Disusun Oleh :
FAKULTAS BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1 DATA PERUSAHAAN
1.1 Gambaran Umum Perusahaan
1.1.1 Deskripsi Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Arta
Nomor Telepon :-
1. Direktur Utama
1
• Sebagai pimpinan tertinggi di perusahaan yang berwenang untuk
mengambil keputusan penting baik dalam kegiatan operasional maupun
keputusan pengembangan perusahaan.
• Memantau kerja kepala-kepala bagian misalnya kepala bagian cetak,
kasir, dan kepala bagian akuntansi yang menjalankan operasi usahanya.
• Menghitung HPP dan laba dari tiap order sekaligus mengotorisasi jika
order atau penawaran bisa diterima dan segera naik produksi cetak.
• Melakukan sales penjualan dengan keliling order ke klien mengadakan
presentasi dan penawaran penjualan.
2. Kepala Bagian Cetak
• Kepala bagian cetak 1 mesin besar : mengawasi kinerja mesin cetak 4
warna dan karyawan termasuk menjadi pengawas Quality Control hasil
cetak serta mengotorisasi SPK yang sedang dikerjakan bagian mesin
besar yang diawasinya.
• Kepala bagian cetak 2 mesin kecil : mengawasi kinerja mesin cetak 2
warna beserta Quality Control hasil cetak serta mengotorisasi SPK
yang sedang dikerjakan mesin yang dibawahinya.
• Kepala bagian cetak 3 mesin finishing : mengawasi kinerja mesin
finsighing seperti mesin glue dan mesin plong, dan mengontrol kualitas
hasil cetak serta mengotorisasi SPK mesin yang sedang diawasinya.
3. Bagian Gudang:
• Kepala Data Gudang : Bertanggung jawab terhadap keamanan barang
digudang beserta masalah jumlah stok keluar masuk barang bahan baku
kertas dan tinta (kartu stok opname).
• Kepala Barang Gudang : Bertanggung jawab atas keluar masuknya
jumlah barang secara fisik darigudang ke tempat cetak.
• Forklip : Mengoperasikan mengemudikan forklip barang untuk
memindahkan barang dari gudang ke tempat cetak sekaligus
menurunkan bahan baku dari truk.
4. Bagian mesin terbagi menjadi shift pagi dan malam :
• Mengoperasikan mesin cetak yang dipegangnya sesuai dengan aturan
untuk memproduksi hasil cetak sesuai dengan SPK yang diberikan.
Setelah selesai mengerjakan pesanan, meminta otorisasi SPK ke kepala
cetak yang bersangkutan.
• Menjaga keadaan dan kebersihan mesin cetak Bagian mesin Potong:
memotong bahan baku kertas sesuai kebutuhan.
5. Bagian Finishing :
• Bertanggungjawab atas kebersihan mesin glue dan mesin plong
2
• Mengoperasikan mesin glue dan mesin plong sesuai dengan aturan
untuk memfinishing hasil cetak sesuai SPK agar siap menjadi barang
jadi yang akan dikirim.
• Menyortir hasil cetak yang cacat akibat plong dan glue.
• Packing hasil cetak untuk siap dikirim
6. Bagian Pengiriman :
• Mengirim hasil cetak sampai ke tangan pelanggan dengan membawa
Surat Jalan rangkap 1 dan 2
• Bertanggung jawab terhadap pengiriman dengan kembali harus
membawa surat jalan rangkap 2 yang sudah diotorisasi pelanggan
sebagai bukti barang hasil cetak sudah terkirim.
7. Kepala Bagian staf: mengontrol bagian penjualan dan pembelian secara
keseluruhan dan membuat rencana kerja mesin berdasarkan order yang
masuk.
• Bagian Penjualan:
• Bagian Pembelian: membeli bahan baku kertas, tinta, serta kimia lain
yang digunakan sebagai bahan dasar cetak.
8. Kasir:
• Mencocokkan Faktur Penjualan yang dibuat oleh staf administrasi lalu
mengotorisasinya.
• Mengarsip Faktur Penjualan beserta SO dan SPK.
• Menyiapkan tagihan pada saat jatuh tempo penagihan piutang
pelanggan untuk ditagihkan kolektor.
• Mencocokkan pembayaran pelanggan yang diterima kolektor dengan
Faktur Penjualan.
• Melunaskan piutang dalam pembukuan basis excel.
• Membuat penerimaan kas secara manual (buku kas) dan menangani kas
bank.
• Menangani pembayaran utang via tunai maupun giro.
9. Kolektor:
• Menagih piutang pelanggan dengan berkeliling ke tempat pelanggan.
• Bertanggung jawab terhadap dokumen penagihan (SO, SJ2, FP1, FP2)
yang dibawa nya saat menagih.
3
• Menghitung ketepatan jumlah uang/cek/giro yang diberikan pelanggan
apakah sudah sesuai dengan faktur penjualan atau tidak serta
bertanggung jawab menyerahkan uang tagihan ke kasir.
10. Kepala Bagian Akuntansi: Memantau kinerja bagian pajak, laporan
keuangan, serta kerja administrasi secara keseluruhan
11. Bagian Pajak : Menyiapkan pelaporan SPT dan PPn.
12. Bagian Laporan keuangan : Membuat laporan Laba rugi, Neraca, dan
perubahan modal via excel setiap bulan.
13. Staf administrasi :
• Membuat SPK (Surat Perintah Kerja) berdasarkan SO dari pelanggan.
• Menyerahkan SPK ke bagian mesin untuk diproduksi cetak.
• Dari SPK yang diterima dari bagian mesin/finishing setelah diproses
produksi, membuat Surat Jalan rangkap 2 jika SPK telah dikerjakan dan
barang hasil cetak telah siap kirim.
• Menerima SJ2 dari bagian pengiriman dan mengambil SPK, SO untuk
membuat faktur penjualan rangkap 3 dan menyerahkan kepada kasir
untuk dicocokkan.
Prosedur penjualan pada PT Arta dimulai dari penerimaan order cetak hingga
penerimaan kas oleh kasir. Sistem penjualan dari penerimaan order sampai dengan
tahap pencocokan faktur penjualan oleh kasir yang siap ditagih PT Arta yaitu :
a. Bagian Penjualan customer service menerima order via faks berupa dokumen
order pelanggan (Sales Order/SO), namun terkadang pelanggan melakukan
order melalui telepon yang diterima customer service dan dicatat di kertas
memo putih. Untuk order baru, pelanggan menitipkan SO ke sales untuk
diberikan ke CS untuk diproses lebih lanjut.
b. Direktur utama mengotorisasi SO tersebut sebagai tanda siap cetak, dalam arti
otorisasi pemilik adalah menghitung HPP dan kebutuhan bahan baku untuk
proses produksi, tanpa mengecek kredit limit pelanggan.
c. SO dari hasil otorisasi direktur utama dibawa ke staf administrasi untuk
dibuatkan SPK (Surat Perintah Kerja) lalu SPK diotorisasi oleh staf
administrasi.
d. SPK kemudian dibawa ke bagian mesin untuk diproduksi cetak, setelah proses
produksi SPK diotorisasi oleh kepala bagian cetak yang mengawasi jalannya
produksi mesin yang digunakan.
4
e. Setelah selesai diproduksi dan menghasilkan barang hasil cetak, SPK
dikembalikan ke staf administrasi dan disatukan dengan SO lalu dibuatkan
surat jalan rangkap 2 (putih dan hijau) berbasis excel lalu diotorisasi oleh staf
administrasi.
f. Setelah Surat jalan dibuat, SPK dan SO disimpan oleh staf administrasi
berdasarkan nomor SPK lalu surat jalan rangkap 2 diserahkan ke bagian
pengirman untuk mengirim barang.
g. Bagian pengiriman menerima Surat Jalan 2 rangkap tersebut dan mengambil
barang hasil cetak lalu mengirimkannya kepada pelanggan.
h. Pelanggan menerima Surat jalan 2 rangkap (putih dan hijau) tersebut dan
mencocokkan dengan barang hasil cetak yang dikirim, jika cocok pelanggan
akan menerima barang tersebut dan menyimpan surat jalan rangkap 1(putih)
dan mengembalikan surat jalan rangkap 2 (hijau) kepada bagian pengiriman.
i. Bagian pengiriman menerima Surat Jalan rangkap 2 (hijau) dan
mengembalikannya ke staf administrasi.
j. Staf administrasi menerima SJ2(hijau) lalu menyatukannya dengan SO dan
SPK yang sudah disimpan. SO, SPK, dan SJ2 disatukan dan digunakan untuk
membuat Faktur penjualan rangkap 3 (putih, kuning, hijau).Putih: untuk
diserahkan kepada pelanggan saat penagihan oleh kolektor Kuning: untuk
kolektor saat penagihan Hijau: untuk kasir
k. Setelah membuat faktur penjualan 3 rangkap, staf administrasi menyerahkan
SO, SPK, SJ2, dan faktur 3 rangkap ke kasir untuk dicocokkan.
l. Kasir mencocokkan Faktur Penjualan 3 rangkap berdasarkan SO dan surat
jalan, dan SPK yang ada, lalu mengotorisasinya jika sudah cocok lalu
menyimpan FP1,2 dan memberikan FP3 ke staf akun
a. Pada saat jatuh tempo, Kasir mengeluarkan faktur penjualan (putih dan kuning)
beserta SO dan SJ2 yang jatuh tempo untuk diserahkan kepada kolektor untuk
ditagih.
b. Kolektor menagih kepada pelanggan dengan menyerahkan faktur penjualan
(putih dan kuning) serta SO dan SJ2 kepada pelanggan.
c. Pelanggan menerima FP (putih dan kuning), SO dan SJ2 kemudian
mencocokkan dengan arsip SJ1 pada saat pengiriman barang. Jika cocok
pelanggan membayar utangnya dengan uang tunai/cek/ Bilyet Giro. Jika belum
cocok maka kolektor mengkonfirmasi kesalahan pada pelanggan dengan kasir
agar diproses lebih lanjut.
5
d. Kolektor menerima uang dan menghitungnya sesuai dengan jumlah di FP2
(kuning), kemudian memberikan FP1 (putih) kepada pelanggan sebagai tanda
lunas.
e. Kolektor menyetorkan uang hasil tagihannya kepada kasir.
Kasir mengecek FP2 (kuning) yang dibawa kolektor unutk menagih dengan
FP3 (hijau) yang diarsipnya untuk menghindari kehilangan atau kecurangan
penagihan beserta menghitung uang yang diberikan pelanggan. Jika cocok
maka kasir akan melunaskan piutang pelanggan tersebut dan jika tidak cocok
akan dikonfirmasi lebih lanjut dengan kolektor dan pelanggan.
2. Surat Jalan
6
3. Faktur Penjualan
7
Keterangan :
MP : Memo Putih
SO : Sales Order
SPK TTD 1,2 : Surat perintah kerja sudah ditanfatangani bagian mesin dan
administrasi
SPK TTD 1,2,3 : surat perintah kerja sudah ditandangani bagian mesin,kepala bagian
cetak dan administrasi
8
UML Penagihan Piutang
Keterangan :
SO : Sales Order
9
1.2.2.2 Data Flow Diagram Level Zero
10
b. DFD Penagihan Piutang
11
1.2.2.3 Document Flowchart
12
b. Flowchart Penagihan Piutang
13
BAB 2 ANALISIS AKTIVITAS
PENGENDALIAN PERUSAHAAN
2.1 Identifikasi Risiko Pelaksanaan
Risiko Pelaksanaan Umum Penjelasan
Penyerahan barang
Jenis barang salah Tidak mungkin, karena dalam Sales order berisi
pesanan pelanggan yang dipesan melalui
customer service.
Jumlah kas yang diterima salah Tidak mungkin, karena saat penagihan kolektor
mengecek dan mencocokan dengan faktur
penjualan.
14
2.2 Analisis Aktivitas Pengendalian
Analisa Aktivitas Penjualan Kredit Penjelasan
Pengendalian
15
Sales Order Lemah, karena tidak terdapat
bentuk dokumen dari sales
order tersebut. Oleh karena itu,
kelompok kami menambahkan
dokumen Sales Order 2
rangkap
Surat Perintah Kerja Unggul karena terdapat bentuk
dokumen dari Surat Perintah
Kerja yang telah diotorisasi
Dokumen Dan Catatan oleh bagian administrasi,
kepala bagian cetak dan kasir.
Yang Memadai
16
Pengamanan Terhadap Pengamanan terhadap dokumen Unggul, karena dokumen
Aset Dan Catatan Faktur Penjualan dan Surat Jalan faktur penjualan dan surat jalan
diarsip oleh kasir
1. Direktur Utama
• Sebagai pimpinan tertinggi di perusahaan yang berwenang untuk mengambil
keputusan penting baik dalam kegiatan operasional maupun keputusan
pengembangan perusahaan.
17
• Memantau kerja kepala-kepala bagian misalnya kepala bagian cetak, kasir, dan
kepala bagian akuntansi yang menjalankan operasi usahanya.
• Menghitung HPP dan laba dari tiap order sekaligus mengotorisasi jika order
atau penawaran bisa diterima dan segera naik produksi cetak.
• Melakukan sales penjualan dengan keliling order ke klien mengadakan
presentasi dan penawaran penjualan.
• Membuat Kredit limit pelanggan berbasis sistem dan Melakukan otorisasi
terhadap Kredit limit dari pelanggan
2. Bagian Penjualan:
• Bagian Sales: mencari Pelanggan dengan keliling ke tempat-tempat yang
berpotensi menjadi pelanggan. Menyalurkan order kepada Customer Service
• Bagian Customer Service: menerima order via telepon maupun faks dan
mengisi SO berdasarkan keinginan pelanggan
3. Kolektor:
• Menagih piutang pelanggan dengan berkeliling ke tempat pelanggan.
• Bertanggung jawab terhadap dokumen penagihan (SJ2, FP1, FP2) yang dibawa
nya saat menagih.
• Menghitung ketepatan jumlah uang/cek/giro yang diberikan pelanggan apakah
sudah sesuai dengan faktur penjualan atau tidak serta bertanggung jawab
menyerahkan uang tagihan ke kasir.
a. Bagian Penjualan menerima semua pesanan harus melalui customer service via
telefon atau fax, dan semua order dicatat dalam sales order 2 rangkap .
b. Direktur utama mengotorisasi SO 2 rangkap tersebut sebagai tanda siap cetak,
dalam arti otorisasi pemilik adalah menghitung HPP dan kebutuhan bahan baku
untuk proses produksi, Direktur Utama seharusnya mengecek kredit limit
pelanggan, Jika kredit limit pelanggan melebihi batas, maka pelanggan wajib
melunasi dan melakukan order ulang.
c. SO 2 rangkap dari hasil otorisasi direktur utama dibawa ke staf administrasi untuk
dibuatkan SPK (Surat Perintah Kerja) lalu SPK diotorisasi oleh staf administrasi.
d. SPK kemudian dibawa ke bagian mesin untuk diproduksi cetak, setelah proses
produksi selesai SPK hanya diotorisasi oleh kepala bagian cetak yang bertanggung
jawab dan mengawasi jalannya produksi.
e. Setelah selesai diproduksi dan menghasilkan barang hasil cetak, SPK dikembalikan
ke staf administrasi dan disatukan dengan SO lalu dibuatkan surat jalan rangkap 2
(putih dan hijau) berbasis excel lalu diotorisasi oleh staf administrasi.
18
f. Setelah Surat jalan dibuat, SPK dan SO 2 rangkap disimpan oleh staf administrasi
berdasarkan nomor SPK lalu surat jalan rangkap 2 diserahkan ke bagian pengirman
untuk mengirim barang.
g. Bagian pengiriman menerima Surat Jalan 2 rangkap tersebut dan mengambil
barang hasil cetak lalu mengirimkannya kepada pelanggan.
h. Pelanggan menerima Surat jalan 2 rangkap (putih dan hijau) tersebut dan
mencocokkan dengan barang hasil cetak yang dikirim, jika cocok pelanggan akan
menerima barang tersebut dan menyimpan surat jalan rangkap 1(putih) dan
mengembalikan surat jalan rangkap 2 (hijau) kepada bagian pengiriman.
i. Bagian pengiriman menerima Surat Jalan rangkap 2 (hijau) dan
mengembalikannya ke staf administrasi.
j. Staf administrasi menerima SJ2(hijau) lalu menyatukannya dengan SO 2 rangkap
dan SPK yang sudah disimpan. SO 2 rangkap , SPK, dan SJ2 disatukan dan
digunakan untuk membuat Faktur penjualan rangkap 3 (putih, kuning, hijau).Putih:
untuk diserahkan kepada pelanggan saat penagihan oleh kolektor Kuning: untuk
kolektor saat penagihan
Hijau: untuk kasir
k. Setelah membuat faktur penjualan 3 rangkap, staf administrasi menyerahkan SO 2
rangkap , SPK, SJ2, dan faktur 3 rangkap ke kasir untuk dicocokkan.
l. Kasir mencocokkan Faktur Penjualan 3 rangkap berdasarkan SO dan surat jalan,
dan SPK yang ada, lalu mengotorisasinya jika sudah cocok lalu menyimpan FP1,2
dan memberikan FP3 ke staf akun
a. Pada saat jatuh tempo, Kasir mengeluarkan sales order rangkap ke 2, faktur
penjualan (putih dan kuning) beserta SJ2 yang jatuh tempo untuk diserahkan
kepada kolektor untuk ditagih.
b. Kolektor menagih kepada pelanggan dengan menyerahkan sales order rangkap ke
2 faktur penjualan (putih dan kuning) serta SJ2 kepada pelanggan.
c. Pelanggan menerima FP (putih dan kuning), SJ2 kemudian mencocokkan dengan
arsip SJ1 pada saat pengiriman barang. Setelah dicocokkan oleh
pelanggan,pelanggan membayar hutang nya dengan uang tunai,cek,bilyet giro.
Faktur penjualan rangkap 2 dan surat jalan dikembalikan ke kolektor.
d. Kolektor menerima uang dan menghitungnya sesuai dengan jumlah di FP2
(kuning), kemudian memberikan FP1 (putih) kepada pelanggan sebagai tanda
lunas.FP2 dan SJ dikembalikan ke kolektor.
e. Kolektor menyetorkan uang hasil tagihannya kepada kasir dan memberikan faktur
penjualan rangkap 2 dan surat jalan untuk diarsip oleh kasir.
19
Kasir mengecek FP2 (kuning) yang dibawa kolektor unutk menagih dengan FP3
(hijau) yang diarsipnya untuk menghindari kehilangan atau kecurangan penagihan
beserta menghitung uang yang diberikan pelanggan. Jika cocok maka kasir akan
melunaskan piutang pelanggan tersebut dan jika tidak cocok akan dikonfirmasi
lebih lanjut dengan kolektor dan pelanggan.
20
Keterangan :
SO : Sales Order
SPK TTD 1,2 : Surat perintah kerja sudah ditanfatangani bagian mesin dan administrasi
SPK TTD 1,2,3 : surat perintah kerja sudah ditandangani bagian mesin,kepala bagian cetak
dan administrasi
21
c. DFD Penjualan
22
d. DFD Penagihan Piutang
23
e. Flowchart Penjualan
24
f. Flowchart Penagihan Piutang
25
3.3 Merancang Dokumen atas Saran yang Diberikan
1. Sales Order
26
Fungsi : Untuk mencatat atau menerima pesanan dari pelanggan
Isi : Nomer pesanan, tanggal, nama pelanggan, alamat pelanggan, nama
barang, kuantitas, harga, total. Tanda tangan Customer servis, tanda tangan
Direktur utama.
27