Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

PENGUKURAN VISKOSITAS CAIRAN UNTUK MENENTUKAN JARI-JARI


MOLEKUL

OLEH

INGRIT LUMBAN BATU 1813031006


KELAS VA

JURUSAN KIMIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2020

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA


Pengukuran Viskositas Cairan Untuk Menentukan Jari-Jari Molekul

I. Tujuan :
a. Menentukan viskositas cairan dengan metode oswald.
b. Menentukan jari-jari suatu molekul berdasarkan pengukuran viskositas.

II. Dasar Teori:


Setiap fluida, gas dan cairan memiliki suatu sifat yang dikenalkan sebagai viskositas,
yang dapat didefinisikan sebagai tahanan yang dilakukan suatu lapisan fluida terhadapan
suatu lapisan lainnya. Fluida merupakan suatu zat ang dapat mengalir. Dimana fluida
meliputi cairan,yang mengalir di bawah pengaruh gravitasi sampai menempati daerah
terendah yang mungkin dari penampungnya, dan gas yang mengisi penampungnya tanpa
peduli bentuknya.
Viskositas merupakan sebuah ukuran penolakan sebuah fluida terhadap perubahan
bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai ”kekentalan”, atau penolakan
terhadap penuangan. Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluida kepada aliran
dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluida.
Pada aliran laminar, fluida dalam pipa dianggap terdiri atas lapisan molekul-molekul
yang bergerak satu diatas yang lainnya dengan kecepatan yang berbeda-berbeda. Profil
kecepatan berbagai lapisan ini terbentuk parabola dengan kecepatan paling tinggi terdapat
pada lapisan bagian tengah pipa seperti pada gambar 1.

Gambar 1. a) Profil kecepatan pada aliran laminar dan b) Gradien kecepatan antara
dua lapisan dengan jarak dr
Perhatikan suatu lapisan pada jarak r (dari sumbu pipa) yang bergerak dengan
kecepatan tertentu c. Gaya (F) yang diperlukan untuk mempertahankan beda kecepatan dc
antara lapisan ini dengan lapisan dr diatasnya diungkapkan dengan rumus sebagai berikut:
dc
F=ƞ A … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … ….. 1
dr
Dimana A adalah luas penampang pipa dan ƞ adalah koedisien viskositas.
Berdasarkan persamaan tersebut, suatu koefisien viskositas dalam SI adalah Nm -2 dt atau
Pa ft. Sedangkan dalam satuan cgs adalah dyne cm -2 dt atau poise. Kebalikan dari

1
koefisien viskositas tersebut fuiditas, v= yang merupakan ukuran kemudian mengalir
ƞ
suatu fluida.
Salah satu cara untuk menentukan viskositas cairan adalah metode kapiler dari
poiseuille. Pada metode ini, diukur waktu (t) yang dipelulkan oleh sevolume tertentu
cairan (v) untuk mengalir melalui pipa kapiler dibawah pengaruh tekanan penggerak (p)
yang tepat. Dalam hal ini, untuk cairan yang mengalirkan dengan aliran laminer,
persamaan Poiseuille dinyatakan sebagai berikut:
П R2 Pt
ƞ= …………………………………………………………………………….2
8 VL
Dimana R dan L masing-masing adalah jari-jari dan panjang pipa kapiler. Metode
Oswald merupakan suatu variasi dari metode Poiseuille. Prinsip dari metode Oswald
dapat dipelajari dari gambar berikut:

Dari gambar tersebut diperhatikan bahwa, sejumlah volume tertentu cairan


dimasukkan ke dalam A dan kemudian dengan cara mengisap atau meniup, cairan dibawa
ke B sampai melewati garis m. Selanjutnya cairan dibiarkan mengalur secara bebas dan
waktu yang diperlukan untuk mengalir dari m ke n diukur. Pada proses pengaliran melalui
kapiler C, tekanan penggerakan tidak tetap dan pada setiap saat sama dengan h.g.p
dengan h merupakan beda tinggi permukaan cairan pada kedua resevoir alat, g adalah
percepatan gravitasi dan p adalah rapat massa cairan. Pada metode ini diperhatikan bahwa
aliran cairan dari m ke n dapat menggunakan viskosimeter yang sama, maka viskositas
suatu cairan dpaat ditentukan dengan membandingkan hasil pengukuran waktu (t) alir
larutan tersebut terhapat waktu t0 alir cairan perbandingan (biasanya sebagai
perbandingan adalah air) yang telah diketahui viskositasnya. Viskositas larutan dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan:
Ƞ tρ
= ………………………………………………………………………………………3
Ƞ0 t 0 ρ0
Dimana: ƞ dan ƞ0 adalah viskositas dan cairan perbandingan, t dan t0 adalah waktu
alira dari larutan dan cairan perbandingan serta p dan p 0 adalah massa jenis larutan dan
cairan perbandingan.
Eisten menurunkan suatu persamaan yang menggambarkan hubungan antara volume
zat terlarut dengan viskositas larutan. Persamaan itu adalah:
Ƞ
=1+2,5 Ɵ … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .. 4
Ƞ0
Ƞ adalah viskositas larutan
Ƞ0 adalah viskositas pelarut
Ø adalah fraksi volume zat terlarut (dengan menganggap bahwa partikel zat terlarut
berbentuk bulat)
Persamaan 4 dapat disusun kembali, akan diperoleh:
Ƞ
=1+6,3 ×10 21 r 3 C … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … 5
Ƞ0
Dengan r merupakan jari-jari molekul dalam satuan cm (dianggap bahwa partikel zat
terlarut terbentuk bulat, sehingga volumenya adalah 4/3πr 3 dan C merupakan konsentrasi
partikel (molekul) zat terlarut dalam satuan mol/liter.

III. Alat dan Bahan


Tabel 1. Daftar Alat
No Nama Alat Jumlah
1 Viskometer Oswald 1 buah
2 Buret 50 mL 1 buah
3 Pipet 10 Ml 1 buah
4 Labu Erlenmeyer 100 mL 3 buah
5 Stopwatch 1 buah
6 Penangas Air 1 buah
7 Gelas Kimia 250 mL 1 buah
8 Statif dan Klem 1 set

Tabel 2. Daftar Bahan


No Nama Bahan Jumlah
1 Larutan Gliserol 0,1 M
2 Aquades
3 Alkohol atau aseton 92,1 gr/L

IV. Prosedur Kerja

50 mL larutan glukosa

1,0 M 0,75 M 0,5 M 0,25 M

Mengis satu buret


Dibuat dengan
dengan air suling dan
satu buret diisi larutan menggunakan dua buret
1,0 M gliserol

Mengalirkan sejumlah volume tertentu ke dalam labu Erlenmeyer ,


kemudian mengaliri air suling hingga volumenya 50 mL

Membersihkan viskosimeter
Viskosimeter
menggunakan alkohol atau aseton

Mengeringkan dengan pompa vakum atau oven yang bersuhu 50oC


.
Memasukka
n 5 mL
Viskosimeter berisi Tempatkan dalam penangas air yang bersuhu kurang
larutan gliserol lebih 30oC dan biarkan 10 menit agar tercapai suhu
kesetimbangan.

Mengulangi dengan cara Mengukur waktu yang diperlukan glukosa untuk


yang sama menggunakan melewati jarak dua tanda yang terdapat pada alat
larutan gliserol dengan viskosimeter
konsentrasi 0,75 M, 0,5
M , dan 0,25 M.

melakukan pula pengukuran viskositas terhadap air


dan bandingkan hasil pengukuran viskositas.
V. Tabel Pengamatan

No Hasil Pengamatan
1 Membuat larutan glukosa sebanyak 50 mL menjadi beberapa konsentrasi yaitu 1,0 M,
0,75 M, 0,5 M dan 0,25 M

2 Mengukur ρ pada setiap konsentrasi dan aquades menggunakan piknometer


(sebelumnya piknometer kosong yang sudah dibersihkan diukur terlebih dahulu untuk
menentukan ρ setiap konsentrasi dan aquades).

Larutan Uji Massa Piknometer Massa Piknometer + Larutan


Kosong (gram) glukosa (gram)

Glukosa 1 M 118 118


Glukosa 0,75 M 103 104
Glukosa 0,50 M 92 92
Glukosa 0,25 M 89 88
Nb: volume yang digunakan untuk menentukan ρ adalah volume dari piknometer yaitu
25,187 mL

3 Mengukur waktu yang diperlukan glukosa untuk melewati jarak dua tanda yang terdapat
pada alat viskosimeter
Larutan uji t1 (sekon) t2 (sekon) t3 (sekon) t rata-rata
(sekon)
Glukosa 1 M 118 118 120 118,6
Glukosa 0,75 M 103 104 104 103,6
Glukosa 0,5 M 92 92 93 92,3
Glukosa 0,25 M 89 88 87 88
Aquades 74 77 77 76

VI. Analisis Data


1. Menentukan waktu alir, massa jenis dan viskositas pada aquades
Volume piknometer = 25,187 mL; Massa aquades = 25,0202 gram
 Aquades (t0)
t 1 +t 2+ t 3
t 0=
3
74+77+77
t 0=
3
t0 = 76
 Menentukan massa jenis aquades
massa 25,0202 gram
ρ= = = 0,99 g mL-1
volume 25,187 mL
ρ 0,99
=
ρ0 0,99
=1

 Menentukan viskositas aquades


ƞ t ρ
= ×
ƞ0 t 0 ρ 0
ƞ
ƞ0
=1×1

ƞ
ƞ0
=1

2. Menentukan waktu alir, massa jenis dan viskositas pada larutan glukosa pada
beberapa konsentrasi yaitu 1,0 M, 0,75 M, 0,5 M dan 0,25 M.
Larutan Glukosa pada Konsentrasi 1,0 M
 Menentukan waktu alir larutan glukosa
t 118, 6
= = 1,560
t0 76
 Menentukan massa jenis larutan glukosa
ρ
= 1 + 0,021 C
ρ0
ρ
= 1 + 0,021 (1,0)
ρ0
ρ
= 1 + 0,021
ρ0
ρ
= 1,021
ρ0
 Menentukan Viskositas
ƞ t ρ
= ×
ƞ0 t 0 ρ 0
ƞ
= 1,560 ×1,021 = 1,592
ƞ0
Larutan Glukosa pada Konsentrasi 0,75 M
 Menentukan waktu alir larutan glukosa
t 103,6
= = 1,363
t0 76
 Menentukan massa jenis larutan glukosa
ρ
= 1 + 0,021 C
ρ0
ρ
= 1 + 0,021 (0,75)
ρ0
ρ
= 1 + 0,015
ρ0
ρ
= 1,015
ρ0
 Menentukan Viskositas
ƞ t ρ
= ×
ƞ0 t 0 ρ 0
ƞ
= 1,363 ×1,015 = 1,383
ƞ0
Larutan Glukosa pada Konsentrasi 0,5 M
 Menentukan waktu alir larutan glukosa
t 92,3
= = 1,214
t 0 76

 Menentukan massa jenis larutan glukosa


ρ
= 1 + 0,021 C
ρ0
ρ
= 1 + 0,021 (0,5)
ρ0
ρ
= 1 + 0,010
ρ0
ρ
= 1,01
ρ0
 Menentukan Viskositas
ƞ t ρ
= ×
ƞ0 t 0 ρ 0
ƞ
= 1,214 ×1,01 = 1,226
ƞ0
Larutan Glukosa pada Konsentrasi 0,25 M
 Menentukan waktu alir larutan glukosa
t 88
= = 1,157
t 0 76

 Menentukan massa jenis larutan glukosa


ρ
= 1 + 0,021 C
ρ0
ρ
= 1 + 0,021 (0,25)
ρ0
ρ
= 1 + 0,005
ρ0
ρ
= 1,005
ρ0
 Menentukan Viskositas
ƞ t ρ
= ×
ƞ0 t 0 ρ 0
ƞ
= 1,157 ×1,005 = 1,162
ƞ0

Berdasarkan perhitungan di atas maka waktu alir, massa jenis dan viskositas larutan
glukosa pada konsentrasi 1 M, 0,75 M, 0,5 M, dan 0,25 M, dapat disimpulkan dalam
tabel berikut:

Konsentrasi (M) t ρ ƞ
t0 ρ0 ƞ0
1 1,560 1,021 1,592
0,75 1,363 1,015 1,383
0,5 1,214 1,01 1,226
0,25 1,157 1,005 1,162
ƞ
Dari data diatas dapat di buat kurva hubungan dengan konsentrasi (C). kurva ini
ƞ0

ƞ
harus memotong sumbu di 1 sebagai berikut.
ƞ0
1.8

1.6

1.4
f(x) = 0.01 x + 1.33
1.2 R² = 0
1

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3

y = 0,0068 x + 1,3348

ƞ
= 1 + 6,3 x 1021 r3 C
ƞ0
ƞ
= 6,3 x 1021 r3 C + 1
ƞ0

3. Menghitung gradient dan jari-jari molekul gliserol dalam satuan cm dan amstrong
a = 0.0068 (gradient)
6,3 x 1021 r3 = a
6,3 x 1021 r3 = 0.0068
0.0068
r3 =
6,3 x 1021
r3 = 0,00107 x 10-21
r = √3 0 , 00107 x 10−21
r = 1,0228 x 10-22 cm
r = 1,0228 x 10-14 Å

VII. Pembahasan
Percobaan ini mengenai pengukuran viskositas cairan untuk menentukan jari-jari
molekul, yang mana viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu fluida
yang menyatakan besar kecilnya gesekan dalam fluida. Semakin besar viskositas fluida,
maka semakin sulit suatu fluida untuk mengalir dan juga menunjukkan semakin sulit
suatu benda bergerak dalam fluida. Viskositas fluida dinotasikan dengan ŋ (eta) sebagai
rasio tegangan geser. Pada percobaan ini bertujuan untuk menentukan viskositas cairan
dengan metode Oswald serta menentukan jari-jari suatu molekul berdasarkan
pengukuran viskositas. Viskositas disebabkan karena ada gaya kohesi antar partikel
cair. Alat yang digunakan utuk mengukur besar nilai viskositas adalah viskometer dan
waktu yang diperlukan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa
kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan. Viskositas dipengaruhi oleh
suhu, gaya tarik antar molekul,ukuran serta jumlah molekul yang terlarut.
Adapun langkah dalam percobaan ini dimulai dengan menyiapkan larutan
glukosa dengan konsentrasi 1,0 M; 0,75 M; 0,5 M; dan 0,25 M. Kemudian, dilakukan
penimbangan massa piknometer kosong dan piknometer terisi untuk menentukan massa
jenis dari aquades dan larutan glukosa dengan berbagai variasi konsentrasi. Adapun alat
yang digunakan untuk mengukur viskositas yakni viskometer, yang mana viskometer
dibersihkan bagian dalamnya dengan menggunakan alkohol/aseton dan kemudian
dikeringkan. Sebanyak 10 mL aquades dimasukkan ke dalam viskometer dengan
menggunakan pipet ukur, yang kemudian menempatkan viskometer pada penyangga
yang telah disediakan. Setelah itu, diukur waktu yang diperlukan aquades untuk
melewati jarak antara dua tanda yang terdapat pada viskometer (waktu alir). Yang mana
dengan cara menghisap larutan melalui ujung alat menggunakan filler, sampai cairan
berada di bawah tanda viskometer. Setelah itu cairan mengalir naik dan mencatat
waktunya dengan mengulangi langkah ini dua kali. Dilakukan hal yang sama untuk
larutan glukosa dengan berbagai variasi konsentrasi, yakni dimulai dengan konsentrasi
yang paling rendah yaitu 0,25 M; 0,50 M; 0,75 M; dan 1 M, yang mana waktu alir
aquades digunakan sebagai pembanding.
Setelah dilakukan pengukuran viskositas sesuai prosedur kerja, adapun waktu
yang diperoleh untuk masing-masing larutan glukosa dari 0,25 M; 0,50 M; 0,75 M; dan
1 M berturut-turut adalah 888 sekon; 92,3 sekon; 103,6 sekon dan 118,6 sekon.
Viskositas larutan glukosa 0,25; 0,50; 0,75; dan 1 M berturut-turut adalah 1,162; 1,226;
1,383 dan 1,592. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, dapat dibuat kurva hubungan
viskositas dan konsentrasi seperti berikut.
1.8

1.6

1.4
f(x) = 0.01 x + 1.33
1.2 R² = 0
1

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3

Berdasarkan hasil dari analisis data dan grafik yang di dapat, dapat diketahui
bahwa jika konsentrasi larutan semakin tinggi, maka viskositas larutan tersebut semakin
meningkat pula. Yang mana konsentrasi mempengaruhi viskositas karena konsentrasi
berhubungan dengan banyaknya jumlah molekul pada suatu larutan, sehingga jika
semakin tinggi konsentrasinya, maka akan semakin kental. Maka dari itu, konsentrasi
berbanding lurus dengan viskositas. Selain itu, viskositas juga mempengaruhi waktu,
jika waktu alir yang digunakan semakin lama maka viskositas larutan tersebut tinggi,
sehingga dapat diketahui bahwa waktu juga berbanding lurus dengan peningkatan
viskositas. Data yang telah diperoleh juga juga dapat menetukan jari-jari molekul
glukosa. Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh jari-jari molekul glukosa
sebesar 1,0228 x 10-22 cm atau r = 1,0228 x 10-14 Å.

VIII. Kesimpulan
1. Penentuan viskositas larutan glukosa dilakukan dengan menggunakan alat
viskometer Ostwald yaitu dengan mengukur waktu yang diperlukan sampel untuk
mengalir hingga melewati dua tanda garis tanda batas karena adanya gaya
gravitasi.
2. Pengaruh konsentrasi larutan terhadap viskositas berbanding lurus, yang mana
semakin tinggi kensentrasi larutan, maka viskositas larutan tersebut akan semakin
tinggi pula. Selain itu, viskositas juga mempengaruhi waktu, jika waktu alir yang
digunakan semakin lama, maka viskositas larutan berarti tinggi, sehingga waktu
juga berbanding lurus dengan peningkatan viskositas. Berdasarkan perhitungan
dari hasil percobaan, maka diperoleh jari-jari molekul glukosa sebesar 1,0228 x 10-
22
cm atau r = 1,0228 x 10-14 Å.

DAFTAR PUSTAKA

Bird, Tony. 1993. Kimia Fisika untuk Universitas. Jakarta: Gramedia.


Keenan, CW. 1991. Ilmu Kimia Untuk Universitas Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sastrawidana, I Dewa Ketut&Nyoman Retug. 2004. Penuntun Praktikum Kimia
Fisika. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
Wiratini, Ni Made&Nyoman Retug. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Fisika.
Singaraja: Undiksha.

Anda mungkin juga menyukai