Anda di halaman 1dari 23

KONSEP PERENCANAAN DAN APLIKASI DALAM

MANAJEMEN KEPERAWATAN

MATA KULIAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun Oleh:

DEWI SRI HANDAYANI


JACKY ALFREDO DAMA
KELTY WANASARI
LILIK DAIYAH
RATNAWATY
RIDA RAHMAYANTY

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN
2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya dantidak lupa shalawat serta salam kepada junjungankita Nabi Muhammad
SAW. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah“ konsep perencanaan dan aplikasi
dalam manajemen keperawatan” untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan baik tulisan maupun
informasi yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada Bapak Supriadi
B.S.Kp., M.Kep atas bimbingannya dalam menulis dan menyusun makalah ini, sehingga
penulis dapat membuat makalah sesuai dengan kaidah dalam membuat karya tulis.
Semoga makalah ini dapat selalu bermanfaat bagi pembaca dan atas kekurangan dalam
makalah ini kami mohon maaf. Terakhir tidak lupa kami mengucapkan terima kasih.

Bontang, Agustus 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................iv
A. Latar Belakang.....................................................................................................................iv
B. Rumusan Masalah................................................................................................................iv
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................v
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................6
A. Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan.....................................................................6
a. Pengertian Manajemen Keperawatan................................................................................6
b. Hakekat Perencanaan........................................................................................................6
c. Tujuan Perencanaan..........................................................................................................7
d. Manfaat Perencanaan........................................................................................................8
e. Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan.................................................................8
f. Jenis Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan........................................................9
B. Komponen 5w + 1h Dan Kriteria Perencanaan SMART...................................................10
a. Komponen 5W + 1H.......................................................................................................10
b. Kriteria Perencanaan SMART........................................................................................11
C. Lingkup Aplikasi Rencana Strategi....................................................................................13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................23
A. Kesimpulan.........................................................................................................................23
B. Saran...................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................24

A. Latar Belakang BAB I


PENDAHULUAN
Organisasi perlu melakukan perencanaan pada setiap kegiatan organisasi, baik dari
perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan
produk, maupun perencanaan anggarannya. Planning (perencanaan) adalah proses dasar
bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan cara mencapainya. Organisasi
harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan
perencanaan.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, karena
merupakan proses dasar manajemen dalam mengambil keputusan dan tindakan.
Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik kegiatan organisasi, perusahaan
maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi
manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan
keputusankeputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,
terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era
globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan
sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat ditemukan rumusan permasalahan yaitu :
1. Apa definisi dan pentingnya perencanaan dalam manajemen keperawatan?
2. Bagaimana Komponen (5 W + 1 H) dan Kriteria Perencanaan (S : Sistematis, M :
Measurable, A : Accountable, R : Realistsi, T : Orientasi pada waktu) dalam
manajemen keperawatan ?
3. Bagaimana lingkup aplikasi rencana strategi kabid, kepala bangsal, pj shift, kepala
tim dan pembimbing klinik ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah maka didapat tujuannya yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi dan pentingnya perencanaan dalam manajemen
keperawatan.
2. Untuk mengetahui Komponen (5 W + 1 H) dan Kriteria Perencanaan (S : Sistematis,
M : Measurable, A : Accountable, R : Realistsi, T : Orientasi pada waktu) dalam
manajemen keperawatan
3. Untuk mengetahui lingkup aplikasi rencana strategi kabid, kepala bangsal, pj shift,
kepala tim dan pembimbing klinik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan


1. Pengertian Manajemen Keperawatan
Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang
lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat
diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Manajemen mempunyai 4 fungsi yaitu :
a. Planning (perencanaan) sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan
organisasi, sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk
mencapainya. Melalui perencanaan akan dapat ditetapkan tugas-tugas staf.
Dengan tugas-tugas ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman untuk
melakukan supervisi dan evaluasi serta menetapkan sumber daya yang dibutuhkan
oleh staf dalam menjalankan tugas-tugasnya.
b. Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk
menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Actuating (directing, commanding, coordinating) atau penggerakkan adalah
proses memberikan bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara
optimal dan melakukan tugas-tugasnya sesuai dengan ketrampilan yang mereka
miliki sesuai dengan dukungan sumber daya yang tersedia.
d. Controling (pengawasan, monitoring) adalah proses untuk mengamati secara terus
menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi
terhadap penyimpangan yang terjadi
2. Hakekat Perencanaan
Aspek utama dalam manajemen adalah pengaturan dan penggerakan karyawan
melalui proses kepemimpinan (Gitosudarmo, 2001). Untuk dapat melakukan pengaturan
6
yang baik maka perlu perencanaan, pembagian tugas dan koordinasi tugas-tugas, oleh
karena itu perencanaan merupakan aspek utama dan pertama kali harus dilakukan oleh
seorang manajer atau pimpinan organisasi. Hasil dari perencanaan adalah sebuah
rencana/rencana kerja yang harus berisi alternatif terbaik untuk mencapai tujuan.
Rencana kerja yang baik mengarahkan pencapaian tujuan yang efektif dan efisien,
sehingga faktor-faktor produksi (resources) yang ada digunakan sebaik-baiknya.
Perencanaan adalah upaya manusia secara sadar memilih alternatif masa depan
yang di ikehendaki dan kemudian mengarahkan sumber daya untuk mewujudkan tujuan
(GitoSudarmo, 2001). Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan manajerial
yang mencakup penelitian lingkungan, penggambaran sistem organisasi secara
keseluruhan memperjelas visi, misi dan filosofi organisasi, memperkirakan sumber daya
organisasi, mengidentifikasi dan memilih langkah-langkah tindakan, memperkirakan
efektifitas tindakan dan menyiapkan karyawan untuk melaksanakannya (Gilles, 1994)
Perencanaan (planning), merupakan fungsi dasar dari manajemen dan semua
fungsi dalam manajemen tergantung dari fungsi perencanaan. Maksudnya fungsi-fungsi
yang lain dari manajemen tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya perencanaan
yang baik. Hal ini sesuai dengan definisi perencanaan dari Swansburg dan Swansburg
(1999), bahwa perencanaan adalah proses berkelanjutan yang diawali dengan
menetapkan tujuan, dan kemudian melaksanakannya sesuai dengan proses, memberikan
umpan balik dan melakukan modifikasi rencana jika diperlukan. Lebih lanjut Swansburg
dan Swansburg (1999) menjelaskan bahwa perencanaan merupakan proses berfikir atau
proses mental dalam membuat keputusan dan peramalan yang berorientasi pada masa
yang akan datang.
3. Tujuan Perencanaan
Tujuan menyusun perencanaan dalam manajemen keperawatan yaitu :
a. Meningkatkan peluang untuk sukses
b. Menstimulasi berfikir analisis
c. Mencegah terjadinya krisis manajemen
d. Memfasilitasi berfikir kritis dan membuat keputusan secara fleksibel.
e. Meningkatkan keterlibatan staf dan komunikasi
f. Menjamin biaya yang efektif
g. Mendeteksi hambatan kesulitan yang akan ditemui
h. Mengarahkan pada pencapaian tujuan
4. Manfaat Perencanaan
a. Standar pelaksanaan dan pengawasan
b. Pemilihan alternatif terbaik
c. Penyusunan skala perioritas
d. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
e. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan Perubahan lingkungan
f. Alat memudahkan dalam berkordinasi dengan pihak terkait
g. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti
5. Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
Perencanaan manajemen Keperawatan diawali dengan perumusan tujuan
institusi/ organisasi yang dijelaskan dalam visi, misi, filosofi dan tujuan sebagai arah
kebijakan organisasi. Sebagai perawat, Anda harus memahami tujuan organisasi
inisupaya dapat bersinergi untuk mencapai cita-cita/harapan organisasi.
a. Perumusan Visi
Istilah lain dari visi adalah mimpi, cita-cita. Visi merupakan dasar untuk
membuat suatu perencanaan sehingga disusun secara singkat, jelas, dan mendasar
serta ada batasan waktu untuk pencapaian. Visi merupakan pernyataan berisi tentang
mengapa organisasi dibentuk.
b. Perumusan Misi
Misi adalah uraian yang berisi pernyataan operasional guna mencapai visi yang
telah ditetapkan
c. Perumusan Filosofi
Filosofi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang menyangkut keyakinan dan
praktikkeperawatandalamsuatuorganisasi
d. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai sebagai arah kebijakan bagi
organisasi untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara
mencapainya. Tujuan mutlak harus ada dalam organisasi pelayanan keperawatan.
Untuk merumuskan tujuan yang baik harus memenuhi syarat antara lain :
1) Tujuan harus dapat menjelaskan arah
2) Tujuan harus memungkinkan untuk dicapai
3) Terukur artinya tujuan berisi ketentuan kwantitatif
4) Teradapatbatasanwaktuuntuk pencapaian target
5) Pencapaian akhir setiap tujuan dapat diterima semua anggota organisasi
6) Kriteria dibuat untuk melihat seberapa besar tujuan tercapai
7) Setiap tujuan mendukung sasaran organisasi
6. Jenis Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
Perencanaan dalam manajemen keperawatan berdasarkan jangka waktunya dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu :
a. Perencanaan jangka pendek (perencanaan operasional) adalah perencanaan yang
dibuat untuk kegiatan dengan kurun waktu satu jam sampai dengan satu tahun.
b. Perencanaan jangkan menengah adalah perencanaan yang dibuat dengan
perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan kurun waktu antara satu tahun
sampai lima tahun.
c. Perencanaan jangka panjang (perencanaan strategis) adalah perencanaan yang
dibuat untuk kegiatan tiga sampai 20 tahun.
Dalam perencanaan di ruang perawatan biasanya yang digunakan adalah
perencanaan jangka pendek yaitu rencana harian, bulanan dan rencana tahunan.
a. Rencana Harian adalah rencana yang berisi kegiatan masing-masing perawat yang
dibuat setiap hari sesuai perannya. Rencana dibuat oleh kepala ruangan, ketua tim /
perawat primer dan perawat pelaksana.
b. Rencana Bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan. Rencana
ini harus disinkronkan dengan rencana harian. Rencana ini biasanya dibuat oleh
kepala ruang dan ketua tim/perawat primer.
c. Rencana Tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali, yang dibuat
berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya, rencana ini biasanya dibuat
oleh kepala ruang.
Menurut waktu pembuatan perencanaan dapat diklasifikasikan dalam :
a. Perencanaan reaktif yaitu perencanaan yang disusun ketika adanya masalah aktual
yang dihadapi saat ini.
b. Perencanaan proaktif yaitu perencanaan yang disusun sebelum masalah timbul,
antisipasi terhadap perubahan kebutuhan dan meningkatkan kemampuan organisasi.

B. Komponen 5w + 1h Dan Kriteria Perencanaan SMART


1. Komponen 5W + 1H
Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan proses
manajemen agar faktor produksi yang biasanya sangat terbatas dapat diarahkan secara
maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, oleh karena itu perencanaan
harus mengandung unsur-unsur yang dapat menjawab What, Why, Where, When, Who
dan How (5W+1H)
a. What (apa)
Membicarakan masalah tentang apa yang menjadi tujuan sebuah perencanaan dan
hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan perencanaan tersebut.
1) Apa yang akan dilakukan atau dikerjakan.
2) Dana sumber yang didapat.
3) Dana apa yang akan dihubungkan.
4) SDM
5) Sarana dan prasarana agar tercapai.
b. Where (dimana)
Membicarakan masalah dimana program dalam perencanaan tersebut dilaksanakan.
1) Dimana kita melakukan kegiatan.
2) Berpegang kepada aspekbilitas (kemampuan untuk menyelesaiakan diri)
3) Tersedianya tenaga kerja yang memenuhi berbagai persyaratan guna
menjamin kelancaran tugas.
c. When (kapan)
Membicarakan masalah kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan diakhiri.
1) Kapan kita melakukan tugas.
2) Kemampuan untuk mengelola waktu.
3) Memilih waktu yang tepat untuk mengisi waktu yang luang
d. Who (siapa)
Membicarakan masalah siapa yang akan melaksanakan program tersebut.
1) Menganalisis kebutuhan tenaga kerja baik kuantitatif maupun kuallitatif.
2) Pola pembinaan karier.
3) Kebijaksanaan didalam pengolahan dan pengajian.
4) Metode dan teknik tentang pengadaan tenaga kerja yangbakan dilaksanakan.
e. Why (mengapa)
Membicarakan masalah mengapa tujuan tersebut harus dicapai dengan mengapa
beragam kegiatan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
1) Rencana itu harus mempermudah suatu pekerjaan sehingga mudah
dilaksanakan.
2) Rencana itu harus mempunyai rincian yang cermat.
f. How (bagaimana)
Membicarakan masalah bagaimana cara melaksanakan program yang
direncanakan tersebut. Dengan melakukan kategori diatas, maka seorang manager
akan mudah dalam melaksanakan program atau kegiatan yang direncanakannya. Hal
ini dikarenakan, metode yang dilakukannya terpola secara baik dan
berkesinambungan yang melibatkan berbagai macam objek penunjang pelaksanaan
program atau kegiatan.
2. Kriteria Perencanaan SMART
SMART adalah filosofi yang digunakan untuk membantu menetapkan target dan tujuan.
a. Spesifis (S)
Kata yang pertama ini menekankan pentingnya menetapkan target yang
spesifik; benar-benar spesifik. Hindari target yang terlalu umum atau kurang
mendetail. Target tidak boleh ambigu, harus jelas, dan dipaparkan dengan bahasa
yang lugas.
Untuk menetapkan tujuan yang spesifik, anda harus menyampaikan kepada tim
seluruh harapan dan keinginan dengan spesifik, mengapa hal ini penting, siapa
yang akan terlibat, dimana akan dijalankan, dan atribut apa saja yang penting.
Suatu tujuan (target) yang spesifik biasanya akan menjawab pertanyaan “5W” ini:
1) What: apa yang ingin saya capai?
2) Why: Mengapa harus dicapai? (alasan yang spesifik; tujuan dan
keuntungan dari pencapaian target tersebut)
3) Who: Siapa yang terlibat?
4) Where: Dimana target akan dicapai? (identifikasi lokasi)
5) Which: Identifikasi persyaratan untuk mencapai target dan kendala yang
menghalagi tercapainya target.
b. Measurable (M)
Kata yang kedua menekankan pentingnya kriteria yang digunakan untuk
mengukur besarnya kemajuan yang dibuat dalam mencapai target. Mengukur
kemajuan akan membantu tim untuk tetap berada dalam jalur yang benar, menepati
tenggat waktu, dan merasakan semangat dan euforia ketika memperoleh hasil yang
menggembirakan di setiap pencapaian yang membawa mereka lebih dekat kepada
tujuan. Target yang terukur akan mampu menjawab salah satu pertanyaan:
1) Berapa banyak?
2) Bagaimana anda mengetahui bahwa target tersebut telah tercapai?
c. Attainable (A)
Kata yang ketiga menekankan bahwa target harus realistis dan dapat dicapai.
Target tidak boleh dibuat terlalu mudah (untuk performa standar tim anda), tapi juga
tidak boleh terlalu sulit sehingga terasa mustahil untuk dicapai. Target yang
ditetapkan akan dapat dicapai jika: anda telah menentukan apa yang paling penting,
lalu mampu membayangkan langkah-demi-langkah untuk mewujudkannya. Untuk
itu, anda akan mengembangkan perilaku, kemampuan, keahlian, dan kapasitas
financial untuk mencapainya. Target yang attainable akan menjawab pertanyaan
seperti:
1) How: Bagaimana target tersebut akan dicapai?
d. Relevant (R)
Kata keempat menekankan pentingnya memilih target yang tepat. Target
yang relevan, jika tercapai, akan mendorong tim, departemen, dan organisasi lebih
maju. Sebuah target yang mendukung atau selaras dengan target-target lainnya akan
dianggap sebagai target yang relevan. Sebuah target yang relevan akan memberikan
jawaban ‘ya’ untuk semua pertanyaan ini:
1) Apakah target ini layak diperjuangkan?
2) Apakah target ini ada di waktu yang tepat?
3) Apakah target ini sesuai dengan kebutuhan dan target anda yang lain?
4) Apakah anda orang yang tepat untuk mengejar target ini?
e. Timely (T)
Kata kelima menekankan pentingnya menepatkan target dengan kerangka
waktu, yaitu memberikan deadline pencapaian target. Komitmen
kepada deadline akan membantu tim untuk tetap fokus menjalankan pekerjaan untuk
memenuhi target tepat waktu, atau bahkan lebih cepat. Ini adalah bagian dari filosofi
SMART yang melindungi target dari serangan krisis sehari-hari yang biasa terjadi
dalam organisasi. Target dengan tenggat waktu akan menimbulkan urgensi.Target
dengan tenggat waktu akan menjawab pertanyaan berikut:
1) Kapan?
2) Apa yang bisa saya lakukan (selesaikan) dalam 6 bulan dari sekarang?
3) Apa yang bisa saya lakukan (selesaikan) dalam 6 minggu dari sekarang?
4) Apa yang bisa saya lakukan (selesaikan) hari ini?

C. Lingkup Aplikasi Rencana Strategi


1. Kepala Bidang
a. Tanggung Jawab
Secara struktural Kepala Bidang Perawatan bertanggung jawab kepada Wakil
Direktur Pelayanan Medik dalam:
1) Pelaksanaan Asuhan keperawatan
2) Kualitas Asuhan Keperawatan
3) Ketersediaan standar asuhan keperawatan
4) Pengembangan SDM Keperawatan
5) Usulan dan rekomendasi penempatan SDM Keperawatan
b. Wewenang
Kepala Bidang Perawatan dalam melaksanakan tugasnya mempunyai wewenang:
1) Memberikan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan Asuhan Keperawatan
2) Melakukan supervisi dalam rangka menjaga mutu Asuhan Keperawatan
3) Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan
4) Mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan.
5) Memberikan usulan dan pertimbangan kepada atasan khususnya yang berkaitan
dengan pelayanan keperawatan.
c. Uraian Tugas
1) Melaksanakan Fungsi Perencanaan, meliputi :
a) Menyusun program pengembangan Staf
b) Keperawatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan dirumah sakit.
c) Menyusun rencana program pengendalian mutu asuhan keperawatan dan
berperan serta dalam perencanaan pelayanan rumah sakit.
d) Menyusun rencana anggaran biaya untuk kebutuhan pengembangan staf
perawatan
e) Menyusun rencana pengembangan sistem informasi Asuhan Keperawatan.
f) Berperan serta dalam pengembangan pelayanan rumah sakit.
g) Merencanakan rapat koordinasi dengan instalasi terkait.
2) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a) Mensosialisasikan dan menjabarkan visi misi keperawatan kepada seluruh
lapisan perawat.
b) Membuat indikator-indikator dan Standar Operasional Prosedur yang
menunjang pengendalian mutu pelayanan asuhan keperawatan dirumah sakit.
c) Membimbing dan mengarahkan kepala seksi, kepala ruangan dan ketua tim
serta perawat pelaksana dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang sesuai
dengan visi misi keperawatan.
d) Membimbing dan mengarahkan kepala ruangan dan ketua tim serta perawat
pelaksana dalam penerapan standar operasional prosedur pelaksanaan asuhan
keperawatan.
e) Melakukan supervisi secara berkala untuk menjaga mutu asuhan keperawatan
dan menindaklanjuti hasil dari supervise tersebut.
f) Berkoordinasi dengan instalasi/bidang terkait demi lancarnya pelaksanaan
asuhan keperawatan
g) Berkoordinasi dengan instalasi dan bidang terkait dalam penempatan tenaga
keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi.
h) Berkoordinasi dengan instalasi dan bidang terkait untuk pengembangan
kemampuan perawat.
i) Berkoordinasi dengan instalasi dan bidang terkait serta institusi pendidikan
keperawatan untuk kelancaran proses bimbingan mahasiswa, khususnya yang
menggunakan rumah sakit sebagai lahan praktek
j) Membimbing tenaga keperawatan dalam hal pendayagunaan dan
pemeliharaan alat.
k) Memberikan usulan kebutuhan fasilitas penunjang pelayanan asuhan
keperawatan dirumah sakit.
l) Memberikan usulan dan pertimbangan kepada direksi untuk pemberian
reward dan punishmant terhadap perawat.
m)Membuat laporan berkala dan laporan khusus bidang keperawatan dengan
menganalisa data pelaksanaan informasi, dokumen/laporan yang dibuat oleh
kasie/kepala ruangan untuk disampaikan kepada Wakil Direktur Pelayanan
Medik atau kepada Direktur.
3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian, meliputi :
a) Mengawasi, mengendalikan dan menilai penerapan kebijakan pelayanan
asuhan keperawatan.
b) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan
secara efektif dan efisien
c) Melaksanakan penilaian kinerja staf tenaga keperawatan, berkoordinasi
dengan instalasi terkait dan bidang SDM.
d) Mengawasi, mengendalikan dan menilai mutu pelayanan asuhan
keperawatan.
e) Berperan serta dalam penilaian pelaksanaan program bimbingan pendidikan
keperawatan.
f) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan peralatan secara
efektif dan efisien
d. Nama Jabatan Bawahan Langsung
Dalam melaksanakan tugasnya kepala bidang perawatan dibantu oleh
dua orang kepala seksi, yaitu:
1) Kepala Seksi Asuhan Keperawatan
2) Kepala Seksi Etika dan mutu Keperawatan.
2. Kepala Bangsal/Kepala Ruangan
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dan mengelola
kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.
a. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan diruang rawat yang
berada di wilayah tanggung jawabnya.
b. Uraian Tugas
1) Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain
sesuai kebutuhan.
b) Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai
kebutuhan.
c) Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat.
b) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain
sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
c) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau
tenaga lain yang akan bekerja diruang rawat.
d) Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar.
e) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
f) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
g) Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.
h) Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang
ada cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
i) Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk
pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta
menyampikan kepada staf untuk melaksanakannya.
j) Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk memudahkan
pemberian asuhan keperawatan.
k) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaanya dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya.
l) Menjaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
m) Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas
kewenangan.
n) Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh
kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.
o) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
pasien dan keluarganya, sehingga memberikan ketenangan.
p) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
q) Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan berdasarkan
macam dan jenis makanan pasien, kemudian memeriksa dan meneliti
ulang saat penyajian sesuai dengan diitnya.
r) Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
s) Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan
asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di ruang rawat.
3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :
a) Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
b) Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan di bidang perawatan.
c) Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan perawatan serta
obat-obatan secara efektif dan efisien,
d) Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
3. PJ Shift
Seorang perawat profesional yang diberi wewenag dan tanggung jawab oleh kepala
ruangan dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan diruang perawatan pada shift
pagi/sore/malam.
Uraian tugas :
a. Tugas pokok
Membantu kepala ruangan dalam mengelola dan mengawasi pelayanan asuhan
keperawatan pada pasien dan keluarga
b. Tugas pelengkap
1) Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas perawat pengganti secara
lisan maupun tulisan dengan benar dan melakukan operan secara lepas atau
langsung ketiap-tiap pasien
2) Membantu kelancaran tersedianya alat-alat medis dan alat kesehatan lainnya
sesuai dengan standar
3) Memberikan tugas kepada perawat pelaksana agar memberikan asuhan
keperawatan berdasarkan kebutuhan pasien serta selalu
mendokumentasikannya sesuai SAK yang berlaku pada format yang sudah
tersedia
4) Memberikan pelayanan keperawatan diunit kerjanya dan bekerjasama dengan
tim medis dan non medis lainnya dalam mengkoordinasikan seluruh pelayanan
diruang perawatan
5) Memelihara lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien dan keluarga
6) Memberikan informasi kepada pasien dan kelurganya tentang fasilitas rumah
sakit, lingkungan perawatan dan tata tertib yang berlaku dirumah sakit
7) Mendampingi dokter dan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan dokter
disaat visite
8) Mempersiapkan dan memelihara catatan klinis pasien
9) Membantu kepala ruangan dalam menilai dan mengevaluasi penampilan kerja
perawat pelaksana dalam memberikan pelayanan keperawatan secara
individual melalui observasi
10) Mengidentifikasikan masalah yang timbul diruang perawatan dan
memecahkannya bersama-sama kepala ruangan
11) Melaksnakan sistem pencatan dan pelaporan yang maksimal sehingga tercipta
sistem informasi rumah sakit yang dapat dipercaya
12) Memelihara peralatan ( sarana dan prasarana ) agar selalu dalam keadaan siap
pakai
13) Mengawasi bawahan langsung dalam melaksanakan tugasnya secara
berkesinambungan
14) Memberikan pendapat/teguran/nasehat kepada bawahan
15) Menjaga agar kebutuhan standar keperawatan tersedia lengkap dalam keadaan
siap pakai diruangan
16) Mewakili kepala ruangan apabila berhalangan hadir atau tidak masuk kerja
c. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas kelncaran keiatan pelayanan keperawatan diunit perawatan.
4. Kepala Tim
Sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai teknik
kepemimpinan. Ketua tim harus dapat membuat keputusan tentang prioritas
perencanaan, supervisi, dan evaluasi asuhan keperawatan. Pelaksanaan konsep tim
sangat tergantung pada filosofi ketua tim, yakni apakah berorientasi pada tugas atau
padaklien. Tanggung jawab ketua tim adalah:
1) Mengkaji setiap klien dan menetapkan rencana asuhan keperawatan.
2) Mengoordinasikan rencana asuhan keperawatan dengan tindakan medis
3) Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota kelompok dan
memberikan bimbingan melalui konferensi
4) Mengevaluasi pemberian asuhan keperawatan dan hasil yang dicapai serta
mendokumentasikannya.
5) Pengkajian merupakan proses yang berlanjut dan berkesinambungan.
6) Mengkoordinasikan rencana perawatan yang tepat waktu, membimbing anggota
tim untuk mencatat tindak kepemimpinan yang telah dilakukan
7) Meyakinkan semua hasil evaluasi berupa respon klien terhadap tindakan
keperawatan tercatat.
8) Menilai kemajuan semua klien dari hasil pengamatan langsung atau laporan
anggota tim.
5. Pembimbing Klinik
Tugas Pembimbing Klinik di Rumah Sakit diuraikan sebagai berikut:
a. Mengorientasikan mahasiswa meliputi ruang, lokasi dan fungsi peralatan, kasus/
pasien dan lain-lain yang dipandang perlu.
b. Menetapkan dan membagi pasien kelolaan bagi masing-masing
mahasiswa untuk dilakukan asuhan keperawatan.
c. Mengkoordinasikan shift jaga / jadual praktek mahasiswa dalam 3
(tiga) shift pagi, sore dan malam.
d. Melakukan pre conference :
1) Mengkaji kesiapan mahasiswa melakukan praktek :
a) Menandatangani presensi mahasiswa di buku pedoman.
b) Mengecek dan menandatangani laporan pendahuluan kebutuhan dasar (LP )
menandatanganinya, dan kontrak belajar.
c) Mendiskusikan laporan pendahuluan “asuhan keperawatan”. Sesuai
kontrak belajar
d) Mendiskusikan laporan pendahuluan “target ketrampilan”. Sesuai kontrak
belajar.
2) Mendiskusikan rencana praktek yang akan dilakukan sesuai LP/Kontrak
belajar mahasiswa :
a) Mengidentifikasi masalah klien.
b) Merencanakan asuhan keperawatan.
e. Melakukan intra conference : membimbing pelaksanaan praktek mahasiswa secara
umum dan pasien kelolaan secara khusus.
f. Melakukan post conference :
1) Membahas pelaksanaan praktek.
2) Membahas masalah yang dijumpai pada saat praktek.
3) Mengevaluasi dan menandatangani kompetensi mahasiswa di buku target
ketrampilan.
g. Membimbing pembuatan dan dokumentasi asuhan keperawatan pasien yang
menjadi tanggung jawab mahasiswa.
h. Mengesahkan laporan asuhan keperawatan mahasiswa ( pada lembar
pegesahan) sebelum diberikan ke pembimbing akademik.
i. Memantau perkembangan kesiapan, sikap, kedisiplinan, keaktifan dan ketrampilan
mahasiswa.
j. Menilai penampilan praktek klinik keperawatan mahasiswa dengan
format “instrumen penilaian penampilan praktek klinik keperawatan” berdasarkan
kebutuhan mahasiswa.
k. Melaksanakan evaluasi sumatif baik bersama pembimbing akademik
atau sesuai dengan permintaan mahasiswa.
l. Berhak menegur mahasiswa apabila dijumpai ada mahasiswa yang bertindak di luar
ketentuan yang berlaku dan mencatat di kolom
catatan pembimbing (buku mahasiswa).
m. Berhak mendapatkan reward sesuai dengan waktu pembimbingan Berdasarkan jurnal
keperawatan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen merupakan proses plaksanaan kegiatan organisasi melaui upaya orang


lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan
sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Manajemen mempunyai 4 fungsi yaitu : Planning (perencanaan),
Organizing (pengorganisasian), Actuating (directing, commanding, coordinating) atau
penggerakkan, Controling (pengawasan, monitoring). Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

B. Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini, baik pembaca maupun penulis dapat
memahami mengenai konsep perencanaan dan aplikasi dalam manajemen
keperawatan.Diharapkan kritik dan saran pembangun sebagai dasar pembuatan makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU Pengantar manajemen keperawatan


Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga – Jakarta
Hani Handoko. Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 1984). Hlm. 79
Husaini Usman. Manajemen(Jakarta: Bumi Aksara, 2008). Hlm. 60
Sri Wiludjeng. Pengantar Manajemen (Yogyakarta: Garaha Ilmu, 2007)

Anda mungkin juga menyukai