Oleh :
NAMA : MARDHIAH WALI
NPM : 1420118112
PRODI : KEP/PAGI
SEMESTER : VI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
banyak ditemui khususnya bagi lanjut usia. Lansia merupakan yang paling
abe14 \l 1057 ]
Badan Kesehatan Dunia (WHO) data di seluruh dunia sekitar 1,4 miliyar
atau 26,4 dengan yang menderita terbanyak pada laki-laki yaitu 76,6 %. Di
1
Indonesia setiap tahunnya terjadi 175.000 kematian yang diakibatkan
1
merupakan usia produktif yaitu 15-50 tahun yang sebagian besar
sedangkan peran ginjal dan laju glomelurus juga akan menurun. (7)
Data Rikesdas tahun 2018 menunjukkan pravelenssi penyakit tidak
dari 25,8% menjadi 34,15.[ CITATION Ris18 \l 1057 ] Berdasarkan data profil
1057 ]
masalah ini adalah stroke maupun serangan jantung yang seharusnya dapat
dicegah jika hipertensi diobati dan diketahui sejak awal.[ CITATION car16 \l
seperti diuretik tiazid, diuretik loop, diuretik hemat kalium, ACE inhibitor,
dan vasodilator.
relaksasi benson dengan selisih rata-rata tekanan darah sistole 9,02 dengan
hipertensi. Terapi secara fisik merupakan kegiatan atau latihan fisik yang
Intervensi yang dapat dilakukan secara fisik salah satunya adalah senam.
oksigen dalam tubuh. Senam lansia ini sangat bermanfaat bagi para lansia
ada pengaruh pemberian senam lansia terhadap tekanan darah pada lansia
Sosial Pucang Gading Semarang pada bulan Mei tahun 2019, didapatkan
jumlah lansia adalah 94 orang dan jumlah lansia yang menderita hipertensi
sebanyak 30 orang. Pada Rumah Sosial tersebut terdapat kegiatan senam
dilakukan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Gading Semarang.
Semarang.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian
1057 ]
Eli15 \l 1057 ]
meja dan kita duduk dikursi agar posisi manset sejajar dengan
jantung.
memompa.
1. Hipertensi
a. Pengertian
1057 ]
membutuhkan.
b. Klasifikasi
hipertensi.
hipertensi dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor yang dapat diubah
dan faktor yang tidak dapat diubah.[ CITATION Yud17 \l 1057 ](19)
1) Faktor-faktor yang dapat diubah
menopause.
b) Usia
c) Genetik
a) Obesitas
lebih cepat dan otot jantung akan bekerja lebih keras setiap
kontraksinya.
c) Kebiasaan merokok
e) Mengkonsumsi alkohol
terkena hipertensi.
f) Konsumsi kafein
g) Stres
d. Patofisiologi
tekanan. Inilah yang terjadi pada lanjut usia, dimana dinsing arteri
fungsi ginjal yang tidak dapat membuang sejumlah garam dan air
pada setiap individu dan hampir sama tanda gejala yang dirasakan
sesak napas setelah bekerja keras atau angkat beban, cepat lelah,
yaitu berupa nyeri kepala, kadang disertai mual dan muntah. Pada
Wis11 \l 1057 ]
f. Penatalaksanaan Hipertensi
secarafarmakologi dannonfarmakologi :
a) Diauretik (Hidroklorotiazid)
hipoglikemia.
mudah lemas.
f) Penghambat angiotensin II
jantung meningkat.(28)
c) Terapi relaksasi
d) Terapi masase
e) Latihan fisik
f) Aromatherapi
Okt17 \l 1057 ]
a. Pengertian
1057 ]
b. Manfaat
asma.
c. Patofisiologi
sistem yang satu akan menghambat atau menekan efek sistem yang
1057 ]
4. Senam Lansia
a. Pengertian
teratur dan terarah serta trerencana yang diikuti oleh orang lanjut
fisik lansia
1) Lamanya senam
Senam lansia dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
2) Frekuensi
c. Manfaat
sangat dianjurkan bagi yang memasuki usia pralansia (45 tahun) dan
KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Teori
Senam lansia
B. Kerangka Konsep
Terapi relaksasi
benson
Tekanan darah
Senam lansia
C. Variabel Penelitian
D. Hipotesis
Semarang.
2) Ha2 : Senam lansia efektiv terhadap tekanan darah pada lansia dengan
4) H01 : Tidak efektiv terapi relaksasi benson terhadap tekanan darah pada
Semarang.
5) H02 : Tidak efektiv senam lansia terhadap tekanan darah pada lansia
Semarang.
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Desain Penelitian
TD 2
X1
Kelompok intervensi TD 1
TD 3
X2
43
Kelompok kontrol TD 4
44
Keterangan :
TD 1 : Observasi kelompok Intervensi sebelum diberi perlakuan
senam lansia.
senam lansia.
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
C. Definisi Operasional
sistolik.
1. Populasi
Gading Semarang.
2. Sampel
N
n =
1+N ( d 2 )
keterangan :
n = Besar sampel
N = Besar populasi
30
n = 1+30 ( 0,052 )
47
30
= 1+30 ( 0,0025 )
30
= 1+(0,075)
30
= 1,075
= 27,9
= 28
Semarang.
yaitu :
NUr16 \l 1057 ]
140-159 mmHg.
disepakati .
3. Teknik Sampling
E. Instrumen Penelitian
benson, senam lansia dan tekanan darah pada lansia dengan melakukan
a. Alat
senam lansia .
observasi.
uji expert.
a. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
b. Data Sekunder
pada penelitian ini adalah dari laporan atau dokumen yang terdapat
penelitian.
(informed consent).
benson.
waktu 15 menit.
waktu 20 menit.
saphiro wilk karena responden kurang dari 50. Adapun uji statistic
sedangkan untuk data yang berdistribusi tidak normal uji statistik yang
1. Editing
atau daftar isian yang telah dijawab/diisi oleh responden yang tidak
kosong , salah satu atau meragukan. Bila ada jawaban yang kosong,
tersebut tidak dipakai (digugurkan) dan diganti dengan data yang lain
(subtitusi).
2. Coding
3. Tabulating
4. Entry data
I. Analisa Data
1. Analisa Univariat
54
Hasil dari penelitian ini yaitu tekanan darah sebelum dan sesudah
2. Analisa Bivariat
test.
12. Dinkes Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang. Semarang : S.N.,
2017.
13. Wade, Carlson. Mengatasi Hipertensi. Bandung : Nuansa Medika, 2016. ISBN
14. Irfan, Cornelia D.Y. Nekada. Pengaruh Terapi Napas Dalam Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Balai Pelayanan
Tresna Wedra Unit Abiyoso.. 2, S.L. : Keperawatan Respati Yogyakarta, 2018,
Vol. 5.
16. RI, Kemenkes. Petunjuk Teknis Surveilans Penyakit Tidak Menular. Jakarta :
Kemenkes RI, 2015.
17. Niken Fitri Astuti, Dwi Nurviyandari Kusuma Wati, Etty Rekawati.
Penurunan Tekanan Darah Diastolik Pada Lanjut Usia Melalui Intervensi
Relaksasi Otot Progresif Dan Terapi Musik (Resik. 1, Universitas Indonesia :
Jurnal Keperawatan Soedirman , 2017, Vol. 12.
18. Ramli, Najihah & Rahmawati Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah
Pada Lansia Hipertensi.. 2018, Window Of Health.
19. Pramana, Lina Dwi Yoga. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat
Hipertensi Di Wilayah Kerjapuskesmas Demak II. Semarang : Skripsi Universitas
Muhammadiyah Semarang, 2016.
20. Mary Baradero, Mari Wilfrid Dayrit, Yakobus Siswadi. Klien Gangguan
Kardiovaskular: Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran Egc, 2010.