Anda di halaman 1dari 4

Kecamatan[sunting 

| sunting sumber]
Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Samarinda
Kota Samarinda memiliki 10 kecamatan dan 59 kelurahan dengan kode pos 75111 hingga 75253. Pada tahun 2017,
jumlah penduduknya mencapai 766.015 jiwa dengan luas wilayah 783,00 km² dan sebaran penduduk 978 jiwa/km².
[31][32]
 Kecamatan Samarinda Utara merupakan kecamatan dengan luas wilayah terbesar dengan luas wilayah lebih
dari 31 persen luas Kota Samarinda, sedangkan Kecamatan Samarinda Kota merupakan kecamatan dengan luas
wilayah terkecil.
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Samarinda, adalah sebagai berikut:

Kode Kecamatan Luas Jumlah Daftar Kelurahan


Kemendagri wilayah Kelurahan
(km2)

Harapan Baru
64.72.10 Loa Janan Ilir 26,13 5 Rapak Dalam
Sengkotek
Simpang Tiga
Tani Aman
64.72.01 Palaran 221,29 5 Bantuas
Bukuan
Handil Bakti
Rawa Makmur
Simpang Pasir
64.72.04 Samarinda Ilir 17,18 5 Pelita
Selili
Sidodamai
Sidomulyo
Sungai Dama
64.72.09 Samarinda Kota 11,12 5 Bugis
Karang Mumus
Pasar Pagi
Pelabuhan
Sungai Pinang Luar
64.72.02 Samarinda Seberang 12,49 6 Baqa
Gunung Panjang
Mangkupalas
Mesjid
Sungai Keledang
Tenun
64.72.03 Samarinda Ulu 22,12 8 Air Hitam
Air Putih
Bukit Pinang
Dadi Mulya
Gunung Kelua
Jawa
Sidodadi
Teluk Lerong Ilir
64.72.05 Samarinda Utara 229,52 8 Budaya Pampang
Lempake
Sempaja Barat
Sempaja Utara
Sempaja Selatan
Sempaja Timur
Sungai Siring
Tanah Merah
64.72.07 Sambutan 100,95 5 Makroman
Pulau Atas
Sambutan
Sindang Sari
Sungai Kapih
64.72.06 Sungai Kunjang 43,04 7 Loa Buah
Kode Kecamatan Luas Jumlah Daftar Kelurahan
Kemendagri wilayah Kelurahan
(km2)

Loa Bakung
Loa Bahu
Karang Anyar
Karang Asam Ilir
Karang Asam Ulu
Teluk Lerong Ulu
64.72.08 Sungai Pinang 34,16 5 Bandara
Gunung Lingai
Mugirejo
Sungai Pinang Dalam
Temindung Permai
TOTAL 59

Pemilihan Umum Kepala Daerah[sunting | sunting sumber]


Pilkada Samarinda[sunting | sunting sumber]
Sejak reformasi 1998 dan pemberlakuan otonomi daerah, Kota Samarinda pertama kali menggelar pemilihan umum
kepala daerah dan wakil kepala daerah pada tahun 2005 dan terpilih pasangan Achmad Amins sebagai wali kota
dan Syaharie Jaang sebagai wakil wali kota Samarinda. Sebelumnya, pasangan ini juga menjabat sebagai wali kota
dan wakil wali kota pada tahun 2000 atas sidang DPRD Samarinda.
Pada tahun 2010, pemilu kada Kota Samarinda kembali digelar dan pencoblosan dilaksanakan pada
tanggal 12 Oktober 2010[33] dengan 1.445 TPS di 53 kelurahan di Samarinda yang diperuntukkan bagi 509.069
pemilih yang terdaftar dalam DPT.[34]
Adapun pasangan yang mengikuti Pilkada Samarinda 2010 adalah sebagai berikut:

No
Nama pasangan Usungan Perolehan suara[35]
.

3.545 suara
1 Ridwan Asmaran–Nasir Waladi (Risna) Independen dengan 30.927 surat dukungan
(1,17%)

Syaharie Jaang–Nusyirwan Partai 145.611 suara


2
Ismail (Jaa'nur) Demokrat, PKS, PPP, Pelopor dan PBR (47,86%)

Iriansyah Busra–Ahmad Faidilham 4.486 suara


3 Independen dengan 31.819 surat dukungan
Djafar (Irfa-Busra) (1,47%)

73.355 suara
4 Ipong Muchlissoni–Edy Kurniawan PDIP, PAN, dan Hanura
(24,11%)

Partai Golkar, Partai 57.979 suara


5 Andi Harun–Damanhuri (Adham)
Patriot, PDK serta Gerindra (19,06%)

11.992 suara
6 Sutrisno–Yulianus Kenock Sumual Independen dengan 30.982 surat dukungan
(3,94%)

7.229 suara
7 Dani Firnanda–Ridwan Effendi Independen dengan 32.630 surat dukungan
(2,40%)
Berdasarkan hasil Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara KPUD Samarinda pada
tanggal 16 Oktober 2010, maka pasangan Syaharie Jaang–Nusyirwan Ismail ditetapkan sebagai pemenang pemilu
kada Kota Samarinda tahun 2010.
Syaharie Jaang–Nusyirwan Ismail dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota Samarinda pada tanggal 23
November 2010 di Gedung Serbaguna Stadion Madya Sempaja oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek
Ishak.[36]

Lambang Daerah[sunting | sunting sumber]


Pesut Mahakam adalah maskot kota Samarinda. Namun saat ini Pesut Mahakam tidak terlihat lagi di
sepanjang sungai Mahakam kota Samarinda. Pesut Mahakam terdesak oleh kemajuan kota dan pindah ke hulu
sungai. Populasi Pesut Mahakam semakin menurun dari tahun ke tahun. Bahkan menurut sebuah penelitian, Pesut
Mahakam sekarang tinggal 50 ekor. Jika tidak dilakukan antisipasi dan pelestarian, maka dalam waktu beberapa
tahun saja Pesut Mahakam akan punah, menyusul pesut dari Sungai Irrawaddy dan Sungai Mekong yang sudah
terlebih dahulu punah dan Pesut Mahakam adalah pesut air tawar terakhir yang hidup di planet bumi

Militer[sunting | sunting sumber]
 Korem 091/Aji Surya Natakesuma
 Batalyon Infanteri 611/Awang Long

Pendidikan[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar sekolah di Kota Samarinda
Menurut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada tahun ajaran 2010/2011 terdapat 125.924 siswa di Samarinda dan
685 sekolahan.[37] Selain itu terdapat 3 perguruan tinggi negeri dan 24 perguruan tinggi swasta lainnya.

Pendidikan formal SD atau MI negeri dan swasta SMP atau MTs negeri dan swasta SMA atau MA negeri d

Jumlah satuan 252 129 54

Data sekolah di kota Samarinda


Sumber:[38]

Kesehatan[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar Rumah Sakit di Kota Samarinda

RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Kota Samarinda telah memiliki beberapa pusat fasilitas kesehatan yang cukup lengkap di provinsi Kalimantan
Timur. Selain memiliki beberapa rumah sakit yang juga telah didukung oleh beberapa perguruan tinggi yang
berkaitan dengan kesehatan, salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie yang
berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan
Timur.
Guna mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat tersedia sarana kesehatan yang disediakan oleh
Pemkot Samarinda seperti RSKD Atma Husada dan RSUD I.A Moeis maupun oleh Swasta seperti RS Islam, RS
Dirgahayu, RS H.Darjad, RS Pupuk Kaltim Siaga Ramania, RS Samarinda Medica Citra, dan lain-lain. Selain itu
saat ini juga sedang dalam proses pembangunan seperti RS Universal Medical Center, dan RS Dharmawan.

Pelayanan umum[sunting | sunting sumber]


Air bersih[sunting | sunting sumber]
Untuk melayani kebutuhan air bersih, pemerintah kota melalui PDAM Samarinda berbenah demi peningkatan
pelayanan air bersih kepada pelanggannya,di antaranya dengan peningkatan kapasitas produksi di berbagai IPA
(Instalasi Pengolahan Air) bersih.

 Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cendana dengan debit 300 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
 Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tirta Kencana dengan debit 160 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
 Instalasi Pengolahan Air (IPA) Samarinda Seberang dengan debit 100 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
 Instalasi Pengolahan Air (IPA) IKK desa Lempake dengan debit 2,5 lt/dt, sumber air baku waduk Lempake.
 Instalasi Pengolahan Air (IPA) IKK Kecamatan Palaran dengan debit 17,5 lt/dt, sumber air baku sungai
Mahakam.[39]
Untuk mengantisipasi kebutuhan energi listrik, di kota ini telah dibangun beberapa pembangkit listrik, antara PLTD
Keledang dan PLTD Karang Asam yang berafiliasi dengan jaringan listrik Sektor Mahakam. Namun, pemadaman
listrik masih terjadi.
Untuk jaringan telekomunikasi, hampir disetiap kawasan dalam kota ini telah terjangkau terutama untuk jaringan
telepon genggam, dan pada kawasan tertentu telah tersedia layanan gratis internet tanpa kabel (Wi-Fi) atau dikenal
juga dengan hotspot yang terdapat pada beberapa perguruan tinggi, pusat perbelanjaan, dan hotel.
Dalam menangani masalah sampah, pemerintah kota memfungsikan lahan di kecamatan Samarinda
Ulu di TPA Bukit Pinang seluas 10 hektare, yang berjarak 15 km dari pusat kota. Tidak kurang dari 1.008 m³
sampah masyarakat dari seluruh penjuru Samarinda dibuang ke TPA Bukit Pinang.[40]

Anda mungkin juga menyukai