Anda di halaman 1dari 2

NONRATIONAL MODEL

Menjelaskan bagaimana keputusan itu SEBENARNYA diambil. Didasarkan pada asumsi bahwa
decision making itu sifatnya uncertain, ga pasti dan yang bikin keputusan ini ga 100% tau seluruh
kondisi yang mendukung pengambilan keputusan yang tepat (namanya juga manusia) sehingga
keputusan yang diambil itu belom tentu 100% optimal, dimana di kehidupan nyata juga biasanya
gitu y akita ambil keputusan itu belom tentu 100% mennyelesaikan masalah.

1. Herbert Simon’s Normative Model


Dalam mengambil keputusan, seorang manager sebenarnya memiliki bounded
rationality, yaitu keterbatasan2 yang membuat pengambilan keputusan yang 100%
tepat itu tidak mungkin dilakukan, semacam ada restraintnya gitu misalnya
keterbatasan memori manusia, kan manusia ga mungkin bisa juga untuk nampung
semua pendapat dan kek mengetahui segala sesuatu yang diperlukan untuk
membuat suatu keputusan kan. Terus constraint lainnya itu misalnya waktu kan
terbatas, terus masalah ada yang kompleks banget. Nah keterbatasan2 ini itu
membuat manager biasanya mengambil keputusan yang penting manageable gitu
ga perlu optimal2 banget deh, sehingga hasilnya ga semua alternatif yang potensial
itu bisa dipikirin baik2, yang dalam jangka panjangnya akhirnya manager ini akan
ngambil keputusan yang sifatnya ‘satisfice’. Apa maksudnya satisfice? Satisfice ini
gampangnya keputusan yang “yauda deh ini aja, paling mendingan”. Jadi ngga cari
yang bener2 optimal karena adanya keterbatasan2 tadi, yang penting cari yang
minimum ngelarin Sebagian masalah deh. Contoh satisficing: kita mo denger lagu
sambal nugas, kan kita ga mungkin dengerin dari semua penyanyi yang kita suka
dalam satu waktu kan, jadi kita cari deh satu penyanyi yang kita lagi paling suka ato
yang lagunya paling banyak yang enak menurut kita, terus kita shuffle playlistnya.
2. The Garbage Can Model
Pada teori ini, pengambilan keputusan itu diliat sebagai sesuatu yang merupakan
campuran dari 4 aliran kejadian yang masing2 ini independent, yaitu problem,
solution, participants, dan choice opportunities. 4 hal ini saling berinteraksi satu
sama lain dan TIDAK ADA URUTANNYA seperti yang ada pada rational model. Jadi
misalnya ada masalah A, lalu dicari dan ditemukan solusinya, lalu ditengah2 ketemu
lagi masalah B, lalu dicari2 lagi solusinya, eh ternyata solusi untuk B ini sebenernya
bisa juga untuk masalah A dan masalah lain yang ditemukan ditengah jalan tadi.
Interaksi dari 4 hal ini akan menghasilkan suatu decision. Perumpamaannya adalah
seperti namanya, dengan garbage can ato tempat sampah. Kalo kita tengok ke
dalem tempat sampah kita, kita bisa menemukan sampah 1 misal bekas bungkus
makanan itu nyatu sama sampah lain misalnya tissue atau kertas. Kenapa bisa saling
menyatu gitu? Jawabannya adalah karena sampah2 itu dilempar ke tempat yang
sama, yaitu keranjang sampah itu tadi. Apakah harus ada urutannya, kita harus
lempar kertas dulu baru tissue baru bungkus makanan? Kan ngga. Sama seperti
pembuatan keputusan. Kita bisa aja dapet banyak bgt masalah yang terjadinya tu
dalam waktu yang random gitu, lagi nyari solusi satu, dating masalah lain yang butuh
solusi juga, sehingga kita gabisa mengurutkan oh harus cari dl apa dulu masalahnya,
baru dipikirkan selanjutnya dll.

Anda mungkin juga menyukai