Anda di halaman 1dari 2

Nama : Luthfi Hibatullah S

Kelas : IX-IPA

1. Bagian pembuka

Assalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah SWT atas karuna dan rahmat-Nya yang begitu besar bagi kita, tidak lupa
juga shalawat dan salam kepada nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW.

Hadirin yang terhormat, suatu bangsa akan lebih dihormati dan lebih maju bukan hanya karena
kecanggihan teknologi, tetapi juga karena pendidikan moral yang lebih baik. Moral ini bisa
dilihat dari tingkah laku yang dilakukan oleh masyarakatnya sehari-hari.

2. Bagian Isi / argumen

Majunya teknologi, tentu harus dibarengi pula dengan kemajuan cara berpikir. Sebagai orang
tua, kita harus bisa dan bertanggung jawab terhadap perkembangan moral putra-putri kita agar
bisa tetap berada di jalan yang benar dan tetap bisa jadi manusia yang bermanfaat bagi satu
sama lain.

Jangan hanya memberikan nasihat saja, tetapi contohkan juga pada anak-anak bagaimana moral
seharusnya berjalan. Misalnya, ada nenek-nenek sudah renta yang hendak menyebrang jalan,
coba dibantu. Jangan pula membuat prank-prank untuk konten sosial media yang isinya
merugikan orang lain, seperti memesan makanan dengan ojek online, ketika sudah dibeli, eh,
dibatalkan.

Tentu saja hal ini terjadi karena kurangnya penanaman moral dan empati pada anak-anak.
Mereka melakukan hal-hal tersebut karena dianggap lucu, padahal tidak mengerti apa
pentingnya pesanan itu bagi si bapak ojek online.

3. Bagian Penutup / kesimpulan

Anak-anak itu ibarat sponge, berapapun umur mereka. Panutan yang paling diikuti, secara sadar
dan tidak adalah orang tua. Untuk itu, penting juga bagi orang tua agar ikut berubah dan
memiliki empati bagi orang lain, supaya pendidikan moral itu bisa terbentuk dengan sendirinya.

Sekian ceramah yang saya sampaikan hari ini. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang salah dan
menyinggung di hati. Mudah-mudahan kita semua bisa jadi panutan bagi anak-anak kita demi
tercapainya pendidikan moral yang lebih baik bagi bangsa.

Wassalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai