LATAR BELAKANG
Untuk memberikan wadah bagi siswa dan siswi yang mempunyai hobi olah raga
khususnya beladiri Silat untuk menyalurkan bakat dan minatnya sehingga dapat mencegah
perkelahian atau tawuran antar pelajar yang akhir-akhir ini marak terjadi dan jadi sorotaan
banyak masyarakat dalam upaya melestarikan kebudayaan bangsa yaitu Seni Bela Diri berupa
Silat.
Dalam Era Globalisasi ini Perguruan Silat Walet Puti ingin berperan aktif memberikan
kegiatan Extrakurikuler di lingkungan Pendidikan Nasional. Tujuannya agar siswa-siswi dapat
mengekspresikan kreatifitasnya melalui Olahraga Silat yang akan kami berikan Pelatihan dan
pembinaan untuk mencetak bibit-bibit baru sebagi seorang atlit yang memiliki talenta, sehingga
kami bisa sumbangkan atlit-atlit tersebut lewat Kejuaraan-kejuaraan resmi di tingkat
Daerah,Kota, Provinsi, Nasional Maupun Internasional.
Dengan pelatihan Bela diri tersebut siswa dan siswi mampu untuk percaya diri,tau
diri,menjadi sadar diri dan saling menghormati antar sesama sehingga terciptalah menjadi
manusia yang berkarakter yang Tau jati dirinya itulah yang kami harapkan hingga siswa dan
siswi tersebut mempunyai Budi Pekerti Luhur,Tata krama,Etika dan Sopan santun sebagai
seorang Pelajar baik di lingkungan Sekolah atau lingkungan masyarakat sehingga berguna bagi
Nusa,Bangsa serta Agama
Bermula dari kegemaran berkelana, merantau dari suatu kota ke kota lain dari dusun ke
dusun bahkan keluar masuk hutan belantara, kesemuanya untuk mencari dan menimba
pengalaman hidup. Suatu ketika timbul dan muncul inspirasi gagasan untuk menciptakan
keahlian yang sudah lama di negeri dan alam kita yaitu seni beladiri berupa silat. Dengan
dibekali niat dan kemauan yang keras serta dibantu pengalaman yang sudah ada, maka dibentuk
dan diciptakan suatu keahlian beladiri silat yang kemudian dinamakan : “WARISAN
LELUHUR TUNGGAL PUSAKA TRADISIONAL INDONESIA” atau yang disingkat
dengan nama “PERGURUAN SILAT WALET PUTI”
Pada tanggal 16 Agustus 1970, WALET PUTI dibentuk menjadi perguruan silat yang
dibuka untuk umum dan resmi menjadi anggota yang menghimpun perkumpulan silat seluruh
Indonesia yaitu: IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Sesuai dengan kejadian dan
perkembangan zaman maka hidup di alam ini adalah untuk selidiki selanjutnya dipelajari : apa
dan mengapa hal itu ada. Maka seorang Bapak SOFYAN RATTA, demikian nama pencipta
dan pendiri perguruan silat ini dan kemudian adalah sebagai MAHA GURU Perguruan Silat
WALET PUTI. Selanjutnya pengalaman-pengalaman yang didapat dikembangkan menjadi suatu
ilmu pengetahuan yang bermanfaat, tidaklah hanya sebatas itu tapi terus dikembangkan dan
disempurnakan agar menjadi karya nyata yang dapat disebarluaskan kepada masyarakat umum.
Memimpin dan mengembangkan suatu perguruan silat adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah,
semuanya membutuhkan kesabaran, ketabahan, keuletan dan kerja keras karena berbagai aral
dan rintangan selalu menghadang di depan perjalanan, namun demikian MAHA GURU yang
merangkap sebagai pemimpin Perguruan Silat WALET PUTI waktu itu, bukanlah tipe manusia
yang mudah menyerah dan putus asa.
Rupanya cita-cita yang luhur ini terkabul dengan mendapatkan beberapa murid yang
selanjutnya diangkat sebagai wakilnya karena melihat ketekunan dan ketabahan serta
kemampuan dalam mengembangkan perguruan Silat WALET PUTI. Dalam masa beberapa
tahun kemudian Perguruan Silat WALET PUTI terus berjalan dengan penuh suka dan duka.
MAHA GURU dan murid-muridnya serta dibantu oleh beberapa sahabat-sahabat dekat pada
masa itu saling bahu membahu untuk meneruskan dan mengembangkan Perguruan Silat tersebut
dalam arti yang seluas-luasnya, hal ini dapat dilihat hasilnya dengan dibukanya cabang-cabang
diluar Padepokan Perguruan Silat WALET PUTI yang berkedudukan di Sidomukti Kisaran,
Kabupaten Asahan Sumatra Utara. Disamping itu juga telah dilatih dan dididik beberapa tenaga
berpotensi dan dapat dipercaya untuk dijadikan sebagai pelatih perguruan yang kemudian
diangkat menjadi Pendekar Perguruan Silat WALET PUTI. Dalam sejarah perkembangannya
Perguruan Silat WALET PUTI berkembang disejumlah daerah antara lain : PROVINSI
SUMUT, NANGROE ACEH DARUSSALAM, RIAU, SUMBAR, JAMBI, SUMSEL,
BENGKULU, LAMPUNG, DKI JAKARTA, JAWA BARAT, JAWA TIMUR, JAWA
TENGAH, DI YOGYAKARTA, BANTEN, BALI dan bahkan ke Negara MALAYSIA,
BELANDA dan MAROKO.
Totok darah ini dulu memang dikenal sebagai keahlian orang-orang Tiongkok Kuno,
akan tetapi Totok Darah Perguruan Silat WALET PUTI tidak ada kaitannya dengan ajaran
Tiongkok Kuno, yang disebut Jurus Utara Selatan. Totok Darah Perguruan Silat WALET
PUTI yang diciptakan oleh MAHA GURU BAPAK SOFYAN RATTA disebut
PENYEMBUHAN DAN PENGOBATAN TRADISIONAL TOTOK DARAH PERGURUAN
SILAT WALET PUTI, dengan ramuan dan racikan asli dari alam, tanpa campuran dan larutan
kimia. Totok Darah Perguruan Silat WALET PUTI ini bersifat mandiri, berdiri sendiri tunggal
tiada berteman dan tidak pula bertukar pikiran dengan perguruan silat bangsa lain atau tepatnya
asli Indonesia.
Demikian ringkasan sejarah berdirinya Perguruan Silat WALET PUTI yang
kenyataannya telah dirintis, diperjuangkan dengan memusatkan pikiran yang matang penuh daya
dan pengorbanan, ketekunan dan ketabahan yang memerlukan kerja keras serta cukup memakan
waktu tidak sebentar. Harapan kita bersama khususnya para anggota Perguruan Silat WALET
PUTI semoga dapat maju dan terus berkembang, demi mengharumkan bangsa dan Negara.
C. TUJUAN KEGIATAN
Dengan diadakannya latihan Olahraga Silat terhadap para siswa dan sisiwi dapat diharapkan
akan tercapai sebuah tujuan antara lain
1. Memberikan wadah bagi siswa dan siswi yang mempunyai hobi olah raga khususnya Bela
Diri Silat untuk menyalurkan bakat dan minatnya sehingga dapat mencegah
Perkelahian atau tawuran antar pelajar yang akhir-akhir ini marak terjadi dan jadi sorotan
Banyak masyarakat.
2. Siswa dan Siswi mampu untuk mengenal,memahami dan lebih mencintai budaya asli
Bangsa Indonesia yang sangat penting untuk di lestarikan di gali dan di kembangkan
3. Membentuk kedisiplinan,solidaritas dan loyalitas diri serta kepedulian terhadap alam
Dan lingkungan
4. Melestarikan kebudayaan bangsa yaitu Seni Bela Diri berupa Silat khususnya
Perguruan Silat Walet puti
5. Menjadi sarana Silaturahim dan persaudaraan antar siswa sehingga tidak terjerumus
Dalam pergaulan bebas dan penggunaan obat terlarang serta minuman keras.
D. PERSIAPAN UJIAN SABUK (6 BULAN )
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
- Adapun pelaksanaannya diadakan Satu atau Dua kali dalam seminggu
- Pada satu kali pertemuan, dilakukan sedikitnya satu setengah jam latihan
- Kegiatan latihan dapat dilakukan dilapangan terbuka ataupun di dalam ruangan
- Setiap peserta latihan wajib mematuhi peraturan dan tata tertib Perguruan Silat Walet Puti
F. PEMBIAYAAN
G. HAL-HAL UMUM
Adapun tujuan SAPTA DARMA tersebut adalah pengamalan dasar-dasar mental,
yang mana pada tiap butirnya mengandung makna tertentu guna membentuk mentalitas para
anggota perguruan sehingga terbentuk moralitas kemanusiaan yang berdasarkan nilai-nilai luhur
kebaikan, kebenaran dan sosial Nasional sejalan dengan kehidupan individu anggota yang
beragama.
TATA TERTIB
1. Sebelum dan sesudah latihan, siswa diwajibkan membaca “SAPTA DARMA” Perguruan
Silat WALET PUTI.
2. Siswa harus benar-benar menghargai waktu.
3. Siswa harus benar-benar mengikuti petunjuk dan instruksi dari Guru / Pelatih
4. Siswa yang tidak mematuhi atau dengan sengaja melanggar PERATURAN dan TATA
TERTIB tersebut dengan bermaksud merusak citra Perguruan Silat WALET PUTI akan
dikeluarkan dari keanggotaan Perguruan Silat WALET PUTI.
I. PENUTUP
Demikian ringkasan program dan metode yang kami miliki dalam rangka melakukan
latihan dan pembinaan siswa/i melalui olahraga Silat, Perguruan Silat Walet Puti
Harapan kami perguruan silat WALET PUTI ini dapat diterima guna menerapkan
kapasitasnya sebagai salah satu wadah pelatihan dan pembinaan siswa/i secara fisik dan mental
melalui olah raga beladiri silat.
Semoga bisa terjalin kerja sama yang baik antara Pihak Sekolah dan kami perguruan silat
Walet Puti guna kelancaran kegiatan yang telah kami programkan. Atas perhatiannya kami
ucapkan banyak terima kasih.