7 Hari Sukses Jilid I by Larandja Sendja

7 Hari Sukses Jilid I by Larandja Sendja

#Hari Pertama
Melawan
Malas

Apa yang sekiranya bagimu berat,

sesungguhnya hal yang meringankan
bukan sebaliknya. —Larandja Sendja

Jika kamu merasa malas saat ini,
sebetulnya kamu tahu penyebabnya,
tapi kamu tahu juga melestarikan
malasmu sendiri.

Dan ketika kamu abaikan soal ini,
lantas kamu mengatakan, "Aku tidak
tahu cara melawan malas".

Kamu bertanya tapi kamu tahu sendiri

jawabannya, hanya saja kamu
mengabaikannya dan melupakannya.

Malas paling laknat adalah malas
jadi rajin. —Larandja Sendja

Cobalah cari tahu penyebab kamu jadi
malas. Lalu atasi penyebab itu agar
tak jadi penyebab yang berketerusan
dan melanggengkan kemalasanmu itu.

Ketika penyebabnya selesai, coba cari

cara agar kamu menjaga semangat.
Coba cari caranya yang berasal dari
agama, agar semangatmu pun berkah.

Semangat munafik adalah
semangatnya pengejar dunia tapi
melisankan dunia dan akhirat.
—Larandja Sendja

Dan semangat yang terbaik adalah
lahir dari niat yang lurus. Jadikan
segala aktivitasmu dengan tujuan

sebagai jalan ibadah dengan niat

mendapatkan rido Allah.

Ketahuilah, sebagus apapun tujuanmu,
pada intinya buatlah jadi ibadah, dan
pastikan niatnya satu, yaitu lakukan
sesuatu karna Allah, mendapatkan
rido Allah.

Salah satu tanda ketidakkeberkahan
hidupmu adalah malas, lalai, tidak
istiqomah. —Larandja Sendja

Jadi, kesimpulannya cara melawan

malas, yaitu:

√ Luruskan niat;
√ Bangun tujuan ibadah;
√ Cek dan solusikan penyebab malas;
√ Berlatih tekun;
√ Jauhi hal sia-sia dan maksiat (tidak
bermanfaat dunia akhirat);
√ Tobat nasuha;
√ Tingkatkan takwa;
√ Perbaiki akhlak;


Itu beberapa caraku selama ini dalam
mengatasi malas

Ketahuilah, yang kusebutkan adalah
poin-poin yang aku lakukan sebagai
tahap pertama, dan pada dasarnya
lakukanlah banyak kebaikan secara
totalitas, ikhlas, dan penuh
keistiqomahan.

***


#Hari Kedua
Menjadi
Disiplin

Disiplin itu seperti degup jantungmu.

Ia kadang cepat, kadang lambat,
sampai akhirnya berhenti ketika kamu
mati. —Larandja Sendja

Jika kamu merasa tidak disiplin, maka
sejatinya kamu tahu cara disiplin,
yaitu dengan berhenti merasa tidak
disiplin dan cobalah mengusahakannya

Atur dirimu dalam mengatur waktu.
Karna sehebat apapun kamu mengatur
waktu takkan berguna jika kamu tidak
mau mengatur dirimu sendiri untuk

mengikuti waktu yang sudah kamu

atur.

Jadi itu solusinya.

Sejatinya kedisiplinanmu terletak
tentang bagaimana kamu mengatur
diri dalam waktu yang terbatas.

Buanglah penyakit suka
menunda-nunda, malas, moody-an,
suka mengeluh, dan suuzon.

Lakukan dengan niat yang tulus

mencari rido Allah.

Kamu tidak disiplin karna kamu tahu
itu tidak nyaman bagimu.

Ketahuilah, pindahkan dirimu dari
nyaman yang satu ke yang lebih
nyaman. Bukankah kamu selalu ingin
lebih baik?

Kamu tidak akan lebih baik jika tak

ingin meninggalkan nyamanmu yang
sekarang.

Dari nyaman ke tidak nyaman ke
yang lebih nyaman. Dan kenyamanan
ada ketika kamu memiliki ketulusan.
—Larandja Sendja

Lihatlah manfaat jika kamu disiplin,
dan lihatlah dampak buruknya jika tak
disiplin.

Aku tidak melihat penyesalan yang

belakangan kecuali pasti daftar di
awal, yaitu mengabaikan kebaikan.
—Larandja Sendja

***


#Hari Ketiga
Jadi Lebih
Baik

Kegagalan paling buruk adalah tidak

jadi lebih baik dengan dalih bahwa
kamu tidak mampu. Itu penipuan
paling busuk pada diri sendiri.
—Larandja Sendja

Kerapkali kita merasakan hidup kita
hari ini tiada lebih baik daripada hari
kemarin.

Sejatinya itu bukan karna nasib
semata, tapi karna kemauan kita
sendiri.

Jika kita ingin kita lebih baik, kita

pasti bisa. Yakin pada Allah, dan
yakin pada diri sendiri karna Allah.

Lakukanlah perubahan dengan niat
yang tulus karna Allah, bukan
selain-Nya. Agar setiap gerak
perubahanmu dimudahkanNya dan
diberkahiNya.

Ketika kita merasa gagal terus,
sejatinya itu karna ada cacat pada hati
kita.

Itu biasanya disebabkan karna

ketidakikhlasan. Baik itu niat yang
belum ikhlas, semangat yang belum
ikhlas, tujuan yang belum Ikhlas, doa
yang belum ikhlas, usaha yang belum
ikhlas, dan lainnya.

Ikhlas di situ artinya melakukannya
semata dengan niat mendapatkan rido
Allah

Itulah mengapa jika kiranya kita
selalu merasakan hidup kita selalu
stagnan, atau bahkan mundur, itu

karna kita belum sungguh-sungguh

memahami bahwa tujuan hidup kita
untuk ibadah pada Allah.

Kita selalu menyibukkan diri pada
hal-hal sebatas manfaat dunia, tidak
dijadikan manfaat dunia-akhirat
sekaligus.

Dan ketahuilah, kegagalan hari juga
disebabkan karna banyaknya penyakit
hati, entah itu sombong, dengki, iri,
ujub diri, takabur, suuzon, dll,.

Kesesatan paling sesat adalah tidak

mengetahui kesesatanmu. —Larandja
Sendja

Dan

Bangunlah kedisiplinan, komitmen,
dan konsistensi agar bisa lebih baik
hidupmu. —Larandja Sendja

Serta

Lebih baik adalah ketika kamu makin

bertakwa, berakhlak, dan beriman
pada Allah. —Larandja Sendja

***


#Hari Keempat
Selalu
Bersyukur

Rasa syukur ditandai dengan sabar,

sabar ditandai dengan syukur.
—Larandja Sendja

Terkadang kita menginginkan sesuatu
yang jauh, tapi ada lupa yang dekat;
Ingin yang banyak tapi lupa yang
sedikit; Ingin yang lebih tapi lupa
yang cukup.

"Jika kalian ingkar, sesungguhnya
Allah Maha Kaya atas kalian. Dan
Allah tidak ridha kepada hamba-Nya
yang ingkar dan jika kalian bersyukur

Allah ridha kepada kalian” (QS.

Az-Zumar: 7).

Tiada bahagia didapat jika
menggantungkan diri pada selain
Allah.

Mensyukuri bukan saja perkara ketika
datang yang baik, tapi saat juga
datang yang buruk.

Suuzon pada Tuhan adalah merasa
diri begitu menderita, tapi sejatinya
Allah tiada akan menguji hambaNya

kecuali semata untuk menaikkan

derajatnya.

Sesuatu yang baik bagi kita belum
tentu baik di mata Allah, sesuatu yang
buruk di mata kita belum tentu buruk
di mata Allah.

Prasangka baik atas segala sesuatu
yang terjadi dalam hidup kita adalah
bagian dari syukur dan sabar.

Berusaha mensyukuri yang ada, baik
itu perkara baik maupun buruk.


“Dan Allah mengeluarkan kamu dari
perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia
memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur” (QS. An-Nahl: 78).

Akal itu terbatas, tapi berbeda dengan
iman. Iman rusak karna menempatkan
akal terlalu berlebihan, dan tidak
sesuai jalur dan rambu agama.

Jalanilah apa yang sekiranya ada

padamu saat ini. Jika itu sulit maka
bersabar dan syukurilah.

Sesuatu yang sulit adalah persiapan
untuk menyambut yang mudah.

Karna yang mudah atau baik harus
disyukuri ketika datang. Kerapkali
banyak yang kufur nikmat karna ujian
dan juga karna tak menempa ilmu,
iman, akhlak, dan takwa.

Berapa banyak orang yang dapat

rezeki sehat, ilmu, dan lainnya tapi
ingkar karna dirinya tidak menyiapkan
diri untuk selalu bersyukur dan sabar
selama ini.

Syukur dan sabar itu tiada batasnya
yang kamu ketahui.

“Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu mengumumkan,
‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari

(nikmat-Ku), maka sesungguhnya

azab-Ku sangat pedih’” (QS. Ibrahim:
7).

Jika hidupmu sulit, sejatinya itu hanya
ada di pikiranmu. Tiada mungkin
Allah mengkehendaki sesuatu kalau
bukan untuk menaikkan derajatmu.

Melihat kebaikan bisa dari sisi baik
atau juga buruk. Pada dasarnya
sama-sama mengajarkan kita untuk
bersyukur dan bersabar. —Larandja
Sendja


Dan kurangnya bersyukur dirimu juga
disebabkan karna sedikitnya ilmu dan
mengeluh sulit mencari ilmu. Sejatinya
itu hanya perkara kesungguhanmu
semata untuk mendapatkan rido Allah.

Sulit kita saat ini atau mudahnya kita
saat ini tentu pasti atas
kehendak-Nya. Syukurilah.

Dan bersyukur juga ditandai dengan
bentuk terima kasih kita pada sesama
hamba Allah.

“Barangsiapa yang diberikan satu

kebaikan kepadanya lalu dia
membalasnya dengan mengatakan,
‘Jazaakallahu khair’ (semoga Allah
membalasmu dengan kebaikan), maka
sungguh hal itu telah mencukupinya
dalam menyatakan rasa syukurnya”
(HR. Tirmidzi no.2167, ia berkata:
“Hadits ini hasan jayyid gharib”,
dishahihkan Al-Albani dalam Shahih
At Tirmidzi).

Yang paling pandai bersyukur kepada
Allah adalah orang paling pandai

bersyukur kepada manusia. (HR.

Athabrani)

Hanya saja kita sulit bersyukur karna
hati kita kotor, pikiran kita dungu,
jiwa kita jauh dari Allah, takwa kita
rendah bahkan tidak ikhlas.

Ketidaksyukuran dan ketidaksabaran
ditandai dengan gelisah dan sedih,
lalu cenderung menjadi condong pada
dunia, makhluk, dan perkara hal
sia-sia atau maksiat. —Larandja
Sendja

Manusia paling rugi adalah diuji tapi

memilih kesesatan. Padahal Allah
menguji agar ia taat. —Larandja
Sendja

Seorang yang kurang
amalan-amalannya maka Allah akan
menimpanya dengan kegelisahan dan
kesedihan. (HR. Ahmad)

Seorang hamba memiliki derajat di
surga. Ketika dia tidak dapat
mencapainya dengan amal-amal
kebaikannya maka Allah menguji dan

mencobanya agar dia mencapai derajat

itu. (HR. Athabrani)

Tuntutlah ilmu, dekatilah Allah.

Allah Maha Dekat tapi kamu kerapkali
lupa.

Celakalah orang yang diuji kebaikan
atau keburukan tapi tidak bersyukur
dan bersabar. —
Larandja Sendja

Iman terbagi dua, separuh dalam

sabar dan separuh dalam syukur. (HR.
Al-Baihaqi)

***


#Hari Kelima
Terus
Semangat

Semangat ada ketika kita ada untuk

Allah. Niat untuk mendapatkan rido
Allah adalah sumber semangat itu
sendiri. Semangat yang berkah.

Semangat yang berkah ditandai
dengan meningkatnya takwa, iman,
dan akhlak kita. Sekaligus
membarenginya dengan ilmu.

Tiadalah berarti sebuah semangat jika
hanya semata-semata untuk mengejar
dunia.

‫ﺎﺧ ٌﺮ َﺑ ْﯿَﻨ ُﻜ ْﻢ‬ ٌ ‫اﻋﻠَ ُﻤﻮا أَﱠﻧ َﻤﺎ ْاﻟ َﺤَﯿﺎ ُة اﻟ ﱡﺪ ْﻧَﯿﺎ ﻟَﻌ‬
ُ ‫ِﺐ َوﻟَ ْﻬ ٌﻮ َو ِزﯾَﻨ ٌﺔ َوَﺗ َﻔ‬ ْ
َ ‫اﻷ ْو َﻻ ِدۖ َﻛ َﻤَﺜ ِﻞ َﻏ ْﯿ ٍﺚ أَ ْﻋ َﺠ َﺐ ْاﻟ ُﻜ ﱠﻔ‬
‫ﺎر‬ َ ْ ‫ال َو‬ َ ْ ‫وَﺗ َﻜ ُﺎﺛ ٌﺮ ﻓِﻲ‬
ِ ‫اﻷ ْﻣ َﻮ‬ َ
‫ﻮن ُﺣ َﻄﺎ ًﻣﺎۖ َوﻓِﻲ‬ ُ ‫ﺮا ُﺛ ﱠﻢ َﯾ ُﻜ‬ ‫ﺼ َﻔ‬ ْ ‫ﯿﺞ َﻓَﺘ َﺮا ُه ُﻣ‬ ُ ‫َﻧَﺒﺎ ُﺗ ُﻪ ُﺛ ﱠﻢ َﯾ ِﻬ‬
‫انۚ َو َﻣﺎ‬
ٌ ‫ﺿ َﻮ‬ ْ ‫اﷲِ َو ِر‬‫ِﻦ ﱠ‬ َ ‫ِﺮ ٌة ﻣ‬
َ ‫اب َﺷﺪِﯾ ٌﺪ َو َﻣ ْﻐﻔ‬ ٌ ‫اﻵ ِﺧ َﺮ ِة َﻋ َﺬ‬ ْ
ِ ‫ﺎع ْاﻟ ُﻐ ُﺮ‬

‫ور‬ ُ ‫اﻟ َﺤَﯿﺎ ُة اﻟ ﱡﺪ ْﻧَﯿﺎ إِ ﱠﻻ َﻣَﺘ‬ ْ

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
kehidupan dunia itu hanyalah
permainan dan suatu yang melalaikan,
perhiasan dan bermegah-megah antara
kamu serta berbangga-bangga tentang
banyaknya harta dan anak, seperti
hujan yang tanam-tanamannya
mengagumkan para petani; kemudian

tanaman itu menjadi kering dan kamu

lihat warnanya kuning kemudian
hancur. Dan di akhirat (nanti) ada
azab yang keras dan ampunan dari
Allâh serta keridhaan-Nya. Dan
kehidupan dunia ini tidak lain
hanyalah kesenangan yang menipu.”
[Al-Hadîd/57:20]

Semangat orang munafik adalah
ketika bangun memikirikan dunia dan
makhluk, dan ketika tidur memikirkan
dunia dan makhluk. Bahkan
mimpinya berasal dari khawatir soal

dunia dan makhluk. —Larandja

Sendja

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman:

ُ ‫ﺎع َوإِ ﱠن ْاﻵ ِﺧ َﺮ َة ِﻫ َﻲ َد‬
‫ار‬ ٌ ‫ٰ ِذ ِه ْاﻟ َﺤَﯿﺎ ُة اﻟ ﱡﺪ ْﻧَﯿﺎ َﻣَﺘ‬
‫َﯾﺎ َﻗ ْﻮ ِم إِﱠﻧ َﻤﺎ َه‬
ْ
‫اﻟ َﻘ َﺮار‬

ِHai kaumku, sesungguhnya kehidupan
ini hanyalah kesenangan (sementara)
dan sesungguhnya akhirat itulah
negeri yang kekal. [Ghâfir/40:39]

Apalah kiranya arti semangat jika

tanpa ketekunan, kedisiplinan,
keistiqomahan, dan berorientasi
akhirat.

Barangsiapa menghendaki kehidupan
dunia dan perhiasannya, pasti Kami
berikan (balasan) penuh atas
pekerjaan mereka di dunia (dengan
sempurna) dan mereka di dunia tidak
akan dirugikan. Itulah orang-orang
yang tidak memperoleh (sesuatu) di
akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah
di sana apa yang telah mereka

usahakan (di dunia) dan terhapuslah

apa yang telah mereka kerjakan.
[Hûd/11:15-16]

Dan hasil dari semangat adalah
ketenangan dan kebahagiaan karna
mendekat pada Allah.

Semangat yang tidak berkah adalah
semangat yang membuat kita
berikhtiar tapi mengeluh, berdoa tapi
ragu, dan tawakkal tapi hanya
dilisan. Dan tak heran jika

mendatangkan kesedihan dan

kegelisahan. —Larandja Sendja

Barangsiapa menghendaki keuntungan
di akhirat akan Kami tambahkan
keuntungan itu baginya, dan
barangsiapa menghendaki keuntungan
di dunia Kami berikan kepadanya
sebagian darinya (keuntungan dunia),
tetapi dia tidak akan mendapat bagian
di akhirat. [Asy-Syûrâ/42:20]

Itulah mengapa sekiranya kita merasa
hidup ini sulit karna kerap semangat

kita tidak lurus karna Allah. Sesuatu

yang mudah jadi sulit, sesuatu yang
ringan jadi jadi berat. Dan dipikiran
hanya berisi pikiran negatif juga
suuzon.

“…Dan barangsiapa bertakwa kepada
Allâh, niscaya Dia menjadikan
kemudahan baginya dalam
urusannya.” [Ath-Thalâq/65:4]

***


#Hari Keenam
Bekerja
Keras

Kerja keras yang baik bukan saja demi

mendapatkan akhirat, tapi juga dunia.
Hanya saja ketika kita meraih akhirat,
maka dunia akan datang padamu
ringan.

Barangsiapa menghendaki keuntungan
di akhirat akan Kami tambahkan
keuntungan itu baginya, dan
barangsiapa menghendaki keuntungan
di dunia Kami berikan kepadanya
sebagian darinya (keuntungan dunia),
tetapi dia tidak akan mendapat bagian
di akhirat. [Asy-Syûrâ/42:20].


Bekerja keras menjadikan tetap sehat
dan tetap terjaga semangatnya.
Bahkan membuat kita jadi pandai
bersyukur dan bersabar.

Bekerja keras juga mengajarkan
tentang air kesungguhan, niat yang
ikhlas, dan ketawakkalan.

Dalam surat at Taubah ayat 105,
Allah berfirman, “Bekerjalah kamu,
maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat

pekerjaanmu itu, dan kamu akan

dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada
kamu apa yang telah kamu kerjakan”.

Bahkan bekerja keras memberi
peringatan kita tentang betapa
berartinya hidup ini untuk
dimanfaatkan dalam perjuangan
mendapatkan rido Allah.

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman:
Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan

ini hanyalah kesenangan (sementara)

dan sesungguhnya akhirat itulah
negeri yang kekal. [Ghâfir/40:39]

Surat al Baqarah ayat 201, “Dan di
antara mereka ada yang berdoa, ‘Ya
Tuhan kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat, dan
lindungilah kami dari azab neraka’”.

Bekerja bukan soal tentang mengejar
akhirat dalam arti sempit, tapi tentang
bagaimana kita meraih dunia dengan
cara betul.


Surat al Qashash ayat 77, “Dan
carilah (pahala) negeri akhirat dengan
apa yang telah Dianugerahkan Allah
kepadamu, tetapi janganlah kamu
lupakan bagianmu di dunia dan
berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah Berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di bumi. Sungguh,
Allah tidak Menyukai orang yang
berbuat kerusakan”.

Dan ketahuilah, apa yang kita

dapatkan adalah hasil usaha itu
sendiri. Hanya saja beda rumusnya
kita dengan Allah Swt,. Hitungan
bandingannya beda. Banyak menurut
kiya beda menurut Allah. Asal jangan
sampai kufur nikmat, merasa kecil dan
kurang terus sampai lupa nikmat Allah
yang lain.

“Jika kalian ingkar, sesungguhnya
Allah Maha Kaya atas kalian. Dan
Allah tidak ridha kepada hamba-Nya
yang ingkar dan jika kalian bersyukur

Allah ridha kepada kalian” (QS.

Az-Zumar: 7).

Juga surat an Najm ayat 39 yang
memiliki arti, “Dan bahwa manusia
hanya memperoleh apa yang telah
diusahakannya”

Hadis dari al Miqdam radhiallahu
‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah
seorang (hamba) memakan makanan
yang lebih baik dari hasil usaha
tangannya (sendiri), dan sungguh

Nabi Daud ‘alaihissalam makan dari

usaha tangannya (sendiri)” (H.R.
Bukhari).

Orang yang sibuk mengeluh dan tidak
bekerja keras memiliki masalah dalam
kejiwaannya. —Larandja Sendja

***


#Hari Ketujuh
Menuntut
Ilmu

Menuntut ilmu adalah wajib bagi kita.

Bukan saja sebatas tentang tahu atau
paham, tapi memanfaatkannya untuk
diri sendiri maupun lingkungan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda,

‫ﻀ ٌﺔ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ﱢﻞ ُﻣ ْﺴﻠ ٍِﻢ‬
َ ‫ﻃﻠَ ُﺐ ْاﻟﻌ ِْﻠ ِﻢ َﻓ ِﺮ ْﯾ‬
َ

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap
Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224,
dari sahabat Anas bin Malik

radhiyallahu 'anhu , dishahihkan Al

Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish
Shaghiir no. 3913)

Apa yang sekiranya sulit ketika
menuntut ilmu tidaklah lebih sulit
dibanding sulitnya menanggung
kebodohan.

Ilmu sejatinya bukan saja juga hanya
sebatas ilmu itu sendiri. Tapi juga
dilaku dalam takwa dan akhlak mulia.

Dan ilmu yang berkah ditandai dengan

manfaat juga iman yang terus
bertambah.

Ilmu pada dasarnya untuk mengenal
Allah. Mengenal Allah membutuhkan
ilmu. Bagaimana bisa mau
mendapatkan rido Allah tapi tanpa
kenal Allah. Maka harus berusaha
mengenal-Nya sesuai batas kita
sebagai hamba-Nya.

Seringkali kita salah tujuan, hanya
berfokus pada ilmu itu sendiri dan

tidak diarahkan untuk Mengenal-Nya

hingga mendapatkan rido Allah.

Dari Mu'awiyah, Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda,

ِ ‫اﷲُ ِﺑ ِﻪ َﺧ ْﯿ ًﺮا ُﯾ َﻔ ﱢﻘ ْﻬ ُﻪ ﻓِﻰ اﻟ ﱢﺪ‬

‫ﯾﻦ‬ ‫ َﻣ ْﻦ ُﯾ ِﺮ ِد ﱠ‬

“ Barangsiapa yang Allah kehendaki
mendapatkan seluruh inspirasi, maka
Allah akan memahamkan dia tentang
agama .” (HR. Bukhari no. 71 dan
Muslim No. 1037).


Mintalah ilmu pada Allah, ilmu yang
bermanfaat. Tapi jangan sampai kamu
berdoa demikian tapi takwa, iman, dan
akhlakmu tidak diperbaiki.

Allah berfirman:

‫و ُﻗ ْﻞ َر ﱢب ِز ْدﻧِﻲ ِﻋ ْﻠ ًﻤﺎ‬
َ

“Dan katakanlah, 'Wahai Rabb-ku,
tambahkanlah kepadaku ilmu“. (QS.
Thaaha [20]: 114).


Dan ketahuilah bahwa apa yang
usahakan untuk kebaikan kita juga.
Baik dunia dan akhirat.

Dari hadits Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu , Rasulullah
shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,

‫ َﺳ ﱠﻬ َﻞ اﷲُ ﻟَ ُﻪ ِﺑ ِﻪ‬، ‫ِﺲ ِﻓ ْﯿ ِﻪ ِﻋ ْﻠ ًﻤﺎ‬
ُ ‫ َﻣ ْﻦ َﺳﻠَ َﻚ َﻃ ِﺮ ْﯾ ًﻘﺎ َﯾ ْﻠَﺘﻤ‬
‫ﻃ ِﺮ ْﯾ ًﻘﺎ إِﻟَﻰ ْاﻟ َﺠ ﱠﻨ ِﺔ‬
َ

“Barang siapa yang berada jalan

untuk mencari ilmu padanya, Allah
akan memudahkan jalan menuju
surga.” (HR. Muslim)

***

BIOGRAFI PENULIS

Larandja Sendja, merupakan seorang seniman, penulis,

guru, sekaligus aktivis yang lahir di Bekasi. Ia memiliki
beragam profesi yang digelutinya, di antaranya ia mulai
menekuni dunia sastra sejak tahun 2007. Beberapa
karya buku puisinya yang telah diterbitkan, yaitu S
urat
dari Senja(2019), Taman Kota(2020). G
ubuk Sajak
(2020), Gumam(2020), Catatan Empat Musim:
Musim Pertama(2020), S
atu Menuju Nol(2020), dan
Puisi Senja di Agustus(2020). Juga beberapa puisinya
terkumpul dalam buku antologi puisi Sendu Senja
(2020), Ruang Tanpa Nama(2020), dan B
ukan Putri
(2020).
MEDIA SOSIAL
Instagram: @larandja_sendja
Wattpad: @larandja_sendja
Medium: larandja_sendja

7 Hari Sukses Jilid I by Larandja Sendja

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

7 Hari Sukses Jilid I by Larandja Sendja

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia