Diingat oleh anaknya bernama Rohanah, ada kisah lucu saat ibunya
pergi ke Jakarta untuk menerima penghargaan. Ketika itu pemerintah
kesulitan mendandani Ma Eroh karena tidak ada kebaya dan sandal
yang sesuai dengan ukuran.
Maklum saja, selama ini perempuan besi ini melakukan aktivitas hanya
bertelanjang kaki. Tentunya saja susah baginya mengikuti protokol
istana yang mengharuskannya berpakaian formal.
Hal ini membuat saluran air itu tidak sampai ke pemukiman warga.
Memang perawatan saluran air ini sudah terbengkalai sejak Ma Eroh
wafat.
Saat itu, dirinya setiap pagi harus naik turun bukit curam untuk
memeriksa saluran air. Ternyata pekerjaan ini berdampak buruk kepada
kondisi kesehatan Ma Eroh.