengan subur karena dirawat dengan baik.
Menggunakan biji yang segar. Sebagian biji yang tidak dapat tumbuh berarti biji itu tidak
baik/tidak segar.

Kesimpulan

Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau adalah:

1. Air

Berfungsi untuk melunakan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi
makanan terlarut, dan hormone ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta brsama dengan
hormone membangun pemanjangan dan pengembangan sel.

1. Cahaya

Cahaya merupakan faktor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama


berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis.

1. Suhu

Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbnuhan vegetatif. Sehubungan


dengan perkecambahan proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.

Saran

1. Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memcah dormansi


biji itu sendiri. Jadi sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil
memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih
dapat dimaksimalkan.
2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan hasil
penelitian.
3. Kondisi kapas dan air harus steril

Daftar Pustaka

 Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007. BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan. Surabaya
:Yudhistira.

 Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. http://
catatanzhamal.blogspot.com/

  Soerga, N., 2009. Pola Pertumbuhan Tanaman. http://soearga.wordpress.com/

 www.kamusilmiah.com

  id.answers.yahoo.com

  www.trubus-online.co.id

 www.wikipedia.org.id

 http://silvia261.blogspot.com/2009/08/laporan-praktikum-biologi.html

Anda mungkin juga menyukai