Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN CAIRAN LELEKTROLIT

DI SUSUN OLEH :
NAMA : MEGAYANTI LADJAHARDIN
PROFESI :NERS
SEMESTER :SATU (I)

SEKOLAH TINGGII ILMO KESEHATAN (STIKES)


MALUKU HUSADA
2022

A.Definisi

DefinisiCairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zattertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan
listrik yang disebut ion jika berada dalamlarutan (Abdul 2008).
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karenametabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam beresponterhadap stressor fisiologis
dan lingkungan (Tarwoto dan Wartonah, 2004).

Keseimbangan cairan yaitu keseimbangan antara intake dan output.Dimana


pemakaian cairan pada orang dewasa antara 1.500ml-3.500ml/hari, biasanya
pengaturan cairan tubuh dilakukan dengan mekanisme haus.

B. Anatomi Fisiologi Cairan Tubuh

Distribusi dan Komposisi Cairan

Air merupakan komponen terbesar dari tubuh manusia. Persentase cairan tubuh
tergantung pada usia, jenis kelamin, dan derajat status gizi seseorang. Seiring dengan
pertumbuhan seseorang, persentase jumlah cairan terhadap berat badan menurun2

Seluruh cairan tubuh tersebut secara garis besar terbagi ke dalam 2 kompartemen,
yaitu

intraselular dan ekstraselular.

a. Cairan intraselular

Pada orang dewasa, sekitar 2/3 dari cairan dalam tubuhnya terdapat di intraselular.
Sebaliknya pada bayi hanya setengah dari berat badannya merupakan cairan
intraselular.

b. Cairan ekstraselular

Jumlah relatif cairan ekstraselular menurun seiring dengan bertambahnya usia, yaitu
sampai sekitar sepertiga dari volume total pada dewasa.Cairan ekstraselular terbagi
menjadi cairan interstitial dan cairan intravaskular.Cairan interstitial adalah cairan
yang mengelilingi sel dan termasuk cairan yang terkandung diantara rongga
tubuh(transseluler)seperti serebrospinal, perikardial, pleura,sendi sinovial, intraokular
dan sekresi saluran pencernaan.Sementara, cairan intravaskular merupakan cairan
yang terkandung dalam pembuluh darah, dalam hal ini plasma darah5

.Terdapat dua jenis bahan yang terkandung di dalam cairan tubuh, yaitu elektrolit dan
non-elektrolit.

a. Elektrolit

Adalah zat yang terdisosiasi dalam cairan, dibedakan menjadi ion positif (kation) dan
ion
E. Fafktor faktor yang mempengaruhi

Menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa mempengaruhi proses


metabolism dalam tubuh. Ketidakseimbangan akan mempercepat proses,
memperlambat, menghambat penggunaan sari-sari makanan dengan benar,
mempengaruhi kadar oksigen dalam tubuh, atau menyebabkan tubuh kita menyimpan
limbah beracun (Bennita, 2013).

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit.

a. Umur.Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan
anak-anak lebihmudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia
dewasa. Pada usialanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan di karenakan
gangguan fungsiginjal ataw jantung.

b. Iklim.Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban
udaranyarendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui
keringat.Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat
kehilangancairan sampai dengan 5 L per hari.

c. Diet.Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake
nutrisitidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan
serumalbumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat
diperlukandalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan
edema.

d. Kondisi sakit.Kondisi sakit sangat b3erpengaruh terhadap kondisi keseimbangan


cairan danelektrolit misalnya:

a. Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.

b. Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses


regulatorkeseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.

c. Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami ganguan


pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemapuan untuk
memenuhinyasecara mandiri.

d. Pembedahan. pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko


tinggimengalami gangguankeseimbangan cairan dan elektrolit tubuh karena
kehilangan darah selama pembedahan.

C. Proses Kebutuhan Manusia Sesuai kasus


Gangguan Keseimbangan CairanPermasalahan yang terjadi pada gangguan
keseimbangan cairan yaitu:

1.Ketidakseimbangan Volume.

Kekurangan volume cairan ekstraselulerKekurangan volume ekstraseluler


didefinisikan sebagaikehilangan cairan tubuh isotonik, yang disertai
kehilangan natriumdan air dalam jumlah yang relatif sama. Kekurangan
volume isotonikseringkali diistilahkan dehidrasi yang seharusna dipakai
untukkondisi kehilangan air murni yang relatif mengakibatkanhipernatremia.

D. Phatway
E. Faktor yang berhubungan :
a. Berhubungan dengan haluaran urine berlebih, sekunder akibat diabetesinsipidus.

b.Berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler dankehilangan cairan


melalui evaporasi akibat luka bakar.

c.Berhubungan dengan kehilangan cairan, sekunder akibat demam,drainase


abnormal, dari luka, diare.

d.Berhubungan dengan penggunaan laksatif, diuretic atau alkohol yang berlebihan.

e.Berhubungan dengan mual, muntah.

f. Berhubungan dengan motivasi untuk minum, sekunder akibat depresiatau


keletihan.

g.Berhubungan dengan masalah diet.

h.Berhubungan denganpemberian makan perselang dengan konsentrasitinggi.

F. Manifestasi Klinis

1.Hipovolemiaa.

Pusing,kelemahan,keletihan,Sinkopec.Anoreksia,mual,muntah,hausd.Kekacauanment
ale.Konstipasi dan oliguria,Peningkatan nadi, suhu,Turgor kulit menurun,Lidah
kering, mukosa mulut kering.Mata cekung.

2.Hipervolemiaa.Sesak nafas

b.Ortopnea.

c.Oedema.

G. Diagnosa keperawatan yang berhubungan

1.Diare

2.kekurangan volume cairan

3. ketidakseimbangan nutrisi

H. Intervensi keperawatan

Tindakan keperawatan yang di berikan

1. memonitor status hidrasi (membran mukosa,lembeb denyut nadi adekuat)


2. memonitor makanancairan yang di konsumsi dan hitung asupan kalori harian

3. memonitor status nutisi

4. timbang berat badan setiap hari

5. memonitor ttv

· INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN


KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 kekurangan volume ketidakseimbangan manajemen cairan
cairan berhubungan cairan tindakan keperawatan
dengan kehilangan setelah di lakukan 1. Monitor status
cairan aktif kegagalan tindakan keperawatan di hidrasi(membran mukosa
mekanisme regulasi harapkan keseimbangan lembab
cairsn dalam tubuh 2. jaga intake(asupan yang
pasien tidan terganggu akurat dan catat ouput oasien
dengan kriteria hasil 3. Monitor makanan/cairan
1. Denyut nadi parifer yang di konsimsi dan hitung
2. Keseimbangan intake asupan kalori harian
dan ouput dalam 24 jam 4. Monnitor status nutrisi
3.Berat badan stabil 5. Timbang berat badan setiap
4. Turgor kulit normal hari dan monitor ststus pasien
5.Kelembaban membran 6. monitor TTV
mukosa normal 7.Dorong keluarga untuk
membantu pasien makan
2 Ketidakseimbangan status nutrisi manajemen nutrisi
nutrisi kurang dari setelah dilakukan Tindakan keperawatan
kebutuhan tubuh tindakan keperawatan 1. Identifikasi adanya aleral/
diharapkan nutrisi pasien intoleransi makanan
dapat terpenuhi dengan 2. Intrusikan keluarga pasien
kriteria hasil mengenal kebutuhan nutrisi
3. Tentukan jumblah kalori
dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan untuk memenuhi
persyaratan gizi
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu laporan pendahuluan gangguan elektroli


http://pustaka.poltekes.pdg.oc.id asuhan keperawatan gangguan cairan dan elektroli
http://pepository.poltekes kupang.ac.id.karya tulis ilmia gangguan pemenuhan kebutuhan pdf
htttps;//wwww.academia edu konsep dasar Gea(gastorenteritis akut)pdf

Anda mungkin juga menyukai