KELOMPOK 4
1
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal ini dengan tepat waktu.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia dimana angka kematian ibu bersalin yang cukup tinggi.Keadaan ini
angka kematian , kesakitan ibu dan perinatal. Persalinan sampai saat ini
dari dalam uterus ke dunia luar. Persalinan dan kelahiran normal merupakan
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
dalam waktu 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. (Nurul Jannah,
2015)
perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran bayi, baik menggunakan
terjadi di garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu
cepat, sudut arkus pubis lebih kecil dari pada biasa, kepala janin melewati
pintu panggul dengan ukuran yang lebih besar. Rupture perineum merupakan
ibu yang tertinggi adalah perdarahan yang salah satu penyebabnya yaitu
robekan yang terjadi pada saat bayi lahir baik secara spontan maupun dengan
kematian ibu di Indonesia saat ini masih didominasi oleh perdarahan (42%),
tidak langsung penyebab kematian ibu karena faktor terlambat dan terlalu
6
dini. Ini semua terkait dengan faktor akses, sosial budaya, pendidikan, dan
ekonomi. Meskipun angka kematian ibu yang disebabkan infeksi hanya 10%,
yang ditandai dengan rubor, dolor, kalor, tumor,fungsiolesa tetapi hal tersebut
2015).
hidup di negara maju. Hampir 75% penyebab utama kematian ibu yaitu
Di seluruh dunia pada tahun 2009 terjadi 2,7 juta kasus rupture perineum
pada ibu bersalin. Angka ini diperkirakan mencapai 6,3 juta pada tahun 2050,
target global MDGS (Millenium Development Goals) pada tahun 2015. Pada
& Asmuji, 2014). Namun demikian, keberhasilan tersebut masih perlu terus
hidup pada tahun 2014. Selain itu MDGS menargetkan AKI di Indonesia
terakhir yaitu pada tahun 2013 sebanyak 4 kematian ibu dari 24.579 kelahiran
hidup. Jumlah kematian ibu tahun 2014 sama dengan tahun 2015 yaitu 5
kematian ibu tapi berbeda pada kelahiran hidup yaitu 24.590. Tahun 2015
Makassar,2016).
Menurut data dari RSIA Masyita Makassar, Ibu yang mengalami rupture
perineum pada tahun 2017 berjumlah 452 ibu yang melakukan persalinan
normal dan pada tahun 2019 dari bulan Januari hingga April berjumlah 155
ibu yang melakukan partus dan mengalami rupture perineum di RSIA Masita
Makassar?
Makassar
Makassar.
Makassar.
Makassar
1.4.1. Teoritis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Institusi
Keperawatan .
10
1.4.2. Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
b. Bentuk Bersalinan
dari luar.
Perlu diketahui bahwa ada dua hormon yang dominan saat hamil
yaitu:
mekanis.
SSIT 2014).
13
d. Fisiologi persalinan
2014)
e. Tanda-Tanda Persalinan
2011).
f. Mekanisme Persalinan
cm, kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif. Lama
dan lebih lama. Proses ini biasanya berlangsung 1½- 2 jam pada
besar/persalinan induksi.
(Trianan dkk,2015).
cm. Perineum adalah otot, kulit, yang berada diantara kelamin dan
sering trjadi pada proses persalinan. Hal ini karena desakan atau
dengan tindakan
17
ramus phubis superior, dari permukaan dalam spina ishiaka dan dari
genetalia eksterna.
1) Rupture
18
2) Epiosiotomi
Perineum
a. Umur
Hal ini dikarenakan pada usia < 20 tahun fungsi reproduksi belum
2019)
selama kelamilan.
( Prawihardjo, 2014).
atau lebih dari 35 tahun 5,117 kali lebih besar untuk mengalami
b. Paritas
dengan teori bahwa pada ibu dengan paritas satu atau ibu primipara
dari pada ibu dengan paritas lebih dari satu. Dikarenakan jalan
lahir yang belum perna di lalui oleh kepala bayi sehingga otot-otot
perineum daripada ibu dengan paritas lebih dari satu. Hal ini
dikarenakan jalan lahir yang belum pernah di lalui oleh kepala bayi
wanita yang telah melahirkan anak lebih dari satu kali atau 2 anak
atau lebih.
pada saat proses persalinan serta keadaan ibu sebelum bersalin baik
2012).
kali.
jaringan dan robekan jalan lahir. Semakin besar berat badan bayi
26
perineum terjadi pada janin yang mempunyai berat lebih dari 4000
keras dan besar dari janin adalah kepala, sehingga besarnya kepala
dkk,2014)
d. Jarak kelahiran
(2013), yaitu ibu bersalin dengan jarak kelahiran < dari 2 tahun
ibu bersalin dengan jarak > 2 tahun hal ni disebabkan karena organ-
sebelum ibu hamil dan belum siapb untuk proses 50 kelahiran tetapi
terjadinya ruprurperineum.
jarak kelahiran yang lebih aman bagi ibu dan janin. Begitu juga
terjadi.
(Prawihardjo, 2015).
perineum di banding pada ibu bersalin dengan jarak >2 tahun hal ini
pada kondisi semula sebelum ibu hamil dan belum siap untuk proses
rupture perineum.
29
Metode:
NO
Judul Artikel, Penulis, (Desain, Sampel,
Hasil Penelitian
Tahun Variabel, Instrumen,
.
Analisis)
01. Faktor-faktor yang Jenis penelitian ini ada hubungan yang
berhubungan dengan menggunakan metode bermakna antara umur,
kejadian rupture deskriptif analitik, paritas, partus presipitatus,
perineum pada dengan desain penelitian berat badan lahir dan
persalinan di puskesmas cross sectional (potong elastis perineum.
kecamatan pasar lintang), dimana Berdasarkan hasil analisis
minggu. Mega hubungan variabel bivariat angka kejadian
Marhamah, November independendan ruptur perineum yang
2017 dependen tertinggi terdapat pada
diketahui/diukur pada elastis perineum kaku.
saat bersamaan
02. Faktor yang Penelitian ini Sebagian
berhubungan dengan menggunakan metode besar ibu bersalin
kejadian rupture survei analitik dengan sebanyak 369 (92%)
perineum di puskesmas pendekatan Cross mengalami ruptur
Mergangsan Kota Sectional. Sampel perineum, sedangkan
Yogyakarta. Puspito adalah seluruh ibu jumlah
Panggih Rahayu,2014 bersalin di ibu yang tidak mengalami
Puskesmas Mergangsan ruptur perineum
Kota Yogyakarta Tahun sebanyak 32 ibu (8%).
2014. Penelitian Ruptur perineum dapat
dilakukan di Puskesmas terjadi saat kepala dan
Mergangsan Kota bahu dilahirkan.
30
Persalinan
Umur
Paritas
Kejadian rupture
perineum pada Berat lahir bayi
persalinan normal
Jarak kelahiran
31
BAB III
Umur
BeratLahirBayi
Jarakkelahiran
Keterangan :
:Variabel independen
:Variabel dependen
32
3.2. Hipotesis
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.2.1. Populasi
sebanyak 36 orang.
4.2.2. Sampel
4.2.3. Sampling
total sampling yaitu sampel yang diteliti adalah semua dari jumlah
nilai dan merupakan operasional dari suatu konsep agar dapat diteliti
dan alat yang digunakan adalah check list. Analisa univariat dilakukan
terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisa bivariat adalah analisa
wawancara dan observasi serta format pengisian data sekunder yang dibuat
dengan mengacu pada konsep teori terkait yang berisi tentang data demografi
list yaitu:
Makassar
Waktu penelitian akan dimulai pada bulan bulan juni –juli 2019.
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku laporan partus
a. Analisa univariat
b. Analisa bivariat
37
variabel)
1. Informed consent
2. Anonimity
menulis kode ada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3. Confidentiality
Ijin Kampus
Pengumpulan data
Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
Lahir.:Jakarta
Walyani, E.S, 2015, Asuhan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir, Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
2.6.