Menurut Pfiffner dan Presthus (1967) kepemimpinan adalah seni mengkordinasi dan
memotivasi individu-individu serta kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Definisi yang lain dikemukakan oleh Koontz dan O’Donnell (1976) kepemimpinan dalah seni
membujuk bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mereka dengan semangat
keyakinan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu seni dan
proses dalam mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu sehingga orang tersebut
bekerja sama untuk menncapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan tidak hanya bergantung pada ciri pribadi seorang pemimpin tetapi juga
pada situasi tempat individu itu berada. Kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara fungsi
dengan interaksi situsional. Dilihat seorang fungsional, kepemimpinan itu diasosiakan dengan
perilaku yang memperkuat kelompok atau membantu dari berbagai unsur suatu kelompok.
Pemimpin dapat didefinisikan sebagai orang yang dapat melihat suatu pola atau potensi
untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan dapat diajarkan dan dikembangkan dalam diri seorang
dengan kecerdasan. (Timpe,1992). Seorang pemimpin mempunyai tugas yang berat yaitu
melayani bawahan dan bukan dilayani. Hal ini tampak jelas bahwa pimpinan harus mempunyai
jiwa rendah hati dan memberikan bantuan pada stafnya. (Basuki 2018)
Daftar Pustaka