skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Prodi Teknologi Pendidikan
oleh
Achmad Fadli S
1102408033
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-
benar hasil karya saya sendiri. Bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik
sebagian ataupun keseluruhan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Achmad Fadli S
NIM. 1102408033
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Semarang, Januari2014
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PENGESAHAN
Panitia :
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
- Candaan adalah sebuah keseriusan.(Winston Churchill)
- Barangsiapa yang menghabiskan waktu berjam – jam lamanya untuk
mengumpulkan harta karena ditakutkan miskin, maka dialah sebenarnya
orang yang miskin. (Imam Al-ghozali)
Persembahan:
Untuk ke-duaorang tua M. Tamrin &Siti Rahayu.
Kakak Shidqi Maulida, &adik Laela Nur Fitriana, Laeli
Yuni Adhiyani dan Ragilia Rizkiyanti.
Teman-teman Teknologi Pendidikan angkatan 2008, dan
almamater.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah dengan rahmat dan karunianya
Skripsi ini disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
1. Nabi Muhammad SAW selaku pemberi syafaat kepada umat islam di seluruh
dunia.
penyusunan skripsi.
4. Dra. Nurrussa’adah, M. Si, dosen wali serta dosen pembimbing 2 yang selalu
vi
6. Ibu, bapak, kakak, adik dan segenap keluarga atas semangat dan
7. Estri Wahyu Amifauziah atas segala doa, semangat dukungan selama ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik secara
kebaikan dan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran yang
Semarang, Januari2014
Penulis
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii
PENGESAHAN ....................................................................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi
ABSTRAK ...............................................................................................................viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Fokus Penelitian ................................................................................................. 8
1.3. Rumusan Masalah .............................................................................................. 9
1.4. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 9
1.5. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 10
1.6. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................................ 10
ix
2.3.5. Pelayanan Perpustakaan ....................................................................... 48
2.4. Manajemen Perpustakaan .................................................................................. 55
2.5. Struktur Organisasi Perpustakaan ..................................................................... 57
2.6. Landasan Perlunya Perpustakaan ...................................................................... 63
2.7. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 64
BAB 5 PENUTUP..................................................................................................... 92
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
manusia. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
adalah pengembangan minat baca dan kebiasaan membaca. Dari fakta tersebut,
terhadap peningkatan dan pengembangan minat dan kegemaran membaca. Hal ini
dilatari oleh peran dan fungsi perpustakaan sebagai pusat pengembangan minat
baca.
pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara
diatur untuk dibaca dan dipelajari atau dipakai sebagai bahan rujukan (The Oxford
1
2
Perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk
Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga
bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut
aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap
salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai
hal yang mendasar sekaligus, yaitu hakikat perpustakaan sebagai salah satu sarana
3
suatu sekolah yang kedudukan dan tanggunng jawabnya kepada kepala sekolah
waktu luang (buku-buku hiburan). Semua fungsi tersebut akan tergambar dalam
terorganisasi secara baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung
perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang pendidikan
4
dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa
layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek informasi tesebut
dokumen, gambar dan database dalam format digital dengan cepat, tepat, dan
akurat.
keberadaan koleksi. Koleksi digital tidak harus berada di sebuah tempat fisik,
sedangkan koleksi biasa terletak pada sebuah tempat yang menetap, yaitu
biasa adalah buku-buku yang terletak pada suatu tempat. Perbedaan ketiga,
Dalam lingkungan ideal, semua fasilitas ini harus tampak seakan-akan dalam
semua orang bisa mengakses data dari mana saja dan kapan saja. Perpustakaan
dari satu lokasi ke pusat pengolahan data, tetapi data yang dikirim tidak langsung
diproses oleh CPU (Central Processing Unit). Sistem perpustakaan offline hanya
bisa mengakses data pada satu lokasi yang terhubung pada satu server sebagai
pada sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah dengan tujuan usaha membantu
sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada
sekolah maka perlu adanya suatu pengelolaan atau manajemen yang tepat dan
pengetahuan dan informasi secara mudah dan cepat. Untuk itu diperlukan suatu
merupakan salah satu sekolah yang mempunyai akses data untuk internet. Oleh
online.
rujukan dan informasi ilmiahn khususnya untuk siswa dan siswi SMA N 8
selayaknya mendapatkan porsi dan posisi yang strategis guna merealisasikan visi
dan misi sekolah. Semua pihak, harus memberi perhatian lebih akan eksistensi
perpustakaan di sekolah, dan tidak lagi dianggap sebagai tempat menyimpan buku
bekas, barang-barang tidak terpakai, bahkan tempat bermain saat tidak ada KBM.
perpustakaan sekolah untuk mendukung program dan visi dan misi sekolah.
ruang yang lebih besar agar perpustakaan sekolah sebagai center of knowledge
berikut a) Pilihan Format yang mudah bisa menggunakan format PDF, Micrsoft
Word, atau HTML ; b) Pencarian dokumen yang mudah, langsung dan cepat ; c)
jam.
jenis, yaitu: 1) Penyediaan akses, yaitu penyediaan sarana dan prasarana dimana
dengan memesan bahan yang mereka perlukan kepada pustakawan, dimana sesuai
berbagai informasi tentang dan oleh perpustakaan. Dalam hal ini, perpustakaan
memiliki dan memelihara sendiri suatu situs Web. Penerbitan Web bertujuan
kegiatannya.
ada yang yang meneliti dan mengevaluasi tentang perpustakaan online di SMA N
SMA N 8 Semarang.
Terlalu luasnya masalah yang ditemui oleh peneliti, maka dalam hal ini
peneliti akan membatasi penelitian dalam satu atau lebih variabel. Penentuan
fokus penelitian ini didasarkan pada tingkat informasi terbaru yang akan diperoleh
dari situasi sosial (lapangan). Melalui dasar kebaruan informasi ini dimaksudkan
tidak hanya untuk memahami secara lebih luas dan mendalam tentang situasi
9
sosial dalam lembaga pendidikan tetapi juga untuk menghasilkan hipotesis atau
ilmu baru dari situasi sosial yang diteliti. Sedangkan fokus penelitian ini adalah
SMA N 8 Semarang?
N 8 Semarang?
Semarang?
1.4.Tujuan Penelitian
Semarang.
1. Manfaat Teoretis :
2. Manfaat Praktis:
Semarang.
Skripsi ini disusun menjadi tiga bagian yaitu pertama bagian awal, kedua
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar
lampiran.
11
Bagian kedua adalah isi skripsi yang terdiri dari lima bab yaitu: Bab 1,
sistematika skripsi.
teoretis dalam penelitian yang menjadi acuan untuk menganalisis hasil penelitian.
data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan rencana pengujian
keabsahan data.
SMA N 8 Semarang.
Semarang.
Bagian ketiga adalah bagian akhir skripsi terdiri atas daftar pustaka dan
lampiran-lampiran.
12
BAB 2
LANDASAN TEORI
telah lahir sejak profesi guru diakui keberadaannya oleh masyarakat. Sejak abad
19, Ilmu Pendidikan telah lahir sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan
dilakukan untuk mencapai tujuan, yang jawabannya adalah didaktik yaitu sebagai
ilmu mengajar. Berdasarkan ilmu didaktik itulah orang mengkaji bagaimana guru
berperilaku agar hasil pendidikan dapat dicapai dengan seefektif mungkin, karena
menyatakan bahwa teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain,
12
13
Pemanfaatan
Pengembangan Teori
Praktek Pemanfaatan
Desain
Penilaian
usaha memudahkan proses beajar dengan ciri khas diantaranya (1) memberikan
perhatian khusus dan pelayanan pada kebutuhan yang unik dari masing-masing
sasaran didik; (2) menggunakan aneka ragam dan sebanyak mungkin sumber
ilmu pendidikan dengan objek formal “belajar” pada manusia secara pribadi atau
yang tergabung dalam suatu organisasi. Bidang kajian ini pada mulanya digarap
yaitu penggabungan berbagai sumber yang berkaita dalam satu kesatuan yang
menyeluruh atau disebut pula holistik atau komprehensif (Miarso, 2004: 199).
bahwa teknologi pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan terpadu
manuasia.
bahwa teknologi pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan terapan yang
lainnya. Landasan falsafah suatu ilmu hendaknya ditinjau dari tiga sistem filsafat
ada atau yang mungkin ada. Hakekat teknologi pendidikan adalah memepelajari
didayagunakan, perlu usaha khusus dan perlu pengelolaan yang inovatif dan
15
Tinjauan aksiologi menjelaskan apa nilai teori dan praktek dari teknologi
atas kawasan desain yaitu proses untuk menentukan kondisi belajar. Tujuan desain
ialah untuk menciptakan strategi dan produk, pada tingkat makro yaitu program
dan kurikulum, dan pada tingkat seperti pelajaran mikro yaitu pelajaran dan
modul. Ruang lingkup desain pembelajaran bukan hanya sumber belajar atau
dalam bentuk fisik. Kawasan ini mencakup banyak variasi teknologi yang
kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong baik desain pesan maupun
strategi pembelajaran. Kawasan pengembangan ini terdiri dari empat bagian yaitu
untuk belajar. Kawasan ini mempunyai jangkauan aktivitas dan strategi mengajar
dan supervisi. Pengelolaan biasanya merupakan hasil dari penerapan suatu sistem
nilai. Dalam kawasan ini ada empat kategori yang penting yaitu pengelolaan
pembelajaran.
Hubungan antar kawasan juga bersifat sinergetik. Sebagai contoh, seorang praktisi
desain, seperti teori desain sistem pembelajaran dan desain pesan. Seorang
Sifat saling melengkapi dari hubungan antar kawasan dalam bidang dapat
PENGEMBANGAN
DESAIN PEMANFAATAN
TEORI & PRAKTEK
PENILAIAN PENGELOLAAN
kontribusi terhadap kawasan yang lain dan kepada penelitian maupun teori yang
digunakan bersama oleh semua kawasan. Sebagai contoh, teori yang digunakan
bersama ialah teori mengenai umpan balik yang dalam beberapa hal digunakan
oleh setiap kawasan. Umpan balik dapat masuk dalam strategi pembelajaran
maupun dalam desain pesan. Putaran umpan balik digunakan dalam sistem
1994: 28). Teknologi pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan
terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk
manusia.
dari tes dan pengukuran. Suatu kenyataan yang tak dapat dibantah bahwa pada
terdidik dan ahli di bidang tes dan pengukuran. Apabila diperhatikan, buku-buku
terjadinya perbedaan mendasar antara evaluasi dengan bidang tes dan pengukuran.
utama. Pertama adalah model yang masuk dalam kelompok kuantitatif. Model ini
dapat dikatakan model yang paling tua seperti model Tyler yang dikemukakan
pada paro pertama abad kedua puluh tetapi masih digunakan dan dibicarakan
orang sampai saat sekarang. Selain itu dikemukakan pula model yang
dikembangkan pada paro kedua abad kedua puluh yang dapat dikelompokkan
dalam model evaluasi adalah model countenance yang dikembangkan Stake pada
tahun 1960-an dimana pada waktu itu pengaruh metodologi kualitatif. Oleh karena
itu, dalam tulisannya yang muncul kemudian model ini selalu dikaitkan dengan
modelnya yang dinamakan responsive model dengan warna kualitatif yang kental.
dikembangkan dari tradisi kualitatif. Model ketiga dapat juga digunakan dengan
karena itu, mereka mengelompokkan secara khusus sebagai kelompok ketiga. Ciri
utama kelompok ketiga ini adalah analisis data yang dikaitkan dengan kriteria dari
oleh kerisauan akademik para ahli karena model yang ada tidak mampu
memuaskan rasa ingin tahu dan pandangan akademik yang dianut para evaluator.
adanya kebijakan yang kuat dari pemerintah untuk menggunakan model yang
model yang kemudian dikenal dengan nama black box tahun 1949, lama tidak ada
model-model baru untuk evaluasi. Dunia evaluasi pada waktu itu masih
hubungan antara model yang dikemukakan Tyler dengan tradisi psikometrik yang
menguasai dunia ilmu pendidikan. Pengaruh tersebut masih terasa sampai saat ini
walaupun tradisi alternatif telah berkembang pesat dan mulai menjadi pilihan
21
yang cukup menantang baik secara akademik maupun metodologis. Faktor lain
belum merupakan suatu daerah inkuiri yang mandiri. Wilayah kerja evaluasi
masih terbatas pada evaluasi sebagai hasil, belum mencakup evaluasi lain.
Kata evaluasi berasal dari Bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian
Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar, tetapi juga
perlu penilaian terhadap input, output, maupun kualitas proses pembelajaran itu
makna, yaitu 1) sistem evaluasi yang memberikan informasi yang optimal dan 2)
manfaat yang dicapai dari evaluasi. Manfaat yang utama dari evaluasi adalah
kualitas pendidikan.
makro dan ada yang mikro. Evaluasi yang bersifat makro sasarannya adalah
mengetahui pencapaian belajar peserta didik. Pencapaian belajar ini bukan hanya
yang bersifat kognitif saja, tetapi juga mencakup semua potensi yang ada pada
peserta didik. Jadi sasaran evaluasi mikro adalah program pembelajaran di kelas
dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and
merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi, dan dampak untuk
dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan
analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
23
keputusan serta penyusunan program selanjutnya. Hal ini dipertegas oleh Griffin
segala sesuatu yang anda lakukan dengan harapan akan mendatangkan hasil atau
manfaat. Dari pengertian ini dapat ditarik benang merah bahwa semua perbuatan
manusia yang darinya diharapkan akan memperoleh hasil dan manfaat dapat
disebut program.
pengertian yaitu secara umum dan khusus. Secara umum, program dapat diartikan
dengan rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan oleh seseorang di
kemudian hari. Sedangkan pengertian khusus dari program biasanya jika dikaitkan
dengan evaluasi yang bermakna suatu unit atau kesatuan kegiatan yang
sekelompok orang. Menilik pengertian secara khusus ini, maka sebuah program
waktu pelaksanaannya biasanya panjang. Selain itu, sebuah program juga tidak
hanya terdiri dari satu kegiatan melainkan rangkaian kegiatan yang membentuk
satu sistem yang saling terkait satu dengan lainnya dengan melibatkan lebih dari
dengan evaluasi. Hal ini dikarenakan kita akan melihat apakah program tersebut
Menurut mereka, ada tiga tahap rangkaian evaluasi program yaitu : (1)
(2) mencari data yang relevan dengan penelitian dan (3) menyediakan informasi
mengetahui apakah sebuah program dapat direalisasikan atau tidak dengan cara
yang diperoleh evaluator (Kirkpatrick 1998: 3). Tetapi, pengambil keputusan itu
sendiri bukanlah evaluator melainkan pihak lain yang lebih berwenang. Evaluator
juga dengan evaluasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2004 : 13) ada dua tujuan
evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada
masing-masing komponen.
25
dan obyektif tentang suatu program. Informasi tersebut dapat berupa proses
hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk mengambil
dirumuskan kebijakan tertentu. Kriteria atau tolak ukur yang dipegang tidak lain
adalah tujuan yang sudah ditentukan terlebih dahulu sebelum kegiatan pendidikan
itu dilaksanakan.
kebijakan baru sehubungan dengan program itu tidak akan didukung oleh data.
pokok yaitu: tujuan , materi, strategi, media dan evaluasi. Tujuan adalah sesuatu
yang ingin dicapai, materi adalah bahan yang dipelajari siswa atau diajarkan guru
kepada siswa, strategi adalah langkah-langkah yang ditempuh siswa dan atau guru
media adalah sarana untuk memudahkan pencapaian tujuan, dan evaluasi adalah
demikian evaluasi merupakan salah satu komponen pokok yang selalu ada dalam
Secara umum evaluasi memiliki dua fungsi utama yaitu untuk mengetahui
pencapaian hasil belajar siswa dan hasil mengajar guru . Pengetahuan tentang
hasil belajar siswa terkait dengan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan
mengajar guru terkait dengan sejauh mana guru sebagai manajer belajar siswa
sebagai kegiatan tes, hal ini dibuktikan dengan kegiatan evaluasi yang menonjol
tes formatif dan tes akhir semester yang dikenal dengan tes sumatif serta tes yang
sekolah dan ujian nasional. Dari tes formatif, sumatif , hingga ujian akhir sekolah
dan ujian nasional, sebagian besar dalam bentuk tes, dan tes tersebut sebagian
besar dalam bentuk tes tertulis. Padahal tes tertulis hanyalah salah satu bentuk tes
(di samping tes lisan dan tindakan), dan tes hanyalah salah satu dari teknik
peserta didik yang mencakup berbagai domain atau ranah (kognitif, afektif dan
psikomotor) sudah barang tentu tidak dapat memberikan informasi yang valid dan
pencapaian domain kognitif, tetapi tidak tepat untuk mengukur pencapaian ranah
afektif. Padahal cakupan tujuan pendidikan, baik pada tingkat nasional, tingkat
(3 sampai dengan 6 tahun), terkadang ditentukan oleh hasil tes tertulis yang
model evaluasi yang lain, tokoh-tokoh pengembang model ini antara lain: R.
28
model ini penilaian pendidikan pada dasarnya tidak lain adalah “pengukuran”
terhadap berbagai aspek tingkah laku dengan tujuan untuk melihat perbedaan-
Ruang lingkup evaluasi menurut model ini adalah tingkah laku, terutama
siswa. Dengan kata lain, objek penilaian mencakup aspek kognitif maupun afektif
Alat penilaian yang lazim digunakan dalam model ini adalah tes tertulis
atau paper and pencil test. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang setepat
baku atau standardized. Tes yang belum dibakukan dipandang kurang dapat
Setelah suatu tes diujicobakan kepada sampel yang cukup besar, kemudian
dan reliabilitas tes secara keseluruhan maupun setiap soal (analisis butir tes) yang
terdapat di dalamnya.
yang diperoleh siswa di dalam tes yang telah dilaksanakan. Atas dasar norma
kata lain nilai yang dicapai seoramng siswa lebih menggambarkan ”kedudukan”
(PAN).
antara dua atau lebih kelompok yang menggunakan cara pengajaran yang berbeda
cara-cara statistik tertentu untuk dapat menyimpulkan cara pengajaran mana yang
tertentu dari system pendidikan yang “dapat diukur” dalam hal ini adalah hasil
belajar yang bersifat kognitif. Yang menjadi persoalan adalah bahwa hasil belajar
yang ada pada diri siswa, tidak terbatas hanya pada potensi kognitif saja.
prosedur yang ditempuh dalam pengembangan tes psikologis, antara lain tes
ketentuan bahwa soal tes yang memiliki daya pembeda rendah perlu direvisi
atau diganti dengan tes lain yang mempunyai daya pembeda yang tinggi.
Prosedur semacam ini ini kurang cocok untuk diterapkan dalam penilaian
penilaian pendidikan yang penting adalah bahwa soal-soal tes yang dibuat
pencapaiannya .
pengolahan hasil tes psikologis dan nilai yang dicapai oleh masing-masing
telah dicapai oleh siswa, secara individual maupun kelompok, bukan nilai
3. Informasi yang disajikan menurut model ini ebih berbentuk skor keseluruhan
(total score) yang dicapai setiap siswa, yang dilengkapi dengan data mengenai
nilai rata-rata dan deviasi standar yang dicapai kelompok. Informasi semacam
ini pun kurang relevan dengan kebutuhan yang dirasakan dalam proses
Keunggulan model ini adalah umbangannya yang sangat berarti dalam hal
objektivitas yang ditekankan oleh model ini perlu dijadikan landasan yang terus-
itu evaluasi dalam model ini memungkinkan untuk melakukan analisis intrumen
Model ini dapat dipandang sebagai reaksi terhadap model yang pertama,
model yang pertama. Tokoh model ini: Raph W. Tyler, John B. Carrol, and Lee J.
Cronbach.
saling terkait yaitu: tujuan pendidikan, pengalaman belajar dan penilaian hasil
tujuan pendidikan telah dapat dicapai oleh siswa dalam bentuk hasil belajar yang
tingkah laku yang diinginkan pada peserta didik, maka yang penting dalam proses
diinginkan tersebut telah dicapai peserta didik. Tindak lanjut dari penilaian ini
adalah sebagai bahan bimbingan lebih lanjut kepada peserta didik serta
memberikan informasi kepada pihak luar yang terkait dengan hasil belajar peserta
didik.
perilaku yang diinginkan pada peserta didik, maka penilaian dimaksudkan untuk
dicapai.
(congruence) antara tujuan dan hasil belajar, maka yang dijadikan objek penilaian
adalah tingkah laku siswa. Secara lebih khusus, yang dinilai adalah perubahan
tingkah laku yang diinginkan (intended behavior) yang diperlihatkan oleh siswa
Congruence model tidak membatasi alat penilaian hanya pada tes tertulis
atau paper and pencil test saja. Carroll misalnya menyebutkan perlunya digunakan
perlu digunakan.
setelah menempuh proses pendidikan maka diperlukan prosedur pre and post test.
melihat sejauh mana kurikulum yang baru lebih efektif dari kurikulum yang ada.
Tyler dan Cronbach lebih mengarahkan peranan penilaian pada tujuan untuk
tujuan, (2) menetapkan test situasi yang diperlukan, (3) menyusun alat penilaian,
dicapainya, akan lebih tepat bila hasil penilaian tidak dinyatakan dalam bentuk
hasil keseluruhan tes melainkan dalam bentuk hasil bagian- demi bagian dari tes
sistem pengelolaan hasil penilaian secara bagian demi bagian, yang ternyata lebih
Kelemahan dari model ini adalah tidak menjadikan input dan proses
pelaksanaan sebagai objek penilaian secara langsung. Dengan model pre da pos
tes informasi yang dihasilkan hanya dapat menjawab pertanyaan tentang tujuan-
34
tujuan mana yang telah dan belum dicapai. Pertanyaan tentang mengapa tujuan-
tujuan tertentu belum dapat dicapai belum dapat dijawab. Pendekatan ini
sistem yang masih lemah, tetapi kurang membantu di dalam mencari jawaban
tentang segi-segi apa yang masih lemah dan bagaimana kemungkinan mengatasi
kelemahan-kelemahan tersebut .
objek penilaian, tanpa membatasi pada aspek hasil yang dicapai saja.
2) Perbandingan antara performance dan criteria juga merupakan salah satu inti
penilaian yang ada sekarang adalah kurang jelasnya criteria yang digunakan
3) Kegiatan penilaian tidak hanya berakhir pada suatu deskripsi tentang keadaan
dari system yang telah dinilainya, melainkan harus sampai pada suatu
35
tersebut.
4) Informasi yang diperoleh dari hasil penilaian berfungsi sebagai bahan atau
adalah sebagai berikut; (1) Stake membagi objek penilaian atas tiga kategori:
pendidikan atas 4 dimensi yaitu: context, input, process dan product (CIPP), (3)
mencakup empat dimensi yaitu: design, operation program, interim products dan
terminal product .
dan hasil yang dicapai, (2) Mencakup data objektif maupun data subjektif.
penilaian dilakukan terhadap berbagai dimensi system, tidak hanya hasil yang
dicapai saja, melainkan juga input dan proses yang dilakukan tahap demi tahap.
Hal ini penting agar penyempurnaan system dapat dilakukan pada setiap tahap
sehingga kelemahan yang masih terlihat pada suatu tahap tertentu tidak dibawa ke
tahap berikutnya.
36
2.2.3.4 CIPP
pertama kali dikemukakan oleh Stufflebeam tahun 1965 sebagai hasil usahanya
evaluasi adalah bukan membuktikan tetapi untuk memperbaiki. Hal ini dipertegas
oleh Madaus dkk (1993:118) yang mengemukakan the CIPP approach is based
on the view that the most important purpose of evaluation is not to prove but to
improve.
pendidikan, manajemen, perusahaan serta dalam berbagai jenjang baik itu proyek,
process, dan product, sehingga model evaluasi yang ditawarkan diberi nama CIPP
1. Context, situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan dan
4. Product, hasil yang dicapai baik selama maupun pada akhir pengembangan
(Stufflebeam, 2003:59-62).
1969 oleh Hanley tetapi menjadi terkenal karena tulisan Parlett dan Hamilton
(1976). Tulisan Parlett dan Hamilton itu pada awalnya diterbitkan pada tahun
luas bukan hanya kelas dimana suatu inovasi kurikulum dilaksanakan. Perhatian
terhadap lingkungan luas ini merupakan salah satu kekuatan model illuminatif.
Seperti yang dikatakan oleh pengembangnya Parlett dan Hamilton dalam Hamid
Tujuan penilaian menurut model ini adalah mengadakan studi yang cermat
terhadap proses belajar siswa. Hasil evaluasi ditekankan pada deskripsi dan
yaitu sistem instruksi dan lingkungan belajar. Sistem intruksional di sini diartikan
khusus berisi berbagai macam rencana dan pernyataan yang resmi berhubungan
bukanlah suatu paket model yang standar. Menurut kedua pengembangnya, model
illuminatif bersifat adaptif dan eklektik. Oleh karena itu, berbagai metode yang
tersedia dapat digunakan dalam model illuminatif asalkan metode tersebut sesuai
dengan persoalan yang sedang dihadapi. Dalam model illuminatif tidak mengikat
diri pada satu jenis data yang harus dikumpulkan. Model illuminatif ini bisa
mempunyai kedudukan yang sama sehingga kedua data ini dapat saling mengisi.
Objek evaluasi yang diajukan dalam model ini mencakup; latar belakang
suatu sistem seperti; kebosanan yang terlihat pada siswa dan guru, ketergantungan
Ringkasnya objek evaluasi dalam model ini meliputi kurikulum yang terlihat
1. Observasi
langsung apa yang sedang berlangsung di suatu satuan pendidikan. Evaluator bisa
Data dari hasil observasi ini merupakan bekal utama bagi evaluator untuk
bekerja. Dari data yang berhasil dikumpulkan evaluator menemukan isu pokok;
2. Inkuiri Lanjutan
Temuan tersebut hanyalah bersifat pedoman bagi evaluator. Pada tahap ini
menetapkan isu, kecenderungan, serta persoalan yang ada sampai suatu titik
dimana evaluator menarik kesimpulan bahwa tidak ada lagi persoala baru yang
muncul. Pada tahap ini berbagai persoalan yang terlihat atau terdengar dalam
tahap pertama diseleksi untuk mendapatkan perhatian dan penelitian lebih lanjut.
3. Usaha Menjelaskan
Pada tahap ini evaluator mulai meneliti sebab akibat dari masing-masing
dicoba untuk ditelusuri. Data semula terpisah satu dengan lainnya mulai disusun
keputusan .
adalah perlunya kontak langsung antara evaluator dengan pihak yang dievaluasi.
sedang di evaluasi agar dapat memahami secara personal realitas dan hal-hal rinci
tentang program atau sistem yang sedang dikembangkan . Di samping itu, faktor
berlangsung. Jarak antara pengumpulan data dan laporan hasil penilaian cukup
eksplisit
dapat dilakukan pengukuran secara mudah dan tepat, seperti: perasaan, sikap,
2.3 Perpustakaan
sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar
44
berbagai sumber informasi bisa kita peroleh, selain itu banyak juga manfaat lain
yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan. Ketika kita mendengar kata
tersusun rapi di dalam rak sebuah ruangan. Pendapat ini kelihatannya benar, tetapi
kalau kita mau memperhatikan lebih lanjut, hal itu belumlah lengkap. Karena
setumpuk buku yang diatur di rak sebuah toko buku tidak dapat disebut sebagai
sebuah perpustakaan.
pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara
diatur untuk dibaca dan dipelajari atau dipakai sebagai bahan rujukan (The Oxford
Perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk
Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga
bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut
aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap
salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata
susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual ( Sulistyo, Basuki ;
1991 ).
hal yang mendasar sekaligus, yaitu hakikat perpustakaan sebagai salah satu sarana
Negara.
suatu sekolah yang kedudukan dan tanggunng jawabnya kepada kepala sekolah
Tahun 2007)
layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek informasi tesebut
dokumen, gambar dan database dalam format digital dengan cepat, tepat, dan
akurat.
informasi hiburan seperti : Novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya. Fungsi
secara baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat
perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang pendidikan
dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa
dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan. (Dian Sinaga
: 2007).
(Tjiptono, 2002:12).
instansi pemerintah baik di pusat, di daerah, BUMN, dan BUMD dalam bentuk
memberikan pelayanan bantuan kepada pemakai, dalam hal ini guru dan siswa
a. Pelayanan Sirkulasi
Pelayanan sirkulasi merupakan salah satu jasa perpustakaan yang pertama kali
pemakai. Kegiatan sirkulasi ini sebagai ujung tombak dan tolak ukur
1. Pendaftaran Anggota
2. Prosedur Peminjaman
pada sistem terbuka dan sistem tertutup akan berbeda. Semua langkah kerja
dipinjamnya.
Kebaikan dari sistem tertutup ini yaitu semua koleksi tetap terjaga
memakainya. Jika bahan itu cocok, mereka dapat memilih bahan yang lain
3. Pengembalian
4. Perpanjangan
adalah satu layanan yang diberikan perpustakaan terhadap para anggota atau
peminjam buku yang boleh diperpanjang lagi buku yang dipinjam, jadi
setelah masa waktu peminjaman habis para peminjam buku dapat meminjam
lagi dengan cara perpanjangan buku dengan jumlah waktu yang ditentukan.
5. Pemungutan Denda
pembaca dan petugas agar peredaran buku dapat dilaksanakan seadil adilnya
rusak atau yang hilang oleh pembaca. Besarnya uang denda berbeda antara
52
bahan yang satu dengan bahan yang lain. Misalnya untuk buku buku biasa,
6. Pemberian sanksi
7. Statistik
Statistik dalam sirkulasi ini bertujuan untuk mendaftar buku buku yang telah
dipinjam dalam periode tertentu. Dengan adanya statistik ini dapat diketahui
dipinjam oleh para anggota perpustakaan, statistik ini berisi fakta atau data.
8. Bebas Pustaka
perpustakaan maksudnya bagi mereka yang telah selesai masa periode dalam
telah lulus dari sekolah maka mereka wajib membuat kartu bebas pustaka hal
ini dilakukan sebagai tanda bukti bahwa mereka yang telah lulus telah bebas
perpustakaan.
53
9. Peraturan Perpustakaan
1. Koleksi Umum
2. Koleksi Referensi
3. Koleksi Cadangan
b. Pelayanan Referensi
pengguna, dengan mengacu kepada koleksi atau sumber koleksi yang ada dan
1. Kamus
2. Ensiklopedia
4. Direktori
54
5. Sumber Geografi
6. Biografi
7. Buku Tahunan
9. Bibliografi
1. Ceramah Umum
2. Bimbingan Kelompok
4. CD-Interaktif
2. Bibliografi
5. Email
6. Website
informasi akan memiliki kinerja yang baik apabila didukung dengan manajemen
yang memadai, sehingga seluruh aktivitas lembaga akan mengarah para upaya
yang baik, agar arah kegiatan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kemampuan
berbeda dan mampu dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengetahuan dasar
dalam mengelola perpustakaan agar berjalan dengan baik adalah ilmu manajemen,
perpustakaan. Oleh karena itu dalam proses manajemen diperlukan adanya proses
yang telah ditetapkan (Stoner). Oleh karena itu, apabila proses dan sistem
proses manajemen secara keseluruhan tidak lancer, dan proses pencapaian tujuan
memanfaatkan sumber daya manusia, informasi, sistem dan sumber dana dengan
tetap memperhatikan fungsi manajemen, peran dan keahlian. Dari pengertian ini,
ditekankan bahwa untuk mencapai tujuan, diperlukan sumber daya manusia, dan
sumber-sumber nanmanusia yang berupa sumber dana, teknik atau sistem, fisik,
berupa barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna.
tanggungjawab yang berbeda-beda. Oleh karena itu struktur organisasi yang baik
koordinasi.
wewenang yang berbeda namun mempunyai hubungan yang erat satu sama lain
(satu komando).
1.Anggaran
keuntungan, sudah barang tentu merupakan unit yang selalu mengeluarkan uang
bukannya unit yang menghasikan uang. Hal lain yang perlu diperhatikan, bahwa
h.Dan lain-lain
non cetak. Oleh karena itu setiap bahan pustaka atau informasi yang dibutuhkan
itu perpustakaan harus mampu menjamin bahwa setiap informasi atau koleksi
yang berbentuk apapun mudah diakses oleh semua masyarakat yang memerlukan.
dengan baik dan sistematis yang biasa disebut dengan kegiatan pengolahan
koleksi.
a. Inventarisasi
Bahan pustaka yang telah dimiliki oleh perpustakaan, baik yang diperoleh
dengan cara pembelian, hadiah, hibah, tukar menukar atau pinjam meminjam,
harus dicatat ke dalam buku induk atau buku inventarisasi perpustakaan, hal
a. Katalogisasi
dan tepat. Untuk itu informasi yang ada diperpustakaan perlu diproses dengan
macam: 1). Katalog Kartu (Card Catalog) ukuran 7,5cm x 12,5 cm ; 2).
atau Katalog Buku (Printed Catalog) ; 4). Katalog OPAC (Online Public
jenis : 1). Katalog Shelflist ; 2) Katalog Pengarang ; 3) Katalog Judul ; dan 4).
Katalog Subyek.
b. Klasifikasi
pada jenis, ukuran (tinggi, pendek, besar, dan kecil), warna, abjad judul, abjad
Classification).
61
DDC mencakup keseluruhan ilmu pengetahuan yang dibuat dalam susunan yang
sistematis dan teratur. Pembagian ilmu pengetahuan dimulai dari yang bersifat
umum ke yang bersifat khusus, dengan demikian DDC pembagiannya terdiri dari
10 kelas utama, 100 divisi, 1000 seksi, dan 10.000 sub seksi.
100 = Filsafat
200 = Agama
400 = Bahasa
800 = Kesusasteraan
Sistem ini meerupakan penyederhanaan dan perluasan system DDC. Sistem ini
juga mencakup semua cabang ilmu pengetahuan yang dibagi menjadi sepuluh
0 = Karya Umum
2 = Agama
3 = Ilmu Sosial
4 = Bahasa/Filologi
5 = Ilmu Murni
6 = Ilmu Terapan
8 = Kesusasteraan
Selain pembagian cabang ini, system UDC masih dibantu dengan symbol-simbol
Bahan pustaka yang telah melalui proses invertarisasi, katalogisasi dan klasifikasi,
langkah selanjutnya perlu dibuatkan perlengkapan fisik buku, hal ini dimaksudkan
agar bahan pustaka yang disajikan dapat ditata di rak sedemikian rupa, sehingga
dapat dimanfaatkan dengan mudah dan baik. Adapun jenis perlengkapan fisik
buku antara lain : 1). Label Buku , ditempel di punggung buku bagian bawah,
ditempel pada halaman terakhir ; 3). Kartu Buku, diletakkan pada halaman
terakhir atau bagian dalam sampul buku ; 4). Kantong Kartu Buku, ditempel
tulis, karya cetak atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan
Karya Rekam.
Pengembangan Perpustakaan.
64
perpustakaan.
sekolah untuk mendukung program dan visi dan misi sekolah. Berbagai program
dan terobosan yang direncanakan, diharapkan dapat memberi ruang yang lebih
secara optimal.
mengambangkan diri sesuai dengan teknologi yang berkembang saat ini. Oleh
kebutuhan pemustaka agar tujuan utama dari perpustakaan dapat terlayani. Untuk
itu, agar perpustakaan online menjadi lebih baik dalam managemen maka,
dan evaluasi.
dari perpustakaan online. 5). kendala apa yang terjadi pada perencanaan
perpustakaan online.
Pada bagian pengawasan dan evaluasi indikator yang ingin dicapai yaitu :
online. 4) apa saja hal-hal yang perlu diperhatikam dalam perpustakaan online. 5)
karya cetak atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku, guna
rekreasi para pemustaka. Dalam hal ini sekolah SMA N 8 Semarang mendirikan
dan Karya Rekam. Bab 1 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi Karya cetak adalah semua
jenis terbitan dari setiap karya intelektual dan atau artistik yang dicetak dan
digandakan dalam bentuk buku, majalah, surat kabar, peta, brosur, dan sejenis nya
yang diperuntukkan bagi umum. Dalam hal ini perpustakaan SMA N 8 semarang
meminjamkan karya cetak misalnya buku paket yang diperuntukan bagi siswa.
Kemudian pasal 2, Karyarekam adalah semua jenis rekaman dari setiap karya
intelektual dan atauartistik yang direkam dan digandakan dalam bentuk pita,
pasal 20 poin C tentang Perpustakaan Sekolah. Dalam hal ini SMA N 8 Semarang
dimanfaatkan oleh guru, siswa maupun umum yang ingin mencari informasi yang
dibutuhkan.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
yaitu pada penelitian ini peneliti mengumpulkan informasi mengenai status suatu
gejala yang ada, yaitu suatu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat
supaya bisa memahami situasi secara mendalam, menemukan pola, hipotesis serta
dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, yaitu antara bulan juli hingga
68
69
merancang yang berguna untuk penelitian, kemudian untuk dianalisis dan mencari
untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian sehingga metode ini
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi daerah
tentang bagaimana jenis sumber belajar yang dipakai dalam pembelajaran, upaya
3.3.1 Populasi
ajaran 2013/2014 yang berjumlah 216 siswa. Secara rinci jumlah populasi dalam
Kelas Jumlah
VIII A 32 Siswa
VIII B 32 Siswa
VIII C 30 Siswa
VIII D 32 Siswa
VIII E 30 Siswa
VIII F 30 Siswa
VIII G 30 Siswa
dalam sampel. Jumlah sampel diambil sebanyak 1 kelas dengan rincian terdapat
pada lampiran 8.
tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 216 siswa. Peneliti mengambil dengan
menentukan jumlah siswa tiap kelas sebanyak 2 siswa, sehingga diperoleh jumlah
71
kualitatif sehingga penelitinya yang langsung terlibat dalam penelitian, dan hal itu
merupakan salah satu ciri dari teknik pengambilan sampel secara bertujuan
yang dibuat oleh peneliti berdasarkan ciri, sifat-sifat atau karakteristik yang sudah
setiap informan atau subyek penelitian adalah terkait dengan fokus penelitian atau
Dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data
primer dalam penelitian ini adalah berupa wawancara. Sedangkan data sekunder
adalah data yang diperoleh dari sumber lain yaitu dari data laporan yang pernah
ada sebelumnya, dari surat kabar, internet, buku literatur atau dari data dari Badan
3.6.1. Wawancara
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal–hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Teknik pengumpulan
data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self report, atau
a. Bahwa subyek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri
b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan
dapat dipercaya
73
peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.
mendapatkan data yang lebih dalam, utuh dan rinci. Sehingga dalam wawancara
3.6.2. Dokumentasi
Sumber tersebut terdiri dari dokumen atau rekaman. Senada dengan hal tersebut
Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2000:161) yang membedakan antara rekaman
dan dokumen. Rekaman adalah setiap tulisan atau pernyataan yang dipersiapkan
untuk acuan selain bahan atau rekaman yang tidak dipersiapkan secara khusus
untuk tujuan tertentu seperti surat-surat, buku harian, foto-foto, naskah pidato dan
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
Artinya peneliti dapat ikut atau tidak ikut terlibat secara langsung dalam berbagai
3.6.4. Triangulasi
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, dalam
hal ini peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu
pengumpulan data yang berbeda–beda untuk mendapatkan data dari sumber yang
untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti untuk
mendapatkan data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama.
Observasi
Sumber
Wawancara data
sama
Dokumentasi
Wawancara
B
C
Gambar 4. Triangulasi Sumber Pengumpulan Data
75
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan–bahan lain
yang penting yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat
Triangulasi adalah salah satu cara untuk memperoleh data yang benar–
pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan suatu yang lain diluar
data itu sendiri untuk keperluan pengecekan atau perbandingan data. Seperti yang
telah dijabarkan didepan bahwa bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan
triangulasi, dalam hal ini peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji
pengumpulan data dan berbagai sumber data. Dalam penelitian ini peneliti
pengumpulan data.
76
BAB 4
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah
dilakukan peneliti selama bulan Juli sampai Agustus, tepatnya prapenelitian pada
kepala sekolah yaitu bapak Drs. Hartoyo M.Ed yang bertindak sebagai pengawas
Tjatoer Hardjanto, M.Pd. Bagian layanan teknis perpustakaan yaitu ibu Sri
Sumiyati, S.S dan bapak Suparman H.S. bagian layanan pembaca yaitu bapak
yang berbeda, yaitu waka kurikulum SMA N 8 Semarang, Bapak Dwi Hardiko, S.
Pd, wawancara terhadap guru penjaga perpustakaan yaitu Ibu Sri Sumiyati, S.S,
Drs. Tjatoer Hardjanto, M.Pd sebagai koordinator perpustakaan dan siswa yang
76
77
lainnya dilaksanakan sesuai waktu yang dibutuhkan melalui pesan singkat dan
informan.
1979 dengan Nomor Induk Sekolah 530, Nomor Statistik Sekolah (NSS)
data terakhir pada tahun 2009/2010 siswa SMA Negeri 8 Semarang seluruhnya
kepemimpinan sekolah.
78
pada sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah dengan tujuan usaha membantu
sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada
rujukan dan informasi ilmiah khususnya untuk siswa dan siswi SMA N 8
Semarang.
sekolah untuk mendukung program dan visi dan misi sekolah. Berbagai program
dan terobosan yang direncanakan, diharapkan dapat memberi ruang yang lebih
secara optimal.
Semarang
Awal dari perencanaan Perpustakaan online adalah ide dari kepala sekolah
SMA N 8 Semarang yang saat itu terinspirasi dari teknologi internet yang saat itu
bisa bersaing dengan SMA lain di kota Semarang. Kemudian Beliu menemui tim
yaitu antara bulan juli tahun 2011 pelaksanaan perpustakaan online ini didasari
80
dari kepala sekolah. Pihak sekolah hanya menjalankan dari program perpustakaan
online sedangkan yang membuat program perpustakaan online sendiri adalah tim
IT dari jogyakarta. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Sri Sumiyati, S.S sebagai
berikut :
“Perpustakaan ini pada awalnya itu ide dari kepala sekolah, saat itu sedang
musimnya teknologi internet, lalu kepala sekolah mengundang tim IT dari
jogyakarta, kemudian tim tersebut membuatkan kami program
perpustakaan ini. Kami hanya sebagai petugas yang menjalankan
perpustakaan ini sedangkan basis data atau servernya tetap dipegang oleh
tim IT tersebut..”
Begitu pula yang dikatakan oleh bapak wakasek pak Dwi Hardiko sebagai
berikut :
maka jika judul buku muncul berarti buku yang dibutuhkan ada di perpustakaan
SMA N 8 Semarang. sedangkan untuk e-book itu tidak tersedia pada program
perpustakaan online karena programnya yang belum memadai bagi siswa untuk
artinya jika buku yang dibutuhkan siswa sudah ada di sistem data perpustakaan
online kemudian siswa ingin meminjam buku maka siswa harus datang langsung
81
dikarenakan terbatasnya tenaga ahli yang menguasai IT. Selain terbatasnya tenaga
ahli pada bidang IT fasilitas yang mendukung perpustakaan online juga masih
kurang sesuai dengan kebutuhan sekolah sesuai yang dikatakan Bapak Tjatoer
Sepakat dengan pendapat bapak Tjatoer Harjanto, ibu Sri sumiyati juga
berikut :
Biaya yang dikeluarkan tersebut telah disediakan oleh pihak sekolah dan diatur
sasaran.
perpustakaan online dilakukan oleh Ibu Sri Sumiyati, S. S dan dibantu oleh Bapak
untuk mengakses data perpustakaan online yang dipegang oleh ibu Sri Sumiyati,
S. S dan untuk siswa menggunakan 4 komputer yang bisa digunakan untuk online
di ruang perpustakaan.
Jogyakarta dengan basis dan server datanya dipegang oleh tim IT . Sedangkan
sekolah hanya diberi username dan password sebagai admin. Oleh karena itu,
pengurus perpustakaan online Ibu Sri Sumiyati, S.S merasa kesulitan dalam
mengelolah perpustakaan online. Sesuai yang dikatakan Ibu Sri Sumiyati, S.S
sebagai berikut :
“sekolah itu cuma dikasih username dan passwordnya aja untuk mengelola
program perpustakaan online ini, makanya saya merasa kesulitan jika ada
83
program misalnya saja tidak ada fasilitas untuk mengunggah e-book dan grafik.
Petugas perpustakaan hanya diberi modul atau pedoman oleh tim IT dalam
online jika yang diberikan dari tim IT jogyakarta hanya modul atau pedoman
seperti itu, apalagi hanya sekali saja diberikan pelatihan kepada pengurus dan
untuk selanjutnya hanya dipelajari oleh pengurus. Ditambah lagi hanya ibu Sri
Menurut Ibu Sri Sumiyati, S.S program sipusta ini mengalami banyak
ketidaksesuaian dengan harapan yang dibutuhkan oleh sekolah misalnya jika ada
gangguan dari server maka pihak pengurus perpustakaan online tidak banyak yang
bisa berjalan kembali. Apalagi jika program tersebut diperbarui maka pengurus
tidak bisa masuk ke situs sebagai admin dan harus membayar untuk membeli
Perpustakaan online atau sipusta dan siswa kebanyakan kurah memahami tentang
84
pengertian perpustakaan online. Sesuai yang dikatakan Ibu Sri Sumiyati S.S
sebagai berikut :
Selain pendapat dari ibu Sri Sumiyati juga dikuatkan oleh pernyataan dari
Seorang siswa bernama Aisyah Ayu Nur Aini juga mengatakan hal yang
sama dengan pendapat dari ibu sri sumiyati dan bapak tjatur, sebagai berikut :
dari pengurus serta siswa SMA N 8 semarang juga menjadi antusias terhadap
Pembahasan hasil penelitian ini akan didasarkan dari landasan teori pada
bab 2, kemudian disajikan dengan fakta yang ada di lapangan. Pembahasan akan
Semarang. Model evaluasi CIPP digunakan peneliti karena model evaluasi ini
mencakup 4 hal yaitu konteks, masukan, proses dan hasil. Konteks meliputi latar
menggunakan perpustakaan sebagai media informasi. Untuk proses dan hasil akan
Widoyoko mengungkapkan bahwa, “ the CIPP approach is based on the view that
the most important purpose of evaluation is not to prove but improve.” Konsep
CIPP ditawarkan dengan pandangan bahwa tujuan penting evaluasi adalah bukan
N 8 Semarang
online SMA N 8 Semarang bahwa program perpustakaan online atau sipusta ini
termasuk dalam program sekolah yang bertujuan mengangkat nama baik sekolah
agar bisa sebanding dengan SMA lainnya di kota Semarang yang terlebih dahulu
karya cetak atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku, guna
rekreasi para pemustaka. Dalam hal ini sekolah SMA N 8 Semarang mendirikan
dan Karya Rekam. Bab 1 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi Karya cetak adalah semua
jenis terbitan dari setiap karya intelektual dan atau artistik yang dicetak dan
digandakan dalam bentuk buku, majalah, surat kabar, peta, brosur, dan sejenis nya
yang diperuntukkan bagi umum. Dalam hal ini perpustakaan SMA N 8 semarang
meminjamkan karya cetak misalnya buku paket yang diperuntukan bagi siswa.
Kemudian pasal 2, Karyarekam adalah semua jenis rekaman dari setiap karya
pasal 20 poin C tentang Perpustakaan Sekolah. Dalam hal ini SMA N 8 Semarang
dimanfaatkan oleh guru, siswa maupun umum yang ingin mencari informasi yang
dibutuhkan.
perpustakaan.
sekolah untuk mendukung program dan visi dan misi sekolah. Berbagai program
dan terobosan yang direncanakan, diharapkan dapat memberi ruang yang lebih
secara optimal.
perpustakaan sekolah.
perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil
Sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan
dan tanggunng jawabnya kepada kepala sekolah yang melayani sivitas akademka
sekolah yang bersangkutan. Dalam hal ini, kepala Sekolah SMA Negeri 8
sekolah.
89
oleh Sismanto (2008) bahwa Perpustakaan Digital adalah sebuah sistem yang
memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek
dokumen, gambar dan database dalam format digital dengan cepat, tepat, dan
akurat.
dengan visi dan misi perpustakaan di SMA N 8 Semarang yang telah disebutkan
di atas.
termasuk pada bagian input atau masukan dari metode CIPP. Dalam hal ini,
online atau sipusta. Yang kemudian kepala sekolah menemui tim IT dari
Tidak adanya panduan atau modul yang jelas dari tim IT sehingga petugas
90
mesin pencari buku yang dibutuhkan oleh siswa. Siswa yang akan mencari dan
menuliskan judul buku yang dibutuhkan. Jika buku yang dibutuhkan ada maka
judul buku akan keluar di layar monitor komputer. Proses peminjman buku
N 8 Semarang
halnya dalam praktek perpustakaan normal. Evaluasi hanya dijadikan cara untuk
dari penilaian akhir yang bukan merupakan nilai dalam bentuk angka, namun
hanya sekedar pengawasan bahwa perpustakaan online yang praktekan oleh SMA
dengan metode CIPP pada bahasan process atau proses dan product atau hasil dari
proses pelaksanaan dan pengawasan dari perpustakaan online tidak berjalan sesuai
Semarang. Hal ini dipertegas dengan adanya sistem jaringan internet yang kurang
memadai, siswa kurang paham dan tidak tahu tentang perpustakaan online karena
penyesuian dengan kebutuhan sekolah. Pada hal ini, program perpustakaan online
siswa.
dirancang oleh tim IT dari jogyakarta, maka banyak hal yang tidak ada dalam
dari perpustakaan sekolah dan tidak ada pembaharuan dari tim IT maupun pihak
sekolah yang bisa menjadikan sipusta menjadi lebih terkini dan sesuai dengan
BAB 5
PENUTUP
5.1. Simpulan
antara lain:
sipusta.
Semarang
memadai.
92
93
perpustakaan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Bumi Angkasa.
Grasindo.
Yogyakarta: Kanisius
Rosdakarya.
PT. Rosdakarya.
Graha Ilmu
95
Kanisius.
Alfabeta.
Terbuka.
Karya.
Tim Penyusun. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.
Pustaka Pelajar
96
LAMPIRAN
97
98
99
Tujuan
perpustakaan
5
online
Tanggapan
tentang 6
perpustakaan
100
online
Kendala
perencanaan
7
awal
InputPelaksanaan Proses
perpustakaan online pelaksanaan
perpustakaan 8
online
Hal-hal yang
diperlukan pada
perpustakaan 9
online.
Fasilitas
perpustakaan
10
online
Prosedur
peminjaman
pada 11
perpustakaan
online
Kendala
pelaksanaan
12
perpustakaan
online
Procces Pengawasan Pengawasan 13
101
perpustakaan
online
Kesan terhadap
perpustakaan 3
online
Pelaksanaan Pelaksanaan
perpustakaan online perpustakaan 4
online
Sudah
baik/belum
pelaksanaan 5
perpustakaan
online
Fasilitas di
perpustakaan 6
online
Sudah
baik/belum
fasilitas di 7
perpustakaan
online
Kendala
perpustakaan 8
online
Harapan
terhadap
9
perpustakaan
online
103
ANGKET KARYAWAN
“EVALUASI PERPUSTAKAAN ONLINE DI SMA N 8
SEMARANG”
Ditujukan untuk karyawan
Nama :
NIP :
Pertanyaan
1. Bagaimana perencanaan awal diberlakukannya sistem perpustakaan
online?
2. Siapa yang memberikan ide/pencetus gagasan sistem perpustakaan online?
3. Kapan mulai diberlakukannya sistem perpustakaan online?
4. Apa yang mendasari pelaksanaan perpustakaan online?
5. Apa tujuan dari perpustakaan online?
6. Bagaimana tanggapan dari warga sekolah (siswa, guru) dan masyarakat
umum?
7. Apa saja yang menjadi kendala dalam perencanaan awal?
8. Bagaimana proses pelaksanaannya?
9. Apa saja yang diperlukan (siapa/apa saja)?
10. Bagaimana mengenai fasilitas yang ada di perpustakaan online?
11. Bagaimana prosedur peminjaman pustaka di perpustakaan online?
12. Apa saja yang menjadi kendala dalam pelaksanaan perpustakaan online?
13. Bagaimana pengawasan mutunya?
14. Bagaimana mengenai pembiayaan di perpustakaan online?
15. Bagaimana evaluasinya? Apakah siswa menjadi lebih aktif dalam mencari
informasi?
16. Apakah tujuan utama dari perpustakaan online telah tercapai?
17. Menurut Anda hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam perpustakaan
online?
18. Bagaimana kesan Anda terhadap perpustakaan online di SMA N 8
Semarang?
19. Bagaimana harapan Anda kedepan terhadap perpustakaan online di SMA
N 8 Semarang?
104
ANGKET SISWA
“EVALUASI PERPUSTAKAAN ONLINE DI SMA N 8
SEMARANG”
KEPALA SEKOLAH
KOORDINATOR
6. Untuk memulai input data buku klik menu koleksi dan anda bias lanjutkan
dengan klik sub menu “Tambah Data Bibliografi” lalu akan muncul
tampilan seperti di bawah ini.
7. Isikan data pada kolom yang sudah disediakan. Untuk bertanda * wajib
diisi.
8. Untuk mngambil foto/gambar cover buku anda klik tombol “browse” lalu
muncul tampilan sebagai berikut
120
11. Data bibliografi buku yang telah di input akan muncul di data koleksi buku
122
12. Langkah selanjutnya menambah data satuan buku dengan cara klik
“Detail” dan muncul tampilan seperti di bawah ini
123
14. Setelah data diisi klik tombol “Submit Query” dan data akan masuk pada
table data satuan buku yang terletak di bawah “Detail Bibliografi” seperti
gambar berikut
124
15. Untuk memulai input data keanggotaan anda bisa klik menu Keanggotaan
lalu muncul sub menu dan klik sub menu “Tambah Anggota” dan muncul
tampilan berikut
125
PEMINJAMAN
17. Untuk memulai peminjaman anda klik menu “Peminjaman” lalu klik sub
menu “Tambah Peminjaman”
LAPORAN
20. Klik menu laporan lalu klik sub menu yang anda inginkan untuk melihat
laporan.
127
DOKUMENTASI
128
129
130