Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
China adalah sebuah fenomena menarik dalam dunia modern. Tidak ada yang pernah
mengerti dengan benar negara bangsa dengan peradaban terlama di dunia ini mampu
menggerakkan kemajuan ekonomi mengikuti selurus asas kapitalistik yang dibungkus dengan
sebutan ekonomi pasar sosialis.
Banyak yang masih mencari apa yang menjadi kekuatan penggerak di balik kemajuan yang
berhasil dicapai dalam kurun 30 tahunan, menjadikan China sebagai negara yang sangat
berpengaruh yang mampu melampaui keberhasilan ekonomi dan perdagangan Jepang,
Jerman, Inggris, dan negara maju lain.
Banyak yang percaya kalau Partai Komunis China (PKC) adalah mesin penggerak utama
yang menghasilkan berbagai perubahan, termasuk memperkenalkan asas kapitalistik dan
menjadikan para pedagang dan pengusaha ikut menjadi bagian sebagai anggota PKC. Dan
tema penting adalah bagaimana menempatkan rakyat ke dalam keseluruhan pembangunan.
Ada empat aksara China yang menjadi inti penting bagaimana kekuasaan China
menempatkan rakyatnya. Empat aksara yang ditulis tangan oleh Mao Zedong ketika
mendirikan RRC dan menjadi simbol (foto atas) adalah ”wei renmin fuwu”. Mengabdi untuk
rakyat. Aksara yang terpampang di mana-mana, termasuk gerbang utama Zhongnanhai,
tempat para pejabat negara bekerja dan tinggal.
Rakyat menjadi tema sentral kekuasaan PKC dan dilema utama yang ingin diselaraskan
sesuai dengan kemajuan yang dicapai adalah bagaimana menempatkan adat istiadat sesuai
dengan konteks kemajuan modernisasi China.
 
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dan berdasarkan data yang penulis dapatkan, maka penulis
menemukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah China di masa lampau?
2. Bagaimana karakteristik Bangsa China modern?
3. Bagaimana keunikan yang dimiliki Bangsa China?
4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian tersebut adalah, sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah China
2. Untuk mengetahui karakteristik Bangsa China
3. Untuk mengetahui keunikan Bangsa China
 
BAB II
PEMBAHASAN
 
A. Sejarah China
China merupakan nama dari daerah budaya dan pemukiman turun temurun dari budaya kuno
sejak zaman dahulu sampai sekarang yang termasuk negara di Asia Timur. Salah satu
peradaban tertua di dunia adalah peradaban China, yaitu terdiri atas sejarah China dan budaya
beberapa negara yang ada sejak 6 milenia.
Berdasarkan sejarah China, perang saudara terakhir di sini berakhir dengan jalan buntu.
Akibatnya, terbentuklah dua negara dengan dua nama China, yaitu Republik Rakyat China
(lebih dikenal dengan nama China dan kekuasaannya di wilayah China daratan, Hongkong,
dan Makau) dan Republik China (lebih dikenal Taiwan) dengan kekuasaan di Pulau Taiwan
serta pulau-pulau sekitarnya. Tapi, sebagian besar negara lain beranggapan bahwa daerah
yang diperintah oleh Taiwan adalah bagian dari Republik Rakyat China.
Sampai saat ini, China adalah peradaban paling tua di dunia. Hal ini terlihat dari sistem
penulisan yang konsisten dari dulu sampai sekarang. Selain itu, banyak penemuan penting
yang berasal dari peradaban China kuno, misalnya kertas, kompas, serbuk mesiu, dan lain-
lain. Inilah sejarah China dengan peradabannya.
Sejarah China diawali ketika manusia modern tiba pertama kali di China dari Asia Tengah
sekitar 50.000 SM. Mereka adalah manusia Zaman Batu yang tinggal di gua-gua bersama
anjing mereka. Mereka memenuhi kebutuhan makanan dengan cara berburu dan meramu.
Pada 4000 SM, penduduk China mulai menanam padi serta beternak biri-biri dan ayam. Pada
3000 SM, mereka bahkan telah menggunakan gerabah dan tinggal di rumah. Dari orang Asia
Tengah, penduduk China belajar memanfaatkan kuda untuk menarik kereta beroda. Orang
China memasuki Zaman Perunggu pada 2000 SM. Saat itu mereka sudah mempergunakan
tulisan.
 
1. Karakteristik China Modern
China adalah sebuah fenomena menarik dalam dunia modern. Tidak ada yang pernah
mengerti dengan benar negara bangsa dengan peradaban terlama di dunia ini mampu
menggerakkan kemajuan ekonomi mengikuti selurus asas kapitalistik yang dibungkus dengan
sebutan ekonomi pasar sosialis.
Banyak yang masih mencari apa yang menjadi kekuatan penggerak di balik kemajuan yang
berhasil dicapai dalam kurun 30 tahunan, menjadikan China sebagai negara yang sangat
berpengaruh yang mampu melampaui keberhasilan ekonomi dan perdagangan Jepang,
Jerman, Inggris, dan negara maju lain.
Banyak yang percaya kalau Partai Komunis China (PKC) adalah mesin penggerak utama
yang menghasilkan berbagai perubahan, termasuk memperkenalkan asas kapitalistik dan
menjadikan para pedagang dan pengusaha ikut menjadi bagian sebagai anggota PKC. Dan
tema penting adalah bagaimana menempatkan rakyat ke dalam keseluruhan pembangunan.
Ada empat aksara China yang menjadi inti penting bagaimana kekuasaan China
menempatkan rakyatnya. Empat aksara yang ditulis tangan oleh Mao Zedong ketika
mendirikan RRC dan menjadi simbol (foto atas) adalah ”wei renmin fuwu”. Mengabdi untuk
rakyat. Aksara yang terpampang di mana-mana, termasuk gerbang utama Zhongnanhai,
tempat para pejabat negara bekerja dan tinggal.
Rakyat menjadi tema sentral kekuasaan PKC dan dilema utama yang ingin diselaraskan
sesuai dengan kemajuan yang dicapai adalah bagaimana menempatkan adat istiadat sesuai
dengan konteks kemajuan modernisasi China.
 Kapital-sosialisme
China adalah negara dengan catatan peradaban yang panjang dan agama ataupun kepercayaan
di China sekarang ini menjadi isu penting dalam mengisi kemajuan pembangunan ekonomi
dan menempatkan PKC sebagai penggerak dan pelopor utamanya.
Salah satu fenomena menarik adalah berdirinya patung Konfusius di Lapangan Tiananmen,
lapangan sakral tempat diproklamasikannya RRC. Selama sejarah kekuasaan komunis,
terutama pada masa Revolusi Kebudayaan, penguasa PKC melakukan pembatuan total
pemikiran rakyat China atas ajaran dan kepercayaan yang dianggap menghambat
terbentuknya masyarakat sosialis.
Setelah kemajuan yang dicapai China selama ini, ada persoalan yang dihadapi bagaimana
mengisi kesejahteraan dalam persaingan ekonomi di kalangan rakyat dalam sistem terbuka.
Kehadiran patung perunggu Konghucu di Lapangan Tiananmen, Beijing, menunjukkan
bahwa ada kesadaran para penguasa Beijing perlunya sebuah pegangan bagi rakyat yang
sesuai dengan karakteristik China.
Robert Lawrence Kuhn buku terbarunya How China’s Leader Think: The Inside Story of
China’s Reform and What This Means for the Fuuture (John Wiley & Sons, 2010)
menceritakan bagaimana dilema para pemimpin China antara tingkat kepercayaan dalam
ekonomi pasar dan rasa bisnis yang harus muncul agar tidak terjadi stagnasi dalam
masyarakat.
Ada semacam upaya untuk menggali kembali nilai-nilai tradisional lama yang pernah
menjadikan berbagai kekaisaran China mengalami masa kejayaannya, dan
menggabungkannya dengan berbagai prinsip yang dianut PKC untuk menghasilkan nilai-nilai
yang berkarakteristik China.
China tidak hanya membangun dengan penuh percaya diri tentang sosialisme ala China,
tetapi juga kapitalisme ala China untuk menjadi kapital-sosialisme ala China yang sesuai
dengan budaya, moral, dan etika yang menjadi fondasi masa kejayaan kekaisaran China yang
lalu. Dan ini upaya dilakukan dengan pemisahan yang jelas dan tegas, persoalan politik yang
tidak bisa bercampur dengan masalah kemajuan pembangunan ekonomi.
1. Keunikan yang Dimiliki Cina
2. Sistem Perekonomian Masyarakat China
Meskipun termasuk ke dalam negara dengan jumlah rakyat terbesar di dunia, tapi kebanyakan
keturunan China bisa bertahan selama bertahun-tahun di negara lain, baik untuk berlibur atau
berpariwisata, belajar, maupun untuk berdagang.
Satu di antara beberapa hal yang membuat mereka bisa bertahan dan maju dalam bidang
ekonomi adalah kegigihan mereka dalam menjalankan bisnis tanpa ragu-ragu dan tidak
mengambil risiko yang besar.
Mereka cenderung memilih mengambil laba yang sedikit namun digandrungi banyak
konsumen ketimbang laba yang banyak dan berisiko untuk tidak dipadati konsumen.
Ketidakserakahan inilah yang menjadi kunci utama suksesnya perdagangan masyarakat
China di berbagai negara.
Mereka juga cenderung terbuka terhadap para konsumen sehingga konsumen tersebut merasa
betah berlama-lama dengan mereka, walaupun hanya sekadar untuk berbincang-bincang.
2. Nilai Seni Masyarakat China
Berbicara tentang China memang selalu menarik. Apalagi jika kita termasuk ke dalam
kelompok orang yang sangat menyukai seni.
Masyarakat China cenderung menganggap seni sebagai filsafat hidup. Oleh sebab itu, mereka
bisa menghasilkan beragam seni dengan sangat indah. Dari mulai seni musik, seni lukis, seni
sastra, sampai seni bela diri pun mereka anggap sebagai bagian dari filsafat hidup yang harus
diteladani dengan saksama.
Mereka tidak berekspektasi secara ekonomi terhadap seni karena seni dianggap sebagai nilai
budaya yang adiluhung dan wajib dimiliki oleh setiap warga China untuk bisa memahami
hakikat kehidupan dengan baik.
Dengan cara seperti itu pula masyarakat China bisa hidup secara bahagia. Maka jangan heran
jika kita sering mendengar istilah carilah ilmu sampai ke negeri China. Atau ada nasihat yang
memberikan contoh awet muda yang diturunkan oleh masyarakat etnik china.
Hal itu disebabkan oleh kemampuan mereka dalam mengasah berbagai seni yang hidup
dalam budaya mereka sehingga seni itu terus hidup, bahkan berkembang dan menjalar ke
berbagai penjuru dunia.
 
3.Prinsip Hidup Masyarakat China
Selain sistem perekonomian dan nilai seni yang tinggi, ada lagi satu hal yang tidak bisa kita
lewatkan tentang China, yakni prinsip hidupnya yang menjunjung tinggi silaturahmi antara
keluarga yang satu dengan keluarga yang lain.
Bolehlah ditiru gaya pemerintah China membuat agar rakyatnya menghormati orang tua yang
masih hidup. Orang tua berhak melaporkan anaknya ke polisi kalau merasa disia-siakan oleh
anaknya. Undang-undang ini adalah salah satu cara tetap menghargai apa yang telah
dilakukan oleh orang tua terhadap anak-anaknya.
Hal tersebut bukan berarti anak harus mengikuti apa yang diminta oleh orang tuanya.
Melainkan bagaimana seorang anak seharusnya memperlakukan orang tua mereka dengan
baik.
Hal itulah yang perlu ditiru oleh masyarakat Indonesia yang justru seringkali menjadikan
orang tua sebagai kambing hitam apabila ada suatu hal yang tidak sesuai dengan apa yang
dicita-citakannya.
4.Anak Satu
Luar biasanya jumlah penduduk China selain dipandang sebagai sumber daya manusia
pendukung pembangunan, dipandang sebagai kelemahan. Oleh karena itu, pemerintahan
China menerapkan kebijaksanaan satu anak untuk satu keluarga. Ternyata, kebijaksanaan ini
membuat anak-anak tunggal ini dimanja mati-matian oleh orang tua mereka.
Obesitas serta segalanya yang serba cepat dan serba banyak telah membuat para anak tunggal
ini memiliki kepribadian yang agak berbeda dengan orang tua mereka. Dalam ranah inilah,
pemerintah mengkhawatirkan akan tumbuh anak-anak “Malin Kundang”. Untuk
mengantisipasi keadaan ke depan, undang-undang anti penelantaran orang tua pun dibuat.
5.Belajar dari Sejarah
China penuh dengan cerita. Bangsa China telah mempunyai peradaban selama ribuan tahun
lalu. Tak heran bila ada pepatah “belajarlah hingga ke negeri China”. Pepatah ini bukan
bualan. Ilmu orang China memang hebat. Tentunya bangsa China tak ingin para generasinya
lupa dengan hal tersebut. Oleh karena itu, berbagai kegiatan yang akan mengingatkan betapa
hebatnya leluhur mereka selalu saja diadakan.
Perhatikanlah film-film produksi orang China, selalu ada adegan yang terselip tentang
pentingnya belajar dari sejarah. Semua ilmu pengetahuan yang sudah dikuasai China
sekarang diawali dengan mempelajari ilmu-ilmu yang sudah ada, lalu dikembangkan. Jadi,
titik tolak kemajuan itu dimulai dari sejarah masa lampau. Begitulah bangsa China
mempertahankan dan meningkatkan kemajuan budaya dan kehebatan bangsanya.
6.Prosesi Pernikahan dan Imlek
Hampir di dalam setiap prosesi ada acara penghormatan kepada leluhur. Misalnya, dalam
prosesi pernikahan, kedua pengantin harus melakukan suatu tata cara penghormatan kepada
leluhur sebelum melakukan penghormatan kepada orang tua. Keberadaan klenteng, tempat
ibadah orang China penganut Konghucu sebenarnya juga merupakan tempat penghormatan
bagi leluhur. Mereka berdoa kepada leluhur agar membantu menyelesaikan permasalahan dan
memberikan kemakmuran.
Namun ada juga seperti ini. Adalah hal yang biasa jika wanita yang masih hidup dinikahkan
dengan pria yang sudah mati, atau disebut juga “pernikahan hantu”. Wanita ini dipaksa untuk
hidup bersama keluarga “suaminya” dan terus melajang hingga kematian menjemput, lalu
tubuhnya dikubur bersama lelaki asing yang tidak pernah dikenalnya itu. Ini adalah cara
keluarga pria untuk memberikan teman hidup kepada sang mayat. Tak heran pencurian mayat
pun menjadi marak, dan harga sebuah mayat perempuan tidak kurang dari $50,000.
7.Filsafat China
Bangsa China mempunyai banyak filsuf. Salah satunya adalah Konfusius. Ajaran filsafat
yang memandang orang dari cara dia menghargai orang lain sangatlah terpatri pada sanubari
bangsa China walaupun pada praktiknya mereka tetap mementingkan diri sendiri dulu baru
orang lain. Belajar dari pengalaman orang lain adalah salah satu cara belajar yang efektif.
Inilah salah satu hal yang sangat digemari oleh orang China.
Oleh karena itu, mereka harus menghargai orang-orang yang umurnya lebih tua. Orang-orang
tua tersebut sudah lebih dahulu melihat dunia dan tentunya dapat bercerita tentang dunia.
Dari sinilah, pelajaran kehidupan itu didapatkan.
8.Jembatan terpanjang di dunia
Danyang–Kunshan Grand Bridge adalah jembatan terpanjang di dunia yang dibangun di
China. Jembatan ini memiliki panjang hingga 164,8 kilometer. Selesai dibangun pada 2010
lalu dan mulai dibuka pada 2011. Mempekerjakan 10 ribu orang dan memakan waktu 4
tahun, pembangunan jembatan ini menghabiskan biaya $8.5 billion. Berhasil memegang
rekor Guinness untuk jembatan terpanjang di dunia pada juni 2011 lalu. Jembatan ini terletak
di jalur rel antara Shanghai dan Nanjing di Provinsi Jiangsu, China Timur. Danyang-Kunshan
Grand Bridge ini membentang sejajar dengan Sungai Yangtze, sekitar 5 sampai 50 km di
sebelah selatan sungai tersebut.
9.Negara dengan penduduk terbanyak
China merupakan salah satu negara di Asia Timur yang beribu kota di Beijing. Negara
dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia dan salah satu negara dengan daratan terluas di
dunia setelah Rusia, Kanada, dan Amerika Serikat. Negara yang mendapat julukan “Giantic
Size” karena luasnya wilayah daratan yang dimiliki. Negara ini memiliki nama resmi yaitu
”People’s Republic of China”.
 
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Keunikan peradaban negara cina tidak perlu diragukan. Sebab, negara tersebut memiliki
peradaban tertua di dunia. Bukti itu diperkuat penemuan bidang arkeologi maupun
antropologi.  Sejak 1,7 juta tahun lalu, manusia purba mendiami daerah China.
Peradaban China dimulai sejak sekitar 1750 SM ketika Dinasti Shang berkuasa di kawasan
lembah Sungai Kuning atau setara dengan zaman neolitikum. Salah satu bukti peradaban bisa
diketahui dari penemuan arkeologi yang berupa cangkang kura-kura yang diatasnya tertulis
aksara China dari Dinasti Shang.
Sastra dan filsafat berkembang dengan baik sejak zaman Dinasti Zhou yang dipekirakan
hidup pada 1045-256 SM. Dinasti Zhou merupakan dinasti yang paling lama berkuasa di
China. Jejaknya bersambung ke peradaban modern China.
Berdasarkan banyak bukti dari penelitian kepurbakalaan, Homo erectus hidup sejak zaman
paleoltiikum di daratan China. Hal tersebut diperkuat temuan situs xiaochangliang yang
diperkirakan berumur 1,36 juta tahun.
Perada ban masyarakat yang mulai menggunakan pai ditemukan di situs Xihoudu. Peradaban
tersebut diperkirakan berusia 1,27 juta tahun. Itulah peradaban ertama Homo erectus yang
menggunakan api sebagai alat bantu dalam kehidupan masyarakat.
Keunikan peradaban China lainnya bisa dilihat dari penemuan tembikar yang diperkirakan
diproduksi pada zaman neolitikum. Bukti-bukti arkeologi pada temuan tersebut bisa melacak
kehidupan sampai 10.000 Sm. Bahkan, pada akhir zaman ini lembah Sungai Kuning diyakini
mulai menjadi pusat kebudayaan. Hal itu diperkuat adanya temuan arkeologi di Banpo,
daeran Xian.
Kebudayaan yang berkembang di sebuah daerah yang bernama xinzheng, Peiligang, menjadi
bukti mulai berkembangnya pertanian. Bahkan, masyrakatnya diyakini memiliki kemampuan
menyimpan hasil panen. Artinya, kebudayaan produksi dan pendistribusian telah berkembang
dengan baik. Sungai yang menjadi pusat kebudayaan kuno tersebut dinamakan Kuning
karena terdapat sedimen batuan kunign yang tertumpuk di pinggir sungai.
Bukti menarik lainnya soal peradaban China, sejak sekitar 7000 SM, penduduk China
memiliki kemampuan bercocok tanam milet. Dari situ, berkembang kebudayaan Jiahu.
Dalam rentang 6000-5000 SM, di gua-gua di Damaidi, sebuah kawasan di Ningxia,
ditemukan 3.172 lukisan yang menggunakan tulisan China. Itu menjadi pertanda bahwa tulis-
menulis lama dikenal dalam peradaban China.
DAFTAR PUSTAKA

https://sejarahorison.wordpress.com/2016/12/20/makalah-china-modern/

Anda mungkin juga menyukai