Anda di halaman 1dari 2

DYNAMICS OF DECISION MAKING

LO3 Improving decision making through effective

knowledge management
Kualitas dari keputusan kita sangat bergantung pada kualitas informasi yang kita punya untuk
membuat keputusan itu, sebab itu informasi yang kita punya harus bs dikelola dengan baik salah
satunya dengan KNOWLEDGE MANAGEMENT  yaitu cara-cara, proses, struktur, dan budaya yang
digunakan untuk menerapkan sistem dan praktek yang meningkatkan sharing atau aliran dari
informasi agar bisa diketahui oleh seluruh bagian dalam organisasi. Pada bagian ini kita akan
membahas fundamental2 dari KM untuk mengimprove decision making.

KNOWLEDGE COMES IN DIFFERENT FORM

1. Tacit knowledge  Pengetahuan yang terdapat di dalam otak atau pikiran seseorang
sesuai dengan pemahaman dan pengalaman orang itu sendiri. Biasanya pengetahuan ini
tidak terstruktur, susah untuk didefinisikan dan diberitahukan dengan bahasa formal
kepada orang lain dan isinya mencakup pemahaman pribadi. Pengetahuan ini umumnya
belum terdokumentasi karena pengetahuan ini masih terdapat di dalam pikiran
seseorang. Ketika seorang chef yang sedang memasak kemudian memberitahukan
resepnya dengan berbicara: beri saja garam “secukupnya” atau beri saja gula
“secukupnya”, kata secukupnya ini sulit untuk diutarakan karna orang tersebut tidak
pernah mengukur seberapa banyak gula atau garam yang dibutuhkan, sehingga orang
mungkin harus liat sendiri berapa si ‘secukupnya’ ini, entah mungkin satu pinch ato
gimana, alias harus mengerti berdasarkan pengalaman dia sendiri. Makanya tacit
knowledge ini disebut juga pengetahuan dari pengalaman.
2. Explicit knowledge  Pengetahuan yang sudah dikumpulkan serta diterjemahkan ke
dalam suatu bentuk dokumentasi (rangkuman) sehingga lebih mudah dipahami oleh
orang lain. Pengetahuan ini bersifat formal dan mudah untuk dibagikan ke orang lain
dalam bentuk dokumentasi karena umumnya merupakan pengetahuan yang bersifat
teori yang mempermudah seseorang dalam membagi pengetahuannya kepada orang
lain melalui buku, artikel dan jurnal tanpa harus datang langsung untuk mengajari orang
tersebut. Dalam proses penerapannya, pengetahuan explicit lebih mudah karena
pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tulisan atau dokumentasi. Contohnya, Buku
panduan matematika yang sudah dilengkapi dengan trik-trik untuk menyelesaikannya
sehingga orang yang ingin menggunakannya dapat lebih mudah memahami buku
tersebut. Kita bisa langsung mengerjakan soal dengan panduan buku itu, ga perlu
dengan pengalaman dalam arti misal harus nyari sendiri gimana caranya ngitung itu.

KNOWLEDGE SHARING

- Menggunakan software yang sudah canggih untuk sharing explicit


knowlegde, sehingga transfer KM dan informasi bisa dilakukan bahkan
Ketika companies2 itu terpisah jarak antar negara
- Menggunakan mentoring, untuk transfer KM yang berupa tacit
knowledge karena tacit knowledge kan efektifnya kalo di share berupa
kek observating, ato participating.

Anda mungkin juga menyukai