DI SUSUN OLEH :
NAMA : MEGAYANTI LADJAHARDIN
PROFESI :NERS
SEMESTER :SATU (I)
A.Definisi
DefinisiCairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zattertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan
listrik yang disebut ion jika berada dalamlarutan (Abdul 2008).
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karenametabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam beresponterhadap stressor fisiologis
dan lingkungan (Tarwoto dan Wartonah, 2004).
Air merupakan komponen terbesar dari tubuh manusia. Persentase cairan tubuh
tergantung pada usia, jenis kelamin, dan derajat status gizi seseorang. Seiring dengan
pertumbuhan seseorang, persentase jumlah cairan terhadap berat badan menurun2
Seluruh cairan tubuh tersebut secara garis besar terbagi ke dalam 2 kompartemen,
yaitu
a. Cairan intraselular
Pada orang dewasa, sekitar 2/3 dari cairan dalam tubuhnya terdapat di intraselular.
Sebaliknya pada bayi hanya setengah dari berat badannya merupakan cairan
intraselular.
b. Cairan ekstraselular
Jumlah relatif cairan ekstraselular menurun seiring dengan bertambahnya usia, yaitu
sampai sekitar sepertiga dari volume total pada dewasa.Cairan ekstraselular terbagi
menjadi cairan interstitial dan cairan intravaskular.Cairan interstitial adalah cairan
yang mengelilingi sel dan termasuk cairan yang terkandung diantara rongga
tubuh(transseluler)seperti serebrospinal, perikardial, pleura,sendi sinovial, intraokular
dan sekresi saluran pencernaan.Sementara, cairan intravaskular merupakan cairan
yang terkandung dalam pembuluh darah, dalam hal ini plasma darah5
.Terdapat dua jenis bahan yang terkandung di dalam cairan tubuh, yaitu elektrolit dan
non-elektrolit.
a. Elektrolit
Adalah zat yang terdisosiasi dalam cairan, dibedakan menjadi ion positif (kation) dan
ion
E. Fafktor faktor yang mempengaruhi
a. Umur.Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan
anak-anak lebihmudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia
dewasa. Pada usialanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan di karenakan
gangguan fungsiginjal ataw jantung.
b. Iklim.Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban
udaranyarendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui
keringat.Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat
kehilangancairan sampai dengan 5 L per hari.
c. Diet.Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake
nutrisitidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan
serumalbumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat
diperlukandalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan
edema.
a. Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
1.Ketidakseimbangan Volume.
D. Phatway
E. Faktor yang berhubungan :
a. Berhubungan dengan haluaran urine berlebih, sekunder akibat diabetesinsipidus.
F. Manifestasi Klinis
1.Hipovolemiaa.
Pusing,kelemahan,keletihan,Sinkopec.Anoreksia,mual,muntah,hausd.Kekacauanment
ale.Konstipasi dan oliguria,Peningkatan nadi, suhu,Turgor kulit menurun,Lidah
kering, mukosa mulut kering.Mata cekung.
2.Hipervolemiaa.Sesak nafas
b.Ortopnea.
c.Oedema.
1.Diare
3. ketidakseimbangan nutrisi
H. Intervensi keperawatan
5. memonitor ttv
· INTERVENSI KEPERAWATAN